"Wah ibu dari pameran buku di Serpong ya?" tanya gadis itu dengan penasaran. Semula ia menawarkan membantu saya mengangkat barang belanjaan yang super duper berat. Melihat kerepotan saya, gadis manis berjilbab itu mungkin tidak tega juga. Niat tulus yang terpaksa saya tolak. Maaf ya mbak, bukan sombong justru saya sedang menikmati sensasi mengangkat buku-buku ini. Sablonan di kantong plastik yang saya bawa rupanya membuat ia tertarik.
"Iya, Murah-murah makanya jadi kalap" jawab saya dengan semangat juang mengangkat buku-buku. .
"Oh, ya? Ada yang import ngak bu? Saya pingin beli yang import" tanya lagi. Spontan saya langsung menghentikan langkah. Wah piye mbak ini, wong BBW isinya 99% buku import kok. Ndak nonton iklan di televisi apa ya.
"Jelas banyak! Ini semua import. Dari harga Rp 45.000-Rp 155.000. Itu acara yang bikin penggemar buku import merasa dimanjakan. Cek saja di webnya, cari Big Bad Wolf" terang saya sambil ngos-ngosan bawa buku. Sudah bawa tas ternyata tidak muat, kantong plastik yang disediakan juga tidak cukup kuat untuk menampung buku-buku yang saya beli. Coba tadi bawa koper
"Wah terima kasih infonya bu, yakin tidak mau dibantu? tanyanya lagi. Saya hanya bisa mengangguk plus senyum manis. Baiklah......! Ini ribet yang bikin happy!
Begitulah sekelumit percakapan saya saat kembali dari BBW kemarin. Iya..., saya balik lagi ke sana bersama Mbak Rahmadiyanti. Setelah berhasil melewati aneka kehebohan. Dari matot, kehujanan, berdesakan di kereta hingga mencari lokasi karena pak supir taxi bingung bagaimana masuk ke lokasi, akhirnya sampai dengan selamat di Hall 10 hi hi hi.
Jadi disarankan jika naik taxi atau kendaraan roda empat masuk ke arah convention center, turun ke bawah lalu lurus ke arah Hall 10. Pengunjung bisa ke atas melalui lift. Tapi jika lama menunggu bisa naik tangga. Ayolah anggap olah raga hanya 1 lantai saja kok.
Seperti yang sudah saya perkirakan, saat ini pengunjung lebih ramai. Apa lagi konon ini buka non stop. Langsung saya berpisah dengan Mbak Dee. Sasaran utama membeli buku yang kemarin batal dibeli. Langsung empat buku berpindah ke keranjang belanjaan. Tiga punya saya, satu titipan. Bangga bisa menahan diri membeli sedikit hi hi hi, saat itu lho.
Sambil menunggu Mbak Dee, iseng saya melipir ke area transportasi. Dan.... bisa ditebak dung, pindah lagi beberapa buku ke dalam keranjang belanja. Celakanya ada yang iseng menaruh buku bagus tentang bunga. Nambah isi keranjang saya. Biar tidak kalap, pindah ke bagian lain. Ternyata cara itu tidak bisa melawan pesona buku-buku. Baiklah, mari kalap dengan gembira.
Sebetulnya senang juga melihat begitu banyak anak-anak semangat melihat buku dan begitu banyak orang tua yang memborong buku untuk anak-anaknya, tapi pihak BBW sepertinya harus agak galak pada bagian ini. Beberapa anak saya lihat dengan tenangnya membuka box yang disegel, lalu mengeluarkan isi dan meninggalkannya begitu saja. Ada lagi yang iseng mencopot stiker dan menempelkannya lagi. Wah wah wah kemana orang tua anak-anak ini.
Sempat saya melihat seorang ibu memarahi anaknya yang hendak membuka boxset menara buku. Semacam boxset, isinya beberapa buku yang ditimpuk menjadi menara. Si anak langsung manyun. Saya kira urusan selesai sampai disana. Ternyata sang anak mendekati ayahnya dan minta dibukakan. Kejutan.....! Sang ayah membuka segel dengan semangat. Waduh bagaimana bapak ini khan ada keterangan membuka segel sama saja membeli. Spontan saya celingukan mencari mbak atau mas petugas, mau ngadu ceritanya. Biar saja bapak itu ditegur. Bagaimana anak bisa menghargai peraturan jika orang tua mereka memberi contoh melanggar. Lagi pula, kok bisa ibu dan bapak tidak kompak begitu ck ck ck.
Sekedar informasi, buku-buku sudah mulai bercampur posisinya. Kondisinya agak berantakan. Biasalah, main tarik lalu taruh sembarangan. Apa lagi di bagian anak-anak. Sedihnya, saya lebih menghormati beberapa pengunjung yang meletakkan buku yang batal mereka beli dalam sebuah keranjang dan meninggalkannya dekat kasir.
Jadi ingat, Mbak Dee menemukan buku bagus tentang treveling di bagian anak-anak. Pasti ada yang batal beli lalu meletakkan sembarangan, hadeh. Aduh ya sepertinya pihak BBW harus sering menginformasikan pembeli agar tidak meletakkan buku yang batal dibeli sembarangan. Plus jangan seenak udel buka segel.
Seperti biasa, menyesal muncul belakangan. Kenapa juga saya tidak membeli buku tentang bola untuk diri sendiri. Kovernya dibuat dari bahan persis untuk bola. Tentunya bakalan cantik berada di rak buku saya. Aduh, apa musti balik lagi *mikir*
Kembali, sekedar saran, ada beberapa hal yang sebaiknya diingat teman-teman saat belanja ke BBW.
1. Perhatikan kondisi buku.
Buku yang ada mungkin sudah sisa karena sudah banyak yang dibeli. Kondisinya mungkin sudah tidak prima 100%, tapi percayalah isi dan manfaatnya masih tetap sama. Jadi perlu isi atau tampilan?
2. Ada mesin ATM di depan pintu masuk, pembayaran secara tunai lebih dianjurkan karena lebih cepat antriannya. Tapi kalau mau dengan kartu kredit atau debit ya monggo. Oh ya pastikan debit mana yang bisa dipakai sebelum berbelanja. Tanya sama bagian kasir.
3. Bawa tas/kantong lebih meski sudah membawa koper.
Kantong-kantong tersebut tidak cukup kuat untuk menahan beban buku yang saya beli kemarin meski sudah didobel. Masuk tas, malah jebol. Jadi tas cadangan bahkan koper cadangan sangat dianjurkan. Apalagi jika naik kendaraan umum. Dari pada seperti saya bingung bawanya.
Terima kasih bantannya Mbak Dee ^peyuq-peyuq*
Untuk apa plastik jika sudah ada tas atau koper cadangan. Lah.... gimana kalau hujan? Tetap saja air bisa masuk dari sisi retsleting. Buku-buku harus dilapisi plastik khan. Dari pada rusak kena hujan.
4. Jangan ragu untuk mengintip koleksi berbahasa Indonesia. Beberapa sahabat justru menemukan buku dambaannya di sana. Kapan lagi bisa menemukan buku langka dengan harga sangat bersahabat.
5. Jangan tinggal keranjang belanja anda sembarangan, bisa-bisa dianggap batal belanja. Atau ada yang iseng membongkar keranjang anda dan mencomot buku yang ia taksir, padahal buku itu susah ditemukan kembali.
Kemarin, saya menemukan seorang anak sibuk merayu ibunya untuk mencari buku anak-anak persis yang ada di keranjang saya. Ia bahkan nyaris mengambil buku itu. Padahal keranjang itu ada di sebelah saya. Untuk saya langsung sadar. Langsung deh tanduk keluar ^_^
Segera saya pindahkan keranjang ke depan saya. Biar saja jadi agak susah memilih buku dari pada pilihan hilang. Silahkan sebut saya kejam karena membiarkan seorang anak merengek. Kalau mau si ibu harus mencari buku yang anaknya mau, minimal bertanya ke saya di mana lokasi buku itu berada. Bukan setuju saja dengan anaknya yang main comot sementara sang ibu sibuk foto-foto narsis *emosi jiwa*
6. Mendorong keranjang yang penuh dengan buku memang agak susah, tapi jangan jadikan alasan untuk seenak udel menghabiskan jalan sendiri.
Ingatlah, ada orang yang juga mendorong keranjang. Tarik dengan benar, jika berhenti usahakan menempel ke meja supaya yang lain juga bisa lewat. Ingat juga, ada beberapa sahabat yang mempergunakan kursi roda, jangan sampai keranjang kita membuat mereka tidak bisa menikmati acara. Setiap penggila buku punya hak yang sama untuk bergembira.
7. Jika tidak sempat makan di hall, di stasiun ada kok tempat makan. Maklum lokasi makan di sana terbatas sementara pengunjung jangan ditanya jumlahnya.
8. Taxi sekarang sudah ada yang mangkal di depan pintu keluar. Ternyata para bapak supir taxi baru tahu ada acara ini.
Kemarin saya dan sahabat naik taxi ke arah Stasiun Pasar Minggu sebelum berpisah. Kami mempergunakan si burung biru, biaya sebesar Rp 120.000-an plus tol. Tarif wajar.
Hal ini perlu menjadi pertimbangan, karena beberapa sahabat menunggu jasa taxi online hingga 2 jam tidak juga ada. Namun jika tetap mau mencoba monggo lho. Kemarin kami hanya mempertimbangkan kepraktisan saja.
Baiklah, selamat bersenang-senang.
Jangan lupa sharing informasi kalau ada yang baru. Jadi terbayang area tempat buku-buku belum dibongkar.
Eh......, satu lagi.
Putuskan dengan bijak apakah mau membeli sebuah buku atau tidak. Jangan dengarkan orang lain, tapi ikuti kata hatimu. Jangan sampai menyesal lalu kembali lagi (seperti saya). Kalau buku masih ada, beruntung. Bagaimana jika tidak ada? Bisa nyesel hiksss.
Apa bakalan ada sesi ke-3 ke BBW ya *mikir*
"Iya, Murah-murah makanya jadi kalap" jawab saya dengan semangat juang mengangkat buku-buku. .
"Oh, ya? Ada yang import ngak bu? Saya pingin beli yang import" tanya lagi. Spontan saya langsung menghentikan langkah. Wah piye mbak ini, wong BBW isinya 99% buku import kok. Ndak nonton iklan di televisi apa ya.
"Jelas banyak! Ini semua import. Dari harga Rp 45.000-Rp 155.000. Itu acara yang bikin penggemar buku import merasa dimanjakan. Cek saja di webnya, cari Big Bad Wolf" terang saya sambil ngos-ngosan bawa buku. Sudah bawa tas ternyata tidak muat, kantong plastik yang disediakan juga tidak cukup kuat untuk menampung buku-buku yang saya beli. Coba tadi bawa koper
"Wah terima kasih infonya bu, yakin tidak mau dibantu? tanyanya lagi. Saya hanya bisa mengangguk plus senyum manis. Baiklah......! Ini ribet yang bikin happy!
Begitulah sekelumit percakapan saya saat kembali dari BBW kemarin. Iya..., saya balik lagi ke sana bersama Mbak Rahmadiyanti. Setelah berhasil melewati aneka kehebohan. Dari matot, kehujanan, berdesakan di kereta hingga mencari lokasi karena pak supir taxi bingung bagaimana masuk ke lokasi, akhirnya sampai dengan selamat di Hall 10 hi hi hi.
Jadi disarankan jika naik taxi atau kendaraan roda empat masuk ke arah convention center, turun ke bawah lalu lurus ke arah Hall 10. Pengunjung bisa ke atas melalui lift. Tapi jika lama menunggu bisa naik tangga. Ayolah anggap olah raga hanya 1 lantai saja kok.
Belanjaan buat pribadi |
Sambil menunggu Mbak Dee, iseng saya melipir ke area transportasi. Dan.... bisa ditebak dung, pindah lagi beberapa buku ke dalam keranjang belanja. Celakanya ada yang iseng menaruh buku bagus tentang bunga. Nambah isi keranjang saya. Biar tidak kalap, pindah ke bagian lain. Ternyata cara itu tidak bisa melawan pesona buku-buku. Baiklah, mari kalap dengan gembira.
Sebetulnya senang juga melihat begitu banyak anak-anak semangat melihat buku dan begitu banyak orang tua yang memborong buku untuk anak-anaknya, tapi pihak BBW sepertinya harus agak galak pada bagian ini. Beberapa anak saya lihat dengan tenangnya membuka box yang disegel, lalu mengeluarkan isi dan meninggalkannya begitu saja. Ada lagi yang iseng mencopot stiker dan menempelkannya lagi. Wah wah wah kemana orang tua anak-anak ini.
Buku tentang Mawar, titipan,cuman Rp 60.000 |
Sekedar informasi, buku-buku sudah mulai bercampur posisinya. Kondisinya agak berantakan. Biasalah, main tarik lalu taruh sembarangan. Apa lagi di bagian anak-anak. Sedihnya, saya lebih menghormati beberapa pengunjung yang meletakkan buku yang batal mereka beli dalam sebuah keranjang dan meninggalkannya dekat kasir.
Titipan juga, cuman Rp 70.000 |
Seperti biasa, menyesal muncul belakangan. Kenapa juga saya tidak membeli buku tentang bola untuk diri sendiri. Kovernya dibuat dari bahan persis untuk bola. Tentunya bakalan cantik berada di rak buku saya. Aduh, apa musti balik lagi *mikir*
Kembali, sekedar saran, ada beberapa hal yang sebaiknya diingat teman-teman saat belanja ke BBW.
1. Perhatikan kondisi buku.
Buku yang ada mungkin sudah sisa karena sudah banyak yang dibeli. Kondisinya mungkin sudah tidak prima 100%, tapi percayalah isi dan manfaatnya masih tetap sama. Jadi perlu isi atau tampilan?
2. Ada mesin ATM di depan pintu masuk, pembayaran secara tunai lebih dianjurkan karena lebih cepat antriannya. Tapi kalau mau dengan kartu kredit atau debit ya monggo. Oh ya pastikan debit mana yang bisa dipakai sebelum berbelanja. Tanya sama bagian kasir.
3. Bawa tas/kantong lebih meski sudah membawa koper.
Kantong-kantong tersebut tidak cukup kuat untuk menahan beban buku yang saya beli kemarin meski sudah didobel. Masuk tas, malah jebol. Jadi tas cadangan bahkan koper cadangan sangat dianjurkan. Apalagi jika naik kendaraan umum. Dari pada seperti saya bingung bawanya.
Terima kasih bantannya Mbak Dee ^peyuq-peyuq*
Untuk apa plastik jika sudah ada tas atau koper cadangan. Lah.... gimana kalau hujan? Tetap saja air bisa masuk dari sisi retsleting. Buku-buku harus dilapisi plastik khan. Dari pada rusak kena hujan.
4. Jangan ragu untuk mengintip koleksi berbahasa Indonesia. Beberapa sahabat justru menemukan buku dambaannya di sana. Kapan lagi bisa menemukan buku langka dengan harga sangat bersahabat.
5. Jangan tinggal keranjang belanja anda sembarangan, bisa-bisa dianggap batal belanja. Atau ada yang iseng membongkar keranjang anda dan mencomot buku yang ia taksir, padahal buku itu susah ditemukan kembali.
Kemarin, saya menemukan seorang anak sibuk merayu ibunya untuk mencari buku anak-anak persis yang ada di keranjang saya. Ia bahkan nyaris mengambil buku itu. Padahal keranjang itu ada di sebelah saya. Untuk saya langsung sadar. Langsung deh tanduk keluar ^_^
Segera saya pindahkan keranjang ke depan saya. Biar saja jadi agak susah memilih buku dari pada pilihan hilang. Silahkan sebut saya kejam karena membiarkan seorang anak merengek. Kalau mau si ibu harus mencari buku yang anaknya mau, minimal bertanya ke saya di mana lokasi buku itu berada. Bukan setuju saja dengan anaknya yang main comot sementara sang ibu sibuk foto-foto narsis *emosi jiwa*
6. Mendorong keranjang yang penuh dengan buku memang agak susah, tapi jangan jadikan alasan untuk seenak udel menghabiskan jalan sendiri.
Ingatlah, ada orang yang juga mendorong keranjang. Tarik dengan benar, jika berhenti usahakan menempel ke meja supaya yang lain juga bisa lewat. Ingat juga, ada beberapa sahabat yang mempergunakan kursi roda, jangan sampai keranjang kita membuat mereka tidak bisa menikmati acara. Setiap penggila buku punya hak yang sama untuk bergembira.
7. Jika tidak sempat makan di hall, di stasiun ada kok tempat makan. Maklum lokasi makan di sana terbatas sementara pengunjung jangan ditanya jumlahnya.
8. Taxi sekarang sudah ada yang mangkal di depan pintu keluar. Ternyata para bapak supir taxi baru tahu ada acara ini.
Kemarin saya dan sahabat naik taxi ke arah Stasiun Pasar Minggu sebelum berpisah. Kami mempergunakan si burung biru, biaya sebesar Rp 120.000-an plus tol. Tarif wajar.
Hal ini perlu menjadi pertimbangan, karena beberapa sahabat menunggu jasa taxi online hingga 2 jam tidak juga ada. Namun jika tetap mau mencoba monggo lho. Kemarin kami hanya mempertimbangkan kepraktisan saja.
Baiklah, selamat bersenang-senang.
Jangan lupa sharing informasi kalau ada yang baru. Jadi terbayang area tempat buku-buku belum dibongkar.
Eh......, satu lagi.
Putuskan dengan bijak apakah mau membeli sebuah buku atau tidak. Jangan dengarkan orang lain, tapi ikuti kata hatimu. Jangan sampai menyesal lalu kembali lagi (seperti saya). Kalau buku masih ada, beruntung. Bagaimana jika tidak ada? Bisa nyesel hiksss.
Apa bakalan ada sesi ke-3 ke BBW ya *mikir*
Wahhh, enak banget mba ngeboroong. Sayang nih Bengkulu jauh, kalo deket mah udah ke sana. 4 kali kalo perlu :p
BalasHapusJauh juga dari Depok.
HapusNaik kereta plus taxi 2 jam baru sampai.
Gini aja kl ada tahun depan dirimu datang deh. Ntar aku temani. Kl.perlu yg pas malam.minggu itu ngak tutup lho alias 24 jam ++. Milih puas balik.ke Bengkulu lsg kl ngak mau nginap.hi hi hi
ya ampunnnn mbakkkk, ada buku tentang mawarrr. trus bola itu covernya unik yaaa hahaha. aduh aduh ... heboh deh evy jadinya. taun depan musti ke sana langsung!
BalasHapusAda ttg Anggrek juga trus bunga ala gitu. Kecuali bunga deposito wkwkwk.
HapusBagian hewan jg gitu. Keceh badaii. Perpustakaanmu bakalan ngetop deh
envyyy. tahun depan kalau ada lagi harus sukses merayu ijin si ayaaaahhh
BalasHapusNah kalau gitu bisa bareng sama Evyta.
BalasHapusNginap di hotel dekat sana. Pergi pas malam minggu. capai balik ke hotel, sudah istirahat balik lagi kelokasi hi hi hi
Btw banyak buku desain lho
Hapusmemang keren abis big bad wolf. aku juga mau balik lagi, soalnya buku nya oke oke semua. kalap. kudu bawa gerobak (gerobak duit dan gerobak buat buku2 nya) :-)
BalasHapusBetul.....!!!!
HapusAku udah mau blk lg nih.
Ngak pernah kalap spt ini
Betul....betul...betul....!
BalasHapusPengen deh bbw di Surabaya, infonya baru nyampek mepet banget pas nggak ada persiapan uang saku transport dan uang jatah buku. Semoga tahun depan bisa ikuttt..
BalasHapusSepertinya impianmu tercapai dalam waktu dekat ^_^
HapusSudah ada pembukaan untuk menjadi staf selama pameran tuh
Aku nabung supaya ada persiapan.
BalasHapusSetiap selesai baca dan review buku lsg nabung sekian rupiah.