Penulis : Lisa See
Penerjemah : A. Rahartati Bambang Haryo
Proofreader : Emi Kusmiati dan Yunni Y.M
ISBN : 978-602-9225-18-1
Halaman : 516
Penerbit : Qanita
Harga : Rp. 59.000,-
Saya tahu di rumahmu ada seorang gadis berwatak baik dan wanita-wanita yang senang belajar. Kau dan aku lahir pada tahun dan hari yang sama. Mungkinkah kita menjadi kembaran sehati?
Lily semula hanya seorang anak perempuan yang tak dipandang sebelah mata oleh orang tuanya. anak perempuan kedua, satu lagi mulut yang harus diberi makan sebelum dibawa orang pergi! Kehidupannya berubah saat seorang Mak Comblang melihat kondisi kakinya. Kakinya bakalan berubah menjadi cantik dengan sempurna, jika sang ibu berhasil melakukan acara mengingat kaki. Kakinya akan berbentuk menjadi semacam teratai, maka ia layak berjodoh dengan keluarga terpandang! Itu artinya peningkatan derajat keluarga. Kaki kecil saat itu dianggap dapat meningkatkan kondisi sosial.
Selain menjalani pengikatan kaki demi sebuah kecantikan yang dapat menganggat harkat keluarga, Lily juga mendapat laotong, saudara kembaran hati. Biasanya para gadis remaja membentuk semacam persaudaraan, saudara perempuan sejati. Saat mereka menikah maka persaudaraan itu akan segera bubar, tapi tidak dengan saudara kembaran hati. Mereka akan terus bersahabat hingga salah satu meninggal terlebih dahulu.
Mendapatkan seorang laotong tidaklah mudah. Perlu diperhatikan banyak hal. Persahabatan laotang dilakukan atas pilihan untuk tujuan persaudaraan emosional dan kesetiaan abadi. Perkawinan tidak dilakukan atas pilihan dan hanya dengan satu tujuan: melahirkan anak laki-laki ( duh topik ini lagi). Melalui jasa seorang Mat Comblang, Lily bisa mendapatkan saudara kembaran hati, Bunga Salju. Sosoknya yang halus, mengerti banyak tata krama serta paham bagaimana bersikap layaknya seorang wanita terhormat dianggap mampu memberikan pengaruh postif terhadap kehidupan Lily. Lily harus bersyukur mendapatkan Bunga Salju sebagai saudara sehati, terutama sekali mengingat kakek buyut Bunga Salju adalah seorang sarjana jinshi.
Bersama Bunga Salju, Lily mulai menjalani kehidupan ini. Lily belajar menggunakan kata-kaat dengan bijaksana. Jika Lily menulis "Makna huruf-hurufku tidak terlalu dalam, dan tulisanku kasar, tetapi aku berharap kau ada di sini agar kita dapat saling berbisik pada malam hari." Bunga Salju akan menjawab," Dua burung bulbul bernyanyi dalam kegelapan." Sedangkan melalui Lily, Bunga Salju belajar bagaimana cara mengurus rumah tangga.
Hanya saja.....,
Ternyata kehidupan ini penuh dengan misteri. Bahkan persahabatan pun tak luput menyimpan banyak rahasia. Bunga Salju ternyata menyimpan banyak luka dan rahasia. Lily awalnya tetap menerima kondisi Bunga Salju hingga sebuah kesalah pahaman kecil memporak-porandakan persaudaraan mereka.
Hanya sebuah mukzizat yang menyatukan mereka kembali
Sayangnya...muzizat tersebut harus dibayar dengan mahal oleh keduanya.
Silahkan simak sendiri buku ini, supaya anda juga bisa ikut tertawa dan menangis bersama Lily, Bunga Salju dan saya.
Sejak membuka lembar pertama, saya sudah jatuh hati pada kisahnya. Kehidupan masyarakat tergambar dengan sangat jelas melalui goresan pena sang penulis.Kian kebelakang emosi jiwa saya ikut teraduk-aduk. Geram rasanya mengetahui seorang anak kecil harus disiksa atas nama kecantikan! Tepatnya demi kaki kecil yang menawan. Bahkan konon khabarnya banyak anak yang meninggal saat proses in berlangsung. Salah satunya adik Lily.
Saya ikut merasakan bahagia saat mereka berdua melahirkan anak laki-laki. Perasaan mereka yang sangat menginginkan anak laki-laki bisa sangat saya pahami. Dalam kehidupan masyarakat disana Anak laki-laki memang sangat diharapkan karena mampu meneruskan nama keluarga, anak laki-laki akan tinggal bersama orang tua seumur hidup sementara anak perempuan akan segera pergi. Lisa See juga menggambarkannya dengan teramat terinci.
Tengok pesan yang disampaikan oleh Lily untuk Bunga Sslju,
Bunga Salju,
Anakku laki-laki ada di sini, di sampingku.
Rasa sakit usai persalinan masih terasa
Suamiku datang pagi hari
Wajahnya bahagia
.....
Anak laki-laki saya merupakan cucu laki-laki tertua dalam urutan keluarga ayahnya. Jika keadaan berjalan baik, mungkin sekarang ia hidup bagaikan raja kecil.
Urusan pengikatan kaki yang sangat terkenal juga dijabarkan dengan terinci. Mulai dari proses awal pembentukan kaki, masa menunggu hingga menuai hasil. Bagaimana sang anak merasa tersiksa dan menangis semalaman menahan sakit. Ramuan apa yang harus digunakan agar tidak menimbulkan bau dan mengatasi pembusukan. Peran ibu sebagai pemberi semangat sangat terlihat disini, " Seorang wanita sejati tidak membiarkan keburukan memasuki kehidupannya. Hanya melalui penderitaan kau akan menemukan kecantikan. Hanya melalui rasa sakit kau akan menemukan perdamaian. AKu membalut, mengikat, tapi kau yang akan mendapatkan ganjarannya."
Banyak hal positif yang bisa kita petik dari buku ini. Misalnya bagaimana seorang ibu selalu menunjukkan semua kekurangan sang anak gadis lalu mengajari bagaimana memanfaatkannya demi kebaikan dirinya sendiri. Buku ini juga memberikan ajaran Konfusius sebagai landasan kehidupan banyak tokohnya . Antara lain untuk taat pada orang tua dan menghormati suami.
Untuk menjalin komunikasi, Lily dan Bunga Salju menggunakan Nu shu. Dibawah bimbingan bibi Lily mereka kian mahir menorehkan huruf-huruf. Nu shu merupakan tulisan rahasia kaum wanita yang tidak boleh disentuh dan dilihat oleh kaum lelaki. Tulisan ini dianggap sebagai satu-satunya tulisan di dunia yang secara khusus diciptakan oleh seorang wanit untuk keperluan mereka sendiri. Nu shu digunakan oleh para wanita di derah terpencil di selatan Provinsi Hunan, dan diyakini berkembang seribu tahun yang lalu.
Goresan Nu shu terlihat sangat berbeda dibandingkan dengan aksara yang ada. Nu shu bisa digoreskan dimana saja. Dengan kuas dan tinta di atas kertas, dibordirkan pada saputangan atau ditenunkan menjadi kain. Dapat juga dinyanyikan di depan para wanita dan gadis. Dalam kisah ini, Lily dan Bunga Salju mempergunakan kipas.
Belum jelas siapa yang menciptakan huruf rahasia ini untuk pertama kali. Ada kisah tentang seorang gadis muda dari Provinsi Hunan sebagai penciptanya. Sang gadis memiliiki banyak kelebihan sehingga terpilih untuk menjadi selir kaisar. Awalnya ia mengira akan hidup dengan nyaman dan mendapat banyak hak istimewa, namun ternyata ia tidak siap menhadapi intrik-intrip dalam istana. Agar bisa bercerita tanpa diketahui pihak lain pada keluarganya di kampung halaman, ia menciptakan huruf ini. Info lebih jelas bisa dilihat di http://homepage3.nifty.com/nushu/
Lisa See bisa diintip di http://www.lisasee.com/. Kisah lainnya juga diterbitkan oleh Qanita seperti; Lin Hulan: jaring-jaring Bunga (2006)cmendapat nominasi Edgar Award, The Interior (2007), dan Dragon Bones (2009). Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2006. Simak juga http://www.youtube.com/watch?v=6wlk7TsdhsY
Gambar dari :
http://www.ancientscripts.com/images/nushu.gif
memijat kaki ya? jadi ingaat suku dayak yang memakai anting banyak dan berat agar telinganya memanjang atau suku kayan yang memakai ring di leher agar lehernya jadi jenjang. semuanya dianggap dapat membuat wanita lebih cantik. ada - ada saja ya
BalasHapus