Judul:Normal is BoringPenulis: Ira LatiefDesainer: HariadhiIlustrator: Milla AndrianaISBN: 978-979-22-8347-1Halaman: 136Penerbit: GramediaHarga: Rp 45.000
Berbeda itu adalah ASET
Tak perlu merasa malu untuk menjadi berbeda.Kenali "Perbedaan" diri lalu olah menjadi aset yang berharga
Sepanjang masa pembelajaran saya, satu hal
yang saya yakini adalah kita harus membuat sesuatu yang berbeda, out of the
box, nyeleneh, unik, apa sajalah. Cara-cara
pikir di luar kebiasaan yang bisa memicu seseorang untuk membuat
terobosan-terobosan kreatif dalam kehidupan.
Dengan latar belakang pendidikan di bidang
komunikasi dan marketing hal tersebut sudah beberapa kali saya aplikasikan
dalam banyak hal. Dan terbukti benar, bahwa sesuatu yang berbeda itu
justru menjadi sebuah keunikan asal diolah dengan benar. Bahkan jika itu hal kurang menyenangkan sekali pun bisa diolah menjadi sesuatu yang menguntungkan.
Semestinya setiap individu tak perlu meragu dengan
potensi dalam dirinya, meyakini bahwa ia mampu mengembangkan diri dan menjalani
impiannya, dengan mengandalkan kreativitas yang lahir dari keberaniannya
menjadi berbeda. Karena menjadi berbeda adalah aset berharga bagi setiap
individu.
Sebuah riset di negeri paman sam
membuktikan bahwa anak-anak merupakan makluk yang paling kreatif. Tengok
saja hasil karya mereka saat menggambar, atau celoteh mereka saat menceritakan
khayalan tentang suatu hal. Saya sendiri kadang masih suka terpesona saat
melihat hasil prakarya murid-murid saya dahulu. Saya hanya perlu membimbing di
awal, misalnya tentang cara membuat pembatas buku. Dalam sekejab, pembatas buku buatan
mereka justru lebih cantik dan menarik dari pada yang saya hasilkan.Belajarlah
dari anak-anak untuk meningkatkan jiwa kreatif dalam diri “Be childlike not
Childish”
Buku
ini juga memberikan saran mengenai bagaimana teknik berpikir kreatif. Misalnya
dengan berpikir lateral, yaitu menghubungkan
berbagai hal yang sering kali tak berkaitan satu dengan lainnya.Contoh
yang diberikan adalah penaaan masakan Rawon Setan. Mulailah berpikir secara out of the box. Caranya
dengan berpikir terbalik, berpikir luas dan menghubungkan banyak hal,
mengubah persepsi terhadap sesuatu. Terakhir cobalah menjadi UNIK.
Setelah mendapat tips untuk mulai berpikir kreatif,
jangan lupa untuk terus mengasahnya. Mengasah Kreatifitas dapat dilakukan
dengan beberapa cara:
- Lakukan hal berbeda setiap hari
- Lakukan hal berbeda dengan orang lain
- Terima tantangan baru
Sering kali, sosok orang kreatif dianggap gila. Padahal
keduanya berbeda, walau ada benang merah diantara keduanya.Kesamaan orang kreatif
dan orang gila adalah cara berpikirnya yang tidak konvesional. Bedanya, orang
kreatif mampu melakukan loncatan pemikiran yang menimbulkan pencerahan atau
solusi sebuah masalah, sementara orang gila tidak bisa.
Sering kali saya suka mencoba dan melakukan sesuatu yang berbeda. Kadang menghasilkan sesuatu yang "berbeda" Tapi ada juga saat-saat dimana tak menghasilkan apa-apa kecuali rasa lelah. Walau begitu bagi saya tetap menghasilkan sesuatu, yaitu saya jadi memehami bahwa yang saya lakukan adalah sebuah kesalahan, atau sebuah awal dari proses kreatifitas yang lain.
Saya memang bukan orang gila, hanya sedang mencoba kreatif saja.
Bagian yang mempertanyakan mengenai bentuk
kartu nama membuat saya meringis. Kartu nama saya awalnya dicetak terbatas,
sangat terbatas malah mengingat harganya yang lumayan. Jangan tertawa, jelas
harganya lumayan karena kartu nama saya awalnya berbentuk PIN. Hanya
mencantumkan nomer handphone, email dan account saya di Goodreads
Indonesia. Selaku koordinator khusus yang berurusan dengan penerbit dan
toko buku, tentunya saya perlu membuat mereka selalu ingat dengan saya.
Sayangnya justru karena PIN, mereka memasang di berbagai tempat alih-alih
menyimpannya. Pada akhirnya tetaplah butuh catatan kecil juga.Yang penting
sudah menawarkan sesuatu yang beda.
Simak kalimat berikut," Saat seseorang menyadari
bahwa HIDUP ini adalah sesuatu yang luar biasa, maka ia tak ragu melakukan
hal-hal luar biasa dalam kehidupan ini.Termasuk soal cinta." Contohnya kisah David Tan, seorang eksekutif muda di Malaysia
yang melamar pacarnya tepat di bawah billboard yang berisi visualisasi lamarannya.
Ternyata betul. Cintaku mendadak jadi kreatif karena
seringnya mengirim memo/SMS/bb/WhatsApp. Kian hari, terlihat betapa semakin pandainya ia merangkai kata-kata dan menghubungkan berbagai topik. Kadang hanya butuh hal sederhana untuk
menjadi kreatif.
Melalui buku ini Ira Lathief mengajak
kita untuk berpikir dan melakukan segala hal dengan cara yang berbeda. Selama masih
sesuai dengan norma, silahkan saja melakukan sesuatu sesuai dengan cara anda
sendiri. Sesuai
dengan tagline di sampul belakang buku ini ‘kreativitas bisa diciptakan dari
hal sederhana dan “tidak normal” bukanlah suatu kesalahan,’ menjadi kreatif itu
sebenarnya tidaklah susah, kreativitas bisa diasah.
Untuk membuktikan kreatifitas dirinya, Ira
melakukan launching buku ini di Musoleum OG Khouw di TPU Petamburan, bangunan kubur yang dibangun tahun 1930an dan termegah di
Asia Tenggara. Ira ingin menunjukkan
bahwa tak selamanya kuburan adalah tempat yang menyeramkan, namun juga bisa dijadikan tempat untuk belajar. Bagi
Ira, semua hal tersebut bisa terwujud jika
mau untuk berfikir di luar kebiasaan.
Ditilik dari kovernya saja buku ini sudah
unik. Jika umumnya sampul depan bertuliskan judul buku, maka buku ini
memberikan ruang kosong. Silahkan tempel stiker yang ada guna memberikan judul. Saya
memilih menempelkan kata PEKO. Bagi saya dan sahabat, kata tersebut kurang lebih
berarti sudah teramat payah. Dalam hal ini artinya betapa teramat-sangat payahnya
saya sehingga belakangan ini kurang kreatif dalam banyak hal.Jangan lupa menikmati
aneka layout unik dalam buku ini.
Tidak hanya menguraikan mengenai kisah sukses orang-orang kreatif, Ira juga mengungkapkan secara jujur kesulitan yang menghapiri mereka yang sebetulnya kreatif. Perbedaan kadang membuat seseorang merasa rendah hati, hal ini malah mematikan rasa kreatifitas seseorang. Ira juga mengisahkan kesulitan yang dialami orang yang terjebak dalam keseragaman dan berjuang untuk menjadi berbeda.
Ira Lathief lahir di Jakarta, 5 Juni 1980. Meraih gelar
Sarjana dari Jurusan Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran pada tahun
2003 serta menyandang gelar Master dari Jurusan Manajemen Komunikasi Universitas
Indonesia pada tahun 2006. Setelah sekian lama menjadi wartawan, ia
beralih menjadi penulis. Ira Lathief dapat dihubungi di iralennon@gmail.com
serta @IraLathief
*Dibagikan pada Acara Buka Puasa
Bersama di Perpustakaan UI