Penerjemah: Oktaviani
Penyunting: Dhewiberta
ISBN : 9789794336953 Pengarang
Halaman : 568
Penerbit : Mizan Fantasi
Harga : Rp. 69.000
Seluruh negeriku mencintai dan menghormati Laksamana. Kalau aku mati, kami butuh satu orang yang kutahu dapat dipercaya. Aku harus memastikan dia akan hidup dan kau satu-satunya orang yang aku tahu bisa menjaga keselamatan Laksamana
Kedewasaan tidak tergantung pada usia. Tidak ada jaminan seseorang
yang lebih "senior" memiliki kematangan sikap dan pikiran. Setidaknya
dalam buku ini. Sosok kaisar berusia empat belas tahun, Kaisar Jianwen
dalam kisah ini digambarkan sebagai seseorang yang cukup bijaksana,
walau kadang tetap saja sifat seorang anak muncul.
Tengok saja ucapannya saat memutuskan sebuah perkara, " Kau harus
menyimpan lebih banyak untuk memberi keluargamu makan kalau ada banjir
atau kekeringan. Kau harus diizinkan bertani tanaman sesuai keinginanmu.
Namun, daripada mempersembahkan lima puluh persen, kau bisa menyimpan
delapan puluh persen dan mempersembahkan sepuluh untuk rumah penyimpanan
masyarakat serta sepuluh lagi untuk tempat penyimpanan kekaisaran...."
Keputusan yang cukup bijak. Dengan memberikan sepuluh persen bagi
rumah penyimpanan masyarakat maka bisa dipastikan ada persediaan bagi
rakyat. Dengan sepuluh lagi untuk tempat penyimpanan kekaisaran sama
artinya menjamin pasokan pangan bagi istana. Selain itu sudah bisa
dipastikan petani dan keluarga bisa memenuhi kebutuhannya sendiri disaat
sulit tanpa perlu membenahi pihak lain. Kebaikan kaisar akan tersebar,
rakyat akan kian menghormatinya. Cerdik.
Keadaan membuatnya menjadi lebih mawas diri dan kadang harus
menanggung beban berat diusia muda. Kondisi yang tak jauh berbeda dengan
Cage. Dengan ayah seorang vulkanolog, dan saudara kembar yang
merupakan gadis paling menarik di sekolah Mia, lalu hidup tanpa seorang
ibu, apa yang bisa diharapkan?
Kisahnya dimulai saat sang ayah melakukan penelitian di Enumclaw.
Sebuah perkelahian antara sang ayah dengan seseorang membuat mereka
terjebak dalam sebuah gua. Mencari jalan keluar saja sudah sangat
merepotkan. Apalagi saat jalan keluar yang ditemukan justru membawa
mereka ke abad empat belas di China. Tanpa disadari mereka telah
melakukan perjalanan melintas waktu.
Kaisar yang berkuasa merasa bahwa orang asing yang muncul bisa
menjadi ancaman, maka untuk sementara mereka ditahan sampai waktu yang
tak ditentukan. Mudah bagi Cage untuk segera mengubah posisinya dari
seorang tahanan menjadi pengawal kaisar. Apalagi ilmu bela diri yang
berhasil dipelajarinya cukup tinggi, belum lagi pengetahuan tentang
senjata yang ternyata sangat berguna.
Sang kaisar bahkan hanya mempercayai Cage yang mampu mengawal Laksamana Zheng He untuk menghadapnya. Sungguh kontras, disatu sisi mencurigai tapi disisi lain mengakui kehebatan dan mempercayakan sebuah tugas besar.
Sang kaisar bahkan hanya mempercayai Cage yang mampu mengawal Laksamana Zheng He untuk menghadapnya. Sungguh kontras, disatu sisi mencurigai tapi disisi lain mengakui kehebatan dan mempercayakan sebuah tugas besar.
<photo id="2" />
Masalahnya adalah mereka tidak boleh terlalu lama disana. Selain
harus berburu dengan waktu yang kian dekat. mereka juga harus sangat
berhati-hati agar jangan sampai tanpa sengaja mereka melakukan sesuatu
yang bisa mengubah sejarah. Bisa dibayangkan kekacauan yang terjadi.
Cage ternyata memiliki empat kekuatan yaitu; menghidupkan; memerintah
dan menyuruh orang lain melakukan perintah; mengubah elemen, serta
perjalanan waktu. Selama ini keluarganya ditakdirkan untuk melawan
kejahatan dan hidup sepanjang waktu. Itu sama artinya dengan mereka
hidup tak hanya sekali tapi berkali-kali. Bisa saja dalam wujud yang
sama atau bisa juga berubah, semacam rekarnasi.
Buku ini memberikan gambaran terinci mengenai kehidupan China pada
abad pertengahan. Mulai dari kehidupan penuh intrik di istana, kedudukan
sebagai pengawal raja berikut pengetahuan mengenai aneka macam senjata
serta tak ketinggalan sejarah seputar China tentunya. .
Sifat hidup seorang China juga tergambar jelas dalam
kisah ini. Prinsip dimana martabat keluarga adalah segalanya bahkan
melebihi orang tua sendiri terurai dengan apik. Tak heran jika bangsa
yang satu ini diakui kehebatannya.
Seandainya buku
sejarah diuraikan seperti ini tentunya akan jauh dari kesan membosankan
dan menggurui bagi mereka yang kurang menyukai sejarah, saya salah
satunya.
Sarah Gerdes melakukan riset selama dua tahun di China seputar
Dinasti Ming saat menulis buku ini.Mungkin itu sebabnya mengapa tokoh
dalam buku ini seakan menitikberatkan pada Cage, saudara laki-laki.
Walau peranan Mia tidak bisa dimungkiri cukup besar. Mia yang memiliki
kemampuan mengingat sangat kuat menunjukkan manfaat luar biasa dari
kelebihannya itu.
Judul buku yang dipilih juga mengandung filosopi. Secara harafiah Chamber bisa diartikan sebagai ruang; 1 sela-sela antara dua (deret) tiang atau sela-sela antara empat tiang (di bawah kolong rumah): rumah itu mempunyai empat buah --; 2 Fis rongga yg berbatas atau terlingkung oleh bidang; 3 Fis rongga yg tidak berbatas, tempat segala yg ada: 4 petak (http://www.artikata.com/arti-348244-ruang.html). Sesuai dengan keseluruhan isi cerita. Bacalah nanti pasti tahu ^_^
Jika sosok Cage digambarkan sebagai remaja yang pandai bertarung,
cerdik dan tangguh layaknya sosok idaman seorang pria, maka Mia
digambarkan sebagai sosok yang dengan kecerdikan dan keanggunannya
mampu menyelesaikan banyak hal. Khas sosok seorang wanita, anggun namun
cerdik.
Adegan pertempuran yang terjadi diramu dengan apik. Narasi yang
ditulis membuat pembaca seakan melihat sebuah adegan laga alih-alih
membaca. Terinci tapi tidak membosankan serta pilihan kata yang
tepat.Gerakannya juga sangat masuk akal.
Secara kesuruhan kisahnya menawan. Perpaduan antara sejarah dan
fantasi. Bagi mereka penyuka naga siap-siap kecewa. Walau kisahnya di
China justru sedikit sekali bagian yang mengisahkan naga. Sebuah benda
yang jarang disebut ternyata menjadi kunci utama sebuah kekuatan.
Hanya ada dua typo yang menganggu mata saya. Sejauh ini kisah hingga
bab 33 hanya ada kata tabib, mendadak muncul kata dokter. Aneh rasanya
mengingat pada saat itu seharusnya mereka menyebut tabib bukan dokter.
lalu sebuah typo yang dseharusnya ditulis "itu" namun ditulis "iu"
Masalahnya kesalahan itu terjadi diantara perdebatan seru. Waduhh lupa
halaman berapa, hikss.
Konon buku ini merupakan buku pertama dari lima buku. Pembukaan kisah yang dibuat langsung pada sasaran langsung menyeret pembaca kepetualangan yang menawan. Menilik akhir
kisah yang mengisyarakat bakalan ada petualangan seru seri ini layak
ditunggu.
--------
Pertanyaan tidak penting tapi mengusik:
1. Kenapa tokohnya baik kakak-adik, saudara kembar selalu laki-laki
dan perempuan. Padahal bisa saja khan keduanya laki-laki atau perempuan.
2. Satu anak digambarkan pandai, cekatan dan berpikir panjang. Sementara yang lain ceroboh, da emosional
3. Perjalanan waktu sepertinya topik yang menawan dan sedang naik daun.
Di gambar sampulnya ada tuh naga.... kok di ceritanya ga ada?
BalasHapusnaga hanya simbol bahwa menggunakan latar belakang etnis tionghoa
BalasHapus