Pengarang: NH. Dini
Cetakan: Ketiga-Nur
Cahaya, Yogyakarta 1989
Rencana kulit: Hasni
Gambar: hasni
Fotografi: Adhy Asmara
Halaman: 160
Rating:3,5/5
Buku memiliki jodoh yang unik dengan pembacanya.
Serius, minimal
begitu yang saya sering alami. Buku ini misalnya, berada dalam daftar pinjaman
saya karena efek tidak sengaja.
Sebenarnya saya berniat mencari dan meminjam beberapa buku untuk salah
seorang sahabat saya yang menyukai buku sejarah. Setelah tiga buku pesanan
berhasil saya temukan, tanpa sengaja saya melirik ke rak yang ada di bawah
tempat saya menemukan buku pinjaman. Jreng...jreng..... *ala film horor* Tebak
apa yang saya lihat!
Satu deret buku karangan penulis favorit saya Nurhayati Sri
Hardini Siti Nukatin alias NH Dini! Serunya, buku-buku yang ada di sana
merupakan buku versi buluk alias jadul. Alih-alih segera meninggalkan rak, saya
malah jadi deprok anteng mengamati buku-buku yang ada. Mulai sawan mengambil,
mengelus, membalikan halaman dan seterusnya *cuman pencinta buku buluk yang
paham bagaimana prosesnya*
Godaan terbesar ada pada buku berjudul LIAR (ditulis dengan
huruf kapital warna merah). Hal pertama yang membuat saya tergoda adalah logo
dari percetakan yang ditaruh di kover bagian pojok kiri sebelah judul.
Selanjutnya adalah ilustrasi yang
dipergunakan. Dibandingkan buku terbitan sekarang, tentunya kover buku ini
menjadi memiliki keunikan tersendiri. Belum lagi ukurannya yang lumayan kecil
dibanding buku yang beredar sekarang. Maka buku dengan nomor panggil 899.221 Din l segera berpindah dalam rak
peminjaman saya.
Gambar 1. Kisah Keberuntungan |
Setiap kisah memberikan pesan moral yang berbeda satu dengan lainnya. Kisah Keberuntungan yang ditulis pada tahun 1982 mengandung
makna bahwa keberuntungan seseorang bisa saja berubah sewaktu-waktu. Tak perlu
merasa iri pada keberuntungan orang lain dan mengasihi diri.
Jamjuri yang
sejak dahulu selalu merasa iri akan keberuntungan Suro mendadak mendapat
keberuntungannya sendiri. Gadis pujaan
yang selama ini selalu mengusik hatinya, mengajaknya menikah.
Keberuntungan apa lagi yang lebih baik dari itu baginya.
Kisah dengan judul Liar
yang menjadi judul buku ini bercerita mengenai kehidupan seorang anak
bernama Irka. Semula ia merupakan anak harapan keluarga, bahkan harapan seluruh
kampung. Kepergiannya menuntut ilmu ke kota bahkan diiringi dengan acara nasi
tumpeng lima tampah bagi seluruh warga desa.
Tapi apa mau dikata, hancurnya
perkebunan membuat ia terlunta-lunta di Jakarta. Bahkan uang hidup dua bulan dari
Lurah yang datang memberi kabar mewakili keluarga tak mampu bertahan lama. Ia bak orang liar.
Dan seperti yang bisa diduga pembaca, Irka terseret pergaulan hitam. Ia berani melakukan
hal-hal yang mengerikan. Kadang ia memang masih bertemu dengan keluarga
sahabatnya saat masih duduk di SMA, bahkan memperlakukannya sebagai saudara
sendiri. Namun kehidupan tidaklah sama baginya sejak ia putus sekolah.
Gambar 10. Kisah Jayatu |
Hal yang menarik untuk disimak adalah bagaimana Irka yang bukan siapa-siapa, masuk ke dunia hitam lalu berakhir menjadi sosok yang harus memberikan pesangon pada orang tuanya. Uang yang ia miliki akan diberikannya kepada sang bapak yang akan berangkat transmigrasi. Pergolakan bathinnya bisa menjadi bahan perenungan.
Sementara itu, kisah-kisah yang lain dengan cara yang berbeda membuat kita merenung akan kondisi diri. Umumnya, para tokoh dibuat sebagai sosok yang memiliki pemikiran maju ala barat tapi mengalami pertentangan dengan kehidupan cara timur yang berlaku di negara kita.
Sosok Yati dalam kisah Pendurhaka
sebagai contoh. Ia begitu menolak pulang kampung untuk dicarikan jodoh karena
melihat bagaimana kehidupan rumah tangga kakak-kakak perempuannya. Keluarganya merasa ia sudah harus segera
menikah, titik. Tak peduli bagaimana perasaannya. Ia berontak atas dasar itu, juga karena
keinginannya untuk menjadi sosok wanita yang pandai dan mandiri.
Pembaca bisa mengetahui bagaimana situasi dan kondisi masyarakat pada saat buku ini diterbitkan. Bagaimana seorang dari desa mengubah namanya agar lebih terkesan gaya. Pemasangan papan nama dengan sponsor produk tertentu juga ada dalam buku ini. Ternyata, cara ini cukup efektif sejak dahulu.
Beberapa kalimat dalam bahasa Jawa muncul dalam kisah. Bagi pembaca yang tidak mengerti bahasa Jawa, tak perlu khawatir. Ada arti dalam bahasa Indonesia di akhir kisah. Anggap saja sebagai tambahan perbendaharaan kata.
Beberapa kalimat dalam bahasa Jawa muncul dalam kisah. Bagi pembaca yang tidak mengerti bahasa Jawa, tak perlu khawatir. Ada arti dalam bahasa Indonesia di akhir kisah. Anggap saja sebagai tambahan perbendaharaan kata.
Sebanyak 15 buah ilustrasi yang ada dalam buku ini sungguh
memanjakan mata saya. Semula saya kira hanya ada satu, dua saja ternyata
lumayan banyak untuk buku seperti ini. Ilustrasi ditulis sebagai Gambar 1., Gambar 3., dan seterusnya dalam buku ini.
Buku kecil penuh kejutan.
Sebagian kecil dari kumpulan cerita yang ada dalam buku
ini pernah dimuat dalam majalah Femina,
Balita serta Mutiara. Bagian terbesar merupakan kumpulan cerita pendek utuh
yang semula berjudul "Dunia Dunia". Wajar jika bagi pembaca yang
pernah membaca kisah-kisah dalam "Dunia Dunia"merasa ada kisah yang
mirip atau bahkan sama.
Saat mencari informasi mengenai buku ini, ternyata isinya
sempat dijadikan bahan untuk membuat skripsi. Ada Analisis alur dan perwatakan
cerpen dalam kumpulan cerpen "Liar" karya N.H.Dini serta implikasinya
bagi pengajaran sastra di SMU. Link di sini. Atau Analisis cerpen liar karya
NH. Dini oleh Sri Mariati dari Universitas Negeri Jember.
Kapan-kapan gerilya lagi ah.... siapa tahu nemu yang seperti
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar