Selama ini saya selalu berusaha mengambil hal baik dari setiap peristiwa. Jumat ini misalnya. Sejak kembali dari tugas luar kota saya terserang penyakit tidak bisa tidur. Biasanya jika terlalu lelah justru saya menjadi susah tidur.
Segala cara sudah dicoba dari menonton tv dengan harapan mengantuk lalu tertidur, dari mendengarkan lagu bahkan sampai beres-beres. Bahkan jalur komunikasi dengan belahan jiwa justru membuat saya merasa bersalah karena beberapa kali ia mengisyaratkan kantuk yang sangat sementara saya masih juga melek .Semua usaha untuk tidur gagal total.
Akhirnya saya melirik tumpukan PR yang tertimbun dengan manisnya di rak buku. Dengan membaca saya bisa menuntaskan PR dan siapa tahu merasa lelah dan tertidur. Sisi baiknya PR berkurang. Sisa buruknya review saya hanya akan berisi komentar singkat yang tepat sasaran, bukan urain panjang lebar. Harap maklum. Dengan begitu banyak buku yang dibaca, para tokoh dan kisah bisa bercampur di kepala saya.
WARPED
Penulis: Maurissa Giubord
Penerjemah: Anngun Prameswari
Penyunting: Fenty Nadia
Penyelaras: Ida Wajdi
Pewajah Isi: Aniza Pujiati
Penerbit: Atria
Penulis: Wahyana Giri
Buku ini terdiri dari tiga bagian utama. Bagian pertama berisi sekitar Sajen. Isinya antara lain tentang tumpeng, laauk dan Pelengkap, Sajen Jenang-jenangan dan masih banyak lagi.Banyak orang yang bisa melakukan ritual sesaji, namun hanya sedikit yang memahami makna uborambe atau perlengkapan sajen yang dibuatnya. Kebanyakan hanya mengikuti kebiasaan orang tua.
Segala cara sudah dicoba dari menonton tv dengan harapan mengantuk lalu tertidur, dari mendengarkan lagu bahkan sampai beres-beres. Bahkan jalur komunikasi dengan belahan jiwa justru membuat saya merasa bersalah karena beberapa kali ia mengisyaratkan kantuk yang sangat sementara saya masih juga melek .Semua usaha untuk tidur gagal total.
Akhirnya saya melirik tumpukan PR yang tertimbun dengan manisnya di rak buku. Dengan membaca saya bisa menuntaskan PR dan siapa tahu merasa lelah dan tertidur. Sisi baiknya PR berkurang. Sisa buruknya review saya hanya akan berisi komentar singkat yang tepat sasaran, bukan urain panjang lebar. Harap maklum. Dengan begitu banyak buku yang dibaca, para tokoh dan kisah bisa bercampur di kepala saya.
WARPED
Penulis: Maurissa Giubord
Penerjemah: Anngun Prameswari
Penyunting: Fenty Nadia
Penyelaras: Ida Wajdi
Pewajah Isi: Aniza Pujiati
ISBN: 978-979-024-497-9
Halaman : 370 Penerbit: Atria
Harga: Rp. 50.000
Beberapa orang percaya reinkarnasi dan takdir. Beberapa tapi yang pasti Tessa Brody bukan salah satunya. Walau tidak percaya, ternyata ia terlibat dalam pertempuran dua kekuatan sihir yang saling berseberangan dan celakanya terkait dengan dirinya dimasa lalu.
Hidupnya menjadi kacau terutama karena tanpa sengaja sang ayah membawa pulang buku antik dan karpet usang bergambar unicorn. Secara naluri ia menarik selembar benang yang menuntai. hal sepele yang ternyata membawa dampak besar bagi kehidupannya.
Sedikit kisah cinta membuat keseluruhan kisah ini menjadi lebih manis, cinta yang melewati batas ruang dan waktu antara tokohnya. Tapi kisah cinta jugalah yang membuat tokoh utama dalam buku ini menjadi kejam. Cinta memang unik.
Kover buku yang menggambarkan tiga sosok sedang menenun mengingatkan saya pada kisah klasik tentang putri yang tertusuk jarum di alat tenun dan tertidur selama sekian tahun. Jangan kuatir, kisah ini menyinggung pun tak. Penulisnya benar-benar keluar dari kisah itu walau masih mengusung tema penenun
Saya juga jadi teringat cergam tentang Thor, sang Dewa Petir. Ada kisah tentang tiga saudari yang menentukan nasib para manusia. Mereka akan memotong benang kehidupan sesuai takdirnya. Dalam kisah ini mereka adalah Norm bersaudara.
Unicorn memang makhluk fantasi yang sering disebut dalam berbagai literatur. Kisah Harry Potter yang terkenal menyebutkan bahwa agar bisa bangkit, musuh besarnya meminum darah unicorn. Dalam kisah ini, unicorn dipercaya merupakan sumber awet muda tokoh jahat.
Dengan setting toko buku antik, kisahnya kian membuat saya terlena.Hidup diantara buku-buku, mencium bau kertas dan tinta, lalu menyusun buku-buku yang ada sungguh menjanjikan sensasi yang menyenangkan.
UNIK
Penulis: Anthony Horowitz
Penerjemah: Inggrid Nimpoeno
Penyunting: Rika Iffati Farihah
Penyelaras Aksara: Novia Fajriani
ISBN: 9786029498578
Halaman: 384
Penerbit: Noura Books
Pertama kali dalam
sejarah, setelah 125 tahun, ahli waris Sir Arthur Conan Doyle akhirnya
mengakui satu-satunya novel seri baru Sherlock Holmes.
Maka, sekali lagi, petualangan dimulai …
Maka, sekali lagi, petualangan dimulai …
Sebagai penyuka kisah misteri, terutama Holmes kalimat di atas jelas menggusik rasa ingin tahu saya.
Seperti juga kisah-kisah Holmes yang lain, sebuah kasus ternyata bersinggungan dengan kasus yang lain. Dalam kisah ini, kasus utama menyangkut seorang klien bernama Edmund Carstairs ternyata terkaiat dengan kasus pembunuhan seorang anak dan pencurian benda-benda seni.
Penulis mampu membuat sebuah kisah dimana terdapat aneka kisah lain yang jika digabungkan akan membuat keseluruhan isi buku ini menjadi kian menarik. Penulis juga membangun kisah dengan setting tahun 1890 namun tidak membuat saya merasa berada di zaman kuno. Semuanya terkesan nalural, alami.
Sebenarnya jika diperhatikan dengan seksama, hal kecil yang diuraikan penulis bisa menuntun kita memecahkan misteri tanpa harus membaca keseluruhan isi buku. Masalahya uraian tersebut sudah membuat pembaca terlena sehingga tak memperhatikan sel kelabu yang diungkapkan.
Ternyata urusan esek-esek sudah terjadi sejak jaman dahulu, bahkan ada pihak yang bisa bertahan dalam bisnis itu tanpa merasa bersalah. Pihak itu bahkan mampu membuat penguasa dunia tunduk.
MENGAGUMKAN
Penyunting: Lilih Prilian Ari Pranowo
Tata Letak: Galih W
Perancang Sampul: Gunawan
Pemeriksa Aksara: Giri
ISBN: 9789791681971
Halaman: 136
Penerbit: Narasi
Harga: Rp 24.900
Sebagai seorang yang memiliki darah Jawa, saya akui masih banyak ritual apalagi urusan sajen yang tidak saya ketahui. Bukan untuk menjalankan atau lainnya tapi hanya sekedar ingin tahu alasan dibalik semuanya.Biasanya segala hal mengandung filsafah kehidupan. Misalnya kenapa bubur yang disediakan harus merah dan putih saat weton tiba. Atau kenapa saat siraman harus memecahkan kendi.
Bagian dua berisikan mengenai Upacara Tradisi. Ada beberapa upacara tradisi yang dijabarkan, antara lain Tradisi kalang Obong di Yogyakarta, Tradisi Mangan Bulus di Desa Trucuk-Kabupaten Klaten dan masih banyak lagi.
Sementara bagian tiga berisi seputarNgalab Berkah. Ada beberapa tempat yang duiraikan disini seperti Makam Dowo Pracimantoro, Sendang Pokak Ceper Klaten Jawa Tengah dan masih banyak lagi. Semoga pembaca hanya sekedar mengetahuinya saja bukan mendatanginya.
Walau singkat, setidaknya saya jadi tahu kenapa Rengginan itu dibuat melengkung, kenapa harus ada lemper di hajatan, kenapa harus ada kolak disaat tahlilan,
INSPIRATIF
semua berbau mistik & klenik ya ..
BalasHapussriwijaya air sriwijaya air
sriwijaya air sriwijaya air
sriwijaya air sriwijaya air
sriwijaya air sriwijaya air
buku sajen & ritual orang jawa saya rasa lebih unik karena lebih dekat dengan kehidupan kita
BalasHapus