Judul asli: The Hole
Penulis: Pyun Hye-Young
Penerjemah: Dwita Rizki
ISBN:9786026486219
Halaman: 241
Cetakan: Pertama-Juli 2018
Penerbit: Baca
Harga: Rp 75.000
Rating: 3.45/5
“Seperti ikan mas? Pasti
Indah.”
“Memang yang hidup itu
indah? Mereka menjijikkan. Mereka akan berusaha mati-matian untuk bertahan
hidup di lubang sempit itu…”
Perempuan sering menjadi titik balik dalam kehidupan Oh Gi, begitu kalimat pembuka buku ini. Sebagai pembaca, saya seketika menebak
urusannya mungkin terkait ibu dan kekasih. Entah bagaimana keduanya memegang
peranan besar dalam kehidupan Oh Gi.
Mungkin saja keduanya
bersekutu dalam banyak hal sehingga membuat Oh Gi merasa tersisih, layaknya kisah kedekatan menantu-mertua. Atau
sebaliknya. Kurang begitu dugaan sok tahu saya he he he, maklum
saya bukan tipe pembaca yang hobi membaca blurd.
Apa? Dari pada saya tahu buku ini bagus tanpa membaca blurd? Pastinya saya mengintip ratingnya di sini. Tempat yang terpercaya Selanjutnya saya melihat siapa yang merekomendasikan buku ini. Nama-nama yang memiliki selera bacaan canggih. Terakhir, saya selalu percaya pada naluri ketika pertama kali melihat judul di kover buku ini.
Apa? Dari pada saya tahu buku ini bagus tanpa membaca blurd? Pastinya saya mengintip ratingnya di sini. Tempat yang terpercaya Selanjutnya saya melihat siapa yang merekomendasikan buku ini. Nama-nama yang memiliki selera bacaan canggih. Terakhir, saya selalu percaya pada naluri ketika pertama kali melihat judul di kover buku ini.
Ternyata dugaan saya tidak
seluruhnya salah. Perempuan yang dimaksud dalam kisah ini adalah istri dan ibu
mertuanya. Memang ada bagian yang mengisahkan tentang ibu Oh Gi, tapi
porsinya hanya sekedar memberikan gambaran mengenai latar belakang sosoknya,
hingga kurang begitu berpengaruh pada kisah.
Tokoh utama kisah ini, Oh
Gi adalah seorang pria yang bisa dikategorikan biasa-biasa saja.
Kariernya cenderung datar, demikian juga kehidupan sosialnya. Pertemuan
dengan sang istri, hingga menikah bisa dikatakan merupakan hal yang paling baik
yang pernah ia lakukan. Dalam beberapa
bagian, terlihat sekali keduanya memiliki kepribadian yang bertolak-belakang.
Istrinya sebagai contoh, tahu persis apa yang
diinginkan, dan ia yakin bahwa memang itu keinginannya. Hanya, meski begitu
menginginkan ternyata ia tak dapat mewujudkan keinginan tersebut. Walau begitu,
ia tetap bangkit. Perlahan, sang istri mulai berkompromi dengan diri sendiri
sehingga paham mana yang keinginannya, dan mana yang hanya ambisi semata.
Sementara Oh Gi berusaha keras tanpa henti untuk bisa menjadi pengajar biasa pada usia yang bisa dikategorikan
sedang.
Suatu ketika, keduanya
sepakat untuk membeli sebuah rumah yang memiliki halaman lumayan luas. Sepertinya semula merupakan keinginan sang istri yang dengan terpaksa disetujui
oleh Oh Gi. Belakangan, ia harus mengakui jika bukan karena sang istri, mereka
tak akan bisa memiliki rumah di kawasan
mewah yang memiliki halaman luas dengan harga terjangkau. Seketika, sang istri
jadi memiliki hobi berkebun.
Dengan alur maju-mundur, pembaca
akan dibawa pada kisah mengenai suatu peristiwa yang membuat Oh Gi hanya bisa berbaring
di ranjang. Bukan sang istri yang merawatnya, tapi sang ibu mertua,
satu-satunya keluarga yang sekarang ia punya. Semula memang ada perawat yang menjaga. Kadang sang ibu mertua datang, bertanya keadaannya. Tapi pada akhirnya hanya ada sang ibu mertua.
Selanjutnya? Apa yang sebenarnya sedang diperbuat oleh para pekerja di halaman? Untuk apa lubang besar tersebut? Beli dan baca makanya he he he!
Secara garis besar, kisah ini cukup menegangkan. Pembaca diajak memandang dunia dari sisi seorang yang tak bisa bergerak. Dunia Oh Gi berubah hanya sebatas tempat tidurnya saja. Komunikasi yang ia lakukan hanyalah melalui kedipan mata. Bayangkan betapa tersiksanya dia ketika ada hal yang butuh penjelasan, tidak cukup hanya dengan satu kedipan untuk iya dan dua kedipan untuk tidak.
Pesan moral yang bisa kita petik antara lain mengajak pembaca bersyukur akan kondisi diri yang dapat bergerak bebas. Masih dapat beraktivitas dengan leluasa dan berkomunikasi dengan baik. Baik melalui pembicaraan atau bahasa isyarat. Dari yang bisa bergaul dengan leluasa, sekarang hanya bisa merasakan kesendirian. Kita lebih beruntung! Setidaknya hidup tidak tergantung pada orang lain.
Akhir kisah bisa bermakna
ganda, tergantung pada penafsiran dan imajinasi pembaca. Bagi saya, sosok ibu
mertua Oh Gi justru yang membuat kisah menjadi seru! Sosoknya yang berkesan
misterius, berpenampilan tenang sekaligus dingin ditambah keahliannya membuat
orang tidak nyaman dengan ucapannya, jelas bukan tipe mertua yang diharapkan mengurus diri yang sedang lumpuh. Terbayangkan bagaimana perasaan Oh Gi.
Perihal akhir kisah, mungkin saya malah membayangkan sang ibu membuat lubang untuk menuntaskan urusan di halaman 214. Atau bisa juga memang punya niat jahat pada Oh Gi. Dendam karena anak semata wayangnya meninggal dan ia harus mengurus Oh Gi sendirian diusia yang tidak muda lagi. Siapa yang bisa menebak hati orang. Bagaimana akhir kisah ini menurut Anda?
Lalu kenapa saya memberikan bintang 3.45/5 untuk kisah yang sukses masuk dalam daftar 10 Novel Thriller Terbaik Versi Majalah Time tahun 2017, dan menjadi nominasi penerima pengharaagn Shirley Jakcson Award tahun 2017? Kekurangan buka pada alur cerita, atau pada alih bahasa yang kurang pas.
Sebenarnya karena saya sebal ketika membaca blurb (untuk yang lupa apa itu blurb, bisa dilihat pada tautan berikut). Seakan sudah diberi tahu bocoran kisah. Keteganganya jadi agak berkurang, rasa penasaran menguap sebagian. Rasanya seperti ada yang orang yang bercerita mengenai akhir sebuah buku yang sedang kita baca. Atau akhir film yang sedang kita tonton. Menyebalkan rasanya!
Cukup menegangkan!
Sebenarnya karena saya sebal ketika membaca blurb (untuk yang lupa apa itu blurb, bisa dilihat pada tautan berikut). Seakan sudah diberi tahu bocoran kisah. Keteganganya jadi agak berkurang, rasa penasaran menguap sebagian. Rasanya seperti ada yang orang yang bercerita mengenai akhir sebuah buku yang sedang kita baca. Atau akhir film yang sedang kita tonton. Menyebalkan rasanya!
Cukup menegangkan!
Sumber gambar:
http://goodreads.com
BROKER TERPERCAYA
BalasHapusTRADING ONLINE INDONESIA
PILIHAN TRADER #1
- Tanpa Komisi dan Bebas Biaya Admin.
- Sistem Edukasi Professional
- Trading di peralatan apa pun
- Ada banyak alat analisis
- Sistem penarikan yang mudah dan dipercaya
- Transaksi Deposit dan Withdrawal TERCEPAT
Yukk!!! Segera bergabung di Hashtag Option trading lebih mudah dan rasakan pengalaman trading yang light.
Nikmati payout hingga 80% dan Bonus Depo pertama 10%** T&C Applied dengan minimal depo 50.000,- bebas biaya admin
Proses deposit via transfer bank lokal yang cepat dan withdrawal dengan metode yang sama
Anda juga dapat bonus Referral 1% dari profit investasi tanpa turnover......
Kunjungi website kami di www.hashtagoption.com Rasakan pengalaman trading yang luar biasa!!!