Jumat, 10 Juni 2016

2016 # 62: Seputar Perangko


Judul asli: The Word Encyclopedia of Stamps
Editor: Dr James Mackay
ISBN-13:978-1-84681-882-6
ISBN-10:1-84681-882-6
Halaman:256
Penerbit: Hermes House


The President had been looking forward to a few hours with his stamp collection. General "Pa" Watson, his personal aide, brought him several large albums and a number of envelopes full of specimens he had long desired. I watched him with much interest and in silence for perhaps half an hour as he stuck them, each in its proper pleace, and so forgeot the cares of state (hal 6)

Koleksi perangko bisa dikatakan sebagai hobi yang mendunia. Tua-muda, pria-wanita, bahkan tak memandang kebangsaan bisa memiliki hobi ini. Banyak yang beranggapan bahwa filateli merupakan hobi para raja jika menilik banyak raja yang menjadikan filateli sebagai hobi. Ada George V serta Edward VIII dari Inggris, Carol of Romania, Alfonso XIII dari spanyol, serta Presiden F.D Rooservelt.

Seingat saya, pada salah satu buku seriak kenangan Eyang Nh Dini disebutkan bahwa banyak anak yang dianjurkan mengoleksi perangko sebagai tabungan atau investasi oleh Jepang. Begitu mereka kalah perang, maka menguaplah semuanya. Mungkin diantara kita juga ada yang begitu saat kecil, bersemangat mengoleksi perangko.

Terbagi dalam dua bagian besar buku ini membuat para kolektor atau mereka yang tertarik terhadap filateli bisa mendapat semacam pencerahan atau penyegaran mengenai segala hal seputar dunia filateli. Pertama,guna menyamakan persepsi,  buku ini dibuka dengan uraian mengenai pengenalan pada perangko dan filateli terlebih dahulu, baru dibagi menjadi dua bagian.

Selanjutnya, bagian pertama dengan judul A Guide to Collecting Stamps. Dimulai dengan menerangkan apa itu yang dimaksud dengan perangko, petunjuk bagaimana mengoleksi perangko serta filateli sebagai hobi yang mendunia.

Pada bagian ini, terdapat informasi mengenai bagaimana cara yang benar melepas perangko dari amplop sebelum diletakan dalam album, cara mengoleksi yang benar, cara menyimpan koleksi sehingga bisa awet lama, bagaimana cara menyusun guna dipamerkan, cara mendapatkan perangko hingga urusan jual-beli perangko. 

Cara sederhana mendapatkan perangko adalah menjalin korespondensi dengan orang yang berada di negara lain. Semacam sahabat pena. Memang bisa dibeli, tapi melalui cara ini selain mendapat perangko kita juga bisa mendapatkan banyak hal lain. 

Eh, jadi ingat. Saat masih di FK, saya sering menemukan perangko dari berbagai negara. Kebetulan bu wakil dekan sering mendapat permintaan tanda tangan untuk foto beliau sebagai calon astronot. Karena para sekretaris tahu bahwa saya mengoleksi perangko (meski sudah sangat jarang dilirik), maka mereka sering memberikan amplop surat dengan perangko kepada saya. Lumayan buat menambah koleksi.

Kejutan! Ternyata ada kemiripan kisah antara Cinderella dengan beberapa perangko di dunia. Tak terduga, kisahnya ada di halaman 54. Oh ya ada juga uraian tentang pos udara, pos laut dan kereta api. Ternyata ada perangko dengan tema-tema yang mengacu pada pelayanan surat melalui darat, laut dan udara.

Selanjutnya, The World Directory of Stamps memuat mengenai  beberapa benua dan perkembangan perangko di beberapa negara yang menjadi bagian benua tersebut. Terdapat benua Amerika, Europe, Africa, Asia serta Australia. Ada tentang  Korea, Jepang, Brazil dan Guyana, Bulgaria dan Romania, New Zealand, Mesir dan Sudan dan masih banyak lagi.



Mengenai perkembangan perangko di tanah air diuraikan pada halaman 230-231, tidak banyak tapi lumayan untuk memperkenalkan keberadaan bangsa kita. Bangga juga mengetahui perangko dari negara kita layak diperhitungkan dikancah dunia. Perangko pertama diperkenalkan pada tahun 1864 dengan gambar wajah William III.

Bagi saya, dengan melihat gambar yang ada di perangko, saya mendapat banyak informasi. Sebagai contoh, saat melihat tentang aneka kesenian daerah, saya mendapat pencerahan mengenai berbagai kesenian yang ada di tanah air. Selama ini jangankan melihat, mendengar namanya saja belum. Melalui perangko, saya jadi mengetahui ada sebuah kesenian daerah dikenal dengan nama X yang berasal dari Z. 

Tak ketinggalan informasi mengenai perangko. Ternyata ada negara yang mencetak perangko di beberapa percetakan sehingga walau hasil sama namun jika diperhatikan secara teliti, akan ada perbedaan antara perangko yang dicetak.

Kegiatan ini membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Mulai dari kegiatan melepas perangko hingga memasukan dalam album.  Bahkan berburu pun membutuhkan banyak kesabaran mengingat keberadaan perangko yang unik.

Bagi yang baru menggeluti dunia ini, jangan khawatir bingung pada aneka istilah yang ada.  Pada bagian belakang, di halaman 251-253 terdapat Glossary yang memudahkan pembaca memahami isi buku. Tentunya juga ada indeks.

Kover buku yang sekaligus menjadi jaket bisa bermanfaat sebagai pembatas buku. Ide yang unik. Sayangnya, jika halaman yang dibaca berada di tengah bagian buku, cara ini bisa membuat buku tertekuk. Padahal kertas yang dipergunakan cukup menawan, sayang jika tertekuk. 

Dengan begitu banyak gambar, sekitar 3.000 buah tentunya buku ini menjadi layak dibaca dan dikoleksi. Sayangnya, bagi saya huruf yang ada kurang nyaman dibaca. Dari sisi ukuran yang agak kecil, kerapatan baris dan antar huruf. Dicetak di kertas mengkilat membuat huruf jadi agak susah dibaca, jika berbentuk tipis. Mungkin faktor usia juga berperan ^_^

Filateli, berasal dari kata Philately, merupakan hobi atau kegiatan mengumpulkan perangko serta benda-benda pos lainnya. Biasanya semakin tua harga benda tersbut maka semakin mahal harganya. Di tanah air, kegiatan ini mendapat dukungan dari kantor pos, misalnya saja menyediakan jasa pengadaan perangko saat pergantian tahun sehingga pembeli bisa mendapat perangko dengan stempel jam 00:00 serta tanggal paling awal pada tahun selanjutnya. Silahkan berkunjung http://www.pp-pfi.or.id/ guna mendapat informasi seputar filateli di tanah air. Iseng ngulik FB eh nemu ajang jual beli barang-barang filatelis, linknya  ke sini.

Jadi kepikiran, enaknya koleksi perangko di rumah diapain ya. Jangan-jangan juga banyak teman yang sekarang koleksi perangkonya hanya tertumpuk diselimuti debu saja. Hayo ngaku.....!

1 komentar:

  1. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    BalasHapus