Selasa, 13 Juli 2021

2021 #25: Dargona

Tanggal: 21 Juli  XZ14
Status: Segera
Kepada:  1. Uwais Inspirasi Indonesia
              2. Ordo Buntelan
              3. Pembaca Novel Fantasy Indonesia
              4. Bogger Buku Indonesia 
              5. Para Pelindung Buku 
              6. Ordo Pembenci Kisah Seri yang Tidak  
                  Tamat
Dari: Kepala Perpustakaan  Fantasi  Federasi
Perihal: Buku Dragana (Buku pertama dari Trilogi Sang Gallant)

Salam!

Belum lama ini, sebuah buku setebal 400-an halaman tanpa sengaja tertimbun di bagian seleksi buku untuk pengembangan koleksi. Untuk mengurangi dampak yang timbul karena buku ini terlalu lama berada di sana, maka seorang petugas telah diberikan tugas  khusus untuk menelaah dan memberikan komentar terkait buku tersebut dalam tempo tak terlalu lama.

Berikut laporan dari petugas tersebut:


Judul buku: Dragana
Penulis: Jufan Rizky
Editor:Funky
ISBN: 9786026677969
Halaman: 455
Cetakan: Kedua- Oktober 2018
Penerbit: Uwais Inspirasi Indonesia

Pada suatu masa ketika cadangan gas alam dan minyak bumi habis, akan muncul sebuah energi baru bernama vidra. Kemunculannya tentu membawa dampak  perubahan pada banyak hal. Salah satunya membuat bumi mengalami perubahan sehingga menjadi sebuah planet berbeda, dikenal dengan nama Zenna.

Buku  yang terbagi dalam  tujuh bagian ini (Prolog; Pembunuhan; Penyerangan Girima; Rahasia-rahasia; Perpecahan; Setelah; dan Epilog) berkisah mengenai sebuah konflik yang terjadi antara dua negara, Irion dan Hashin yang terdapat di Zenna. Konflik tersebut dipicu dengan terbunuhnya presiden Irion.

Membaca kisah ini membutuhkan banyak tenaga ekstra. Pertama, kondisi buku yang lumayan rapuh sehingga membuat beberapa halaman mudah lepas. Bagi pembaca seperti saya, yang menganut paham membaca di mana saja serta kapan saja, tentunya kurang nyaman harus membawa buku seperti ini. 

Solusinya adalah meletakkan buku ini di meja kantor dan dibaca saat senggang. Sialnya, beberapa kali buku ini tertutup berkas-berkas tebal sehingga nyaris terlupakan. Untunglah program beres-beres meja tahunan membuat buku ini ketemu kembali.

Pada awal kisah, saya mulai merasa kelelahan. Penulis terlihat begitu bersemangat memberikan informasi mengenai  Zenna dan latar belakang para tokoh yang jumlahnya lumayan banyak. Seakan penulis mengeluarkan segara kemampuan untuk menciptakan suatu dunia dan isinya sebagai setting kisah.

Sungguh beruntung saya menemukan glosarium. Sehingga ketika menemukan beberapa hal yang tak saya pahami bisa langsung merujuk glosarium. Meski ada beberapa kata yang saya  cari tidak tersedia di sana, namun  masih bisa dipahami apa maksudnya.

Bagi mereka yang bukan pembaca sabar, mungkin akan segera meletakkan buku ini begitu membaca bab awal. Padahal, jika mau bersabar, makin kebelakang, kisahnya lebih bisa dinikmati. Hal ini menjadi catatan penting bagi penulis untuk buku-buku selanjutnya.

Beberapa rekan sejawat mengatakan bahwa buku ini merupakan sebuah karya scifi-distopia. Sekedar mengingat, BestScienceFictionBooks.comdistopia adalah dunia fiksi yang lebih buruk dari dunia yang kita tinggali saat ini, di mana kontrol sosial yang ada di bawah ilusi masyarakat yang sempurna. Kesemuanya diciptakan oleh kontrol perusahaan, teknologi, agama, atau lainnya.

https://www.goodreads.com
Supaya mendapat gambaran lebih jauh, saya mencoba melakukan studi literatur mengenai buku ini di situs Goodreads, tepatnya pada laman  ini. Ternyata buku ini pernah terbit dengan kover yang berbeda beberapa saat lalu. 

Dibandingkan dengan  kover buku yang saya baca, versi terdahulu terlihat lebih sederhana. Hanya mengandalkan persepsi pembaca terhadap senjata yang ada. 

Sementara pada buku yang lebih baru, terlihat adanya tokoh yang dijadikan sebagai ilustrasi. Pesan perihal kisah dalam buku ini lebih jelas tersampaikan dibandingkan dengan buku sebelumnya. Pembaca minimal sudah bisa menerka bahwa akan ada bagian yang mengisahkan tentang pertempuran perembutan kekuasan.

Bagi pembaca yang mengharapkan ada peritiwa sihir ala Harry Potter atau perebutan kekuasan dan melawan musuh seperti Lord of The Ring, atau ingin ada adegan romantis ada Stardust-Neil Gaiman, buku tidak memberikan hal ini semua. Kisah yang ditawarkan berbeda.

Setiap buku, pasti mengandung kelebihan dan kekurangan. Hal utama yang patut dipuji adalah konsisten penulis dalam mengembangkan kisah dan karakter para tokoh. Setiap karakter berkembang secara baik, tak ada yang tertukar. Bagaimana penulis menjaga semua tetap berada sesuai jalurnya sungguh luar biasa, mengingat aneka konflik yang terjadi.

Secara garis besar, buku ini layak dimasukkan dalam koleksi sehingga bisa dinikmati oleh banyak pihak. Serta sangat disarankan untuk menjadi buku bacaan pad Akademi Pendidikan Pemimpin supaya menjadi  pembelajaran  agar lebih berhati-hati dalam bersikap dan menghormati pimpinan.
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar