Selasa, 21 Januari 2025

2025#2: Odd and Frost Giant

Penulis: Neil Gaiman 
Ilustrasi: Brett Helquist 
ISBN-10: 0061671738
ISBN-13: 9780061671739
Halaman:128
Cetakan:Pertama-November 2009
Penerbit:HarperCollins;
Rating: 3.5/5

"Nothing's going on," said the fox brightly. "Just a few talking animals. Nothing to worry about. Happens every day. We'll be out of your hair first thing in the morning."
-hal 29-

Odd adalah seorang bocah 12 tahun yang tak jauh berbeda dengan yang lainnya. Ayahnya seorang penebang kayu yang tenggelam saat Viking melakukan serangan. Ibu yang sudah memiliki keluarga baru bisa dikatakan abai akan keberadaannya. Ia benar-benar sendiri.

Pada suatu musim dingin, ia pergi ke hutan. Rencananya Odd akan tinggal di  gubuk berburu milik sang ayah. Seekor rubah mendatanginya seolah-olah meminta bantuan.  Tak terduga, ia dimita membantu seekor beruang yang mengalami kesulitan.  Dari rubah, beruang, terakhir burung rajawali, ada tuga binatang yang sekarang selalu berada dekatnya.

Siapa mengira ternyata ketiga binatang tersebut bukanlah binatang biasa. Ketiganya adalah para dewa menurut mitologi  Nordik, Loki, Odin dan Thor. Ketiganya terpaksa meninggalkan Asgard setelah mengalami perseteruan dengan "The Frost Giant". 

https://www.goodreads.com/book/
show/53344706-odd-ve-ayaz-devleri















Kebaikan hati Odd membuatnya tersentuh untuk membantu ketiga dewa yang berubah wujud. Bersama mereka menempuh perjalanan menuju Asgard. Sampainya di sana, ternyata hanya Odd yang bisa memasuki Asgard untuk bertemu dengan "The Frost Giant". Nasib ketiganya tergantung bagaimana usaha Odd membereskan masalah.

Usut punya usut, ternyata "The Frost Giant" melakukan berbagai upaya untuk mengusir ketiganya karena sakit hati akibat perbuatan ketiga dewa tersebut pada adiknya. Dipikir-pikir, kalau saya, bisa saja saya berbuat hal yang sama. Siapa yang tidak sakit hati jika ditipu?

Bukan hal mudah untuk bisa membujuk "The Frost Giant" agar mau kembali ke dunianya dan membebaskan ketiga dewa. Selama ini di Asgard terdapat tembok yang membatasnya dengan dunia raksaksa. Jika tembok runtuh, maka raksaksa dengan mudah memasuki Asgard.


Akhir kisah, tentunya bisa ditebak. Odd berhasil menyelesakan masalah yang menimpa para dewa. Sebagai hadiah,  ia diperkenankan meminum air dari Sumur Mimir. Ia juga bisa berkumpul kembali dengan ibunya kembali. 

Kejutan! Saat ia kembali, penampilannya sudah tidak seperti anak berusia 12 tahun. Entah karena ia meminum air dari Sumur Mimir, atau waktu di Asgard berbeda dengan yang berlaku di bumi. Tapi bagaimana penampilan Odd, seorang ibu akan selalu mengenali anaknya.
https://www.goodreads.com/book
/show/12998921

Kisah ini memberikan pesan moral pada anak-anak agar teguh memegang janjinya. Jika sudah berjanji, maka harus dipenuhi jangan sampai ingkar jika tidak ingin mendapatkan kesusahan. 

Menolong adalah sebuah perbuatan yang mulia, apalagi jika dilakukan dengan tulus tanpa mengharapkan balas jasa.  Kita tidak pernah tahu balasan yang diterima dari perbuatan yang kita lakukan. 

Odd hanya ingin menolong hewan yang ternyata adalah para dewa, Ia mendapat kesempatan minum air Sumur Mimir, sumur pengetahuan. Tidak semua orang bisa meminum air dari sumur tersebut, tidak juga para dewa. Sungguh beruntungnya Odd.

Dalam kisah ini juga disebut-sebut tentang bagaimana menarik dan cantiknya Dewi Freya.  Sosok sang dewi memang dikenal memiliki wajah yang paling cantik di seluruh valhalla-tempat para pejuang pilihan yang gugur tinggal bersama Odin di Asgrad.

Buku yang saya baca merupakan hibah dari seseorang yang spesial he he he. Karena harus pindah kost yang sudah ditinggali selama 10 tahun lebih, maka ia memutuskan membagikan buku-buku koleksinya, tentunya saya menerima semua kiriman dengan bahagia.

https://www.goodreads.com/book/
show/7903710-odd-i-lodowi-olbrzym
i











Ternyata ketika melakukan pengecekan di Goodreads, ratingnya lumayan juga. Memang karya Neil Gaiman selalu menawan. Kisah ini juga sudah diterjemahkan dalam aneka bahasa. Untuk ilustrasi, saya paling suka versi bahasa Polish. 

Entah kenapa ketika pertama kali melihat buku ini, yang terbayang adalah buku berjudul The Golden Compass, dari  Philip Pullman. Versi kover film jika saya tidak salah ingat, menampilkan seorang anak (tapi perempuan) yang sedang menunggangi seekor binatang berbulu putih.

Saya sempat merasa kesal, bagaimana bisa anak usia 12 tahun dianggap mampu menyelamatkan dewa. Tapi ketika teringat kisah ini diperuntukan untuk anak-anak, baiklah! Kita terima saja kondisinya begitu.

Ketika kisah ini sampai pada bagian yang menyebutkan bahwa ketiga binatang sebenarnya adalah para dewam otomatis jadi teringat cergam berseri Valhalla karya Peter Madsen yang diterbitkan oleh Pustaka Sinar Harapan pada tahun 1993. 

Menghibur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar