Selasa, 14 Desember 2021

2021 # 42: Komsi Komsa Kata Sam

Penulis: E.S. Ito
Penyunting: Ariel Seraphino
ISBN: 9786026714725
Cetakan: Pertama-Desember 2021
Halaman:351
Penerbit: Falcon Publishing
Harga:Rp 90.000
Rating: 4/5

Rakyat jelata berbagi petunjuk dengan kalimat. Sementara bangsawan, seperti Peter, Memberi petunjuk dengan isyarat. Setiap kalimat biasanya  mematikan angan sementara isyarat menghidupkan gagasan
-Komsi Komsa, hal 157-

Sungguh bejo si Sam!
Baru membaca setengah buku, saya sudah bisa menyimpulkan bahwa sosok Sampurasun Ning Ingsun-Sam merupakan orang yang sangat bejo. Makna bejo diartikan  sebagai kondisi keberuntungan diluar logika. 

Dan Sam, tokoh utama kisah ini,  seakan memiliki stok keberuntungan yang tak ada habisnya. Selalu  menemukan cara untuk memecahkan masalah serumit apapun, serta mampu lolos dari bahaya. 

Kisah ini dimulai dengan adegan di Pulau  Saipan tahun 1953. Sam yang  gagal mengikuti pendidikan di Naval Technical Training Unit fasilitas milik Angkatan Laut Amerika,  sedang mempertimbangan langkah apa yang harus ia tempuh.

Ia gagal bahkan sebelum memulai pendidikan. Pemalsuan ijazah ternyata sudah ada sejak zaman dahulu. Sam tak memiliki pendidikan yang sesuai. Ijazahnya jelas palsu, ia bisa sampai di sana karena campur tangan Ndoro.

Saat putus ada, salah satu kenalannya dokter Ted William menyelamatkanya dengan menyarankan uSam menjadi mahasiswa di UCLA jurusan ekonomi. Setelah lulus ia bisa kembali ke tangan air untuk membangun negeri.

Berkat campur tangan sang dokter. Sam bisa diterima begitu saja menjadi mahasiswa di UCLAIa berada di waktu yang tepat! Saat itu Senator  Joseph McCarthy menggagas razia anti komunis. Kondisinya sebagai  veteran perang dari bangsa timur, membuat ia mendapat penghargaan lebih. 

Tawaran tinggal di rumah staf atau pengajar,serta  asrama mahasiswa yang meminta tinggal secara gratis berdatangan.  Pengalamannya melawan Belanda menjadi topik pembicaraan yang menarik banyak pihak. Nilainya juga selalu bagus tanpa perlu masuk kelas.

Hem... bagian yang mengisahkan Sam bisa diterima kuliah menjadi awal pertanyaan saya akan kisah ini. Bagaimana mungkin seorang dokter yang bekerja untuk WHO bisa meloloskan seorang  anak Indonesia begitu saja? Baiklah kita abaikan dulu.

Sam sebenarnya adalah anak angkat seorang priyayi Jawa yang  menjabat sebagai seorang komisari Polisi di Bandung. Beliau disebut Ndoro dalam kisah ini. Tak ada nama, hanya Ndoro saja. Ia diserahkan ketika masih bayi. Ndoro yang mengirimnya ke Saipan bersama beberapa orang lainnya.

Selanjutnya, Sam terseret dengan aneka petualangan yang luar biasa. Kehebatan Sam adalah ia  secara alami bisa membuat  orang  mau bekerja untuknya. 

Mereka bekerja karena menyenangi Sam. Uang bukanlah hal utama. Bahkan ada yang mau berbuat apa saja karena merasa memiliki hutang budi pada Sam. Termasuk menyembunyikan keberadaan Sam.

"Bapak mencari Sam? Seandainya saya tahu di mana Sam berada, saya akan memotong lidah agar tidak bisa memberitahunya,"ujar Mei Niang bersungguh-sungguh. Demikian tercetak di halaman 246.

Setiap kali ia dalam kondisi terdesak, tak habis idenya untuk meloloskan diri. Sepertinya teori The Power of Kepepet sangat cocok untuk menggambarkan Sam. Sempat terpikir, apakah Agen 007 menjadi inspirasi sang penulis?

Sebagai contoh (plus sedikit bocoran kisah) ketika Sam harus menyelamatkan nyawa seorang wanita yang sudah seperti ibunya sendiri-Ruth, dengan menyelesaikan satu tugas.  Tugas yang membuatnya seakan memakan buah simalakama.
"Kau ingin membunuh Sukarno dengan racun? Sam perlu mendapat keyakinan.

"Dan kau yang memastikan makanan itu sampai ke mulutnya. Aku dengar kau punya kemampuan unik untuk mendapatkan orang yang tepat."
Dan selanjutnya pembaca akan disuguhi kisah bagaimana Sam menyelesaikan tugas itu dengan apik. Trik yang ia lakukan benar-benar cerdik! Hasilnya Presiden Sukarno tetap hidup, sementara Ruth yang ditangkap dengan tuduhan melindungi aktivitas agen komunis di L.A dibebaskan.

Apa yang ia lakukan?
Beli dan baca saja sendiri he he he. Sulit memberikan petunjuk tanpa membocorkan kisah yang seru ini. Karena tiap kisah memiliki keterkaitan.

Dari Pulau Saipan, Tibet, India, Afrika, Praha, Amerika, hingga Jakarta. Saya mengikuti  jalan pemikiran  dan langkah kaki Sam, seakan candu. Memabukkan. Membuat penasaran sampai lembar terakhir.

Tak melulu urusan Sam terkait dengan hal-hal yang menyeramkan seperti menjual senjata dan merencanakan pembunuhan. Layaknya Mr Bond, kisah romantis dengan wanita juga menjadi bagian dari kisah ini.

Uniknya, wanita yang membuat Sam merasakan cinta adalah wanita yang semula memandangnya sebagai musuh. Tapi begitulah cinta, menemukan jalannya dengan cara yang unik.

Seperti juga penulis yang memuja buku dan perpustakaan, Meski tak banyak porsinya, penulis menyisipkan  Los Angeles Centra Library dalam petualangan Sam. Lumayan sebagai selingan.

Bagian yang menyebutkan tentang hilangnya Amelia Eathan saat Perang Dunia II yang lalu, mengingatkan pada salah satu bagian film Star Trek.  

Dalam film tersebut,  Amelia hilang karena diculik oleh mahluk asing kemudian dibuat dalam kondisi statis hingga dibangunkan kembali kelak. 

Jangan tanya yang mana ya, saya sudah lupa. Saya hanya ingat  salah satu episode dari Star Trek: Voyager karena  Kapten Kathryn Janeway  menyebutkan bahwa Amelia adalah salah satu role model-nya hingga ia ingin menjadi penerbang.

Selain Sam, hal lain yang membuat saya bersemangat menuntaskan buku ini adalah menemukan makna kalimat Komsi komsa yang dijadikan judul kisah. Ternyata sederhana saja, hanya karena kesalahan pengucapan bahasa asing.

Dan hal tersebut muncul hanya beberapa kali saja dalam buku ini. Tak lebih dari 10 kali. Namun pengaruhnya sungguh luar biasa. Bagaimana Sam menjalani kehidupan tak terlepas dari makna kalimat tersebut.

Mereka yang menyukai kisah Mr Bond dan sejenisnya bisa menikmati kisah ini. Hanya saja, pada awal membaca, harap abaikan keganjilan yang muncul karena pada bagian akhir semuanya akan terjawab.

Seluruh kisah Sam, membuat saya makin menyadari bahwa jejaring serta rasa setia kawan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan ini. Tanpa jejaring, Sam tak berkutik sama sekali! Tanpa rasa setia kawan, tak mungkin ia bisa selamat dari banyak bahaya.

Segala kebaikan, pada akhirnya akan kembali pada diri kita. Meski Sam bisa dikatakan sebagai begundal, tapi ia masih memiliki rasa perikemanusiaan. Terbukti dengan ia rela menghabiskan seluruh uangnya membantu Julie yang terkena dampak kelakuannya. 

Kekurangan buku ini, ada pada pemilihan huruf yang  terbilang kecil. Bagi mata minus seperti saya, agak mengganggu. Saya butuh waktu lebih lama untuk menikmati isi buku, dikarena setiap beberapa saat harus mengistirahatkan mata cukup lama.

Silakan uji naluri Anda, apakah bisa menebak siapa biang keladi seluruh peristiwa yang membuat hidup Sam menjadi kacau balau. Beberapa dugaan saya terbukti benar, efek sering menonton Mr Bond sepertinya ^_^.

Ah, ya! Semula saya mengira penulis terinspirasi dari kisah Mr Bond ketika menciptakan sosok Sam. Tapi bagaimana jika sebaiknya? Mr Bond justru diciptakan dari sepak terjang Sam.

Komsi Komsa



1 komentar:

  1. halo guys gua mau kasih tau nih info website buat cari duit dengan mudah, cek langsung aja ya link di samping DAFTAR AUTOSPIN88

    BalasHapus