Penulis: Anna
Katharine Green
Penerjemah: Diana A. Santoso
Penyunting: Fitria Pratiwi
ISBN: 979-065-184-8
Halaman: 408
Penerbit:
VisiMedia Pustaka
Harga: Rp65.000,-
Aku, Amanda Butterworth
Aku bukanlah seorang perawan tua usil
Dengan topi lebar, gaun megar serta sarung tangan menawan
Tapi saat terjadi pembunuhan misterius di dekatku
Naluri ingin tahuku bergejolak
Ku tahu apa yang kulihat
Gramercy Park malam 17 September 1895
Seorang wanita ditemukan tewas di sana
Faktanya rumah itu kosong selama lima bulan
Luka bekas tusukan benda kecil sangat ramping ditemukan pada tubuh korban
Seorang pria mengaku menemani ke rumah kosong tapi tidak membunuhnya
Misterius!
Dua buah topi
Dua pasang sarung tangan
Baju dalam yang tak biasa
Sosok yang nyaris sama
keluarga terpandang
Kisah cinta yang tak biasa
Mereka meremehkan kemampuanku!
Aku melihat apa yang mereka tidak lihat
Aku mengetahui apa yang tidak mereka tahu
Hal sekecil apapun bisa menjadi sebuah pentunjuk
Kadang, kita berada di waktu dan tempat yang salah
Cinta memang unik, harus disikapi dengan bijak
Namun ada saja yang mau melakukan apapun atas nama cinta
Alih-alih kebahagian, justru kematian yang mendekat
Hati-hatilah para penjahat!
Aku, Amanda Butterwoth akan selalu mengawasi kalian!
------->
Jika selama ini kita dimanjakan oleh sosok Miss Marpel, maka dalam buku ini kita akan diajak untuk menikmati sepak terjang Amanda Butterwoth. Memilih untuk tidak menikah, Amanda Butterwoth merupakan sosok yang unik, perpaduan antara pemikir dan sosok yang suka bergaya. Ia tak akan keluar rumah dengan dandanan yang sempurna menurut standart saat itu tentunya.
Berbagai hal menawan mengenai bagaimana Amanda Butterwoth memecahkan misteri banar-benar tidak biasa. Kita akan diajak berkunjung ke binatu, berjalan di malam buta, hingga menemani Amanda Butterwoth menjadi saksi. Setiap hal, bahkan yang seakan tidak berarti ternyata memiliki peranan sendiri dalam usaha Amanda Butterwoth merangkai sebuah kasus. Segala hal dilakukan secara sistematis sehingga tak ada yang terlewat. Pembaca hanya perlu sabar dan teliti membaca telaah yang dilakukannya.
Unsur utama dari buku ini adalah aneka kejutan yang muncul. Sosok yang semula seakan hanya tokoh rekaan bisa menjadi sosok nyata. Apa yang merupakan hal penting bisa menjadi hal yang biasa saja. Sang penulis, Anna Katherine Green mampu membuat pembaca terpesona dengan keahliannya dalam hal membunuh, seni membunuh. Pembunuhan yang terjadi bukanlah pembunuhan biasa tetapi menggunakan trik yang jarang tertebak.
Karena tokoh dalam buku ini adalah seorang perempuan, maka penulis menggunakan sudut pandang wanita. Bukan hendak melakukan diskriminasi, tapi secara nyata memang cara berpikir seorang wanita dan seorang pria berbeda. pengalaman sebagai peremuan, fashion serta perasaaan menjadi landasan untuk memecahkan misteri.
Kisah ini terdiri dari empat bagian atau disebut buku. Buku pertama berjudul Jendela Miss Butterworth mengisahkan tentang awal mula ia terserat dalam kisah misteri. Buku kedua berjudul Kelokan-kelokan Labirin menguraikan beberapa hal yang jika kita jeli bisa merupakan petunjuk. Buku ketiga berjudul Gadis berpakaian abu-abu, dan buku kelima merupakan penutup dengan judul Akhir Kisah Misteri.
Walau sudah ditulis sejak 116 tahun yang lalu (semoga hitungan saya benar) namun kisah ini masih bisa dinikmati. Pemilihan kata memang kadang sedikit terasa tidak nyaman mengingat perbedaan waktu terbit hingga saat ini, namun secara keseluruhan uraian yang ada cukup bisa dipahami dengan mudah.
Anna Katharine Green (November 11, 1846 - April 11, 1935) merupakan sosok penulis pertama kisah detektif di Amerika. Ia djuluki ibu dari novel detektif. Kisahnya mengangkat sosok detektif Ebenezer Gryce dari Kepolisian New York. Tapi dalam tiga novel The Affair Next Door ( 1897), Lost Man's Lane: a Second Episode in the Life of Amelia Butterworth (1898) dan The Circular Study (1900) seorang perawan tua cerdas Amelia Butterworth membantunya.
Iseng mengintip ke wikipedia menemukan
Detektif adalah seseorang yang melakukan penyelidikan terhadap suatu kejahatan, baik sebagai detektif polisi maupun sebagai detektif swasta. Detektif swasta biasanya bekerja secara komersial dan memerlukan lisensi. Secara informal, terutama dalam kisah-kisah fiksi detektif sering digambarkan sebagai seorang tanpa lisensi yang mengusut suatu tindakan kriminal. Contoh detektif fiksi terkenal antara lain adalah Sherlock Holmes dan Hercule Poirot
Tertarik kisah detektif lainya?
Silahkan mengunjungi http://www.visimediapustaka.com
Silahkan mengunjungi http://www.visimediapustaka.com
pengen baca tapi dipinjemin...hehehe
BalasHapushi hi hi berat nih
BalasHapus