Penerjemah: Tanti Setiawati
Penyunting: Ahmad Mahdi
No. ISBN: 9789794336540
Penerbit : Mizan
Beberapa hal adalah milikmu hanya untuk waktu yang singkat
Tapi, kamu telah membuat pilihan yang baik dan aku percaya bahwa kamu akan membuat pilihan yang lebih baik.
Seharusnya saya selalu mempercayai naluri saat membeli buku. Begitu juga untuk urusan buku yang ini. Setelah beberapa kali bimbang antara membeli atau tidak, akhirnya diputuskan untuk membeli dengan pertimbangan sudah keluar buku ketiganya. Akan terasa aneh jika langsung membaca buku ketiga tanpa mengintip isi buku kedua.
Dimulai dari fisik dulu yah, sebab itu hal pertama yang membuat seseorang tertarik akan sebuah buku. Warna kover yang ceria dan penuh dengan aneka binatang yang tidak biasa sudah menjadi daya tarik sendiri. Raba permukaan kovernya, terasa beda. Kertasnya bukan kertas biasa, entah apa namanya. Untuk beberapa gambar, misalnya Kara yang digambarkan memiliki rambut warna-warni, terasa berbeda. Halus dan licin serta warnanya lebih mengkilat dibandingkan yang lain. Menawan.
Kisahnya masih seputar tentang Kara, Andriane dan Emily. Kara yang kebetulan adalah anak seorang walikota tentunya akan dianggap aneh bahkan bsia dikucilkan jika kedapatan bergaul dengan dua anak yang selama ini dianggap aneh, Andriane dan Emily. Dengan alasan tugasnya sebagai ketua perlindungan suaka, Kara bisa bergaul bebas dengan mereka.
Walau bagaimana, ada rasa iri dalam hati Kara. Hanya dia yang belum memiliki ikatan dengan binatang magis serta memiliki permata yang bersinar. Kara sangat menginginkan punya batu permata sendiri. Kara kembali menelusuri suaka guna mencari permata bagi dirinya sendiri.
Ternyata hal itu tidak mudah. Permata yang ditemukan oleh Kara merupakan permata yang telah lama hilang . Banyak kejadian menakutkan yang menimpa Kara sesaat setelah ia menemukan permata itu. Bahkan Ketika mencoba menggunakan permata untuk membuat rambutnya berhenti tumbuh tak terkendali, rambutnya malah berubah warna menjadi pelangi.
Lebih menakutkannya lagi, Sang Dark Sorceress juga ikut memburu Kara guna mengambil batu permatanya. Tanpa mereka sadari, ketiganya Kara, Emily, dan Adriane kian dekat ke Avalon, sumber dari semua sihir.
Ada gerbang masuk di Ravenswood yang menghubungkan ke suatu dunia bernama Aldenmor. Gerbang itu selama ini ditutup dan baru dibuka belum lama, terutama setelah ditemukannya tiga orang menyihir
Dalam kisah ini Kara digambarkan sebagai sosok yang punya cukup rasa tanggung jawab walau kadang manja memanfaatkan kedudukannya sebagai anak walikota dan termasuk golongan anak yang popular di sekolah. Dibeberapa cerita anak yang popular selalu digambarkan sebagai sosok yang menyebalkan.
Seperti juga kedua temannya, Kara mulai memiliki ikatan dengan hewan magis. Kara terikat hubungan dengan Lyra, seekor kucing besar yang mendadak muncul di sekolah. Kara bekerja bersama Lyra untuk melindungi semua makhluk ajaib. Ia juga ingin menunjukkan bahkan tanpa permata, dia adalah blazing star. Apa pun sihir yang berada dalam dirinya tak ada yang bisa mengambilnya.
Penggambaran mengenai suaka rahasia cukup mendalam dalam buku ini. Uraian cukup jelas sehingga kita bisa dengan mudah membayangkan berada disana. Di suaka, para pelancong akan menemukan aneka bintang yang tidak biasa. Kuda bersayap kupu-kupu, rusa bergaris hijau ungu dengan telinga panjang dan tipis, hewan yang mirip bebek dan berwarna perak. Dan masih banyak lagi. Dan yang tak ketinggalan ada capung yang bisa berada dimana-mana. Capung dianggap naga dalam bentuk mini
Yang paling mengejutkan adalah layout indah di halaman 81-82. SIlahkan intip saja sendiri ^_^ Menawan!
Tapi entah kenapa saya tidak bisa menikmati kisah yang ada dalam buku ini. Bukan karena kisahnya yang memiliki alur cerita magis dan petualangan yang penuh dengan pesan-pesan positif bagi anak a usia 8-12. Banyak celah yang mengganggu saya. Entah karena dianggap pembacanya berusia muda sehingga tidak perlu terlalu detil tapi bagi saya banyak dhal-hal kecil yang terasa aneh sehingga mengganggu. Terus terang saya bingung bagaimana menjelaskannya, silahkan baca saja sendiri yahhh
Dengan kisah yang mengusung tema persahabatan dan rasa cinta alam dengan tokoh tiga orang gadis remaja dengan latar belakang yang berbeda, seharusnya saya bisa menikmati kisahnya.Mungkin di buku selanjutnya, siapa tahu.
Selain itu beberapa kekacauan terasa mengganggu bagi saya. kalau yang ini sepertinya urusan penerbit. Misalnya kalimat yang terasa aneh , “ Aku tidak bisa bisa memberimu,” kata Adriane… hadiah halaman 215. Lalu di hal 222 memuat gambar Lyra tapi uraian yang di bawahnya mengenai unicorn. Sementara itu di halaman 223 juga menguraikan unicorn dengan uraian yang nyaris sama dengan uraian mengenai Lyra di halaman sebelumnya.
Sayang saja, seharusnya kisha ini bisa sangat menarik. Minimal pihak penerbit mengurangi celah-celah yang terasa aneh dengan permainan kata terjemahan dan ilustrasi. Satu hal yang saya acungi jempol, ilustrasi dalam buku ini sungguh menawan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar