Read in October, 2009
Bagi Kinanthi, Ajuj adalah dunianya. Seseorang yang membelanya saat kecil,saat orang lain menghina keluarga dan dirinya, membagi makanan dengannya, membuatkan mainan bagi adik Kinanthi, merasuki pikirannya disetiap kesempatan. Saat Kinanthi mendengarkan lagu melankonis, sosok Ajuj merasuki pikirannya, saat memandangi jajaran bintang dilangit, Kinanthi akan terkenang Ajuj dan jajaran galaksi cintanya.
Setelah mengalami berbagai cobaan hidup, dari ditukar beras oleh bapaknya, nyaris diperkosa teman sekolahnya, menjadi TKI, menjalani hari-hari penuh siksaan, Kinanthi menjelman menjadi sosok Kinanthi Hope, seorang cendikiawan wanita dan penulis kaliber dunia!
Namun cintanya membawa kembali ke
Ajuj, mencari Kinanthi hampir setiap saat. Saat mendengar ia bekerja di Jakarta, Ajuj mencarinya di Jakarta selama sekian tahun, saat melihat di tv ada TKI yang dipulangkan sebagai mayat akibat disiksa majkannya, ia bergegas pergi ke Jakarta untuk mengecek karena wajah TKI itu mirip dengan Kinanthi katanya, Setelah nyaris lelah mencari dan memutuskan menikah dengan gadis muda dari desanya Kinanthi hadir kembali dengan sosok yang sangat berbeda! Kegundahan hatinya saat membaca 113
Gempa dan lagu sebelum cahaya mengukuhkan kisah kasih mereka. Jika Kinanthi sudah menunggu sekian lamanya untuk bisa bertemu dengan Ajuj yang tidak ketahuan rimbanya, apalah artinya sekian tahun lagi menunggu Ajuj bangun dari koma.
Beberapa bagian dari novel ini, mengingatkan pada novel pemakaman langit. Kinanthi disini lebih beruntung, ia masih bisa mengetahui bagaimana kabar Ajuj. Ending yang langsung pada inti, membuat saya mengira-ngira bagaimana kelanjutan kisah kasih mereka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar