Penulis: S. Mara Gd
ISBN: 9786020637112
Halaman: 448
Cetakan: Pertama- April 2020
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Rating: 4/5
Harga: Rp 98.000
Maestro memang mantap!
Semula saya sengaja membeli buku pertama saja. Alasannya sederhana, timbunan yang lumayan tinggi di rumah. Selain itu, dengan model yang dibagi menjadi tiga buku seperti ini, mungkin saja kisah sederhana sengaja dibuat panjang. Atau buku ini terdiri dari beberapa bagian yang bisa berdiri sendiri. Dugaan saya lho, ceritanya lagi sok tahu wkwkwk.
Ternyata saya salah!
Justru setelah tamat buku pertama ini, tak sabar segera membaca buku kedua dan ketiga. Buku pertama ini bisa dikatakan sebagai landasan kisah, bagian pembuka. Beberapa tokoh diperkenalkan pada buku ini.
Seperti biasa, Daftar Pelaku sudah dicantumkan pada halaman 5-9. Lumayan banyak para tokoh, beberapa sudah bisa ditemukan dalam buku ini. Yang lain menunggu giliran pada buku selanjutnya. Ternyata lumayan banyak juga tokoh yang ikut berperan dalam misteri kali ini.
Kisah dimulai dengan pembicaraan pernikahan kedua anak gadis Kapten Kosasih. Selanjutnya terjadi juga pembicaraan perihal pernikahan antara putri Kapten Kosasih, Dessy dengan sahabat sekaligus tangan kanannya Gozali.
Kisah percintaan yang lumayan unik juga. Bagian ini memberikan isyarat bahwa keluarga Kapten Kosasih percaya akan kebesaran jiwa Gozali walau dari sisi keuangan bisa dikatakan biasa saja, cenderung sederhana malah. Namun kepribadian Gozali yang matang dianggap adalah "harta" bagi mereka.
Memasuki halaman 112-114 mulai timbul masalah yang bisa mengarah pada sebuah kasus. Sebelumnya pada halaman 109-110 terjadi pembicaraan beberapa tokoh mengenai suatu hal. Naluri penasaran saya mulai tergelitik, kenapa hal seperti itu mulai dibahas ya? Apakah mengarah pada suatu peristiwa besar kelak. Baiklah mari kita lanjutkan membaca!
Selain banyak kisah yang dibuat untuk menjadi landasan cerita pada buku kedua dan ketiga, banyak juga kisah tentang hubungan antar tokoh dalam buku pertama ini. Misalnya percakapan di halaman 72, tentang bagaimana seorang tokoh bisa menerima pasangannya berselingkuh disaat ini divonis menderita penyakit berbahaya.
"Pasangan itu harus timbal-balik, saling memberi. Aku seperti spons, aku cuma bisa menyerap dan menyerap, aku nyaris tidak bisa memberinya apa-apa, aku tidak punya apa-apa yang bisa kuberikan. Dia yang terus memberikan kasih dan kekuatannya padaku." Suatu pemikiran yang unik bukan? Umumnya seorang wanita akan merasa tersakiti dan marah ketika tahu suaminya berselingkuh.
Salah satu yang membuat saya penasaran adalah
adegan percakapan sebelum tidur antara Kapten Kosasih dan istrinya di halaman 374, "Malah ya, Bu, kalau aku mendadak mati, aku bisa mati dengan tenang karen tahu si Goz pasti akan menggantikan tempatku sebagai pelindung dan pemimpin keluarga ini. Aku bisa mati dengan tenang karena tahu istri dan anak-anakku semua pasti bakal aman di tangannya. Aku yakin Goz akan membela keluarga ini dengan naywanya sendiri." Duh, kenapa saya punya perasaan tak enak mengenai percakapan ini ya?
Sama curiganya dan anehnya saya ketika menemukan ada orang yang bisa begitu saja akrab dengan orang lain di halaman 337. Saking mudah akrabnya, malah tokoh kita itu bisa sampai mengakui berbohong peihal pengakuan telah memiliki pasangan yang sebelumnya ia sampaikan. Kurang pas saja rasanya, naluri saya merasakan bakalan ada kisah terkait adegan pertemuan kedua tokoh ini di pesawat udara.
Saya penasaran dengan kata mbodet di hal 255. "Itulah kalau mbodet. Kira-kira salah satu dari semua wanitanya ini yang membunuhnya," kata Kosasih. "Kalau memang demikian, aku cuman bisa bilang dia pantas mendapatkan ganjaran itu!"
Oh ya saya menemukan ada pembahasan tentang mata-mata kelas dunia, Matahari disebut pada hal 168.Keren! Penulis bisa memasukkan suatu unsur pengetahuan sehingga pembaca tak hanya terhibur namun juga pendapat ilmu.
Baiklah..., mari kita lanjut buku selanjutnya!
Jika buku pertama saja sudah menawan, bagaimana selanjutnya!
ISBN: 9786020637112
Halaman: 448
Cetakan: Pertama- April 2020
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Rating: 4/5
Harga: Rp 98.000
Maestro memang mantap!
Semula saya sengaja membeli buku pertama saja. Alasannya sederhana, timbunan yang lumayan tinggi di rumah. Selain itu, dengan model yang dibagi menjadi tiga buku seperti ini, mungkin saja kisah sederhana sengaja dibuat panjang. Atau buku ini terdiri dari beberapa bagian yang bisa berdiri sendiri. Dugaan saya lho, ceritanya lagi sok tahu wkwkwk.
Ternyata saya salah!
Justru setelah tamat buku pertama ini, tak sabar segera membaca buku kedua dan ketiga. Buku pertama ini bisa dikatakan sebagai landasan kisah, bagian pembuka. Beberapa tokoh diperkenalkan pada buku ini.
Seperti biasa, Daftar Pelaku sudah dicantumkan pada halaman 5-9. Lumayan banyak para tokoh, beberapa sudah bisa ditemukan dalam buku ini. Yang lain menunggu giliran pada buku selanjutnya. Ternyata lumayan banyak juga tokoh yang ikut berperan dalam misteri kali ini.
Kisah dimulai dengan pembicaraan pernikahan kedua anak gadis Kapten Kosasih. Selanjutnya terjadi juga pembicaraan perihal pernikahan antara putri Kapten Kosasih, Dessy dengan sahabat sekaligus tangan kanannya Gozali.
Kisah percintaan yang lumayan unik juga. Bagian ini memberikan isyarat bahwa keluarga Kapten Kosasih percaya akan kebesaran jiwa Gozali walau dari sisi keuangan bisa dikatakan biasa saja, cenderung sederhana malah. Namun kepribadian Gozali yang matang dianggap adalah "harta" bagi mereka.
Memasuki halaman 112-114 mulai timbul masalah yang bisa mengarah pada sebuah kasus. Sebelumnya pada halaman 109-110 terjadi pembicaraan beberapa tokoh mengenai suatu hal. Naluri penasaran saya mulai tergelitik, kenapa hal seperti itu mulai dibahas ya? Apakah mengarah pada suatu peristiwa besar kelak. Baiklah mari kita lanjutkan membaca!
Selain banyak kisah yang dibuat untuk menjadi landasan cerita pada buku kedua dan ketiga, banyak juga kisah tentang hubungan antar tokoh dalam buku pertama ini. Misalnya percakapan di halaman 72, tentang bagaimana seorang tokoh bisa menerima pasangannya berselingkuh disaat ini divonis menderita penyakit berbahaya.
"Pasangan itu harus timbal-balik, saling memberi. Aku seperti spons, aku cuma bisa menyerap dan menyerap, aku nyaris tidak bisa memberinya apa-apa, aku tidak punya apa-apa yang bisa kuberikan. Dia yang terus memberikan kasih dan kekuatannya padaku." Suatu pemikiran yang unik bukan? Umumnya seorang wanita akan merasa tersakiti dan marah ketika tahu suaminya berselingkuh.
Salah satu yang membuat saya penasaran adalah
adegan percakapan sebelum tidur antara Kapten Kosasih dan istrinya di halaman 374, "Malah ya, Bu, kalau aku mendadak mati, aku bisa mati dengan tenang karen tahu si Goz pasti akan menggantikan tempatku sebagai pelindung dan pemimpin keluarga ini. Aku bisa mati dengan tenang karena tahu istri dan anak-anakku semua pasti bakal aman di tangannya. Aku yakin Goz akan membela keluarga ini dengan naywanya sendiri." Duh, kenapa saya punya perasaan tak enak mengenai percakapan ini ya?
Sama curiganya dan anehnya saya ketika menemukan ada orang yang bisa begitu saja akrab dengan orang lain di halaman 337. Saking mudah akrabnya, malah tokoh kita itu bisa sampai mengakui berbohong peihal pengakuan telah memiliki pasangan yang sebelumnya ia sampaikan. Kurang pas saja rasanya, naluri saya merasakan bakalan ada kisah terkait adegan pertemuan kedua tokoh ini di pesawat udara.
Saya penasaran dengan kata mbodet di hal 255. "Itulah kalau mbodet. Kira-kira salah satu dari semua wanitanya ini yang membunuhnya," kata Kosasih. "Kalau memang demikian, aku cuman bisa bilang dia pantas mendapatkan ganjaran itu!"
Oh ya saya menemukan ada pembahasan tentang mata-mata kelas dunia, Matahari disebut pada hal 168.Keren! Penulis bisa memasukkan suatu unsur pengetahuan sehingga pembaca tak hanya terhibur namun juga pendapat ilmu.
Baiklah..., mari kita lanjut buku selanjutnya!
Jika buku pertama saja sudah menawan, bagaimana selanjutnya!
Numpang promo ya Admin^^
BalasHapusajoqq^^com
mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
mari segera bergabung dengan kami.....
di ajopk.biz...^_~
segera di add Whatshapp : +855969190856
Saya benar benar senang hari ini.Jika s mara hd mengatakan bahwa hari baik bisa mendapatkan apapun hari itu atau hari buruk tdk mendapatkan apa apa sama sekali,berarti ini hari baik saya.Karena sore ini iseng saya ketik nama beliau s mara gd ternyata setelah 12 tahun penantian dan hanya melihat facebook beliau saja,akhirnya beliau menulis lagi.Sedih senang dan bahagia
BalasHapus