2016 #22 : Kisah Tentang Adelina

Judul asli: The Young Elites
Penulis: Marie Lu
Penerjemah: Prisca Primasari
Penyunting: Dyah Agustine
Proofreader: Emi Kusmiati
ISBN: 9789794339091
Halaman: 423
Cetakan: Pettama-2015
Penerbit: Mizan Fantasi
Harga: Rp 75.000
Rating: ..../5

Mereka, para Elite Muda

Adelina Amouteru,  malfetto

Ketakutan adalah kekuatannya

Malfetto merupakan sebutan bagi anak-anak yang selamat dari wabah berdarah dengan efek sampingan memiliki kemampuan-kemampuan menakutkan yang tidak seharusnya ada di dunia. Beberapa nama disebut dengan penuh rasa hormat, sementara yang lain begitu mengerikan untuk disebut.

Kesembuhan dari  wabah berdarah berdampak berbeda bagi tiap  orang, bahkan  untuk saudara sekali pun. Adik Adelina, Violetta sembuh tanpa efek sampingan. Sementara ia mendapat bekas luka di mata kiri, warna rambut dan bulu mata berubah jadi perak aneh. Saat terkena sinar matahari rambutnya terlihat seperti berwarna putih,  ketika gelap menjadi kelabu tua.

Tidak ada ada yang menginginkan gadis seperti dirinya, bahkan ayah kandungnya sendiri. Bisa dibayangkan kehidupan seperti apa yang dijalani Adeline. Masyarakat yang memusuhinya, ayah yang tega mematahkan jari-jari tangan, dan ibu yang sudah tiada.

Sebuah peristiwa tidak disengaja membuat Adelina menghadapi ancaman hukuman bakar. Disaat mencekam seorang pria misterius membebaskan dirinya. Ia adalah Young Elite, Enzo.

https://www.goodreads.com

Enzo seorang pemimpin Perkumpulan Belati, sekelompok Elite yang mencari orang-orang serupa sebelum  Inkuisisi bisa menemukan mereka. Ia merekrut Adelina karena merasa ada yang spesial dengan kelebihan gadis itu.

Sejak saat itu, Adelina harus belajar mengendalikan kekuatannya atau dia juga akan disingkirkan karena dianggap membahayakan anggota kelompok lainnya. Perkumpulan Belati memang akan mengajarkan bagaimana cara pengendalikan kekuatannya tapi semuanya tergantung pada diri Adelina sendiri. Bukan hal yang mudah, apa lagi saat itu ia berada dalam dilema. Membantu Enzo atau menyelamatkan nyawa adiknya.

Secara keseluruhan kisah dalam buku ini penuh dengan urusan pengendalian kekuatan serta pertempuran. Intrik-intrik yang ada dalam setiap kerajaan juga muncul dalam buku ini dengan caranya yang unik. 

Pembaca juga dimanjakan dengan uraian mengenai keindahan kota tempat peristiwa terjadi. Selain itu, ada juga uraian mengenai keindahan pakaian yang dipakai para tokoh serta perabotan rumah tangga.  

Pada bagian atas  bab atau bagian baru, pembaca akan menemukan kutipan yang diambil dari berbagai sumber. Salah satu favorit saya diambil dari lagu daerah "Hantu Serakah dari Hutan Pinus" di halaman 161.

Suatu hari di musim hujan

Aku bertemu seorang pria di hutan

Pria itu mendekatiku

Mengambil kantong berisi barang-barang bawaan

Dia menawariku tiga imbalan

Kupinta kecantikan, cinta, dan  kekayaan

Lalu, ia membekukan tubuhku di dalam batu yang kupinjak

^{Untuk urusan kover, saya lebih menyukai versi bahasa Perancis serta Czech. Keduanya mengusung wajah wanita muda yang bisa kita asumsikan adalah Adelina. Pada versi bahasa Perancis, mata Adelina yang (maaf) cacat ditutupi dengan rambut, apa lagi didukung dengan nuansa warna kuning kecoklatan sehingga menimbulkan kesan misterius. Sementara versi bahasa Czech, justru memperlihatkan Adelina mempergunakan sebuah tutup mata. Hal tersebut  menunjukan kekurangan yang sekaligus membuatnya memiliki kelebihan.}
 
Buku ini merupakan buku pertama dari serial Young Elites, buku kedua The Rose Society versi bahasa Indonesia akan terbit dalam waktu dekat. Sementara buku ketiga diharapkan akan segera terbit. Tahun 2014 buku ini meraih menghargaan Goodreads Choice Award Nominee for Young Adult Fantasy & Science Fiction.

 Sebenarnya saya agak penasaran, kenapa para dokter harus mencungkil mata  kiri Adelina dengan api? Apakah penyakit itu menyerang anggota tubuh sehingga jika tidak dibuang bisa menjalar atau karena hal lain? Karena disebutkan mereka yang selamat ada yang mendapat bekas beragam. Atau ada bagian yang terlewat dari perhatian saya ya.

Oh ya, menurut saya buku ini tidak cocok untuk dibaca oleh anak remaja atau mereka yang masih labil emosi jiwanya. Ada beberapa hal  dalam buku ini yang butuh telaah lebih lanjut. Saya jadi tidak bisa memberikan bintang.