Minggu, 28 Agustus 2011

Pelajaran Kehidupan Dari Seorang Budak



Judul Asli: Uncle Tom’s Cabin
Penulis: Harriet Beecher Stowe
Penerjemah: Istiani Prajoko
Penyunting: Adi Toha
ISBN: 978-979-024-359-0
Halaman: 612
Penerbit: Serambi
Harga : Rp 79.000

Sebuah kalimat yang berbunyi, "Jadi, Andalah wanita mungil yang menulis buku yang memicu perang besar ini?" Membuat saya penasaran. Apa hebatnya buku ini sehingga bisa memicu perang besar di Amerika, perang yang dikenal dengan sebutan Perang Sipil yang terjadi antara tahun 1861-1865. Untuk mengetahuinya maka saya harus menuntaskan buku setebal 612 halaman ini, untuk sedang lbur.

Kisahnya berpusat pada seorang tokoh yang dipanggil Uncle Tom atau  Paman Tom, seorang budak berkulit hitam. Pada awalnya Tom dimiliki oleh keluarga Arthur Selby dari Kentucky, Karena mereka terbelit hutang, maka dengan berat hati ia menjual Tom budak setengah baya yang  memiliki keluarga dan Harry anak seorang  budak bernama  Eliza yang bertugas  membantu istrinya, Emily Shelby. Suami Eliza sendiri adalah budak milik orang lain..

Bagi keluarga Selby ini merupakan keputusan yang sangat berat! Tom sudah seperti semacam mentor bagi putra keluarga Selby, George. Belum lagi kemampuannya dalam bertukang dan ketaatannya pada agama. Sedangkan Emily sudah berjanji pada Eliza tak akan memisahkannya dari sang anak dengan menjualnya.

Baru membaca sampai sini saja saya sudah merasa miris. Bagaimana tidak,  hidup menjadi budak saja sudah sangat tidak menyenangkan, ditambah hidup dalam rasa khawatir kapan keluarganya akan tercerai-berai karena dijual. Bagaimana saya tidak mau miris, silahkan baca kutipan dari halaman 140, " Tom bangkit dengan patuh untuk mengikuti majikan barunya, dan memanggul petinya yang berat di bahunya. Istrinya menggendong si bayi untuk mengantarkannya ke gerobak. Anak-anak yang masih menangis mengikuti di belakangnya. "


Eliza yang tak sengaja mendengar rencana majikannya untuk menjual anaknya, memutuskan untuk melarikan diri. Suami Eliza, George Harris telah kabur terlebih dahulu hingga ia hidup hanya demi Harry. Eliza yang panik nekat kabur ditengah  tengah malam dengan  membawa bayi laki-laki dalam pelukannya. Ia hanya meninggalkan sebuah catatan permintaan maaf kepada majikannya. Rasa takut dipisahkan dari bayinya membuat Eliza ingin pergi sejauh mungkin mencari tempat dimana ia dan sang anak bisa hidup bersama dengan aman. Eliza bahkan nekat  melintasi es beku sungai Ohio!

Dari Keluarga Selby, Tom menjadi budak keluarga Augustine St. Claire dari Louisiana. Berawal dari Tom yang menyelamatkan Eva, anak keluarga St. Claire yang jatuh ke sungai,  Augustine St. Claire membeli Tom.  Eva sendiri sudah menyukai Tom dan memaksa sang ayah untuk membelinya dengan alasan  ingin membuatnya bahagia.

" Papa, belilah dia! Tak peduli berapa uang yang Papa bayar," bisik Eva perlahan , sambil memanjat peti dan melingkarkan tangannya di leher ayahnya. "Aku tahu Papa punya cukup banyak uang. Aku ingin dia."

"Untuk apa, Manis?" Apakah kau akan memakainya untuk menjadi teman mengobrol, atau kuda goyang, atau apa?"

"Aku ingin membuatnya bahagia."

"Sungguh alasan yang tulus, tentunya."

Sebenarnya  Augustine St. Claire sudah menjanjikan kebebasan bagi Tom, hanya  saja sebelum ia  menjalankan niatnya, ia keburu meninggal. Sang istri ingkar janji dan menjual Tom ke Simon Legree.

Jika kedua majikan Tom  memperlakukannya dengan sangat baik. maka  Simon Legree, majikannya yang terakhir memperlakukan Tom dengan kejam, hingga menyebabkan kematiannya. Legree sangat membenci Tom karena ia berani menolak perintah untuk menyiksa budak lain walau itu artinya ia sendiri harus disiksa karena melawan perintah pemiliknya.

Sosok   Tom  digambarkan sebagai seorang yang pandai, rendah hati, penyayang. Bahkan saat sekarat pun ia mengampuni para pemilik yang kejam memukulinya. Kekurangannya hanya  saja, ia memiliki merupakan sosok berkulit gelap! George Shelby yang berusaha membeli kembali Tom terlambat datang.


Dalam KBBI disebutkan  per·bu·dak·an n 1 perihal budak (hamba); segala hal mengenai budak belian: perjuangan membebaskan diri dr -; 2 Antr sistem segolongan manusia yg dirampas kebebasan hidupnya untuk bekerja guna kepentingan golongan manusia yg lain; Maka bisa  ditebak seluruh isi dalam buku ini penuh denga n gambaran bagaimana mereka yang dirampas kebebasan hidupnya, bahkan kebebasan untuk memiliki sebuah keluarga. Kekuatan kisah ini  adalah pada penggambaran efek perbudakan pada  sebuah kelurga, baik keluarga pemilik budak atau keluarga budak itu sendiri. Pembaca secara otomatis akan   berempati pada penderitaan para budak.

Kita juga bisa melihat bagaimana para budak juga manusia bisa yang memiliki emosi dan amarah. Tengok saja halaman 29 saat  George  sedang berbicara dengan istrinay Eliza. Keduanya adalah budak  yang  dimiliki oleh majikan  yang berbeda. ” Tuanku! Dan siapa yang menjadikan dia tuanku? Itu yang selalu kupikirkan. Apa haknya terhadapku? Aku juga manusia seperti dia. Aku bahkan manusia yang lebih baik darinya….. Lalu sekarang apa haknya memperkudaku? Apa haknya meranpasku dari hal-hal yang bisa kukerjakan, dan dari hal-hal yang bisa kukerjakan lebih baik daripada dirinya….Aku sudah berhati-hati dan aku juga sudah bersabar, tapi keadaan semakin lama semakin buruk, darah dan dagingku tidak sanggup menahannya lagi. Setiap kali ada kesempatan untuk mencaci maki dan menyiksaku, dia langsung memakainya”

Kisah  ini pertama kali muncul pada 5 Juni 1851 di sebuah harian anti perbudakan, The National Era . Pada tahun 1852 kisah ini diterbitkan sebagai buku dua volume. TErjual sebanyak  10.000 kopi di Amerika Serikat pada minggu pertama; 300.000 pada tahun pertama, dan di Inggris, 1,5 juta eksemplar dalam satu tahun.  Buku ini  merupakan  best seller di Amerika Serikat, Inggris, Eropa dan Asia, dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 60 bahasa.

Harriet Beecher lahir 14 Juni 1811, Dia meninggal pada usia 85, di Hartford Conneticutt. Merupakan anak kenam  dari sebelas bersaudara. Ayahnya seorang pendeta bernama Lyman Beecher (1775-1863) sedangkan ibunya  Roxanna Foote Beecher (1775- 1816). Ia menikah dengan  Calvin Stowe Ellis.  Harriet Beecher Stowe terinspirasi untuk menulis Paman Tom Cabin setelah salah satu pelayannya mengaku bahwa ia merupakan budak yang sedang melarikan diri.
Jangan lupa mengunjungi http://www.harrietbeecherstowe.org. Banyak hal baru yang bisa didapat dari sana.

Setelah tamat membaca, saya bisa mengerti kenapa buku ini disebut-sebut mampu memicu sebuah perang saudara. Saat itu, satu sisi negara masih bertahan pada perbudakan sementara sisi yang lain menentang. Buku ini muncul sebagai memicu kian ramainya perdebatan hingga mengakibatkan pertempuran.


Abraham Lincoln (l, 12 Februari 1809 – 15 April 1865 ) merupakan  Presiden Amerika Serikat  memimpin bangsanya keluar dari Perang Saudara Amerika, mempertahankan persatuan bangsa, dan menghapuskan perbudakan. Lincoln  mengeluarkan dekrit yang memerintahkan penghapusan perbudakan melalui Proclamation of Emancipation pada tahun 1863, dan menambahkan Pasal ketiga belas ke dalam UUD AS pada tahun 1865.  Proklamasi itu menyatakan bahwa semua budak belian di negara-negara bagian ataupun daerah-daerah negara-negara bagian yang melawan Amerika Serikat akan bebas mulai 1 Januari 1863  Proklamasi itu mencetuskan semangat semua orang yang memperjuangkan kebebasan, dan menjadi pendorong ke arah penghapusan perbudakan di seluruh Amerika Serikat.[11]

Sungguh keyakinan yang hikmat
Yang berputar-putar di sekeliling kepala
Beterbangan, dengan sayap malaikat
Roh orang-orang yang sudah tiada
(hal 484)

Foto dari
http://www.lkwdpl.org/wihohio/stow-har.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Uncle_Tom%27s_Cabin
http://www.historyplace.com/lincoln/

3 komentar:

  1. tema buku yang jarang sekali diterbitkan di Indonesia, sepertinya harus baca neh

    BalasHapus
  2. *lagi menuntaskan PR biar bisa minta buntelan buku ini*.
    Pernah nonton film Anna & The King yg diperankan Jodie Foster & Chow Yun Fat gak? Buku ini dipinjamkan Anna utk dibaca Pangeran Chulalongkorn (putra Raja Mongkut) loh.. Dan menurut pengakuan Anna, kelak ketika Chulalongkorn menjadi raja, ia menghapuskan perbudakan karena terinspirasi novel ini

    BalasHapus
  3. @Peminat buku : banyak klata-kata dan adegan menyentuh

    @Fanda : aku dulu nontonnya yang King and I, versi jadul. Ini buktinya buku ini memang punya pengaruh luar biasa.

    BalasHapus