Judul : Angel's Cake Kisah tentang Tulusnya Cinta di
Tengah Perang Saudara Rwanda
Penulis : Gaile Parkin
Penerjemah : Ingrid Nimpoeno
Penyunting : Esti Budihabsari
Proofreader : Emi Kusmiati
ISBN : 978-602-8579-26-1
Halaman : 452
Penerbit : Qanita
Kadang, sebuah hal kecil, sebuah perhatian kecil yang diberikan secara tulus justru bedampak luas. Lihat saja sosok Angel, dari sekedar mengurusin pesanan kue ia justru bisa mengetahui banyak hal yang perlu dikerjakan guna menciptakan lingkungan yang layak tinggal bagi keluarganya, menjadi ibu bagi pengantin perempuan yang bukan anaknya, mencarikan jodoh bagi sahabatnya, mencarikan baju baktis bagi anak perempuan yang bukan anak atau cucunya, hingga mengajarkan ilmu manajemen bagi gadis-gadis yang ingin berwiraswata. Sosok ibu ideal!
Angel merupakan seorang nenek yang mengasuh lima orang cucunya. Ia bersuamikan Pius seorang yang cukup moderen . Mereka sedang menata hidupnya kembali di Rwanda. Guna membantu perekononomian keluarga, Angel menjalankan bisnis kue. Bukan sembarangan kue, tapi sebuah kue yang dibuat untuk peristiwa khusus dan membutuhkan keahlian tingkat tinggi.
Keahlian Angel dalam melayani pelanggan bisa menjadi sebuah tambahan ilmu manajemen secara praktis. Angel selalu mengajak siapapun yang ingin memesan kue untuk duduk bersama sambil menikmati teh, kadang-kadang ditambah kue. Baginye memesan kue adalah sesuatu yang menyita waktu dan perhatian, tidak bisa dilakukan dengan terburu-buru. Hasilnya tidak akan maksimal. Dari obrolan yang seakan sambil lalu itu, Angel bisa mendapatkan sebuah gambaran bagaimana sebenarnya kue yang sangat diinginkan oleh pelanggannya. Hingga saat ia mengantarkan pesanannya, semua pelanggan merasa sangat puas!
Tengok saja cerita seorang ayah yang ingin memesan kue untuk anaknya. Mulanya ia hanya ingin memesan kue dengan nama sang anak saja. Kue yang sangat standart! Angel berhasil menyakinkan sang pemesan, Dr. Binaisa bahwa kue dengan nama anak saja merupakan kue yang dipesan orang tua yang tidak mengenal anaknya, orang tua yang tak mampu berimajinasi.
Percakapan panjang menghasilkan sebuah kue yang spektakuler! Sebuah pesawat terbang abu-abu megah dilengkapi sayap dan sirip ekor tampak terbang di langit berwarna biru tua berawan putih. Jendela menumpang tampak berbentuk oval. Di kedua sisi sirip ekor tertulis Air Zahara (?) Jika lilin dinyalakan akan tampak seakan-akan mesin pesawat menyala, dan dengan rasa coklat! Rasa kegemaran sang anak. Untuk sebuah kue yang akan dikenang anak sepanjang masa, sang ayah tidak akan memusingkan harga! Sebuah konsep bisnis yang dianut Angel!
Bagi Angel, kue yang dibuatnya harus mampu bercerita mengenai banyak hal. Kasih sayang orang tua dalam kue ulang tahun dan pembaktisan, semangat menempuh hidup baru dalam kue untuk pesta perceraian (menarik nih!) dan pernikahan, kue selamat datang bagi yang baru selesai menempuh sekolah. Tidak hanya bentuk dan hiasannya yang menawan, rasa kue buatannya terkenal sangat lezat walau dalam potongan kecil. Setiap kue mendapat penanganan khusus dari Angel. Setiap selesai menciptakan sebuah mahakarya, ia akan membuat fotonya dan meletakkan pada sebua album. Mereka yang datang memesan kue bisa melihat-lihat album foto sebagai inspirasi.
Buku ini tidak hanya mengisahkan bagaimana Angel yang berhati seperti malaikat berbuat bagi keluarga dan lingkungan sekitar. Kita juga akan diajak mengintip bagaimana situasi negara itu sejak terjadi Genosida tahun 1994. Situasi yang digambarkan dengan mendetil oleh si penulis sehingga seakan-akan kita merupakan bagian dari masyarakat di sana.
Republik Rwanda adalah sebuah negara di Afrika bagian tengah yang terletak di wilayah danau besar dan merupakan daerah yang terkurung daratan. Negara itu berbatasan dengan Republik Demokratik Kongo, Uganda, Burundi dan Tanzania. Penduduk pribumi terdiri dari tiga suku, yaitu Twa yang dipercayai merupakan sisa pemukim terawal, Hutu yang merupakan mayoritas penduduk serta Tutsi yang merupakan orang-orang dusun yang tiba di sini sejak abad ke-15.
Negara ini juga jadi pusat perhatian para wisatawan karena walaupun Negara ini dekat dengan khatulistiwa tetapi mempunyai iklim yang sejuk karena elevasi yang tinggi, dan juga terdapat bukit-bukit berumput lembut rolling, satwa liar yang melimpah termasuk langka gorila gunung. Kisah mengenai gorila hutan juga bsai ditemui dalam buku ini.
Sebuah peristiwa tragis yang siawbut Pembantaian Rwanda atau dikenal dengan sebutan Genosida pada 1994 menelan korban hingga 1 juta jiwa suku Tutsi dan Hutu moderat, pembantaian ini dilakukan oleh Ekstremis Hutu dan dikenal dengan sebutan Interahamwe. Saat ini, hampir semua orang yang terlibat dengan genosida sudah diseret ke pengadilan rakyat, atau gacaca. Sekitar 80.000 orang telah mendapat ganjaran hukuman. Beberapa di antaranya, tinggal di penjara Mpanga.
Beberapa tokoh dalam buku ini digambarkan sebagai orang yang lolos dari peristiwa itu. Misalnya saja Odile, salah satu pelanggan Angel yang berprofesi sebagai juru rawat. Ia dan kakak laki=lakinya merupakan orang yang berhasil lolos. Sebenarnya Odile merupakan korban yang selamat dari pembunuhan berkat campur tangan kakaknya. Sang kakak yang kebetulan dokter dianggap berguna hingga mendapat kualifikasi. Kemampuan Odile sebagai penerjemah pasien kelak justru membuatnya dianggap kian berguna hingga mendapat sponsor untuk sekolah menjadi juru rawat.
Konon, dalam buku ini juga disebutkan ada sebuah tempat peringatan peristiwa tragis itu. Dimana ada semacam ruang kelas, sekitar sekian ribu orang terbujuk untuk hadir disana lalu dibantai secarabrutal. Dimana juga terdapat mayat-mayat yang digali dari sebuah kuburan massal lalu diawetkan dengan limau. Seramnya...................!
Limabelas tahun setelah genosida, Rwanda telah berubah menjadi negara stabil dan aman. Pertumbuhan ekonomi negara kecil ini tercatat paling cepat di Afrika. Dalam tempo singkat, Rwanda telah berkembang jadi negara teladan, bagi seluruh benua Afrika. Ketegangan antar etnis Hutu dan Tutsi tampaknya telah berhasil ditekan. Saat ini berlaku undang-undang yang melarang penggunaan istilah suku atau etnik asal penduduk. Semua orang sekarang ini warga Rwanda. Tidak ada lagi pemilahan atas dasar etnik.
Rwanda bukan hanya tampak menonjol di bidang ekonomi dan politik, tapi juga dalam urusan lingkungan hidup. Negeri ini sudah mulai mencurahkan perhatian pada energi ramah lingkungan hidup yang sehat. Rumahtangga menggunakan listrik sadar lingkungan kian bertambah. Setiap satu kali sebulan, setiap warga Rwanda ikut membantu kebersihan, misalnya menyapu jalan dan trotoar. Bisa dianggap kerja bakti di negara kita. Hal ini menjadikan Rwanda sebagai negeri paling bersih di Afrika. Di negeri ini berlaku larangan menggunakan bungkus plastik. Semua bungkusan menggunakan kertas. Dalam banyak hal, Rwanda benar-benar merupakan teladan bagi semua negara di Afrika. Bahkan, juga bagi negara-negara maju di Barat. Perlu juga kita meniru mereka ^_^
Buku yang lengkap! Bercerita mengenai lingkungan sosial, keluarga, cinta kasih, politik, wiraswasta , sejarah hingga kue! Semuanya diramu apik dalam sebuah rangkaian cerita. Awalnya saya sempat memandang sebelah mata cover yang ada. jangan-jangan kisahnya mengenai hal-hal standart. ternyata dugaan saya salah! Sekali lagi pelajaran untuk tidak menilai buku dari penampilan
Soal kue, saya mendapat tambahan pengetahuan. Ternyata tidak semua oven bisa digunakan untuk memanggang kue. Ada kriteria tertentu yang harus dipenuhi. Lalu ada kriteria khusus untuk mencampur pewarna makanan. Rumitnya! Sudahlah, biarkan saya menghayal mencicipi kue lezat Angel yang terkenal itu saja dari pada harus memikirkan oven bagaimana yang lolos test layak untuk memanggang kue! Duh, ternyata sepotong kue bisa membawa cerita dan dampak besar bagi kehidupan sesorang.
Untuk para supermom/supergrandmom yang selalu mampu melihat kesempatan dan peluang disetiap saat.
Luv U Full..........!
-----------------------------
Gambar bendera dan lambang negara dari http://id.wikipedia.org/wiki/Rwanda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar