Penulis: Gregory Maguire
Penerjemah: Khairi
Rumantati
Penyunting: Ida Wajdi
Penyelaras: Nadia
Luwis
Pewajah Isi: Aniza Pujiati
ISBN:
978-979-024-500-6
Halaman: 444
Aku tidak terlalu peduli apakah kau bahagia atau
tidak. Tapi, kalau kau sedang keluar, aku merasa lebih aman berada di dapurku. Semakin dibutuhkan,
semakin pribadi. Panggil aku Cinderling-Gadis Abu Kecil.
Panggil aku Gadis Abu, Cinderella, aku tidak perduli.
Aku merasa aman di dapur.
Kisah
Cinderella, Upik Abu sudah melegenda. Nyaris setiap orang saat kecil pernah
mendengar, membaca, menonton kisah itu.
Minimal satu kali dalam kehidupannya. Ceritanya mengenai seorang anak perempuan
cantik yang baik hati bernama Cinderella. Ia tinggal bersama ayah,ibu tiri
serta dua saudara tirinya. Setelah
ayahnya berpulang, Cinderella dipaksa mengerjakan pekerjaan rumah tangga
sebelum matahari terbit hingga matahari terbenam. Sementara kedua saudara
tirinya justru bermalas-malasan.
Dan
seterusnya…
Buku
ini justru menawarkan hal yang berlawan dengan kisah itu. Saudara tiri
Cinderella terasing karena kecantikannya dan ketenarannya. Mereka saling menyayangi namun dengan cara
yang unik. Tak satu pun diantara kedua saudara tiri itu yang menyiksanya dengan
pekerjaan rumah tangga atau minta dilayani. Justru Cinderella sendiri yang
melakukan seluruh pekerjaan dan menututi dirinya dengan abu dapur.
Berawal
dari keinginan mengunjungi kakeknya Pieter ten Brock , Margareth membawa anak-anaknya
Ruth dan Iris mengarungi samudra menuju
Belanda dari Inggris. Kabar kematian
sang suami Jack Fisher merupakan salah satu alasan ia harus
mengunjungi sang kakek. Celakanya saat
mereka tiba dengan letih dan lapar serta kehabisan uang pastinya,mereka baru
tahu sang kakek sudah meninggal beberapa tahun lalu dan rumah itu ditinggali
oleh bukan apa-apa mereka. Tak ada kewajiban bagi para penghuni rumah itu untuk
membantu orang asing yang kelaparan.
Sebagai
seorang ibu, Margareth berusaha mencari cara agar ia dan kedua putrinya bisa
mendapat tempat berteduh dan makan.
Bukan hal yang mudah. Berbagai cara ditempuhnya hingga berteriak di setiap pintu rumah penduduk. Keberuntungan kecil membawanya ke rumah seorang
pelukis berbakat, The Master. Margareth bertugas menjadi semacam pengurus rumah
tangga sementara kedua anaknya juga mendapat tugas selain harus membantu ibu
mereka.
Setiap
hari Iris harus duduk di kursi yang terkena cahaya utara hingga Master bisa
mengawati wajahnya dan membuat lukisan.
Iris memang memiliki wajah menarik dengan kecerdasan yang terpancar di
sana. Sementara sang kakak, Ruth yang bisa dikatakan bodoh dan agak
terbelakang, mendapat tugas memetik bunga dan rumput liar setiap hari.
Seorang
pedagang Bunga Tulip Van Den Meer terpesona akan lukisan wajah Iris. Ia meminta
Master melukis wajah anaknya, Clara. Secara fisik Clara merupakan anak yang
mempersona hanya saja ia cenderung tertutup. Clara sangat percaya ia adalah Changeling. Sang ibu juga membuat
keadaan kian parah dengan berusaha menjaganya seakan porselen mudah pecah.
Sang
pedagang juga tertarik dengan Iris. Ia ingin menjadikan iris sebagai teman bagi
Clara juga mengajarinya Bahasa Inggris. Margareth dan Ruth juga ikut tinggal
disana bersama iris sebagai pengurus rumah tangga. Pada bagian ini kisah mulai
menarik.
Margareth
yang sejak awal kisah digambarkan sebagai sosok yang tegar, ambisus juga
licik walau saya pribadi cenderung
menganggapnya pandai menemukan peluang bagi dirinya, menganggap hal ini sebagai
peluang untuk memperbaiki kehidupannya serta kedua putrinya. Salah
satu buktinya adalah saat ia “melompat” dari seorang kepala rumah tangga
menjadi ibu tiri Clara.
Ia akan menjadi ayah tiri kalian
Karena aku dibutuhkan untuk menjadi ibu tiri Clara
Tak
ada yang mengetahui bagaimana caranya ia bisa membuat Van Den Meer mau
menikahinya. Atau apakah ia juga berperan dalam kematiang istri Van Den Meer
mengingat ucapannya, “ Tuhan merampas
satu nyawa baik untuk menyelamatkan
nyawa kita yang menyedihkan.”
Kisah
ala Cinderella dimulai dari sini.
Margareth
sangat terlihat ingin mengubah Clara
menjadi sosok yang berbeda. Ia memaksa Clara melakukan pekerjaan rumah tangga
dengan cara yang berbeda. Misalnya sengaja membiarkan Clara bosan di rumah dan
merasuki dirinya bahwa kebosanan akan hilang jika ia melakukan pekerjaan rumah
tangga. Tak ada kekerasan ala kisah-kisah klasik yang ada justru penindasan dengan gaya elegan,
perang syaraf.
Sebagai
ibu, Margareth akan melakukan apa saja untuk putri-putrinya bahkan dengan
segala cara termasuk memaksa Iris agar mau datang ke pesta dansa seorang
pangeran sementara Clara yang justru menawan dan paling cantik harus puas
dengan rencana dinikahkan dengan seorang tukang jahit! Margareth akan melakukan
apa saja agar tidak tinggal di penampungan setelah kebangkrutan suami barunya.
Jika perlu ia akan melepas Clara pada
penawaran tertinggi, asal tidak melebihi Iris tentunya.
Clara
sendiri justru menemukan rasa nyaman dengan melakukan
aneka pekerjaan rumah tangga. Ia bukan lagi gadis dengan kecantikan mempesona,
semuanya tersembunyi di balik debu dan asap dapur. Karakter Clara yang awalnya terlihat lemah
belakangan berkembang menjadi sosok yang tegar dan kuat. Bahkan ia tak
ragu-ragu menentang Margareth dan berkata pedas di depannya.
Bukan
saja karena kisahnya menawarkan versi berbeda dari kisah Cinderella yang sudah
umum tapi perkembangan karakter pada tokoh membuat kisah ini memikat. Kita juga
diajak mengikuti bagaimana perkembangan kehidupan masyarakat Belanda di abad tujuh
belas. Dimana aneka wabah mematikan mulai menyerang.
Ilustrasi yang disajikan juga memanjakan mata kita. Buku ini terdiri dari lima bagian dimana tiap bagiannya terdiri dari beberapa bab. Pemberian judul pada tiap bab juga mempergunakan kalimat yang mengundang rasa ingin tahu, misalnya pada bagian empat dengan judul Galeri Kekeliruan Tuhan terdapat delapan bab antara lain berjudul Changeking, Sihir sederhana dan lainnya.
Cinderella adalah dongeng tradisional dengan
versi yang dijumpai di banyak negara, dengan berbagai variasi. Versi paling
awal dari cerita ini berawal dari Cina pada 860. Dia tercatat di The
Miscellaneous Record of Yu Yang oleh Tuan Ch'ing-Shih, sebuah buku yang ada sejak Dinasti Tang. Versi paling
terkenal ditulis oleh penulis Perancis charles Perrault pada tahun 1697 berdasarkan cerita
rakyat ditulis oleh Giambattista Basile sebagai La Gatta Cennerentola pada 1634 namun film animasi
dari Walt Disney Production telah menjadi standar versi kontemporer (http://id.wikipedia.org/wiki/Cinderella)
Kisah ini sudah diangkat ke film oleh sutradara Gavin Millar pada tahun
2002 dengan judul sama dengan buku.
Kejutan
belum berakhir!
Pembaca
akan terkejut ketika mengetahui siapa yang menjadi narator kisah ini,
Gambar:
jadi penasaran sama bukunya. cari ah :D
BalasHapuskisah legendaris cinderella
BalasHapussriwijaya air
sriwijaya air
sriwijaya air
sriwijaya air
sriwijaya air
sriwijaya air
sriwijaya air
sriwijaya air
ada berbagai versi cinderella yah ..
BalasHapushe eh belakangan banyak plesetan kisah klasik kek little women and vampire (lupa judul aslinya)
BalasHapushe eh belakangan banyak plesetan kisah klasik kek little women and vampire (lupa judul aslinya)
BalasHapuscinderella kisahnya sudah banyak dipublikasikan dalam berbagai judul cerita, kisahnya memang manjadi inspirasi banyak film.
BalasHapus