Judul : Skulduggery Pleasant
Pengarang : Derek Landy
Alih Bahasa : Yohanes Nursalam, P.Sd
Editor : Primadonna Angela
ISBN : 978-979-22-5539-3
Halaman : 280
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Kau ini kerangka!
Kerangka yang pernah Stephanie lihat hanyalah yang ada di ruang pelajaran Biologi. Namun saat Gordon, pamannya meninggal ia bertemu dengan kerangka yang lain. Kerangka yang hidup, memiliki nama serta bisa sihir! Alih-alih takut, Stephanie malah berteman baik dengan Skulduggery, sang kerangka hidup. Mereka memiliki pandangan yang sama, ada yang membunuh Gordon!
Bagi Stephanie, Gordon bukan sekedar paman, namun juga idolanya. Stephanie sangat menyukai karya-karya Gorodn. Semua bukunya telah selesai ia baca. Umumnya berkisah mengenai orang-orang yang bisa melakukan sesuatu yang menakjudkan serta luar biasa. Tak ketinggalan kejadian ekstrim yang membuat mereka menghadapi kematian dengan tidak wajar dan mengerikan.
Sejak pembacaan wasiat pamannya serta pertemuan dengan Skulduggery kehidupan Stephanie tidaklah sama. Sang paman mewariskan rumah dan sebagian besar, maksudnya benar-benar besar harta kekayaannya ke tangan Stephanie. Ia tak mengira warisan itu justru membuatnya menemukan sebuah dunia baru, serta persahaban yang unik dengan sahabat pamannya, Skulduggery.
Stephanie terseret dalam dunia sihir yang tak pernah dibayangkannya sebelumnya. Stephanie berurusan pada dua jenis mage atau penyihir. Pertama adalah Adept yang mempraktekkan cabang sihir, umumnya mreka agresif, teknik mereka kuat dalam waktu singkat. Sementara elemental memilih aliran yang lebih tenang dan belajar menguasai komando atas berbagai elemen termasul Skulduggery. Sementara ia sendiri bukan penyihir, maka suka tidak suak ia harus mulai belajar sihir. Keren juga kalau sampai berhasil..........!
Banyak kejadian seru yang disajikan dalam buku ini. Namun entah mengapa saya kurang menikmati ceritanya. Mungkin karena adegan perkelahian yang buat saya terlalu kejam. Selama ini buku fantasi sihir yang saya baca selalu menampilkan adegan perkelahian tidak secara fisik tapi adu ilmu.Kalaupun ada porsinay sangat kecil. Sementara dalam buku ini, banyak adegan dimana para penyihir atau pengikutnya melakukan kekerasan fisik.
Buku ini juga mengisahkan bahwa seseorang pasti memiliki nama sejatinya. Jangan beri tahukan nama itu ke orang lain jika tidak ingin ia menguasaimu seumur hidup. Nama adalah kekuatan. Selalu ada nama untuk setiap orang. Nama lahir, nama pemberian serta nama yang dipilih sendiri. Nama yang diambil harus sesuai dengan dirimu, menjelaskan arti dirimu dan sudah kau kenal dengan baik. Mengingatkan saya pada sebuah buku cerita fanasi klasik. Jika sang pujangga dari negeri nan jauh sana berkata "Apa arti sebuah nama." Dalam cerita ini jelaslah terlihat bahwa nama seseorang memegang peranan yang sangat penting.
Saya juga menemukan banyak kata-kata unik seperti kebahaduran yang berarti keberanian. Sifat Skulduggery yang sarkasme berhadapan dengan Stephanie yang sedikit bengal membuat keduanya sering melontarkan aneka ejekan yang kadang berkesan menyebalkan dan kasar, namun juga kocak. Ejekan keduanya bisa menimbulkan kalimat dan makna baru.
Sang pengarang, Derek Landy lahir Oktober 1973 di Lusk, County Dublin. Ia adalah seorang penulis Irlandia, penulis skenario serta pemegang sabuk hitam Kenpo Karate. Sebelum menulis cerita remaja tentang detektif kerangka yang bersetelan keren. Skulduggery Pleasant memenangkan Bord Gais Energy Irish Book of the Decade Award & the Red House Children's Book Award. Sedangkan buku selanjutnya, Skulduggery Pleasant-Bermain dengan Api Irish Book Award for Children's Book of the Year. Sementara sang ibu malah menyukai buku ketiganya, Skulduggery Pleasant: The Faceless Ones
Ada tujuh buku dalam seri ini, yaitu :
Skulduggery Pleasant: Playing (2007)
Skulduggery Pleasant: Playing With Fire (2008)
Skulduggery Pleasant: The Faceless Ones (August 25, 2009)
Skulduggery Pleasant: Dark Days (February 15, 2010)
Skulduggery Pleasant: Mortal Coil (September 2010)
Skulduggery Pleasant: The Terrible Truth (sekitar April 2011)
Derek Landy juga menulis naskah untuk film tentang zombie dan pembunuhan, dan di film-film itu semua tokohnya mati. Dua skenarionnya telah dibuat menjadi film - IFTA memenangkan penghargaan Dead Bodies dan dinominasikan IFTA Boy Eats Girl dibintangi Samantha Mumba. Landy sendiri dinominasikan untuk Ifta untuk Best Script.
Silahkan mengunjungi www.skulduggerypleasant.com untuk mencari informasi yang diinginkan
Lumayanlah buat selingan...., bintang 3 cukuplah.
Terima kasih buat Elke yang meminjamkan buku ini
Ada buku lainnya sis...? he he he
------------------->
Bicara soal nama, membuat saya teringat sekelumit kisah lucu soal nama saya. Nama saya di dunia maya memang benar nama saya. Tepatnya nama panggilan saya plus nama keluarga. Tapi saat saya kecil, menyebut nama sendiri terasa sulit, yang keluar malah penggalan kata seperti Wi, Uyi . Saat kuliah, saya berada dalam 1 kampus dengan salah satu saudara saya . Alhasil ngetoplah saya dengan panggilan uyi. Yang ini berlaku untuk kampus IISIP
Nama yang diberikan orang tua saya (tertera di akte) berbeda dengan nama panggilan saya. Nama itu termasuk nama yang saya pakai di Kampus Perbanas, Kampus UPN serta kantor, jadi kebayangkan gimana kencangnya si Ine & Boni tertawa saat kurir kantor mampir lalu menyerahkan paket, "Buat Mbak Ine/Mas Bonmedo dari Mbak ZZZ" Atau saat Pak manager alias Sil kudu menyerahkan kontrak yang membutuhkan fotokopi KTPCengiran konyolnya sungguh menyebalkan!
Suatu saat saya dengan ngerumpi ria di dunia maya dengan Nita Taufik. Tiba-tiba sang mantan pacarnya Rizal Harun berkata," Kau kenal toh dengan seniorku di club foto, si XXX" Si Nita cuman bengong, " Yang mana XXX? aku khan lagi ngerumpi sama M Truly" Sang suami ikutan bengong, " Loh itu bukannya si XXX? Aku sih tahunya namanya XXX" Debat ala pepesan kosong nih mereka .... Rupanya dari pada penasaran mereka berdua menuntut penjelasan langsung He he he he maaf yah, keduanya yah aku yang imutz ini ^_^
Siapa bilang nama tidak penting..........?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar