Penulis : Ken Follet
Penerjemah : Alphonsus C. Putro
Editor : Johanes Trihartanto
Fransiska R. Uli
ISBN : 9789790993044
Halaman : 308
Penerbit : Esensi
Sekitar 8 keluarga besar dari beberapa negara
Lebih dari 8 tokoh nyata berada dalam buku ini
Semuanya berada dalam kisah indah ramuan peperangan, ambisi, intrik serta cinta tentunya
Bill Williams, 13 tahun baru saja mulai bekerja di pertambangan
Ethel Williams, sang kakak, jatuh ke lembah percintaan terlarang
Grigori Peshkov, menyelamatkan nyawa adiknya dengan batal pergi ke Amerika
Lev Peshkov, meninggalkan kekasihnya yang mengandung dibawah perlindungan sang kakak
Lady Maud Fitzherbert, hanya memiliki waktu semalam dengan suami tercintanya
Walter von Ulrich, harus memilih antara wanita yang sangat dicintainya dan negara
Setiap individu memiliki masalah yang berbeda , tapi kesamaan diantara mereka adalah semua tidak ingin mengalamj perang!
Sejarah jelas bukan genre yang saya kuasai. Romance apalagi! Tapi Ken Follet mampu menciptakan sebuah kisah epic sejarah plus romance yang menggugah rasa penasaran saya.
Kisah dalam buku ini adalah pada saat masa-masa sebelum bergejolaknya Perang Dunia Pertama, sekitar 1911-1914. Kisahnya memuat 2 sudut kehidupan masyarakat, kelas atas dan kelas bawah. Kehidupan mereka dipenuhi dengan aneka kisah kehidupan sehari-hari, romantisme hingga politik. Termasuk perdebatan soal Perang Dunia Pertama
Setiap individu yang ada dalam buku ini memiliki peran yang cukup penting. Kadang kisah yang diceritakan sambil lalu justru merupakan benang merah dari banyak kisah. Ken Follet membuat perpaduan kisah dari setiap individu menjadi sebuah kisah dalam paket yang menawan dan sulit di tolak.
Secara garis besar, ada dua kisah utama dalam buku ini. Kisah tentang keluarga kelas atas, Fitzherbert dan Von Ulrich yang berurusan dengan kekacauan negara. Serta keluarga kelas bawah antara lain Ponti, Peskhov, dan Vyalov yang lebih memikirkan bagaimana kondisi perut mereka besok. Diantara mereka ada keluarga kelas menengah yang diwakili oleh keluarga pelayan Williams menjadi semacam benang merah diantara dua kelas kehidupan manusia itu.
Membaca ini membuat saya mendapat tambahan info seputar kehidupan saat itu. Misalnya saja, saya jadi mengerti apa itu moleskin (halaman 5), bahwa celana panjang adalah symbol seorang anak laki-laki menuju kedewasaan. Saking susahnya kehidupan mereka saat itu, keluarga Williams sering harus “ke jalan” jika ingin buang hajat.
Uniknya, buku ini menyebutkan bahwa seorang pria selalu merasa senang pada orang-orang yang sopan terhadap wanita simpanannya. Saat itu sepertinya mempunya kekasih lain sudah bukan hal yang aneh. Mereka mungkin saja sudah menikah dengan orang-orang yang dianggap cocok namun belum tentu mereka cintai. Mereka tetap mempertahankan keutuhan keluarganya demi menjaga pandangan masyarakat umum bahkan jika yang mengganggu keluarga adalah belahan jiwanya yang menjadi simpanan.
Seperti juga kisah romantis lainya, buku ini juga membuat adegan percintaan. Hebatnya Ken Follet mampu meramu kisah mesra mereka sesuai dengan tatanan yang berlaku saat itu dengan begitu indahnya sehingga pembaca terhanyut. Misalnya saja, saat itu mencium bibir seseorang sebelum menikah dianggap tidak pantas. Kedua tokoh yang dilanda cinta namun terhalang asal negara, Lady Maud Fitzherbert dan Walter von Ulrich menyikapinya dengan berbagai cara. Dari pertemuan singkat di ruang baca hingga saat menonton opera. Semuanya diceritakan dengan indah dan menawan .
Sungguh beruntung, dengan begitu banyaknya tokoh, kita tidak perlu bingung. Halaman awal dari buku ini memberikan gambaran yang cukup jelas mengenai para tokohnya. Siapa berasal dari keluarga apa, negara apa serta menjadi apa.
Saya memang tidak bisa berkata banyak, apalagi jika menyangkut urusan sejarah. Tapi saya merasa buku ini baru "luar-nya" saja masih banyak kejutan-kejutan dalam buku selanjutnya. Saya mempelajari sejarah dari sisi yang berbeda melalui buku ini.
Buku ini mendapat 'Best Historical Fiction' awards pada 12 January 2010 di Goodreads. Menduduki posisi 45 di Amazon '100 Best Books of 2010' list pada November 2010. Jangan lupa mengintip http://www.ken-follett.com/bibliography/index.html
Tapi jadi penasaran....
Bagaimana yah nasib kisah mereka selanjutnya
Terutama sekali karena di dummy yang saya punya kisahnya hanya ditutup dengan, "....Dan akhirnya mereka bercinta"
bagus sekali ..
BalasHapussriwijaya air
sriwijaya air
sriwijaya air
sriwijaya air
sriwijaya air
sriwijaya air
sriwijaya air
saking susahnya maka celana panjang menjadi simbol kedewasaan mungkin karena anak kecil tidak mampu membeli celana panjang.
BalasHapus