Penulis : Nigel Cawthorne
Penerjemah:
Fahmi Yamani
ISBN 13:
9789790243972
Halaman: 378
Harga: Rp
59.000
Intrik
Kekuasan
Sex
Tiga hal
yang menjadi topik utama dalam buku ini. Sepertinya ketiganya juga merupakan
komponen yang bisa kita temui dalam buku-buku bertema sejenis.
Intrik
dipergunakan untuk mendapatkan kekuasan, demikian juga dengan urusan arus bawah
alias sex. Urusan sex dalam buku ini diungkap dengan gamblang. Para wanita di
sekitar kaisar diwajibkan memahami ilmu seputar sex karena Yin mereka adalah asupan bagi kesehatan jiwa dan panjang umur
kaisar. Banyak selir dan istri kaisar bahkan permaisuri yang memanfaatkan
keahlian itu untuk memperoleh kekuasaan. Salah satunya Wu Chao
Wu Chao
merupakan catatan kelam dalam sejarah kekaisaran di China, ia merupakan
satu-satunya Putri Langit. Masyarakat China menganggap kaisar adalah Putra
langit yang menjadi perantara langit dan manusia. Mereka disebut Putra Langit,
karena biasanya kaisar adalah seorang pria. Khusus untuk kasus Wu Chao maka ia
disebut Putri Langit.
Memasuki
harem istana pada usia tiga belas tahun pada tahun 3275 sebagai selir membuat
keluarga Wu Chao mendapat kehormatan besar. Ia terpilih karena
keluarganya merupakan keluarga terhormat dan rekomendasi salah satu sepupunya
yang merupakan selir kesayangan kaisar. Tak butuh lama baginya untuk
segera menjadi selir kesayangan kaisar.
Angin
sepertinya mempermainkan nasib Wu Chao, sang kaisar mangkat. Sesuai tradisi ia
dan selir yang lain harus mengunduli rambut dan hidup di biara. Tak lama
kemudian, angin berhembus membawa Wu Chao kembali ke istana menjadi selir
Kaisar Kao-tsung yang sebenarnya adalah anak kaisar terdahulu! Kesempatan
kedua ini tidak disia-siakan Wu Chao, ia berusama sekeras mungkin untuk bisa
menjadi Permaisuri. Bagaimana pun caranya, bahkan membunuh putrinya yang baru
saja lahir.
Karena
kaisar tak mampu bekerja maka pada tahun 600, tahun kelima Hsien ch'ing,
Permaisuri Wu mengambil alih tugas kerajaannya dan membuktikan diri sebagai
seorang administrator yang handal. Namun dalam ajaran Kong Hu Cu kaum
wanita tidak boleh memerintah dengan alasan tidak cakap, maka apa yang dilakukan
oleh Wu Chao dianggap sebagai usaha makar.
Guna
menjamin kekuasaannya bertahan lama, Wu Chao bahkan membuat divisi polisi
rahasia. Markas Polisi Rahasia terletak di dalam Li Ching-me atau Gerbang
Pemandangan Indah. Siapapun yang masuk ke dalamnya, mustahil bisa keluar dengan selamat.
Dalam
sejarah, memang ada Permaisuri yang mendapat kekuasaan sebesar Wu Chao,
tetapi mereka selalu mendapatkannya berkat campur tangan keluarga yang
berkuasa. Sementara Wu Chao mendapatkannya karena usahanya sendiri, kalaupun
ada dukungan hanya dari ibunya saja.
Buku ini
mengupas tidak saja perihal intrik-intrik perebutan kekuasan di istana, dimana
sang putra mahkota bisa saja menghukum ibu kandungnya, menggulingkan ayahanda
sang raja serta membunuh saudara kandungnya. Ada sisi lain seputar sejarah,
kehidupan sosial pada masa itu yang dikemas dengan apik oleh sang
penulis.
Pada abad
pertengahan di China daging manusia bahkan direkomendasikan untuk di makan
karena baik bagi kesehatan. Dr T'ang salah satu dokter yang terkenal pada saat
itu bahkan menganjurkan para anak yang berbakti untuk mengiris potongan daging
mereka untuk mengobati orang tua yang sakit.
Ada juga
perihal hirarki di antara para selir. Pada level tertinggi ada Permaisuri atau
Maharani yang biasanya berasal dari keluarga bangsawan sehingga hanya anak-anak
mereka yang boleh menjadi pengganti kaisar.
Selanjutnya empat Istri Kerajaan dari kelas satu, walau sangat jarang salah satu putra mereka memungkinkan menggantikan kaisar, Rani atau fu ren dikenal sebagai Mulia, Murni, Berbudi Luhur, dan baik. Seterusnya ada sembilan istri kelas dua atau pin dengan sembilan gelar yang berbeda. Sembilan jie yu, Anggun dan Pilihan merupakan herarki kelas tiga. Kelas empat ada sembilan cantik atau mei ren, diikuti dengan sembilan istri kelas lima bernama cal ren atau istri berbakat. Lalu ada dua puluh tujuh bao lin di kelas enam, dua puluh tujuh yu nu di kelas tujuh dab terakhir 27 cai nu di kelas delapan. Kalau tidak salah hitung ada 126 orang!
Selanjutnya empat Istri Kerajaan dari kelas satu, walau sangat jarang salah satu putra mereka memungkinkan menggantikan kaisar, Rani atau fu ren dikenal sebagai Mulia, Murni, Berbudi Luhur, dan baik. Seterusnya ada sembilan istri kelas dua atau pin dengan sembilan gelar yang berbeda. Sembilan jie yu, Anggun dan Pilihan merupakan herarki kelas tiga. Kelas empat ada sembilan cantik atau mei ren, diikuti dengan sembilan istri kelas lima bernama cal ren atau istri berbakat. Lalu ada dua puluh tujuh bao lin di kelas enam, dua puluh tujuh yu nu di kelas tujuh dab terakhir 27 cai nu di kelas delapan. Kalau tidak salah hitung ada 126 orang!
Mengingat
kaisar membutuhkan yin mereka yang diperoleh saat “Tongkat
Giok" dan "Gerbang Permata" berpadu maka tak heran jika
ada yang
tidak memiliki gelar namun dipekerjakan karena keahliannya. Tujuannya
adalah menyerap energi sebanyak-banyaknya dari selir kelas rendah dan
mengeluarkannya hanya dengan istri kelas tinggi, khususnya Permaisuri.
Perihal "Tongkat Giok" dan
"Gerbang Permata" yang diulas apa adanya. Lembar-lembar awal buku ini
malah menguraikan berbagai hal yang wajib diketahui oleh para selir. Tugas
utama mereka sangat jelas, memberikan yin
sebanyaknya bagi kaisar, agar mampu mengeluarkan sebanyak mungkin maka
diperlukan pengetahuan khusus.
Selain
urusan "Tongkat
Giok" dan "Gerbang Permata" yang cukup mengkhawatirkan jika
dibaca para remaja dengan sejuta rasa ingin tahu, buku ini juga menggambarkan
kekejaman Wu Chao dengan gambling sehingga berkesan sadis.
Misalnya
kisah saat Wu Chao cemburu. Ia mengirim tukang jagal untuk
memukuli Mantan Permaisuri Wang dan Selir Suci. Masing-masing mendapat seratus
pukulan. Selanjutnay tangan dan kaki mereka dipotong dan ditenggelamkan ke
dalam tong anggur. Keduanya mati kehabisan darah. jangan kira siksaan
terhenti setelah mereka meninggal, selanjutnya kepala mereka dipenggal dan
tubuh mereka dipotong-potong.
Ada juga
kisah bagaimana Wu Chao mempermalukan mereka yang menentangnya. Tak ketinggalan
adegan penyiksaan yang dilakukan oleh para polisi rahasia dengan segala alat
siksanya.
Walau
dikenal kejam, dari sisi sastra diyakini ada empat puluh enam puisi yang
ditulis oleh Wu Chao. Asal muasal jenis music unik, tai ko yang berkembang dari konser
di depan kamar tidurnya. Konon untuk menutupi suara “Delapan Kuda Berguling di
Lumpur Basah” diadakan konser di depan kamar tidur Sang Putri Langit. Wu Chao di masa pemerintahannya
terkenal
mendukung kegiatan keagamaan serta mengeluarkan rencana reformasi dua
belas point.
Bagi
penggemar Buku The Last Emperor: Kisah Tragis Kaisar Terakhir China, buku
autobiografi mengenai Henry Pu Yi besutan Paul Kramer, tentunya juga menikmati
kisha dalam buku ini.
Jika ingin mengenal
penulis dengan lebih baik, silahkan menyambangi http://www.nigel-cawthorne.com/
Sumber gambar:
http://indonesian.cri.cn/1/2006/04/28/1@42402.htm
http://www.ternyata.info/2010/02/tzu-hsi-kaisar-wanita-dari-cina.html
http://unik-go.blogspot.com/2012/05/wu-zetian-kaisar-wanita-sadis-dari-cina.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar