Sudut Bumi, 20XZ
Cintaku
Belahan jiwaku
Seandainya kau duduk di sebelahku malam ini, kan kubagi kebahagian dan kenyamaan yang aku rasakan.
Walau saat ini kau sudah kembali dekat denganku (secara harafiah jarak kita saat ini bisa dianggap dekat dibanding saat kau sedang tugas belajar saat itu), kadang kita saling mengirim catatan mengenai buku yang baru dibaca, sekedar untuk mengingat masa itu. Bagaimana juga, masa lalu adalah bagian dari kisah kita.
Kemarin adalah kenangan hari ini. Esok adalah mimpi hari ini. Kalimat yang tepat untuk menggambarkan situasi kita. Kita tak pernah tahu betapa dalamnya cinta itu hingga saat perpisahan. Hari yang kita rasakan saat bersama memang menyenangkan. Namun, saat terpisah oleh jarak yang cukup jauh sehingga tidak memungkinkan kita untuk sering bertemu, kenangan akan saat bersama semakin terasa indah.
Kita tak akan dapat bertemu fajar tanpa terlebih dahulu melalui malam. Kita tak akan bertemu lagi tanpa terlebih dahulu melalui perpisahan. Satu perpisahan akan selalu berujung dengan pertemuan indah, begitu seterusnya. Dan setiap saat pertemuan itu makin memperkuat rasa yang ada dan menjadi lebih berwarna pula.
Baiklah....! Tanpa perlu melihat, aku bisa mengatakan wajahmu penuh dengan tanda tanya. Mendadak kalimatku menjadi super puitis. Tak ada salahnya berbeda sekali-kali. Sejujurnya kalimat-kalimat tersebut terinspirasi dari sebuah buku yang dikirimkan atas kebaikan hati seorang Peri Buku.
Judul buku yang aku baca adalah Cinta, Luka, Dan Bahagia. Penyusun sekaligus penerjemah dilakukan oleh Anton Kurnia, sedangkan penata isi & perancang sampul oleh Nurchasanah Ridwan. Buku ini memiliki halaman setebal 132. ISBN 9786027465466. Merupakan cetakan pertama pada Agustus 2016. Diterbitkan oleh Penerbit Baca. Harga buku ini adalah Rp 49.000. Informasi mengenai penerbit ini bisa dilihat di bacabaca.co atau IG @penerbitbaca. Oh ya aku memberikan bintang 3,5 dari 5 karena isi buku ini mampu membuatku merenung, terhibur dan sehat dalam waktu bersamaan. Kok bisa? Baca sampai tuntas saja cintaku ^_^
Buku ini memuat petikan puisi terpilih karya Khalil Gibran si maestro. Aneka kalimat indah dengan penuh makna bisa kita simak dalam buku ini. Menawan, menyentuh, sendu, campur aduk semua rasa.
Sebenarnya, buku ini memerlukan cara membaca yang khusus. Maksudku tidak bisa dibaca dari halaman depan langsung sampai selesai. Jika dilakukan seperti itu, mungkin hanya butuh lima belas menit untuk membacanya.
Cukup tipis memang. Jangan lihat ketebalan halaman, namun perhatikan pada bobot isi buku tersebut. Tak perlu buku tebal jika menjadi tong kosong. Biarlah menjadi sebuah buku tipis namun berbobot.
Ah melantur aku. Oh ya, kita sedang membahas cara menikmati buku ini. Menurutku cara yang paling tepat untuk menikmati buku ini adalah dengan membaca kalimat yang ada dengan super perlahan, lalu merenungkannya. Menelaah dengan hati. Ambil makna yang terkandung dalam kalimat tersebut. Setelah menemukan baru ganti baca halaman selanjutnya. Cara itu membuat satu halaman butuh waktu yang relatif lebih lama dri pada hanya sekedar membaca kalimat yang tercetak saja.
Hal menarik lainnya adalah halaman buku yang dibuat dengan nuansa warna hijau. Memanjakan mata pembaca. Tidak hanya lembar yang berwarna, pembaca juga akan menemukan ilustrasi yang menjadi pemanis. Tiap halaman menyajikan ilustrasi yang berbeda. Jika ada pembaca yang tidak merasa dimanjakan, sungguh aku akan merasa heran.
Buatku, membuka tiap lembar dengan perlahan, membaca kalimat yang tertera dengan kecepatan teramat sangat rendah, merenung mencari makna dalam kalimat itu, mengagumi ilustrasi, sensasi menyentuh kertas dan bau tinta, sambil menikmati secangkir teh hangat malam kemarin, adalah kemewahan tersendiri. Sungguh, ketenangan dan kenyamanan aku peroleh malam kemarin.
Belahan jiwaku
Kerja adalah cinta yang mewujud. Aku mewujudkan cintaku pada buku dengan bekerja di antara buku. Bukan hal yang mudah awalnya, mengingat kebutuhan hidup dibanding penghasilan. Tapi kau selalu mendukungku dengan semangat hingga semua terasa mudah.
Sementara dirimu, mewujudkan kecintaan pada buku dengan menulis sebuah kisah. Bahkan ketika harus menjalani tugas belajar pun kau memilih tempat di mana literasi merupakan hal yang berkembang dengan pesat. Kecintaan pada dunia buku adalah hal yang membuat kita bertemu dan mulai menyelaraskan hati.
Kita memang dua pribadi yang sangat bertolak belakang. Ternyata, itu justru membuat kita saling mengisi. Aku cenderung bersikap terus terang tanpa basa-basi dan grusak-grusuk menurutmu. Sementara kau lebih tenang, lembut dan sabar. Hal yang kadang membuatku kesal. Terlalu lembut dan baik menurutku. Padahal menurut beberapa orang, kelembutan dan kebaikan bukan tanda kelemahan dan keputusasaan, melainkan perwujudan kekuatan dan keteguhan.
Tiba-tiba aku ingat sebuah lagu yang sering kau nyanyikan.
Terima kasih telah mencintaiku.
Dengan cara kita yang mungkin tidak biasa bagi orang lain, rasa cinta memang tak harus selalu berakhir dengan memiliki. Menjadikan cincin pernikahan sebagai simbol kemenangan perjuangan cinta, juga bukan yang utama lagi bagi kita. Tapi menjadi bayangan dan menyembut nama yang lain dalam helaan napas adalah yang utama.
Jikau kau mencintai seseorang, biarkan dia pergi. Jika dia kembali, dia akan selalu menjadi milikmu. Jika tidak. Dia bukan jodohmu. Mengingat segala perbedaan yang ada diantara kita, aku selalu membiarkan dirimu pergi. Dengan harapan ada sepotong hati yang bisa memberikan kebahagian untukmu. Kau bahkan tidak pernah merasa pergi, katamu suatu ketika. Untuk apa pergi mencari rumah jika aku sudah di rumah, katamu lagi.
Cinta adalah satu-satunya yang bisa kumiliki dan tak seorang pun dapat melepaskannya. Begitu juga denganmu. Sekarang, waktulah yang akan berkata. Apakah kau dan aku adalah jodoh.
Sampai kita bertemu segera cintaku
Akan aku bawa buku ini, agar kau juga bisa merasakan apa yang aku rasakan.
TR
---->
Terima kasih untuk yang bersedia dipinjam kisah cintanya ^_^
Keterangan:
Tulisan dengan warna merah muda dikutip dari buku Cinta, Luka, Dan Bahagia
Tulisan dengan warna hijau adalah data buku
Sumber video : youtube
Cintaku
Belahan jiwaku
Seandainya kau duduk di sebelahku malam ini, kan kubagi kebahagian dan kenyamaan yang aku rasakan.
Walau saat ini kau sudah kembali dekat denganku (secara harafiah jarak kita saat ini bisa dianggap dekat dibanding saat kau sedang tugas belajar saat itu), kadang kita saling mengirim catatan mengenai buku yang baru dibaca, sekedar untuk mengingat masa itu. Bagaimana juga, masa lalu adalah bagian dari kisah kita.
Kemarin adalah kenangan hari ini. Esok adalah mimpi hari ini. Kalimat yang tepat untuk menggambarkan situasi kita. Kita tak pernah tahu betapa dalamnya cinta itu hingga saat perpisahan. Hari yang kita rasakan saat bersama memang menyenangkan. Namun, saat terpisah oleh jarak yang cukup jauh sehingga tidak memungkinkan kita untuk sering bertemu, kenangan akan saat bersama semakin terasa indah.
Kita tak akan dapat bertemu fajar tanpa terlebih dahulu melalui malam. Kita tak akan bertemu lagi tanpa terlebih dahulu melalui perpisahan. Satu perpisahan akan selalu berujung dengan pertemuan indah, begitu seterusnya. Dan setiap saat pertemuan itu makin memperkuat rasa yang ada dan menjadi lebih berwarna pula.
Baiklah....! Tanpa perlu melihat, aku bisa mengatakan wajahmu penuh dengan tanda tanya. Mendadak kalimatku menjadi super puitis. Tak ada salahnya berbeda sekali-kali. Sejujurnya kalimat-kalimat tersebut terinspirasi dari sebuah buku yang dikirimkan atas kebaikan hati seorang Peri Buku.
Judul buku yang aku baca adalah Cinta, Luka, Dan Bahagia. Penyusun sekaligus penerjemah dilakukan oleh Anton Kurnia, sedangkan penata isi & perancang sampul oleh Nurchasanah Ridwan. Buku ini memiliki halaman setebal 132. ISBN 9786027465466. Merupakan cetakan pertama pada Agustus 2016. Diterbitkan oleh Penerbit Baca. Harga buku ini adalah Rp 49.000. Informasi mengenai penerbit ini bisa dilihat di bacabaca.co atau IG @penerbitbaca. Oh ya aku memberikan bintang 3,5 dari 5 karena isi buku ini mampu membuatku merenung, terhibur dan sehat dalam waktu bersamaan. Kok bisa? Baca sampai tuntas saja cintaku ^_^
Buku ini memuat petikan puisi terpilih karya Khalil Gibran si maestro. Aneka kalimat indah dengan penuh makna bisa kita simak dalam buku ini. Menawan, menyentuh, sendu, campur aduk semua rasa.
Sebenarnya, buku ini memerlukan cara membaca yang khusus. Maksudku tidak bisa dibaca dari halaman depan langsung sampai selesai. Jika dilakukan seperti itu, mungkin hanya butuh lima belas menit untuk membacanya.
Cukup tipis memang. Jangan lihat ketebalan halaman, namun perhatikan pada bobot isi buku tersebut. Tak perlu buku tebal jika menjadi tong kosong. Biarlah menjadi sebuah buku tipis namun berbobot.
Ah melantur aku. Oh ya, kita sedang membahas cara menikmati buku ini. Menurutku cara yang paling tepat untuk menikmati buku ini adalah dengan membaca kalimat yang ada dengan super perlahan, lalu merenungkannya. Menelaah dengan hati. Ambil makna yang terkandung dalam kalimat tersebut. Setelah menemukan baru ganti baca halaman selanjutnya. Cara itu membuat satu halaman butuh waktu yang relatif lebih lama dri pada hanya sekedar membaca kalimat yang tercetak saja.
Hal menarik lainnya adalah halaman buku yang dibuat dengan nuansa warna hijau. Memanjakan mata pembaca. Tidak hanya lembar yang berwarna, pembaca juga akan menemukan ilustrasi yang menjadi pemanis. Tiap halaman menyajikan ilustrasi yang berbeda. Jika ada pembaca yang tidak merasa dimanjakan, sungguh aku akan merasa heran.
Jika aku tidak salah ingat, warna hijau dianggap mampu menyejukkan saraf,
menyegarkan mata dan memberikan efek ketenangan dan kesembuhan. Selain itu, warna hijau juga dianggap mampu memperbaiki semangat tubuh dan jiwa secara cepat. Saat merenung, warna hijau akan memberikan efek psikologi yang menenangkan. Kapan lagi membaca sambil relaksasi? Mungkin itu sebabnya penerbit memilih warna hijau untuk buku ini.
Sekedar menyamakan persepsi, Khalil Gibran yang sedang kita bahas lahir dengan nama Gibran Khalil Gibran pada 6 Januari 1883 di Basyari, Lebanon. Merupakan seorang seniman, penyair, dan penulis yang menghabiskan masa produktifnya di Amerika Serikat. Ia meninggal pada 10 April 1931. Untuk mengenang dirinya didirikan sebuah museum. Museum Gibran, sebelumnya merupakan Biara Mar Sarkis. Letaknya di Bsharri , Lebanon , 120 kilometer dari Beirut . Didirikan pada tahun 1935, Museum Gibran memiliki 440 lukisan asli dan gambar dari Gibran dan makamnya. Terdapat juga perabotan dan barang-barang pribadinya dari studio ketika ia tinggal di New York.
CintakuBelahan jiwaku
Kerja adalah cinta yang mewujud. Aku mewujudkan cintaku pada buku dengan bekerja di antara buku. Bukan hal yang mudah awalnya, mengingat kebutuhan hidup dibanding penghasilan. Tapi kau selalu mendukungku dengan semangat hingga semua terasa mudah.
Sementara dirimu, mewujudkan kecintaan pada buku dengan menulis sebuah kisah. Bahkan ketika harus menjalani tugas belajar pun kau memilih tempat di mana literasi merupakan hal yang berkembang dengan pesat. Kecintaan pada dunia buku adalah hal yang membuat kita bertemu dan mulai menyelaraskan hati.
Kita memang dua pribadi yang sangat bertolak belakang. Ternyata, itu justru membuat kita saling mengisi. Aku cenderung bersikap terus terang tanpa basa-basi dan grusak-grusuk menurutmu. Sementara kau lebih tenang, lembut dan sabar. Hal yang kadang membuatku kesal. Terlalu lembut dan baik menurutku. Padahal menurut beberapa orang, kelembutan dan kebaikan bukan tanda kelemahan dan keputusasaan, melainkan perwujudan kekuatan dan keteguhan.
Tiba-tiba aku ingat sebuah lagu yang sering kau nyanyikan.
it's hard for me to say the things
I want to say sometimes
There's no one here but you and me
And that broken old street light
Lock the doors
We'll leave the world outside
All I've got to give to you
Are these five words when I
Thank you for loving me
For being my eyes
When I couldn't see
For parting my lips
When I couldn't breathe
Thank you for loving me
Thank you for loving me
I never knew I had a dream
Until that dream was you
When I look into your eyes
The sky's a different blue
Cross my heart
I wear no disguise
If I tried, you'd make believe
That you believed my lies
Thank you for loving me
For being my eyes
When I couldn't see
For parting my lips
When I couldn't breathe
Thank you for loving me
You pick me up when I fall down
You ring the bell before they count me out
If I was drowning you would part the sea
And risk your own life to rescue me
Lock the doors
We'll leave the world outside
All I've got to give to you
Are these five words when I
Thank you for loving me
For being my eyes
When I couldn't see
You parted my lips
When I couldn't breathe
Thank you for loving me
When I couldn't fly
Oh, you gave me wings
You parted my lips
When I couldn't breathe
Thank you for loving me
Terima kasih telah mencintaiku.
Dengan cara kita yang mungkin tidak biasa bagi orang lain, rasa cinta memang tak harus selalu berakhir dengan memiliki. Menjadikan cincin pernikahan sebagai simbol kemenangan perjuangan cinta, juga bukan yang utama lagi bagi kita. Tapi menjadi bayangan dan menyembut nama yang lain dalam helaan napas adalah yang utama.
Jikau kau mencintai seseorang, biarkan dia pergi. Jika dia kembali, dia akan selalu menjadi milikmu. Jika tidak. Dia bukan jodohmu. Mengingat segala perbedaan yang ada diantara kita, aku selalu membiarkan dirimu pergi. Dengan harapan ada sepotong hati yang bisa memberikan kebahagian untukmu. Kau bahkan tidak pernah merasa pergi, katamu suatu ketika. Untuk apa pergi mencari rumah jika aku sudah di rumah, katamu lagi.
Cinta adalah satu-satunya yang bisa kumiliki dan tak seorang pun dapat melepaskannya. Begitu juga denganmu. Sekarang, waktulah yang akan berkata. Apakah kau dan aku adalah jodoh.
Sampai kita bertemu segera cintaku
Akan aku bawa buku ini, agar kau juga bisa merasakan apa yang aku rasakan.
TR
---->
Terima kasih untuk yang bersedia dipinjam kisah cintanya ^_^
Keterangan:
Tulisan dengan warna merah muda dikutip dari buku Cinta, Luka, Dan Bahagia
Tulisan dengan warna hijau adalah data buku
Sumber video : youtube
Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
BalasHapussedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
agar di berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur,
saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik,
jika ingin seperti saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau