Judul : PROPHECY OF THE SISTERS
Penulis : Michelle Zink
Penerjemah : Ida WajdiPenyunting : Aisyah
Korektor : Tisa Anggraini
No. ISBN : 9786028590266
Halaman : 360
Penerbit : Matahati
Harga : Rp 68.500
Alice, bekerja sama dengan para Roh untuk melihatku mati.
Alice, membuatku terpapar bahaya dengan merusak mantra ibu
Bagaiman jika orang yang paling dekat dengamu justru adalah musuh terbesarmu? Jika belahan dirimu justru menikammu dari belakang? Ia bersekutu dengan roh jahat untuk membuatmu celaka. Lia sama sekali tidak mengira jika Alice, saudari kembarnya, sekarang adalah musuh utamanya. Separuh dirinya masih menolak kenyataan itu, namun kian hari banyak fakta terungkap yang membuktikan betapa Alice dengan kejamnya berusaha membunuh dirinya. Dan semuanya berawal dari sebuah ramalan kuno dari masa lalu
Lia Milthorpe dan adik kembarnya Alice berusia 16 tahun saat menjadi yatim piatu. Layaknya saudari kembar, nyaris tak ada berbedaan penampilan diantara mereka, kecuali bagi mereka yang sangat memahami keduanya bisa menemukan perbedaan kecil. Wajah Lia agak bulat sedangkan Alice bergaris lebih tajam. Sorot mata Alice berkilau bagaikan permata di bawah cahaya, sedangkan Lia tampak merenung, berpikir dan bertanya-tanya. Hanya Alice yang bisa memancarkankan kembali kecemerlangan cahaya mata ibu mereka, sementara Lia yang menemukan kesenangan di keheningan perpustakaan sang ayah.
Beberapa saat setelah kematian sang ayah, Thomas Edward Milthorpe, muncul tanda aneh di pergelangan tangan Lia. Wujudnya berupa lingkaran bergerigi ganjil. Keanehan tidak berhenti hanya pada simbol aneh di tangan Lia, belakangan simbol itu membentuk simbol Jorgumand. Alice juga mulai bertingkah aneh. ia sering diam seakan menerawang selama berjam-jam. Ia mulai rajin mengunjungi perpustakaan. Sikapnya juga menjadi dingin dan kaku terhadap Lia
Puncaknya saat James, sahabat sekaligus kekasih Lia menemukan sebuah buku, The Book of Chaos di panel rahasia yang ada di perpustakaan. Selama ini tidak ada yang mengetahui tempat persembunyian itu. Buku itu cukup aneh,ada bekas halaman disobek, sebuah tindakan penghinaan terhadap buku! Tipografinya sangat kuno, bahasa yang dipergunakan adalah Bahasa latin, sampulnya bukan kulit tapi material lain. Untuk Lia, James berusaha menterjemahkannya, dan Isinya sungguh mengejutkan.
…..
Dua saudari, terbentuk dari dari samudra bergelombang yang sama,
yang satu sang Garda, yang lain sang Gerbang.
Yang satu penjaga kedamaian, yang lain bertukar sihir untuk pemujaan
.....
….
….
Empat Tanda, Empat Kunci, Lingkaran Api
Terlahir dalan napas pertama Samhain
….
….
Rentangkan lenganmu, Nona Kekacauan
Malapetaka sang iblis akan mengalir
Seperti sungai
Karena semuanya musnah saat Tujuh Tulah dimulai
Sebuah ramalan kuno yang diyakini kebenarannya mengisahkan ramalan tentang saudari kembar. Alkisah Maari salah satu dari sang kembar berkhianat dengan merayu Samael, malaikat yang paling dipercaya Tuhan. Jika Maari melahirkan seorang malaikat, maka ia akan memperoleh pengetahuan yang dilarang bagi manusia. Malaikat yang menikahi manusia bumi diursir, dipaksa mengembara ke delapan dunia lain untuk selamanya hingga tiba kiamat. Mereka bisa kembali ke dunai fisik melalui dua saudari yang menjadi Gerbang dan Garda. Bayangkan bagaimana situasi bumi jika mereka kembali!
Selama ini ramalan itu disembunyikan dengan rapi oleh ibu Lia dan Alice. Sekarang ramalam kuno itu mulai bekerja terhadap Lia dan Alice. Akibat proses kelahiran melalui caesar, dokter mengambil Lia keluar lebih dahulu karena ia berada lebih dekat dari irisan yang dibuatnya. Setelah itu baru Alice yang berada lebih dekat ke jalan lahir. Maka takdir mereka berdua segera berubah! Lia bukanlah sang Garda, tapi Gerbang! Sang Malaikat Kekacauan.
Sang Garda hanyalah penjaga, pengawal jika mau. Tugas sang Garda untuk terus mengawasi saudarinya yang disebut sang Gerbang, menggunakan kekuatan apa pun yang tersedia untuk menolak para Roh memasuki dunia kita dan memohon sang Garda supaya berjuang melawan peran yang dimilikinya. Suka tidak suka, keduanya harus menjalani takdir yang sudah digariskan, Kekacauan akibat campur tangan manusia hingga mengubah takdir keduanya tidak bisa diperbaiki. Lia berusaha menolak membuka gerbang, sementara Alice justru ingin membukanya. Mereka sekarang berseberangan walau saudari kembar!
Dengan bantuan dua sahabat barunya, Sonia dan Luisa, Lia mempelajari isi ramalan kuno dan baru menyadari malapetaka yang dapat ditimbulkannya. Mereka harus mencari empat Kunci yang dapat mencegah malapetaka itu. Dan Lia harus segera bertindak! Korban sudah berjatuhan! Alice juga semakian kuat merintanginya! Lia dan para sahabatnya harus berburu dengan waktu dan para Roh yang tak memiliki batasan waktu untuk mencegah kembalinya kekacauan dimuka bumi.
Lia dan Alice tidak tahu siapa yang bisa mereka percaya.
Mereka hanya tahu bahwa mereka tidak bisa saling percaya
Dua saudara kembar menjadi dua musuh besar sekarang!
Buku ini alurnya cukup cepat, kisahnya menarik. Sis Ida mampu membuai saya dengan terjemahan yang menawan. Saya tidak memiliki edisi aslinya, tapi saya bisa memahami bagaimana kerja keras sis Ida dan tim untuk memilih sebuah kata hingga membuat keseluruhan cerita menjadi menawan. Penggunaan kata Garda memberi kesan kisah ini menawarkan sesuatu yang sangat berbeda. Kesan muram yang diberikan sangat cocok dengan tema yang diusung. Entah kenapa semuanya terasa pas saja.
Kisah romantis yang pada awalnya saya kira akan mengambil 50 % jatah cerita justru hanya berfungsi sebagai pelengkap! benar-benar pelengkap saja. Kisah kasih James dan Lia pada buku ini hanya dibuat untuk memberikan kesan Lia berbeda dengan Alice, James memperlakukan Lia berbeda karena Lia adalah pujaan hatinya. Tidak ada adegan menye-menye. Jika ada kemesraan sepertinya diungkap dengan teramat sangat wajar, bahkan cenderung hambar dibandingkan kisah lainnya.
Sang tukang cerita, Michelle Zink membuat saya tak mau meletakkan buku hingga selesai. Kesan suram justru membuat kisah ini kian mencekam dan menarik.Buku ini merupakan buku baca Bersama di Bloger Buku Indonesia. Saat ini Zink tinggal di New York bersama keempat anaknya. Silahkan mengunjungi www.michellezink.com
Terus terang, ini salah satu buku yang paling menyebalkan untuk direpiu.
Masalahnya jika saya menulis sepotong kecil hal yang menurut saya perlu diketahui pembaca, bisa-bisa jadi spoiler. Tapi jika tidak ditulis rasanya sayang sekali jika tidak membagikan sepotong kecil bagian yang paling menawan dari kisah ini. Lalu saya harus menulis repiu macam apa? Sebuah repiu yang tidak mengungkap hal selain yang ada di halaman belakang buku supaya aman? Waduh! rasanya seperti berbuat curang kepada sesama penggemar buku, menyembunyikan sebuah kisah ciamik.
Solusinya memang hanya satu, merekomendasikan buku ini bagi para sahabat penggemar kisah fantasi.
Dalam mitologi Nordik, Jormungand adalah salah satu dari tiga anak dewa Loki dan istrinya, raksasa wanita Angrboda Mereka adalah serigala raksasa Fenrir , Ular Midgard Jormungand , dan dewi kematian Hel . Para dewa menyadari bahwa mereka tumbuh cepat dan suatu hari bisa mengakibatkan banyak malapetaka bagi para dewa dan manusia. Maka Odin mendapat tugas untuk "membereskannya." Dia melemparkan ular ke lautan yang mengelilingi bumi, tapi ular itur telah berkembang hingga meliputi seluruh dunia dan mampu menggigit ekornya sendiri.
Dark Fantasy sering disebut juga horor fantasi atau fantasi Gothic merupakan sebuah subgenre fantasi yang memadukan unsur-unsur fantasi dengan unsur horor. Biasanay dikisahkan mengenai manusia yang terancam oleh kekuatan yang berada di luar pemahaman atau nalar. Istilah ini diciptakan oleh Charles L. Grant pada 1970-an.
Tak sabar menunggu kelanjutannya, Guardian of the Gate
Buku baca bersama di Blogger Buku Indonesia
maaf mbak, sedari awal saya menemukan blog ini, saya jadi akrab dengan istilah menye - menye apa artinya? he he he jadi penasaran.
BalasHapusha ha ha ha duh maaf Mas (kayaknya lebih enak dipanggil mas sajalah) sebetulnya itu istilah yang kita buat sendiri.
BalasHapusJadi kadang dalam sebuah kisah ada tokoh perempuan yang digambarkan teramat sangat menderita karena cinta. Kisah cintanya sungguh tragis. Kesannya tanpa sang lelaki dunia kiamat. Dia tidak bisa berbuat apa-apa sang kekasih. Dan bukannya berusaha mengubah keadaan, ia seakan pasrah pada nasib. Seolah-olah memang ia ditakdirkan menderita dan pasrah akan penderitaannya.
Sementara yang lelaki, digambarkan sebagai tokoh yang lemah, tidak tahu harus berbuat apa. Memang mencintai sang pujaan hati tapi seakan-akan ia tidak punya kekuatan untuk melawan semua rintangan.
Pokoke adegan percintaannya sungguh norak and membuat gemes ala sinetron kita.
Kurang lebih begitu.......
ahhhhh pengen romancenya dibanyakin hehehehe. Nambah pengetahuan nih karena mb ngulas tentang mitologi Nordik,jadi tahu asal muasal Jorgumand ^^
BalasHapusaku juga agak bingung menulis review buku ini, takut spoiler karena justru bagian yg paling menarik dari buku ini jika ditulis bisa disebut spoile..so jadilah saya pun menulis dengan singkat saja.
BalasHapus@althesia Silvia
BalasHapusitulah susahnya merepiu buku bagus ....
@Zhuelhiez
Mungkin dibuku kedua or ketiga ada porsi lebih
waah..saya belum baca buku ini,
BalasHapusbolehkah meminjam?
hehehe
Boleh............ gimana caranya hayuh?
BalasHapusIkutan acara gathering 5 cm sabtu besok jam 2 di gramed matraman enggak?
Iya, salah satu nilai plus dari buku ini adalah ngga ada kisah percintaan menye-menye, Lia pun cukup tegar dalam mengambil sikap atas hubungannya dengan James.
BalasHapus