Judul: The Bread Bibble
Penulis: Rose Levy Beranbaum, Alan Witschonke, Michael
Batterberry
Foto: Genti & Hyers/edge
Ilustrasi: Alan Witschonke
ISBN: 0-393-05794-1
halaman: 640
Tahun Terbit: 2003
Penerbit: W.W. Norton & Company, Inc
Urusan roti tanpa kita sadari sudah menjadi salah satu bagian dari
kehidupan kita. Teriakan dan bunyi klakson sepeda tukang roti di pagi hari,
deru mobil roti, jajanan sekolah, sarapan, teman minum teh, begadang sambil
menikmati secangkir kopi dan setangkup roti bakar, hingga Roti Buaya yang
identik dengan pernikahan.
Jika diingat, dalam kisah Hansel dan Gretel juga disebutkan tentang
roti yang dijatuhkan sebagai petunjuk jalan. Celakanya potongan roti yang
dijatuhkan malah dimakan burung hingga mereka tidak bisa kembali ke rumah.
Pertama kali melihatnya, saya menjadi penasaran. Dengan nomer panggil 641.815 Ber b, pasti ada yang salah taruh karena rak
dimana buku ini saya temukan adalah rak untuk buku-buku dengan nomer
panggil 338 Produksi dan Industri. Sementara Kode 641 merupakan
kode untuk Makanan dan Minuman
Kitab Roti. Bisa dibayangkan rasa penasaran saya. Buku tentang
roti bisa setebal ini, saya menjadi sedikit ragu, jangan-jangan saya
salah baca. Tak tahan akan godaan mengintip, segera saya pisahkan buku ini
untuk ditelaah saat istirahat siang. Penasaran tingkat tinggi.
Ternyata memang semua isinya tentang roti, setidaknya aneka panganan
yang bisa dikategorikan dalam roti seperti sandwich, biskuit, baru tahu kalau
ini termasuk jajaran roti, pizza dan yang belakangan sedang menjadi trend
muffin.
Pembaca akan diberikan banyak informasi tentang roti. Mulai dari tepung
sebagai bahan dasar roti, cara menguleni hingga aneka perlengkapan perang yang
dibutuhkan untuk membuat sebuah roti. Ternyata tidak sesederhana yang saya
kira.
Pada halaman awal kita bisa menemukan Daftar isi buku ini. Ternyata
isinya lumayan beragam, yaitu:
Foreword
Introduction
Credits and Acknowledgments
1. The Ten Essential Steps of Making breaf
2. Quick Breads, Little Quick Breads (Muffins, Biscuits, and
Scones), Little Yeast Breads, and Better Breads
3. flatbreads
4. Soft Sandwich Loaves and Dinner Rools
5. Hearth Breads
6. Sourdough
7. The Briche Family of Breads
Ingredients
Ingredient Sources
Equiment
Equipment Sources
Glossary of Bread Baking Terms
Bibliography
Index
Butuh waktu singkat untuk menghabiskan sekerat roti, tapi butuh waktu
yang lumayan untuk membuatnya. Panganan ini pertama kali dibuat oleh orang
Mesir kuno ribuan tahun silam. Roti merupakan makanan dengan menggunakan
bahan dasar tepung terigu yang difermentasikan dengan rapi, walau ada beberapa
jenis yang tidak menggunakan ragi. Belakangan, garam, minyak, telur serta
mentega juga menjadi bahan campuran dalam membuat roti. Seiring zaman, muncul roti
dengan bahan dasar tepung gandum dan jagung.
Dalam http://9triliun.com/artikel/1644/cara-membuat-roti.html
disebutkan cara membuat Roti Tawar. Caranya sebagai berikut:
Bahan :
900 gr tepung terigu.
50 gr susu bubuk non fat.
15 gr ragi instan
50 gr gula pasir.
10 gr garam halus.
1 butir telur.
350 cc air hangat.
75 gram mentega tawar.
- Campur tepung terigu, susu bubuk, ragi, gula pasir dan garam
halus. Aduk rata. Masukkan telur, tuangi air sedikit demi sedikit sambil
diuleni. Masukkan mentega tawar, uleni lagi hingga adonan kalis atau
tidak melekat di tangan.
- Bulatkan adonan, diamkan hingga mengembang selama lebih kurang
45 menit.
- Kempeskan adonan, bagi menjadi 2-3 bagian dengan berat yang
sama. Masing-masing adonan dibulatkan dan diamkan lagi selama kurang
lebih 30 menit.
- Siapkan loyang untuk roti tawar, olesi mentega tipis-tipis.
Masing-masing bagian adonan roti digiling memanjang, lalu gulung. Sesuaikan
dengan bentuk loyang untuk roti tawar.
- Masukan adonan yang sudah digulung ke dalam loyang. Diamkan
hingga mengembang selama kurang lebih 45 menit.
- Panggang adonan hingga permukaannya berwarna kecoklatan selama kurang
lebih 30 menit.
Bagel dan donat sama-sama jenis roti. Keduanya serupa tapi tidak sama. Donat atau dalam buku ini disebut dough dibuat dari adonan tepung terigu, gula, telur dan mentega lalu digoreng. Umumnya berbentuk cincin. Belakangan mulai dilirik bahan lain untuk membuat donat seperti kentang.
Sementara bagel walau juga berbentuk cincin tapi bahan dasarnya adalah
tepung terigu dan ragi yang direbus dahulu sebelum dipanggang. Adonan
tidak langsung dimasak, setelah adonan siap maka adonan didiamkan selama
semalam dalam suhu dingin (misalnya dalam lemari es) untuk esok harinya dikukus
lalu dipanggang.
Biskuit menurut buku ini merupakan panganan tradisional
Amerika. Terdapat resep mengenai tiga masakan utama biskuit dalam buku ini,
yaitu baking powder-butter biskuit, baking powder-biskuit dan baking soda
with yeast biskuit. Di Amerika biskuit disebut Cookie, kue kecil yang
dipanggang atau kue kering. Ciri utama biskuit adalah renyah dan kering
dengan bentuk tipis dan rata.
Pembaca bisa menemukan Pointers for Succes for ....... pada tiap bagian.
Maksudnya adalah untuk memberikan tips atau penunjuk singkat bagaimana cara
menciptakan suatu panganan dengan hasil maksimal.
Misalnya for making biskuit
di halaman 125. Untuk menciptakan Flaky Scones yang renyah maka adonan
harus dimasukan oven selama 20 menit dengan suhu 300 F, tips ini bisa dilihat
di halaman 142.
Ada juga bagian yang memberikan pengetahuan khusus, misalnya pada
halaman 161 disebutkan bahwa baking soda menghasilkan warna menawan pada hasil
pengovenan. Kalimat aslinya buat yang penasaran, "Baking soda helps to
create a golden color in the crust."
Penulis merekomendasikan beberapa alat yang memudahkan proses pembuatan
roti. Tanpa menggunakan alat-alat tersebut sebenarnya pembaca juga tetap bisa
membuat roti, hanya saja jika menggunakan alat-alat yang direkomendasikan maka
hasilkan akan lebih sempurna.
Antara lain a baking stone, solid measuring cups,
steam baking master, dan masih banyak lagi. terdapat juga alamat dimana bisa
mendapatkan alat-alat tersebut. Sayangnya alamat tersebut berada di USA. Tapi
dengan adanya situs resmi, mungkin masalah ini bisa diatasi dengan mudah.
Bagian belakang buku ini memiliki deskripsi yang luar biasa tentang bahan-bahan. Lewat buku ini saya jadi lebih memahami kenapa si mbak pernah
ribut soal tepung yang terlupakan di rak penyimpanan bahan masakan.
Ternyata
bisa juga basi. Padahal mata saya tidak melihat sesuatu yang beda. Tidak
tercium bau busuk dari sekantung tepung itu. Mungkin hanya mata jeli mereka
yang biasa memasak yang bisa menentukan apakah tepung tersebut masih bisa
digunakan ataukah sudah tidak layak guna.
Bagi mereka yang ingin mengetahui bagaimana cara membuat aneka jenis
roti, maka buku inilah jawabannya. beberapa resep ditulis secara terinci
sehingga berkesan bertele-tele.
Tapi coba sabar sejenak, telaah dengan tenang.
justru instruksi yang seakan bertele-tele itu yang membuat sebuah roti berhasil
dibuat dan menebarkan aroma harum menggoda dan rasa yang nikmat. Kesempurnaan
memang membutuhkan kerja keras khan.
Rose Levy Beranbaum memenangkan berbagai macam penghargaan. tahun 1998
mendapat Beard Foundation Award untuk buku Rose's Christmas Cookies. The
Bread Bible, mendapat penghargaan IACP, James Beard Foundation dan masuk dalam daftar
the Top Ten Books of 2003 by Publishers Weekly and Food & Wine.
Buku, Rose's Heavenly Cakes, memenangkan the International Association of
Culinary Professionals Cookbook of the Year pada tahun 2010.
Karya-karyanya yaitu:
• The Cake Bible (1988)
• Rose's Celebrations (1992)
• Rose's Melting Pot: A Cooking Tour of America's Ethnic
Celebrations (1994)
• The Pie and Pastry Bible (1998)
• Rose's Christmas Cookies (1998)
• The Bread Bible (2003)
• Rose's Heavenly Cakes (2009)