Penulis: Fahd Pahdepie
Penyunting: Falcon Publishing
ISBN: 9786026051455
Halaman: 353
Cetakan: Pertama- Maret 2017
Penerbit: PT Falcon
Harga: Rp 85.000
Bintang 3.75/5
Apakah mengingat segalanya adalah sesuatu yang bisa membuat seseorang hidup bahagia?
Kadang, kita sulit melepaskan diri dari ingatan akan banyak hal, baik saat mengembirakan atau saat yang kurang menyenangkan. Belenggu kenangan terlalu kuat mengikat kita untuk bisa melangkah. Namun, cepat atau lambat kita harus memutuskan apakah akan membebaskan diri dari belenggu, melangkah maju atau hidup dalam kenangan semu. Atau...., mungkinkan ada pilihan lain?
Matematika dan musik.
Keduanya memang sama-sama berupa angka, namun yang satu dinikmati dengan mempergunakan perasaan, sementara yang lain membutuhkan logika berpikir. Dua hal yang sepertinya berbeda namun memiliki kesamaan yang unik.
Begitu juga dengan sosok Angan Senja dan Senyum Pagi. Meski baru kelas satu IPA, Angan merupakan jago matematika di sekolah, juara olimpiade. Sosok pendiam dan kurang bergaul membuatnya menjadi siswa yang jauh dari kata populer.
Senyum Pagi selalu tampil mempesona, percaya diri meski kadang gaya busananya kacau balau, sering salah kostum. Seluruh sekolah sudah sangat mengenal wajah anak kelas tiga IPS yang sering menghiasi sampul majalah remaja. The most populer girl at school.
Meski sangat berbeda kepribadian, keduanya sama-sama menyukai musik. Angan menikmati musik seperti ia menikmati angka-angka yang bergerak di kepala. Ia menikmati keindahan musik dengan logika. Sementara bagi Pagi, ia menyukai musik dengan perasaan. Suka ya suka, tak ada logika penjelasan. Pagi juga yang membuat Angan menyukai musik. Karena matematika dan musik keduanya menjalani masa SMA dengan seru.
Begitulah cinta. Datang tak diundang, pergi meninggalkan luka. Bermula dari bertemu tak sengaja di lokasi tersembunyi di sekolah, keduanya mulai merasa nyaman satu dengan yang lain hingga dari sekedar teman menjadi sahabat erat. Bahkan Pagi sudah sangat akrab dengan Ibun, ibunda Angan. Mereka sering menghabiskan waktu bersama. Perlahan, rasa nyaman mulai menjalar dan berubah menjadi rasa sayang. Pertemuan tak sengaja berubah menjadi pertemuan yang direncanakan di tempat favorit bersama.
Sungkan. Sepertinya kata yang tepat untuk menggambarkan situasi hati keduanya. Bahasa tubuh mereka sudah tak bisa membohongi banyak mata, ada sesuatu yang sedang terjadi. Hanya saja, rasa enggan membuat mereka saling meredam rasa. Hingga akhirnya mereka harus berpisah.
Tapi bukan Fahd namanya jika tak mampu mengaduk-aduk emosi pembaca. Kisah Angan dan Pagi belumlah usai. Sesuatu hal membuat mereka bertemu kembali dalam situasi dan kondisi yang berbeda. Angan sekarang adalah pemilik perusahaan sukses yang menangani keuangan dan pajak korporasi, sementara Pagi..., adalah Pagi dengan segala keunikannya he he he.
Dikisahkan secara bergantian dari sudut pandang Angan dan Pagi, pembaca akan menemukan banyak hal indah, mengharukan plus menyebalkan. Kekakuan Angan diimbangi dengan kecerian dan keluwesan Pagi, menjadikan keduanya pasangan dengan banyak kisah.
Kisah dalam buku ini seakan menjadi satu lagi pembuktian bahwa jarang ada persahabatan seorang pria dan wanita yang kekal menjadi sahabat selamanya. Kecenderungan yang juga digambarkan dalam kisah ini, persahabatan lawan jenis yang berubah menjadi sepasang kekasih.
Ah, saya jadi ingat almarhum sahabat saya, yang kebetulan pria. Persahabatan kami sudah menjadikan dua keluarga besar menjadi satu. Jauh dari kata cemburu dan prasangka. Tapi tiap orang berbeda bukan? Jika sama maka tak akan ada kisah Angan dan Pagi ^_^.
Disamping urusan kisah kasih dua anak manusia, pembaca juga akan mendapat informasi yang cukup penting mengenai frekuensi dalam musik. Ada empat faktor penting yang menentukan frekuensi dalam bunyi: Ketebalan senar, kerapatan, panjangnya, serta ketegangan sena ketika dipasang pada alat musik. Masih ingat kata pitch control yang sering diucapkan oleh juri salah satu ajang menyanyi? Kita bisa menemukan penjelasan singkatnya di halaman 207-208
Pada bagian akhir, Fahd menyebutkan bahwa nama tokoh yang ada dalam buku ini merupakan nama anak dari sahabatnya. Acungan jempol buat orang tua yang memberikan nama anaknya dengan cara yang unik seperti ini. Orang bijak mengatakan bahwa nama adalah doa, semoga apa yang diharapkan kedua orang tua melalui nama sang anak terwujud. Aamiin.
Sekedar menuntaskan rasa ingin tahu, di bagian belakang buku, terdapat dua endors dari bintang besar. Apakah kisah ini akan dijadikan film dengan pemain BCL dan Reza Rahadian? Mungkin saja. Profesionalisme keduanya dalam berkarya sudah tak diragukan lagi. Saya kok jadi membayangkan BCL menjadi Pagi. Dengan kepribadian yang tak jauh berbeda tentunya tak akan susah bagi BCL memerankan Pagi.
Saya banyak menemukan lagu-lagu Dewa dalam buku ini, mungkinkah Fahd menyukai band tersebut? Hemmm, dari pada penasaran, sebaiknya kita menikmati salah satu lagi yang digemari oleh Angan dan Pagi.
Tiba saat mengerti, jerit suara hati
Penyunting: Falcon Publishing
ISBN: 9786026051455
Halaman: 353
Cetakan: Pertama- Maret 2017
Penerbit: PT Falcon
Harga: Rp 85.000
Bintang 3.75/5
Apakah mengingat segalanya adalah sesuatu yang bisa membuat seseorang hidup bahagia?
Kadang, kita sulit melepaskan diri dari ingatan akan banyak hal, baik saat mengembirakan atau saat yang kurang menyenangkan. Belenggu kenangan terlalu kuat mengikat kita untuk bisa melangkah. Namun, cepat atau lambat kita harus memutuskan apakah akan membebaskan diri dari belenggu, melangkah maju atau hidup dalam kenangan semu. Atau...., mungkinkan ada pilihan lain?
Matematika dan musik.
Keduanya memang sama-sama berupa angka, namun yang satu dinikmati dengan mempergunakan perasaan, sementara yang lain membutuhkan logika berpikir. Dua hal yang sepertinya berbeda namun memiliki kesamaan yang unik.
Begitu juga dengan sosok Angan Senja dan Senyum Pagi. Meski baru kelas satu IPA, Angan merupakan jago matematika di sekolah, juara olimpiade. Sosok pendiam dan kurang bergaul membuatnya menjadi siswa yang jauh dari kata populer.
Senyum Pagi selalu tampil mempesona, percaya diri meski kadang gaya busananya kacau balau, sering salah kostum. Seluruh sekolah sudah sangat mengenal wajah anak kelas tiga IPS yang sering menghiasi sampul majalah remaja. The most populer girl at school.
Meski sangat berbeda kepribadian, keduanya sama-sama menyukai musik. Angan menikmati musik seperti ia menikmati angka-angka yang bergerak di kepala. Ia menikmati keindahan musik dengan logika. Sementara bagi Pagi, ia menyukai musik dengan perasaan. Suka ya suka, tak ada logika penjelasan. Pagi juga yang membuat Angan menyukai musik. Karena matematika dan musik keduanya menjalani masa SMA dengan seru.
Begitulah cinta. Datang tak diundang, pergi meninggalkan luka. Bermula dari bertemu tak sengaja di lokasi tersembunyi di sekolah, keduanya mulai merasa nyaman satu dengan yang lain hingga dari sekedar teman menjadi sahabat erat. Bahkan Pagi sudah sangat akrab dengan Ibun, ibunda Angan. Mereka sering menghabiskan waktu bersama. Perlahan, rasa nyaman mulai menjalar dan berubah menjadi rasa sayang. Pertemuan tak sengaja berubah menjadi pertemuan yang direncanakan di tempat favorit bersama.
Sungkan. Sepertinya kata yang tepat untuk menggambarkan situasi hati keduanya. Bahasa tubuh mereka sudah tak bisa membohongi banyak mata, ada sesuatu yang sedang terjadi. Hanya saja, rasa enggan membuat mereka saling meredam rasa. Hingga akhirnya mereka harus berpisah.
Tapi bukan Fahd namanya jika tak mampu mengaduk-aduk emosi pembaca. Kisah Angan dan Pagi belumlah usai. Sesuatu hal membuat mereka bertemu kembali dalam situasi dan kondisi yang berbeda. Angan sekarang adalah pemilik perusahaan sukses yang menangani keuangan dan pajak korporasi, sementara Pagi..., adalah Pagi dengan segala keunikannya he he he.
Dikisahkan secara bergantian dari sudut pandang Angan dan Pagi, pembaca akan menemukan banyak hal indah, mengharukan plus menyebalkan. Kekakuan Angan diimbangi dengan kecerian dan keluwesan Pagi, menjadikan keduanya pasangan dengan banyak kisah.
Kisah dalam buku ini seakan menjadi satu lagi pembuktian bahwa jarang ada persahabatan seorang pria dan wanita yang kekal menjadi sahabat selamanya. Kecenderungan yang juga digambarkan dalam kisah ini, persahabatan lawan jenis yang berubah menjadi sepasang kekasih.
Ah, saya jadi ingat almarhum sahabat saya, yang kebetulan pria. Persahabatan kami sudah menjadikan dua keluarga besar menjadi satu. Jauh dari kata cemburu dan prasangka. Tapi tiap orang berbeda bukan? Jika sama maka tak akan ada kisah Angan dan Pagi ^_^.
Disamping urusan kisah kasih dua anak manusia, pembaca juga akan mendapat informasi yang cukup penting mengenai frekuensi dalam musik. Ada empat faktor penting yang menentukan frekuensi dalam bunyi: Ketebalan senar, kerapatan, panjangnya, serta ketegangan sena ketika dipasang pada alat musik. Masih ingat kata pitch control yang sering diucapkan oleh juri salah satu ajang menyanyi? Kita bisa menemukan penjelasan singkatnya di halaman 207-208
Baik Angan maupun Pagi sering menyebutkan mengenai infinity, konsep abstrak mengenai sesuatu yang tak ada batas dan relevannya. Bentuknya mirip angka delapan dalam posisi tidur. Belakangan simbol tersebut tidak hanya digunakan dalam hal yang terkait matematika saja, bahkan ada band dari Korea yang bernama sama. Simbol itu juga ada di punggung buku ini. Uraian mengenai hal tersebut bisa dibaca di link berikut.
Beberapa kalimat dalam buku ini mempergunakan bahasa Inggris serta bahasa Jawa, penulis memberikan terjemahan langsung berupa catatan kaki. Hal ini membuat pembaca bisa memiliki keseragaman pemahaman. Meski ada satu kalimat sederhana di halaman 42 yang sepertinya luput, I have great teacher. Padahal kalimat lainnya walau sederhana dan mudah dimengerti juga diberikan terjemahannya. Saya nyaris tidak menyadarinya, jika bukan karena ketidakberadaan angka yang menandakan nomor catatan kaki di ujung kalimat tersebut.
Pada salah satu bagian, sahabat Pagi menyebutkan beberapa nama pemusik dan band yang mirip dengan yang ada di tanah air. Hal ini dilakukan guna memperkuat karakter Pagi yang menyukai musik dan segala hal yang berbau musik. Efeknya pembaca akan makin merasakan betapa besar perbedaan kepribadian antara Angan dan Pagi.
Untuk urusan kover, pilihan yang bagus! Bahkan ilustrasi yang ada dalam buku memperkuat nuansa romantis tapi jauh dari rasa menye-menye. Bahkan sinopsis yang ada di bagian belakang buku bisa membuat pembaca terhanyut dalam perasaan romantis. Kisah cinta Angan dan Pagi menjadi kisah cinta romantis yang berkelas berkat racikan penulis.
Begitu membaca judul kisah ini, saya mengira buku ini memuat kisah mengenai seseorang atau beberapa tokoh utama yang mengalam nasib kurang baik dalam urusan cinta hingga berangan-angan kelak akan bahagia dan dapat tersenyum. Angan Senja diumpamakan saat tokoh sedang mengalami masa kurang baik, namun ia tetap optimis dengan berharap esok hari bisa tersenyum, Senyum Pagi. Ternyata..., saya salah total he he he. Itu adalah nama tokoh dalam kisah ini. Begitulah, kalau sok tahu dan cepat mengambil kesimpulan kisah sebelum membaca sinopsis di bagian belakang. Baiklah, Fahd sukses mengerjain saya LAGI. Pada salah satu bagian, sahabat Pagi menyebutkan beberapa nama pemusik dan band yang mirip dengan yang ada di tanah air. Hal ini dilakukan guna memperkuat karakter Pagi yang menyukai musik dan segala hal yang berbau musik. Efeknya pembaca akan makin merasakan betapa besar perbedaan kepribadian antara Angan dan Pagi.
Untuk urusan kover, pilihan yang bagus! Bahkan ilustrasi yang ada dalam buku memperkuat nuansa romantis tapi jauh dari rasa menye-menye. Bahkan sinopsis yang ada di bagian belakang buku bisa membuat pembaca terhanyut dalam perasaan romantis. Kisah cinta Angan dan Pagi menjadi kisah cinta romantis yang berkelas berkat racikan penulis.
Pada bagian akhir, Fahd menyebutkan bahwa nama tokoh yang ada dalam buku ini merupakan nama anak dari sahabatnya. Acungan jempol buat orang tua yang memberikan nama anaknya dengan cara yang unik seperti ini. Orang bijak mengatakan bahwa nama adalah doa, semoga apa yang diharapkan kedua orang tua melalui nama sang anak terwujud. Aamiin.
Sekedar menuntaskan rasa ingin tahu, di bagian belakang buku, terdapat dua endors dari bintang besar. Apakah kisah ini akan dijadikan film dengan pemain BCL dan Reza Rahadian? Mungkin saja. Profesionalisme keduanya dalam berkarya sudah tak diragukan lagi. Saya kok jadi membayangkan BCL menjadi Pagi. Dengan kepribadian yang tak jauh berbeda tentunya tak akan susah bagi BCL memerankan Pagi.
Saya banyak menemukan lagu-lagu Dewa dalam buku ini, mungkinkah Fahd menyukai band tersebut? Hemmm, dari pada penasaran, sebaiknya kita menikmati salah satu lagi yang digemari oleh Angan dan Pagi.
Cinta Kan Membawamu Kembali - DeWA 19
Tiba saat mengerti, jerit suara hati
Letih meski mencoba
Melabuhkan rasa yang ada
Mohon tinggal sejenak, lupakanlah waktu
Temani air mataku, teteskan lara
Merajut asa, menjalin mimpi, endapkan sepi-sepi
[Reff]
Cinta kan membawamu,
kembali disini, menuai rindu, membasuh perih
Bawa serta dirimu,
dirimu yang dulu, mencintaiku, apa adanya
Saat dusta mengalir, jujurkanlah hati
Genangkan batin jiwamu, genangkan cinta
Seperti dulu, saat bersama, tak ada keraguan
http://www.metrolyrics.com/
TERIMA KASIH BESAR MAN ...
BalasHapusNama saya KARI, saya telah di perbudakan besar selama hampir 2 tahun menderita di tangan suami yang berselingkuh, kami senang dan meninggalkan baik sampai ia berarti pacar waktu lamanya dan ia mulai berkencan nya luar pernikahan kami. Sebelum Anda tahu itu ia berhenti merawat keluarganya sendiri. Itu sampai ke mana, ia berencana untuk menikah dengannya dan menceraikan saya istrinya sendiri, saya menangis dan melaporkan dia ke keluarganya tapi dia tidak pernah mendengarkan siapa pun kecuali untuk memotong pendek cerita saya saya datang dalam mencari seorang spiritualis nyata yang bisa menghancurkan hubungan mereka dan membuat dia datang kembali saya dan 2 anak-anak.
Pada pencarian saya saya melihat orang-orang yang diberikan kesaksian tentang bagaimana pernikahan mereka di mana dipulihkan oleh Dr Solo Wise. Saya memilih email dan diriwayatkan cerita saya ke dia dan dia setuju untuk membantu saya. Setelah pekerjaannya selesai bagi saya, pada hari ketiga suami saya dan pacar bertengkar dan ia mengalahkan dia dan dia pulang memohon saya dan anak-anak dan meminta pengampunan. Dia mengatakan matanya yang jelas sekarang dan dia tidak akan pernah melakukan apa pun untuk menyakiti keluarganya lagi dan berjanji untuk menjadi seorang ayah yang peduli dan tidak pernah menipu lagi. Saya sangat sangat senang bahwa saya tidak kehilangan dia untuk gadis semua penghargaan pergi ke Dr Solo Wise untuk Anda adalah Man besar dikirim oleh Tuhan untuk membantu orang-orang dari dunia ini. Saya memiliki rasa dari keajaiban bantuan Anda dan saya akan terus menceritakan perbuatan baik Anda. dan kepada siapa ini berkepentingan ini adalah email-nya: drsolowisetemple@gmail.com
Dr Solo bilang aku juga bisa menghubungi dia di banyak masalah lain termasuk:
(1) jika Anda selalu memiliki mimpi buruk.
(2) Anda ingin dipromosikan di kantor Anda.
(3) Anda ingin wanita / pria berjalan setelah Anda.
(4) Jika Anda ingin anak.
(5) Anda ingin menjadi kaya.
(6) Anda ingin memegang suami / istri menjadi milik Anda selamanya.
(7) Jika Anda membutuhkan bantuan keuangan.
(8) perawatan Herbal
(9) Jika Anda tidak dapat memenuhi keinginan seks istri Anda karena ereksi rendah.
(10) Masalah dengan menstruasi
(11) jika Anda menolak untuk dibayar, orang karena Anda ?.
(12) memecahkan masalah tanah dan mendapatkannya kembali.
(13) Apakah keluarga Anda Denny Anda dari kanan?
(14) Cure apapun penyakit atau sakit.
Hubungi dia hari ini dan pastikan kebahagiaan Anda hanya memiliki dia lakukan untuk saya. Email: drsolowisetemple@gmail.com