Sabtu, 01 Oktober 2011

Diary si Bocah Tengil 5: Kenyataan Pahit


 Penulis        :  Jeff Kinney
Penerjemah  : Ferry  Halim
Penyunting   : Ida Wajdi &  Jia Effendi
Pewajah Isi : Aniza
ISBN          : 978-979-024-474-0
Halaman      : 218
Penerbit      : Atria
Harga         : Rp 34.900

Urusan tengil  Greg  Heffley  memang ngak ada matinya!

Selalu saja ada hal-hal yang membuatnya harus melakukan suatu kekonyolan. Mungkin  jika kita berada dalam posisinya kita akan berbuat yang sama. Tapi itu khan masih sepertinya lho…..


Untuk kali ini, Greg dihadapkan akan banyak kenyataan pahit dalam hidup ini. Hidup memang tidak selalu adil, tapi bukan berarti menyedihkan. Apalagi jika berurusan dengan yang namanya Greg Heffley. Pasti kenyataan pahit tersebut mengundang sejuta makna dan tawa.

Hubungan Greg dengan sahabatnya , tepatnya mantan sahabatnya , Rowley juga sedang diuji. Jika Greg sedang pusing mencari sahabat pengganti, tidak demikian dengan Rowley. Orang tuanya   menggunakan jasa sebuah perusahaan bernama Cool Brian yang bergerak di bidang  penyewaan kakak laki-laki  dan sejenisnya. Berniat?


Sekolah baru saja dimulai, tapi Greg sudah bisa  dipastikan  bakalan berulah dan berada dalam masalah tanpa diminta.
Saat sekolah menetapkan tes standarisasi,  Mr Mackelroy sang guru matematika mengatakan apabila para  murid tidak mengerjakan test dengan baik maka mereka akan  kehilangan suntikan dan dan ruang music akan beralih fungsi sebagai ruangan hukuman.

Test matematikan diadakan dengan sedikit berbeda, yaitu siswa boleh membuka buku , harusnya cara ini mempermudah siswa menyelesaikan soal. Namun saat ditinggal sebentar,  kelas sudah berubah menjadi sesuatu yang kacau balau alih-alih tekum menyelesaikan test.  Agaknya sang guru harus melupakan bonus yang bakalan didapat jika para siswa lulus test dengan nilai baik.


Pada sebuah Sabtu di Bulan November,  Greg mengikuti acara Lock-In. semacam acara menginap di sekolah.  Sesaat setelah memasuki sekolah Greg merasa ia baru membuat sebuah kesalahan, sayangnya sudah terlambat untuk kembali. Sang guru pendamping telah mengunci pitu, artinya putuslah hubuungan dengan dunia lua! Suka tak suka ia akan berada semalaman bersama anak-anak yang lain, termasuk mantan sahabatnya, Rowley

Penderitaannya belum selesai! Saat sedang memainkan permainan nama. Greg mendapat nama  julukan baru, Jolly Greg. Seharusnya nama julukan juga berawalan huruf G  seperti namanya. Awalnya Greg ingin menggunakan Great Greg,  namun karena tidak bisa menggunakan istilah yang sama, seseorang menyarankan nama julukan itu. Kenapa yah dia tidak menggunakan Good Greg? Khan beda dikitlah dengan great ^_^


Mengutip istilah yang sering digunakan oleh Jagoan Neon, Greg sedang berada dalam krisis usia remaja, alias Ababil  ABG Labil.  Ada saja yang dihadapi Greg, dari usaha bagun pagi tanpa bantuan seorang pun, menghindarti kewajiban mencucui pakaian, kelakuan nakalnya membuang telur berbumbu pedas,

Saat mengetahui  Rowley sudah mendapat jerawat,  membuat  Greg  merasa menghadapi kenyataan pahit! Ia kalah keran dibandingkan mantan sahabatnya itu. Hari-hari di sekolah kian membuat suasana Greg tak menentu. Untung undangan pernikahan Paman  Gary segera datang, setidaknya Greg beharap mendapatkan sesuatu.


Pernikahan ini merupakan penikahan ketiga sang paman. Mom tak pernah mengganti foto pengantin, ia hanya menempelkan wajah istri paman ke foto. Tugas Greg dalam pesta itu sudah jelas, asisten pembawa bunga! Dengan kata lain asisten bagi Many yang bertugas membawa cincin dan menabur bunga. Tak heran jika  Sonja sang calon bibi sedikit merasa senewenn.  Pernikahan ini sekaligus dianggap sebagai pesta reuni keluarga.

Di rumah gammie memang tersedia banyak kamar namun tak cukup banyak untuk menampung semua orang. Solusinya adalah berbagai kamar dan ranjang. Hanya ada 2 ranjang di kamar tamu, sisanya tidur di lantai. Greg sekali lagi membuktikan ketengilannya dengan diam-diam  tidur di bak kamar mandi yang ada di sebelah kamar gammie. Untuk ia bangun tepat waktunya.


Kisah dalam buku ini diakhiri dengan sebuah  kenyataan manis......
Benar-benar sebuah buku yang menghibur

*Suara tawa setan ala Ida dan Jia memang bikin  kangen.....*

1 komentar: