Judul asli: Jack Ma, Sisi-sisi Tak Terduga Sang Godfather Bisnis China
Penulis: Chen Wei
Penerjemah: Nadiah Abidin, Inez
Kriya Janitra
Penyunting: Nuraini Mastura
ISBN: 9786023851775
Halaman: 424
Cetakan: Kedua-Mei 2017
Penerbit: Noura Books
Harga: Rp 89.000
Rating: 3/5
"Saya ingin mengingatkan para pengusaha Internet untuk
menjalankan bisnis mereka dengan penuh integritas. Jangan menipu atau menyalahi
aturan. Ciptakan jaringan antarmerek poduk. Kami membuat catatan dari semua transkasi
daring melalu jasa kami dan kami akan menyimpan datanya selama 10 tahun, bahkan
20 tahun. Jadi, pikirkan sekali lagi. Pengusaha jaringan harus memiliki
harga dri serta tanggung jawab kepada diri sendiri dan
pelanggan-pelanggannya."
Siapa yang tak pernah mendengar tentang Alibaba. Bukan, bukan kisah
1001 malam yang tersohor itu, walau memang dari sana sang pendiri memilih nama
bagi perusahaan e-commerce yang ia dirikan.
Alibaba adalah perusahaan e-commerce terbesar di China
yang didirikan oleh Jack Ma, mantan seorang pengajar bahasa Inggris. Ada
anggapan bahwa penjualannya melebihi gabungan dua e-commerce raksaksa
lainnya.
Sosok Jack Ma yang melegenda sudah sering dibicarakan termasuk
perkenalannya dengan seorang pria asing yang kelak sangat berpengaruh dalam
hidupnya, Ken. Justru pembaca tak akan menemukan hal tersebut dalam buku ini.
Buku ini berkisah tentang hal lain. Buku ini bisa dianggap
sebagai catatan pribadi dari seorang pendamping dan sahabatnya di Alibaba, Chen
Wi. Walau banyak buku mengenai Jack Ma yang sudah beredar, namun buku ini tetap
dianggap menawarkan isi yang berbeda.
Dibuka dengan kisah
pertemanan keduanya dari kelas bahasa Inggris berkembang pesat hingga sekian
lama. Beberapa orang malah menjadi rekan kerja Jack Ma. Meski sudah tak
mengajar, murid kelas bahasa Inggris masih sering berkumpul. Jack Ma tak hanya
menjadi guru tapi juga sahabat bahkan sering menjadi comblang bagi mereka.
Sejak pertama kali mendengar tentang internet, Jack Ma sudah
terpincut. Aneka ide bermunculan dalam kepalanya. Ia mulai membuat sebuah
perusahaan di China dengan spesialisasi bidang internet. Tak tangung-tanggung!
Jack Ma berangkat ke Amerika Serikat dan mendaftarkan China Page dengan
harga bersahabat. China memasuki dunia internet!
Perusahaan komersial
internet pertama di China adalah milik Jack Ma, bernama Hangzhou DiFe+Hope
Computer Service Co, Ltd. Karyawannya adalah Jack Ma, Zhang Ying istrinya serta
He Yibing kolega di universitas. Agar bisa bekerja secara total Jack Ma
mengundurkan diri dari universitas tempatnya mengajar. Totalitas sekali ya.
Selalu berpandangan positif dan pantang menyerah merupakan kunci
dari kesuksesan awal dalam membangun bisnis. Tak ada yang mudah tapi selalu
yakin akan keberhasilan dan kemampuan diri untuk melakukan sesuatu harus selalu
dipegang, itu dipelajari Chen Wei selama menjadi asisten Jack Ma.
Salah satu nilai yang dipegang Alibaba adalah menyambut adanya
perubahan. Pemimpin baru akan disambut dengan gagasannya. Para
karyawan akan menyambut perubahan yang dibawa oleh setiap pemimpin baru dalam
perusahaan. Maka tak mengherankan jika pergantian CEO Alibaba berjalan dengan mulus.
https://netz.id |
Sewaktu Jack Ma
melakukan perjalanan ke luar negeri, pertama yang ia lakukan adalah berkunjung
ke kantor perwakilan dan berbincang-bincang dengan staf. Jika tidak
memungkinkan maka ia akan mengundang staf dari daerah terdekat untuk
menghabiskan waktu bersama. Ia menghargai karyawannya sehingga mereka mau
bekerja dengan maksimal secara sukarela.
Tak ada yang mengira bahwa
Chen Wei, sang asisten Jack Ma awalnya adalah orang yang tak paham internet.
Butuh waktu dan semangat belajar hingga ia bisa memahami dunia yang selama ini
sangat tak ia kenal. Dukungan rekan dan atasan membuatnya tak malu untuk
belajar diusia yang tak bisa dibilang muda.
Saat menjalankan tugasnya,
tak jarang Chen Wei melakukan kesalahan yang cukup memalukan bahkan merugikan
perusahaan. Seperti ketika mendadak ia lupa janji bertemu dengan CEO dan CFO
situs web terkemuka Rusi Yandex, atau ketika salah mengartikan tempat
pertemua dengan Menteri Inggris. Jack Ma menerima kesalahan tersebut dengan
gayanya yang santai bahkan sempat membuat kelakar.
Melalui buku ini juga saya
jadi tahu bahwa mereka yang bekerja di Alibaba selama tiga tahun disebut “orang
Ali” atau Alier, Aliren. Sementara yang sudah bekerja selama lima
tahun disebut “Emas-Lima” Golden-Five, Wunian Chen.
Ketika Jack Ma mengundurkan
diri sebagai CEO, tidak berarti ia berhenti berkarya. Justru ia makin banyak
memberikan kontribusi bagi masyarakat. Seiring waktu Jack Ma sering diminta
berbicara pada banyak forum. Ia tak pernah menyiapkan pidatonya, namun
menuliskan garis besar yang akan ia sampaikan beberapa saat sebelum mulai
berbicara. Meski tanpa naskah, pidato dengan pernyataan cerdas Jack Ma mampu
mengundang decak kagum dan rasa iri pengusaha lainnya.
Ternyata Jack Ma tidak hanya
memikirkan keuntungan yang akan didapat Alibaba namun juga ikut peduli pada
kegiatan sosial. Salah satunya gempa bumi yang terjadi di Provinsi Sichuan pada
tahun 2008. Aksi cepat Alibaba adalah dengan mengirim sukarelawan secara
berkala ke lokasi.
Para karyawan pergi membantu
saat cuti tahunan. Beberapa malah secara rela menanggung seluruh biaya
perjalanan sendiri. Banyaknya orang
yang berminat membuat waktu tunggu yang lumayan panjang untuk dapat
berpartisipasi. Seluruh aksi bantuan
berada dalam koordinasi Departemen CSR.
Sebenarnya buku ini merupakan cetak ulang karya Chen Ba (ayah
Chen), begitu ia biasa dipanggil dengan menambahkan beberapa bagian yang tak
ada di buku sebelumnya. Terlihat
sekali perbedaan gaya penulisan dari bab awal dan bab yang merupakan tambahan
pada cetakan kedua ini. Terasa lebih berbobot.
Selain kisah nostalgia, tak banyak informasi
yang bisa diambil terkait dengan gaya kepemimpinan Jack Ma. Cara bercerita juga
kadang tidak jelas ingin mengungkapkan apa. Pembaca harus menelaah dan
mengambil kesimpulan sendiri.
|
Bagi saya, sosok Jack Ma merupakan sosok yang rendah hati. Ia merupakan orang yang memandang suatu hal dengan cara yang berbeda dengan yang lainnya. Pastinya pekerja keras dan tak cepat menyerah.
Ia juga tetap rendah hati dan selalu bersikap optimis dalam setiap kesempatan. Kecintaannya pada Taichi diwujudkan dengan membawanya dalam nuansa kerja Alibaba.
Meski demikian, buku ini layak dbaca bagi
mereka yang sedang belajar bisnis, terutama e-commerce. Juga bagi para
pengusaha agar bisa mendapat inspirasi saat menjalankan perusahaan. Tentunya
bagi para penyuka topik biografi.
Hal yang paling saya suka dari buku ini adalah
bagian yang mengisahkan bagaimana Jack Ma tetap menjalin persahabatan dengan
mantan murid-muridnya. Bahkan ia rela mengubah peraturan batas usia pegawai di
Alibaba agar Chen Wei bisa bergabung.
Serta bagian yang mengisahkan bagaimana sang
istri ternyata sangat berperan dalam kesuksesan Jack Ma. Kontrak terbesar
mereka juga diperoleh dari hasil jerih payah sang istri. Seluruh pakaian Jack Ma merupakan pilihan sang istri, bukti ia mempercayakan dirinya untuk diurus secara total.
Kadang, kita tak pernah menduga ada sisi lain
dari seorang pengusaha besar yang mungkin mirip dengan kehidupan kita. Hal
tersebut bisa menjadi motivasi kita untuk berkembang menjadi lebih maju.
Sumber gambar:
1. https://netz.id
2. Buku Jack Ma, Sisi-sisi Tak Terduga Sang Godfather Bisnis China
Thanks infonya mantep banget. Oiya, saya juga nemu referensi artikel lain nih yang ga kalah menarik. Di sini Jack Ma mengaku kalo dirinya tuh gaptek alias gagap teknologi. Lalu kenapa dia bisa membesarkan perusahaan teknologi seperti Alibaba ya? Cek selengkapnya di sini ya man teman: Terungkap, inilah rahasia sukses Jack Ma sebagai pemiliki Alibaba, padahal aslinya gaptek!
BalasHapus