Penulis:
Antoine de Saint-Exupery
Penerjemah: Anton WP
ISBN: 9786237245544
Halaman: 116
Cetakan: Pertama-2021
Penerbit: bukuKatta
Harga: Rp 50.000
Rating: 3/5
Penerjemah: Anton WP
ISBN: 9786237245544
Halaman: 116
Cetakan: Pertama-2021
Penerbit: bukuKatta
Harga: Rp 50.000
Rating: 3/5
Detik-detik berlalu dengan lambat, mengalir pergi seperti darah yang surut. Apakah mereka masih terbang? Setiap detik membunuh sebuah harapan. Aliran waktu memusnahkan kehidupan. Seperti selama dua puluh abad ia menghancurkan sebuah kuil,merembes melalui batu granitnya, dan mengurai kuil itu menjadi reruntuhan, demikianlah selama berabad-abad kehilangan dan air mata menjejali setiap detik, mengancam para penerbang.
~Penerbangan Malam, halaman 103~
~Penerbangan Malam, halaman 103~
Mungkin banyak yang belum
pernah mengetahui dan membaca buku ini.
Namun nama pengarangnya, Antoine de Saint-Exupéry tentunya
sudah terkenal melalui kisah The Little Princes (Le Ptit Princes), serta Wind, Sand and Stars (Terre Des Hommes) yang juga mengambil tema penerbangan.
Buku ini
berkisah tentang pos udara pertama yang
melayani pengiriman antar kota di benua Amerika. Saat itu (kisah ini muncul
pertama kali tahun 1931), peralatan belum secanggih sekarang. Para pilot harus
mengandalkan cahaya bulan serta bintang ketika cuaca cerah. Jika badai tiba,
keberuntungan yang diharapkan.
Pengiriman pos
dilakukan pada malam hari. Hal ini bertujuan untuk mengisi kekosongan
pengantaran yang dilakukan oleh kereta api dan kapal laut pada siang hari. Penerbangan tersebut
bukannya tak berisiko. Hanya pilot yang memiliki kecakapan dan nyali besar yang
berani melakukan penerbangan pada malam hari.
Fabien, salah
satu pilot yang menjadi tokoh dalam kisah ini digambarkan sebagai satu dari
sedikit pilot yang memiliki kecakapan dan keberanian. Ia membawa pos udara Patagonia dari ujung selatan ke Bunos
Aires.
Suatu ketika ada informasi badai akan datang, namun Fabien enggan mengubah
jadwal penerbangan. Dia terjebak badai! Dengan segala upaya, ia berusaha untuk bertahan. Harapannya untuk hidup sangat besar. Apalagi ia baru saja melangsungkan pernikahan enam minggu lalu.
Selain Fabie, ada sosok Rivière sebagai salah satu tokoh dalam kisah. Ia bertugas untuk memastikan setiap
penerbangan sesuai jadwal. Setiap pesawat diharapkan bisa tinggal landas dan kembali dengan aman. Sosoknya
digambarkan sebagai orang yang keras dan tegas.
Ia yakin bahwa sikapnya sudah tepat. Tak perlu ramah-tamah, justru harus menjaga jarak agar para bawahan mau bekerja dengan disiplin yang tinggi
demi keamanan dan keselamatan jiwa mereka. Walau dalam lubuk hati paling dalam,
ia sangat mencintai anak buahnya.
Malam ketika terjadi
badai, Rivière merasakan firasat yang aneh. Tak biasanya ia ragu akan banyak
hal. Ternyata firsatnya benar. Pesawat pos yang dipiloti oleh Fabie mendadak hilang dari pantauan. Baginya ini merupakan pukulan berat.
Apalagi ketika harus berhadapan dengan istri Fabien yang datang mencari informasi, ia merasa menjadi sosok yang lemah. Untunglah sang istri memiliki kepriabadian yang kuat sehingga Rivière tak perlu menemui wanita dengan derai aiar mata
Dalam dua puluh tiga bab, pembaca diajak untuk mengikuti aneka peristiwa yang terjadi seputar kegiatan pos udara saat itu. Dari berbagai peristiwa yang terjadi hingga bagaimana sikap para tokoh dalam menghadapi aneka kejadian.
Penulis banyak mempergunakan kata-kata kiasan yang diramu sedemikian rupa sehingga membuat pembaca terbuai dalam permainan kata yang dipergunakan. Imajinasi pembaca juga perkembang sesuai dengan persepsi masing-masing.
Misalnya kalimat yang ada di halaman 70," Malam tak bertepi,pikir pilot itu, tak ada tempat berlabuh (karena setiap bandara tampaknya tak bisa dicapai), tidak pula mnuju fajar menyingsing. Dalam satu jam dua puluh menit bahan bakar akan habis. Cepat atau lambat dia harus membabi0buta di lautan kegelapan. Ah, kalau saja dia bisa mellaui ini sampai siang hari!"
Dari sisi terjemahan, kalimat yang ada mengalir dengan baik. Saya tak perlu membaca dua kali sebuah kalimat untuk bisa memahami apa maksudnya. Bahkan untuk kalimat yang berisi kiasan. Penerjemah telah mengalih bahasa buku ini dengan baik.
Saya pernah tak sengaja membeli buku yang saya kira berisi tentang pos udara. Karena pada kover tertera Use The Air Mail: The Fastest Mail di BBW ketika pertama kali menggelar acara di Indonesia dengan harga lumayan murah jika dilihat dari isi yang penuh warna dan sampul hardcover menawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar