Sudut Bumi hari ke 40
Dear Diary......,
Belakangan ini aku merasa hidupku kian terasa aneh. Masih ingat saat kusebutkan bahwa aku sering merasa ada sosok yang mengawasiku. Hari ini pun aku mengalami hal yang sama. Aku sedang duduk santai disebuah gerai kopi menikmati Iced Vanilla Coffee Jelly Grande dan sepotong Tiramisu sambil membaca sebuah buku pastinya, saat kusadari seorang pria menatapku tanpa berkedip. Tatapan matanya membuatku merasa jenggah. Tapi....... tunggu sepertinya ia lebih tertarik pada buku yang kubaca dari pada diriku.
Buku yang sedang kubaca berjudul The Power of Six, karangan Pittacus Lore, 427 halaman. Buku ini sudah diterjemahkan oleh Nur Aini dan diterbitkan oleh Mizan Fantasi. Konon buku ini awalnya terbit dalam bahasa planet lain. Sebuah amplop coklat misterius ditujukan untukku diantara surat-surat masuk. Isinya seri pertama buku ini. Tak lama buku ini mendarat dengan cara yang sama. Awalnya aku merasa was-was entah siapa yang mengirimi seri ini, Pengalaman hidup membuatku sering merasa khawatir dan curiga atas kebaikan seseorang serta nasib mujur yang tiba-tiba datang. Walau bagaimana izinkan aku mengucapkan terima kasih untuk Peri Buku yang memberikan buku ini.
Tapi sejak membuka halaman pertama aku lansung jatuh cinta pada seri ini. Seri ini membuatku penasaran, jangan-jangan cowok ganteng yang duduk sambil minum kopi di meja sebelah adalah salah satu dari "mereka" yang sedang menyamar. Atau jangan-jangan keluarga jauh yang tidak menikah dan memungut anak adalah bagian dari mereka. Membaca seri ini sungguh menyenangkan karena kita seakan diajak ikut serta dalam sebuah konspirasi tingkat tinggi. Setiap kata menawarkan kisah yang mendebarkan. Kisah? Siapa tahu ini bukan kisah tapi fakta. Hidup jadi lebih menggairahkan saat tahu kita merupakan bagian dari sebuah rahasia besar alam semesta"
Diary....,
Sungguh konyol! Aku khan tak punya keluarga jauh. Hidupku hanya berdua dengan pengasuhku saja. Tapi mau tak mau aku jadi berpikir keras mengenai hidupku ini. Ingatanku seputar masa kecil sungguh buruk. Aku hanya ingat orang yang berlarian, ledakan dan pengasuh yang membawaku berlari. Pengasuhku selalu panik jika aku bercerita mengenai perasaan diikuti seseorang. Sudah beberapa kali kami pindah tempat tinggal karenanya. Belakangan aku jadi lebih menahan mulut untuk bercerita.
Wajah pengasuhku pusat pasi saat mengetahui aku membaca buku ini. Apalagi setelah mengetahui ini adalah buku kedua yang kuterima. Ia seakan melihat malaikat maut. Saat ini ia sedang tidur setelah mendapat pertolongan dokter. Aku dimintanya untuk tidak meninggalkannya sendiri. Begitu bangun dan merasa lebih baik, ia akan membuka rahasia besar kehidupanku katanya. Sungguh aku jadi penasaran, apa lagi jika rahasia itu juga menyangkut peti yang selalu dijaganya dengan sepenuh jiwa.
Sudut Bumi hari ke 41
Aku seakan jatuh ke jurang yang tak berakhir!
Pengasuhku baru saja mengisahkan sebuah kisah yang sungguh luar. Aku bukan salah satu dari manusia bumi. Aku, tepatnya kami berasal dari Planet Lorien yang hancur karena perang. Kami dikirim dengan menggunakan pesawat dan disembunyikan di berbagai tempat di Bumi agar kaum Mogadorian tidak bisa menyakiti kami, Sebenarnya kami semua diberi mantra pelindung. Selama kami berjauhan kami hanya bisa dibunuh berdasarkan urutan. Biar bagaimana, ada rasa rindu ingin bersama dengan mereka yang senasib.
Salah satu dari kami berusaha mencari yang lain, yang kebetulan menjawab segera binasa. Mereka yang tersisa diharap menjadi lebih bijaksana.
Belakangan, si nomor empat menjadi berita utama karena keterlibatannya dengan seorang gadis, pemuda penggemar Alien dan sekolah yang hancur akibat serbuan Mogadorian. Cinta Jhon si Nomor Empat kepada Sarah si manusia bumi justru membuatnya celaka. Jika begitu, apakah masih bisa disebut cinta sejati? Semoga ia bisa segera menyadari kesalahannya.
Tanda garis di kakiku ternyata menandakan salah satu dari kami telah berhasil ditemukan lalu dibunuh! Aku masih ingat saat pertama kali kakiku terasa terbakar dan ada tanda garis disana. Si Nomor satu telah ditemukan dan dibinasakan. Pengasuhku hanya memelukku sambil menangis. Ia menangis kian kencang saat berita di televisi mengisahkan tentang seorang anak remaja meningal secara misterius di Malaysia.Tidak ada penjelasan saat itu
Suatu hari berita tentang anak yang meninggal di Inggris membuat pengasuhku menjemputku dari sekolah dan kami pergi pindah tanpa pulang dulu ke rumah. Sekali lagi tidak ada penjelasan saat itu. Katanya, aku harus bersabar menunggu sampai saat yang tepat untuk mendapat penjelasan mengenai semua kejadian aneh. Sekaranglah saat itu.
Pengasuhku bilang, berdasarkan informasi yang sangat akurat dan rahasia ditemukan sebuah fakta menggembirakan! Ternyata selain pesawat yang pertama ada juga pesawat kedua. Pesawat tersebut membawa lima belas Chimaera, tiga Cepan dan satu bayi.Tentunya saat ini ia sudah bukan bayi lagi. Tidak menutup kemungkinan juga ada pesawat-pesawat yang lain. Jika keberadaan mereka terlacak oleh Mogadorian tentunya akan sangat berbahaya. Kami harus bisa menemukan yang lain sebelum Mogadorian!
Kami harus mulai menghimpun kekuatan.
Peti yang selama ini dijaganya dengan sepenuh jiwa juga sudah mulai membuka rahasianya. Aku menemukan sepotong kecil diriku disana. Perlu waktu untuk bisa memahami manfaat aneka kristal yang ada. Waktu, sesuatu yang sepertinya bukan sahabat kami. Beberapa hal aneh mengenai dirimu ternyata adalah kelebihanku, itu merupakan Pusaka. Sesuatu yang harus diolah dan dilatih. Kelak kemampuan itu akan membantu dalam melindungi diriku. Pengasuhku mengatakan mungkin masih ada Pusaka yang akan muncul seiring bertambahnya usia. Aku harus lebih hati-hati
Tidak hanya Enam dan Empat yang bertemu.
Sekarang ada Tujuh dan Sembilan
Mantra perlindungan telah dipatahkan
Hidupku sudah tak sama lagi
Tapi sementara itu pengasuhku dan aku harus mulai menggali ingatannya yang kabur akibat kecelakaan mobil beberapa waktu yang lalu. Saat itu ternyata kami sedang melarikan diri dari musuh besar. Ada sebuah pertanyaan besar yang harus dijawab.
Dengan kemampuanku membaca cepat dan mengingat semua buku serta kemampuanku mengolah kata,sebenarnya aku nomor berapa? Atau......
penasaran dengan buku ini setelah nonton "I am number four"
BalasHapusAlways love how mba Truly makes the book looks interesting from her point of view on reviewing the book :D
BalasHapus