Senin, 24 Februari 2020

2020 #9: Kenangan Indah Era 80-90

Penulis: Nicko Krisna
Editor : Nana Lystiani
ISBN: 978602033261
Cetakan: Pertama-2016
Halaman: 137
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Rating: 3/5

Kadang, ada saatnya kita ingin mengenal masa lalu yang menyenangkan. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk bernostalgia  salah satunya dengan membaca buku yang mengambil tema saat yang membahagiakan tersebut. Salah satu caranya  adalah dengan membaca buku ini.

Apalagi jika buku tersebut diperoleh dengan harga yang terjun bebas, setidaknya versi saya. Bayangkan saja dari harga asli Rp 90.000 buku ini bisa dibawa pulang dengan harga Rp 20.000, murah bukan! Nostalgia dengan cara yang menyenangkan dan tidak perlu biaya besar.


Terdapat 12 bagian dalam kisah ini terkait hal yang dianggap paling nge-trand atau paling top pada era tahun 80-90 dalam buku ini. Misalnya ada Gaya Anak Sekolah 80 & 90-an, Buku dan Majalah Paling 80 & 90-an, Musik Ter-80 & 90-an, dan lainnya.

Pada bagian yang membahas buku dan majalah yang terbit dan terkenal pada tahun 80 & 90, pembaca akan menemukan judul buku seperti  Lupus, Olga, Balada Si Roy, Lima Sekawan, Tintin, Asterix dan masih banyak lagi bacaan yang digemari saat itu. Bahkan Nick Carter dan Enny Arrow juga masuk dalam daftar.

Sementara majalah Bobo, Kuncung, Ananda, Mode, Hai, Gadis, serta Anita Cemerlang, merupakan beberapa majalah yang sempat berjaya pada tahun 80 & 90. Beberapa majalah tersebut masih ada yang bertahan hingga saat ini, namun ada juga yang sudah gulung tikar.

Masih ingat pada sosok pria yang super kreatif? Yup! Mac Gyver, hingga saat ini masih dijadikan tolak ukur jika menggambarkan sosok yang pandai dan kreatif. Bersama dengan Doel Anak Sekolah,  dan Jendela Rumah  Kita, merupakan  beberapa program  serial televisi yang paling digemari saat itu.

Serbuan kisah dari negara lain  seperti Cinta Paulina dan  Esmeralda, sempat membuat profesi dubbing menjamur kala itu. Banyak orang yang mendadak memiliki profesi menjadi sulih suara, apa lagi jika suaranya terasa enak untuk didengar.

Bahkan serial Kassandra mampu mendongkrak penjualan produk kosmetik berupa lipstik yang diberi nama sesuai dengan telenovela itu. Para penonton serial ini yang umumnya adalah ibu rumah tangga berduyun-duyun membeli lisptik serupa yang dipergunakan oleh tokoh dalam telenovela itu. 

Sosok Boy yang ganteng, kaya serta alim dalam film Catatan Si Boy membuat fenomena tersendiri. Bahkan pemasangan tasbih di  kaca spion mobil  merupakan tiruan dari kebiasaan Boy yang masih sering dilakukan oleh remaja saat ini. Film yang diangkat dari  sebuah program siaran radio swasta ini, sukses melambungkan nama aktor Onky Alexander.

Demikian juga kisah radio Saur Sepuh yang sukses diangkat ke layar lebar. Ini bisa dikatakan munculnya film kolosal di tanah air. Film Sahur Sepuh selalu memakai figuran yang lumayan banyak terutama untuk adegan peperangan. Aneka trik kamera banyak perkembang melalui film ini.

Setelah mengulas setiap hal, terdapat tempat untuk membuat daftar sesuai versi  pembaca masing-masing. Misalnya pada bagian yang mengulas tentang lagu, terdapat  tempat untuk membuat Daftar Lagu Lokal 80 & 90-an Favorit Saya.

Sempat saya singgung di atas tentang daftar versi sendiri. Tapi sepertinya agak susah untuk mengisi Nama Cewe/Cowo yang Pernah Pedekate dengan Saya di Tahun 80 & 90. 

Hem...., kok rasanya seperti  geer sendiri ya. Bagaimana kalau memang cowo itu selalu bersikap baik pada tiap cewek, saya saja yang terlalu percaya diri.

Buku ini termasuk jenis bacaan ringan yang menghibur sekaligus bernostalgia bagi mereka yang pada tahun 80-90 termasuk anak muda. Bagi mereka yang ingin tahu bagaimana situasi kehidupan remaja pada tahun 80 & 90 buku ini  merupakan pilihan yang tepat. Jika Anda adalah seorang penulis dan sedang ingin membuat kisah dengan mengambil setting tahun 80 & 90, buku ini bisa menjadi referensi yang  tepat. 

Bahasa yang digunakan  dalam buku ini adalah bahasa pergaulan sehari-hari walau tetap mempergunakan kaidah bahasa yang benar. Unsur gaul bisa ditemukan dalam penggunaan kata gue sebagai kata ganti orang pertama.

Meski begitu, saya menemukan sebuah hal yang aneh pada  salah satu halaman. Pada halaman 11 harusnya tertulis jalan sore, namun tertera jalan sorte. Kesalahan yang sederhana namun mengurangi kesempurnaan sebuah karya.

Tata letak sebuah halaman yang membuat dua uraian plus gambar kadang agak membingungkan. Dibaca atas ke bawah kok kurang pas kalimatnya, ternyata bagian atas gambar  membahas hal yang berbeda dengan yang dibagian bawah.

Kemudian ada gambar yang berada di halaman selanjutnya, misalnya di halaman 128, sementara uraiannya ada di halaman 127. Karena gambar tersebut tidak diberikan keterangan, misalnya keterangan, HP Nokia xxx,  sepatu Doc Marten, atau Nintendo, maka mereka yang tidak sempat tahu barang tersebut, atau mereka yang belum lahir pada tahun 80 & 90 tentunya akan sedikit mengalami kesulitan memahami gambar apakah itu.

Secara keseluruhan, buku ini sungguh menghibur.

Sumber gambar:
Buku Yang Nge-tren di Tahun 80 & 90-an









Tidak ada komentar:

Posting Komentar