Kamis, 26 September 2024

2024#21: Tips Untuk Mempengaruhi Dan Menguasai Orang Lain

Judul asli:25 Langkah Untuk Memiliki Pengaruh Dan Kekuasaan Atas Orang Lain
Penulis: James J.Van Fleet
Alih bahasa: Anton Adiwiyoto
ISBN: 9798046021
Halaman: 310
Cetakan: Kedua- 1994
Penerbit: Mitra Utama
Rating: 3.25/5

Membuat keputusan yang mantap dan tepat pada waktunya tanpa ragu-ragu merupakan salah satu cara terbaik untuk memancarkan kontrol sinar kekuasaan kepada orang lain. Orang akan percaya dan menaruh keyakinan pada diri Anda. Mereka akan tergerak untuk melakukan yang sebaik-baiknya bagi Anda. Mereka mau tidak mau akan berbuat begitu.
-hal 51-

Begitulah.
Semula karena ingin membersihkan salah satu rak buku milik jendral besar di rumah, saya jadi menemukan buku ini. Entah milik siapa, tapi karena sudah berada dalam rak, mari kita asumsi  milik umat alias siapa saja bisa ikut menikmati isinya.

Rasanya kebetulan sekali, baru beberapa hari lalu saya membaca buku serupa besutan Dion Yulinto, tentang bagaimana kita memiliki kemampuan untuk memanipulasi orang  dalam segala situasi.

Pada bagian awal, disebutkan bahwa buku ini akan memberikan informasi bagaimana caranya mempengaruhi orang dan mendapatkan kekuasaan atas diri mereka. Termasuk bagaimana cara menanamkan pengaruh dan mengendalikan induvidu penting tertentu dalam kehidupan Anda sehingga Anda bisa mencapai sasaran dan menjadi sukses.

Manfaat yang diperoleh dari buku ini antara lain Strategi Ajaib Yang Setiap Kali Memenangkan Kepercayaan Orang; Bagaimana Caranya Minta uang Kepada Orang Lain-Dan Selalu Mendapatkannya; Bagaimana Caranya Membentuk Pasukan Pengikut Yang Loyal; Bagaimana Caranya Mengubah Musuh Menjadi Teman Setia; Rahasia Cuci Otak  Secara Lisan; Bagaimana  Caranya Mempertahankan Dan Meningkatkan Kekuasaan Dan Penguasaan Anda Atas orang Lain Tahun Demi Tahun; dan masih banyak lagi.

Dalam Strategi Ajaib Yang Setiap Kali Memenangkan Kepercayaan Orang di halaman 42, pembaca akan diberikan 2 hal untuk direnungkan sebelum diberikan informasi tentang aneka teknik yang dapat digunakan.

Pertama adalah mengapa seseorang kurang memiliki kepercayaaan dalam berurusan dengan orang lain. Kedua, mengapa orang kurang percaya kepada diri sendiri dan kemampuannya. Apakah Anda sudah renungkan?

Jika Anda menguasai kemampuan ini, maka Anda akan memperoleh kepercayaan orang lain sehingga mereka akan mengikuti Anda. Selain itu, segala hal yang Anda kerjakan akan dapat diselesailan dengan mudah, karena Anda bekerja dengan orang yang mempercayai dan yakin pada diri Anda. Dengan demikian, Anda akan dikenal sebagai orang "yang dapat melakukan".

Maka, untuk membuat orang menaruh kepercayaan kepada Anda serta memiliki keyakinan pada Anda, maka Anda harus menaruh kepercayaan, mempercayai, dan memperhatikan keyakinan penuh kepada mereka terlebih dahulu. 

Seperti buku sebelumnya, buku ini layak dibaca oleh siapa saja yang ingin mengembangkan diri guna meraih berbagai kemenangan dalam pergaulan dan persaingan.

Bagi mereka yang tertarik dalam dunia MLM, buku ini bisa dijadikan alternatif pilihan bacaan. Siapa tahu dengan meningkatkan kemampuan mempengaruhi dan menguasai orang lain, semakin banyak orang yang bisa Anda rekrut.

Hanya saja, karena ini buku terjemahan, tak jarang saya harus membaca ulang sebuah kalimat agar paham maknanya. Mungkin karena diterjemahkan dengan mempergunakan gaya bahasa tahun 90-an sehingga rasanya agak janggal. Tapi sebagai tambahan pengetahuan, bolehlah dibaca. 

Sang penulis, James J.Van Fleet selain seorang penulis yang produktif, juga  seorang tokoh dalam psikologi teknik motivasi yang terkenal. Ia kerap diundang sebagai pembicara di berbagai forum bisnis dan pemasaran.

Setelah membaca buku ini, rasanya saya tahu, minimal menduga, siapa pemilik buku ini sebenarnya😅.


Senin, 23 September 2024

2024#20: Trik dan Tips Memanipulasi Orang Lain Di Segala Situasi

Judul asli: The Principles of Power: Rahasia Memanipulasi Orang Lain di Segala Situasi
Penulis: Dion Yulianto
Editor: Yanuar Arifin
ISBN: 9786238847426
Halaman: 194
Cetakan: Pertama-2024
Penerbit: Jendela
Harga: Rp 60.000
Rating: 3/5

Berpura-pura bodoh atau menyembunyikan kecerdasan kita dengan bijaksana adalah strategi yang cerdik dan efektif dalam mencapai pengaruh yang positif
-hal 25-

Di mana saja, kita akan menemukan orang yang perkataannya selalu didengar, perbuatannya selalu dianggap benar dan patut ditiru. Ia mampu membuat seseorang melakukan sesuatu hal atau memiliki pikiran dan  pendapat sesuai keinginannya.

Padahal, jika diperhatikan dengan seksama, pesonanya tidak terlalu kuat, cenderung biasa. Tapi orang seakan tunduk padanya. Sosok itu, seolah-olah memiliki kekuasaan penuh pada diri dan pikiran  orang lain. Begitulah efek dari kemampuannya untuk memanipusi orang lain.

Buku ini, berisikan tentang bagaimana cara kita bisa meraih kekuasaan. Ada 33 kiat-kiat ampuh yang menurut penulisnya sudah terbukti. Terdapat juga kisah-kisah inspiratif terkait kiat yang dibahas. Pastinya, ada trik bagaimana menjadi orang berpengaruh dan mampu mempengaruhi orang lain.

Beberapa kiat antara lain yaitu Berpura-pura Bodoh untuk Mengelabui Orang Lain; Buat Orang Lain Bergantung Kepadamu; Kenali Kesempatan dalam Setiap Situasi; Jadilah Seorang Teman Sekaligus Mata-Mata; Jadilah Tega dan Tegas; Samarkan Tujuanmu; dan masih banyak lagi.

Kenali Musuhmu, merupakan kalimat dari Lao Tse yang terkenal. Buku ini juga menjadi hal tersebut sebagai salah satu kiat.  Dengan memahami musuh, kita bisa menyusun strategi yang efektif dan menekan sedikit mungkin  dampak kerugian bagi diri.

Ternyata dalam setiap kiat, penulis mencantumkan beberapa tindakan yang harus diambil. Dalam kiat Kenali Musuhmu, terdapat 10 hal. Mulai dari
Lupakan  Prasangka dan Kejahatan; Lakukan Penelitian Mendalam; Berbicara dengan Orang yang Mengenal Musuh;  Pahami Motivasi dan Ambisi; Analisis Kelemahan dan Kelebihan; Tetap Berpikir  Rasional dan Obyektif; Jangan Sampai Terbawa Ego; Gunakan Informasi dengan Bijaksana;
serta Jadilah Pemimpin yang Menginspirasi.

Pepatah mengatakan Hutang Budi dibawa Sampai Mati.  Sangat tidak disarankan untuk memiliki hutang budi pada orang lain. Buku ini juga menyarankan hal yang sama, Jangan Berhutang Budi Kepada Orang Lain.

Sebagai manusia, kita memang membutuhkan bantuan orang lain. Tapi usahakan jangan sampai bantuan yang kita terima membuat kita menjadi berhutang budi.  Karena dengan berhutang budi, dapat mengikat diri dalam ekspektasi dan harapan, yang dapat membatasi keterbebasan dan kemampuan kita untuk melangkah maju. 

Pada kiat Memanfaatkan Orang Lain, pembaca disuguhi kisah inspiratif tentang perbedan cara kerja antara Thomas Alva Edison dengan Nikola Tesla. Disebutkan bahwa Edison memanfaatkan keahlian orang lain dan menyewa yang terbaik untuk mengembangkan penemuannya.

Sementara Tesla melakukannya semua hal sendiri. Dari hal yang mungkin remeh hingga hal penting dalam penelitian. Dampaknya Edison dikenal sebagai ilmuan dan hidup berkecukupan karena temuannya. Sementara Tesla sering tak mendapat penghargaan yang setimpal dengan kontribusinya, walau banyak temuannya digunakan oleh penemu lain.
Dalam dunia yang saling terkoneksi, bekerja sama dengan orang lain adalah kunci untuk mencapai pengaruh yang berarti dan kesuksesan yang berkelanjutan.
-hal 132-
Secara garis besar, buku ini menarik untuk dibaca oleh mereka yang sedang ingin mengembangkan diri. Juga bagi mereka yang ingin keluar dari lingkungan atau tempat kerja yang mulai dirasa toksik namun belum memiliki keberanian.
Sumber: FB Penulis

Dari 33 kiat, mungkin ada yang sudah sering Anda lakukan, tinggal dikembangkan sesuai dengan arahan yang ada dalam buku ini. 

Untuk kiat-kiat yang lain, bisa dipelajari terlebih dahulu, mulai dari yang dirasakan sesuai dengan kepribadian dan karakter diri Anda. Sehingga menjadi lebih mudah untuk menerapkannya.

Perlu diingat, bisa saja buku ini bermanfaat bagi Anda namun tidak bagi orang lain. Begitu juga sebaliknya, karena dalam kehidupan ini, kadang ada unsur tak terlihat yang ikut berperan.

Kover dengan mengusung warna dominan hitam ini terlihat mencolok diantara buku-buku sejenis lainnya. Apalagi gambar mahkota keemasan semakin membuat  unik kover ini.

Agak bingung juga sebenarnya mau memberikan bintang berapa. Karena, pada beberapa bagian, rasanya bukan ditulis oleh penulis yang sudah puluhan tahun jadi editor di penerbit sebelah. Gaya penulisannya berbeda jauh.

Atau, karena naskah mengalami editing luar biasa dari editor in house penerbit? Sehingga rasanya aneh membaca bagian yang porak-poranda. Judul dan isi bahkan ada yang tidak sesuai.

Terlepas dari kekurangan yang ada, buku ini layak dibaca sebagai pengisi waktu luang.


Selasa, 17 September 2024

2024 #19:Perjalanan Mustahil Samiam dari Lisboa: Sepasang Elang dari Diyarbakir

Pengarang: Zaky Yamani
Editor: Reita Ariyanti dan karina Anjani
ISBN:9786020678320
Halaman: 352
Cetakan: Pertama-Juni 2024
Penerbit; Gramedia Pustaka Utama
Harga: Rp
Rating:4/5

Tapi, menurutku, tugas manusia adalah bertahan hidup.
-hal 313-

Dalam buku ini, pembaca akan kembali berkelana bersama Samiam  Noguera. Tujuan Samian berkelana semula adalah mencari istri dan mertuanya yang hilang dan pergi ke tanah leluhurnya, Sunda di Pulau Jawa. Namun, nasib membuatnya menjadi terjebak dalam urusan internasional.

Ia  berada dalam pusaran intrik politik  internasional guna menggulingkan dan meraih kekuasaan pada abad 16 yang melibatkan Takhta Suci Vatikan, Imperium Turki Utsmani, dan Dinasti Savid dari Persia. Ribetnya....

Semuanya bermula ketika ia sedang berada di sebuah kedai, Samiam  diculik dan harus  menjalani persidangan dengan Bianca dan ayahnya, João. Keputusan sidang membuatnya harus menjalani kehidupan sebagai seorang budak milik Syekh ibn Wahab, serta terpisah dari Bianca dan ayahnya  yang juga menjadi budak milik Hakim Mehmed Ebussuud Effendi, seorang pembesar di lingkup pusat kerajaan Ottoman. 

Samiam yang selama ini menjalani kehidupan sebagai manusia bebas harus mengalami penderitaan luar biasa. Bisa dikatakan ini merupakan titik terendah dalam kehidupannya.  Segala haknya dikuliti habis, ia hanya diberikan kesempatan untuk menjalankan kewajibannya, melayani pemiliknya dengan sebaik mungkin. 

Penulis mampu membuat pembaca merasakan penderitaan yang dialami oleh Samiam.  Ia tak ubahnya seperti benda mati yang bisa dioper begitu pemiliknya bosan,  yang bisa diperlakukan seenaknya. 

Memang, saat ini sudah tidak ada lagi yang namanya budak, namun pada tahun  1545, sesuai dengan setting waktu kisah ini, kegiatan tersebut dianggap merupakan hal yang biasa.

Kehidupannya sebagai budak penuh dengan warna. Hingga suatu saat Samiam  mengalami dilema luar biasa ketika Syekh menawarkan memerdekakan dirinya asal bersedia beralih keyakinan. 

Selain Samiam, memang ada budak-budak lain yang juga diberikan penawaran yang sama. Hanya Samiam yang mempertimbangkan kemungkinan itu, karena jika ia bebas, maka ia bisa mencari Bianca dan ayahnya. Masalahnya, menukar keyakinan bukanlah hal yang mudah.

Dia benar, harusnya tawaran itu aku sambut karena memudahkan hidupku. Namun, aku bukan orang yang begitu saja berganti keyakinan hanya karena tawaran yang memudahkan hidupku. 
-hal 143-
Mengikuti perjalanan Samiam di buku ini, rasanya lebih berat dibanding di buku pertama. Selain posisinya sebagai seorang budak dengan banyak keterbatasan, dia harus menempuh perjalanan jauh dan berbahaya di kawasan Timur Tengah. 

Bagian yang mengisahkan bagaimana Samiam membahas tentang agama kepada ketiga sahabatnya sesama budak lumayan panjang. Masing-masing menyatakan pendapatnya tentang agama serta tawaran pembebasan yang ditawarkan Syekh dengan menukarkan keyakinan.

Meski demikian, penulis memberikan aneka kisah sebagai sisipan, lumayan mengurangi 'berat' membaca. Misalnya ketika Samiam menuliskan catatannya tentang apa yang terjadi beberapa waktu lalu ketika ia sudah merdeka, perjalanan yang ditempuh bersama seseorang bernama Farhad.

Ada juga uraian mengenai aneka kota yang sempat didatangi Samiam, entah sebagai manusia merdeka atau ketika masih menjadi budak.  Membayangkan bagaimana situasi beberapa kota yang ada dalam buku ini,  menjadi menarik perhatian saya untuk mendapat tambahan informasi dilain waktu.

Hem..., saya dengan sok tahunya mengambil kesimpulan. Jangan-jangan buku selanjutnya mengisahkan tentang perjalanan menuju Kepulauan Nusantara, tepatnya ke Sunda, negara asal leluhur Samiam. 

Kesimpulan ini muncul karena pada akhir kisah  buku ini disebutkan Samiam bertemu dengan seorang  budak yang  bertugas  sebagai penjaga kedai minum yang berasal dari Sunda, dan sedang berada dalam kapal laut yang menuju ke Goa, India.

Rasanya pantas jika buku ini diberikan judul dengan kata "Perjalanan Mustahil". Bagaimana Samiam bisa  mampu menempuh perjalanan ke begitu banyak tempat dengan begitu banyak peristiwa, adalah hal yang luar biasa. 

Sepertinya diperlukan orang dengan keinginan  dan tekat untuk hidup super kuat sehingga bisa bertahan menghadapi segala hal seperti yang dialami oleh Samiam.

Ada satu kalimat yang perlu dibagikan dari buku ini.
Kejujuran harus dibangun dan kepercayaan harus diraih. Tapi, bagaimana membuktikan kejujuran dan kepercayaan, itu adalah hal lain. Tidak semua bisa dibuktikan indra manusia. Namun, nalar bisa memberi ruang untuk pembuktian dengan cara lain.
-hal 220-
Ada yang penasaran dengan "Sepasang Elang dari Diyarbakir" yang ada pada judul? Saya jelas penasaran, ketika membaca buku ini baru paham apa yang dimaksud elang.

Penulis penutup kisah dalam buku kedua ini denga epik. Tak terduga akhirnya akan seperti itu. Musuh adalah musuh, walau penawarkan pertemanan. 

Semoga buku ketiga tak lama terbitnya. Tak sabar membaca bagaimana kisah Samiam di Jawa.