Rabu, 02 November 2011

Kisah Ratu Seribu Tahun


Judul :  Vandaria Saga : Ratu Seribu Tahun  
Penulis:  Ardani Persada Subagio 
Ilustrator : Ecky oesjady
ISBN :  9789792274325 
Halaman : 584
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Harga Rp 98.000

“Aku sudah hidup selama beratus-ratus tahun lamanya, sudah berkali-kali melihat sahabat dan orang  yang kucintai meninggal karena sakit, tua atau alasan konyol lainnya. Tapi tak pernah kubayangkan akan kulihat hari dimana semua penduduk Mandra akan tewas dan meninggalkanku”

“Tidak adakah yang bisa menemaniku dalam keabadian ini?”

Pertama kali membuka plastik  buku ini dan menemukan ada semacam kartu game, saya tertawa lepas! Bener-benar sehati! Beberapa waktu yang lalu sebelum seri buku ini terbit saya sempat membuat semacam Marketing  Planuntuk novel fantasi besutan seseorang. Salah satu strateginya adalah memberikan semacam kartu ini sehingga jika sudah sekian seri bisa tercipta sebuah permainan. Rupanya ide saya dianggap terlalunyeleneh. Bagaimana yah jika mereka melihat buku ini  he he

Terlepas dari urusan ikut lomba atau tidak, saya setuju jika disebutkan seri ini merupakan seri Fiksi Fantasi terbesar di Indonesia. Alasannya sungguh sederhana.  Setiap sisi dari Dunia Vandaria bisa diolah menjadi sebuah kisah. Jadi bayangkan saja, jika ada seorang yang merasa tertarik akan sebuah tokoh, lalu mereka mengembangkan karakter tokoh tersebut  menjadi sebuah cerita. Tak lama ada yang tertarik akan cerita yang baru dikembangkan tadi, ia mulai mengembangkan lagi. Lama-lama kisahnya  akan kian berkembang menjadi sekian kali  lipat. Itu baru dari 1 tokoh. Belum dari tokoh-tokoh baru yang diciptakan karena terinspirasi dari tokoh, kisah atau sebuah lokasi .
Mungkin istilah kolosal cocok untuk menggambarkan perkembangan kisah ini.

Hasil perbincangan saya dengan beberapa teman  penulis, penerjemah dan editor kisah fantasi membuahkan sebuah kesimpulan. Membangun sebuah setting ala fantasi yang logis merupakan hal yang paling susah. Kadang ada saja celah yang terlewat. Misalnya saja ada  sebuah kapal ruang angkasa yang mengalami kerusakan. Untuk sementara mereka mendarat di planet Z sambil melakukan perbaikan. Agar bisa keluar dari pesawat mereka harus meledakkan pintu. Singkat cerita, mereka siap berangkat tanpa ada masalah. Jelas ini aneh! Bukannya tadi pintu diledakkan? Artinya  dengan tidak adanya pintu bagaimana dengan urusan tekanan udara dan sejenisnya?

Seri ini menawarkan sebuah solusi yang meringankan kerja para tukang cerita. Para “pendahulu” sudah menyediakan sebuah dunia layak huni bagi aneka kisah fantasi.  Salah jika ada anggapan kreativitas mereka dibatasi. Justru mereka sudah disediakan “alat perang” tinggal bagaimana mereka menggunakannya. Para penulis tinggal memikirkan plot dan mengembangkan dunia yang sudah disediakan. Sekilo tepung, beberapa butir telur dan sesendok mentega akan menghasilkan sesuatu yang berbeda di tangan setiap tukang kue.

Kisah  Ratu Seribu Tahun  bercerita  tentang  sepak terjang seorang Ratu dari Mandra yang bernama  Narasoma. Akibat perjanjian yang dibuat oleh sang ayah, maka ia harus menanggung beban (atau berkah?) hidup abadi serta di dalam tubuhnya bersemayan Murugan yang buas  sang pelindung Mandra

Suatu saat seorang  Pejalan Cakrawala menawarkan sesuatu yang tak bisa  ditolaknya, menghilangkan kutukan atas dirinya. Agar bisa leluasa bergerak, Narasoma menyamar menjadi pria dan memakai nama Volsung. Untuk itu berarti ia harus meninggalkan negara dan rakyatnya. 

Perjalanannya tentu tidaklah mulus. Dalam perjalanan ia mendapat tambahan murid yang setia mendampinginya. Kisah menggapai keinginannya inilah yang dituangkan dalam buku setebal lebih dari 500 halaman ini.

Pada awal-awal kisah alurmya serasa lambat.  Penulis sepertinya ingin menceritakan betapa lamanya sang Ratu   berkuasa dengan membuat penggalan kisah dari sekian tahun hingga sampai pada 1.000 tahun. Hanya saja bagi saya tidak ada sesuatu yang spesial dari penggalan-penggalan itu, malah berkesan membosankan. Bagi saya, baru pada halaman 234 kisah seru dimulai!

Jika harus menjawab point-point yang ditanyakan sehubungan dengan lomba, maka jawabannya adalah:
▪     Apa saja yang Anda sukai dari novel tersebut?
1. Dunia yang sudah diciptakan dengan rapi dimana setiap bagian bisa dikembangkan tanpa   mengacaukan susunan   dan  pakem
2. Aneka petuah bijak seperti yang ada dihalaman 108 paragraf terakhir, silahkan diintip ^_^
3. Banyak jedian yang sebenarnya juga terjadi disekitar kita, Ardani memolesnya sehingga kita akan merasa tersentil   tanpa rasa marah namun malah malu.
4. Ilustrasinya SUNGGUH KEREN..................................................!

▪     Apa saja yang Anda kurang sukai dari novel tersebut?
1.  Kadang beberapa tokoh mengingatkan pada tokoh yang pernah ada. Padahal jika ikembangkan bisa lebih  menarik. Misalnya perjalanan menuju Lembah yang Dijanjikan   langsung membuat teringat pada kisah Perjalanan  mengambil kitab suci dimana disana juga ada sang kera sakti yang mirip (atau sumber inspirasi) dari Kugo

 2.  Beberapa bagian terasa alurnya lambat, dibagian lain serasa mengajak kitamenaiki  jet.

▪     Adegan apa saja, bila ada, yang paling Anda kenang dari novel tersebut? Jika ada alasannya,
       maka akan lebih baik.
1. Hem... banyak kejutan adegan dalam buku ini layak ya kisah sinetron hehe he (sorry yaa). Tapi setiap kejutan  memiliki dasar yang jelas. Misalnya saja kejadian di hal 168 paragraf ketiga,  lalu pada hal 192 mulai  pada kalimat, "Aku sebenarnya...." Silahkan diintip

-    Apa saja yang menurut Anda bisa diperbaiki untuk meningkatkan kualitas novel tersebut.
          WHAT???? Pertanyaan yang menggoda bagi setiap resensor nih ^_^
1. Ide cerita sudah ok, logika sudah muantap. Hanya  saja… mungkin Ardani harus lebih memilih  dan mengolah kata-kata sehingga  disuatu saat bisa menimbulkan efek melo, dilain waktu   menunjukkan kekuatan seseorang,  lain kesempatan mampu  membangkitkan amarah.            Saat ini,pemilihan kata sering membuat sebuah percakapan atau peristiwa menjadi datar,  padahal sedang adegan seru ^_^ Intinya  ekspresinya  manaaaaa?  sutradara)
 
2.  Perubahan perasaan penulis saat membuat kisah ini juga terlihat bercampur dalam kisah.   Kadang disuatu saat  yang biasa saja emosi sang penulis terlihat meluap-luap penuh semangat, dilain waktu kok yang sehambar sayur  tanpa garam sih . Akan lebih menyenangkan jika emosi penulis tidak tercampur dengan kisah. Aliran kisah dalam  buku ini akan lebih menyenangkan  jika dibuat mengalir dengan tenang walau di dalamnya ada aneka letupan

3. Kok kayak aku saja masih ada typo di beberapa tempat (sadar kekurangan diri 

Biar bagaimana juga, kisah ini cukup menghibur. Membuat sebuah kisah sekian banyak halaman namun tetap konsisten pada sosok para tokoh sungguh kerja keras yang luar biasa, walau pun sempat ada salah pengucapan nama he hehe. Layak diganjar bintang 3,5 kok...

5 komentar:

  1. Haha, Mbak Truly turun tangan, Vandaria gempar! (Lebay detected)

    Tapi terus terang, ide marketing plan dgn insentif++ berupa game cd, card game, animation cd, lomba artwork, lomba resensi dsb itu value added banget lho, sama sekali gak nyeleneh (who said that?). Saya aja mau coba terapkan utk semua karya saya.

    Coba nanti kuulas dgn versiku sendiri.

    BalasHapus
  2. begitulah kata mereka...
    ide yang diterima hanya lomba plot
    itu juga setelah penulisnya bilang 'iya lucu kali yahhh, gw khan jadi bisa dapat banyak masukan ide'

    nah tahu khan siapa
    masih banyak yg bikin ngakak deh

    hayuh bikin coretan iseng ntar aku bantuin deh

    BalasHapus
  3. Andai saja novel ini difilmkan, ya....
    Waduh, sial! Harus bantu mamah dulu, nih

    BalasHapus