Minggu, 15 Januari 2012

4. Medium yang Tak Bahagia



Penulis: Elizabeth Cody Kimmel
Penerjemah : Barokah Ruziarti
Penyunting : Ida Wajdi
ISBN: 978-979-024-493-
Halaman : 218

Aku dihantam gelombang kengerian hebat
Aku tersengal, menekan tangan di dada. Jantungku berpacu dan setiap senti tubuhku gemetar. 

Kau sudah mati
inti sarimu...tidak lagi sepenuhnya terpusat di dunia fisik

Berurusan dengan arwah sepertinya sudah merupakan bagian dari kehidupan Kat. Sejak berusia tiga belas tahun ia memiliki  kemampuan  untuk melihat dan berkomunikasi dengan arwah. Kemampuan yang diwarisi dari ibunya dan kemungkinan besar akan diwarisi kepada anak-anaknya.

Kat  bisa  melihat arwah dimasa saja dan kapan saja. Termasuk saat diajak menemani Jac dan ibunya menghadiri KMTLM alias Konvensi Musisi Timur Laut Muda.  Mereka mengginap di  sebuah hotel bergaya viktoria. Sebagai hotel yang dibangun sekitar pertengahan tahun 1800-an dan merupakan hotel tertua di timur laut, maka bisa  dipastikan Kat akan segera berurusan dengan arwah!

Di  kamar 505 yang ditempatinya Kat berkenalan dengan arwah seorang medium, Madame Serene. Arwah bisa diartikan sebagai  roh manusia yang sudah meninggal dunia. Menyebutkan arwah  sering membuat kita juga membicarakan perihal hantu.  Dalam wikipedia disebutkan bahwa mereka yang mempercayai hantu kadang-kala menganggap mereka sebagai roh yang tidak aman selepas mati, dan dengan itu berkeliaran di Bumi. Ketidaksanggupan mendapat keamanan dijelaskan sebagai ada pekerjaan yang belum selesai, seperti mangsa yang mencari keadilan atau membalaskan dendam setelah mati

Dalam kasus Madame Serene, masalahnya  ada pada dirinya. Ia tidak merasa telah meninggal. Justru ia merasa masih hidup dan Kat adalah arwah yang akan membantunya. Ia merasa Kat mendatanginya melalui Gerbang Tanduk, dimana setiap  mimpi sejati muncul menurut mitologi Yunani. Butuh waktu yang lama bagi Kat untuk meyakinkan Madame Serena bahwa ia sudah "pergi"

Ternyata  yang dihadapi Kat bukan perkara  sederhana. Madame Serena bukan saja tidak menyadari ia sudah tiada, ia juga terus-menerus merasa merana karena gagal menjadi seorang medium. Terutama  karena tidak berhasil menolong  seseorang yang sangat berharap akan pertolongannya. Itu juga yang membuatnya selalu gagal "menyeberang"Selain harus membantu Madame Serena untuk bisa "menyeberang", Kat juga harus berurusan dengan kekuatan jahat lainnya. Kekuatan jahat yang berwujud awan hitam!

Kat terpaksa berkonsultasi dengan Orin, sahabat ibunya guna melawan kekuatan jahat yang nyaris membuatnya celaka. Intinya hanya satu, seorang manusia selemah apapun bisa melindungi dirinya dari kerasukan fisik dengan doa sederhana atau dengan memanggil kekuatan apa pun yang mereka yakini.  Jika seseorang membiarkan ketakutan masuk, berarti ia membuka pintu dan kekuatan jahat itu mendapat kekuatan dari rasa ngeri.

Dengan nama semua yang baik,
dengan nama para Pemandu Surgawi dan semua Penjaga Cahaya,
aku memerintahkanmu untuk meninggalkan tempat ini

Sebagai sebuah buku anak-anak, kisahnya cukup mendidik. Menyelipkan pesan moral dengan halus. Hubungan Jac sahabat Kat yang tidak harmonis denga ibunya mungkin dihadapi oleh banyak orang.  Elizabeth Cody Kimmel tidak menggurui mengenai bagaimana seharusnya hubungan itu terjalin. Namun ia memberikan pilihan hendak kemana hubungan itu dibentuk.

Jangan lupa mengintip  http://www.youtube.com/watch?v=zxk7iLZ3ZVA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar