Penulis : Tracy Mark &Michael Citrin
Penerjemah : Arum Candra
Penyunting : Esti Budihabsari
Proofreader : Ocllivia Dwiyanti P
Ilustrastor Isi : Sweta Kartika, Rendi Irawan
Disain Sampul : Dodi Rosadi
ISBN : 978-602-8579-21-6
Halaman : 264
Penerbit : Qanita
"Bisho ku....," bisiknya
"Gun....! " Wanita malang itu mengucapkan kata-kata terakhirnya, hanya sesaat sebelum ia terjatuh dari kursinya.
Dalam sebuah upacara pemanggilan arwah yang spektakuler, Greta Berlinger, seorang janda kaya mendadak tewas! Upacara yang semula bertujuan memanggilan arwah sang suami justru berakhir dengan kematian. Elsa Hoff sang keponakan, satu-satunya kerabat yang tersisa merasa tak tenang setelah meninggalkan sang Bibi. Dia merasa terancam! Tepatnya ia merasa ada aura kejahatan yang selalu mengikuti dan mengancamnya. Untuk itu ia memohon bantuan dari detektif nomor satu di dunia, Sherlock Holmes!
Jelas ini merupakan tantangan bagi Sherlock Holmes! Selama ini ia hanya berurusan dengan makhluk hidup. Untuk pertama kalinya Sherlock Holmes yang lebih suka menyelesaikan masalah dengan duduk-duduk di depan perapian sambil mengisap pipa alih-alih menyelidiki langsung ke tempat kejadian.
Untuk pertama kalinya Sherlock Holmes akan berhadapan dengan dunia supranatural, arwah, serta peramal dengan bola kristalnya. Sherlock Holmes tidak bisa hanya mengandalkan "sel-sel kelabunya" bekerja. Ia membutuhkan bantuan di dunia nyata, ia membutuhkan bantuan Laskar Jalanan Baker Street!
Laskar Jalanan Baker Street merupakan sebutan bagi sekumpulan anak-anak yang tak berorang tua yang tinggal di jalanan. Mereka dipimpin oleh Wiggins didampingi sahabatnya Ozzie. Bagi Wiggins yang menarik di dunia ini hanyalah makanan serta tawaran dari Mr Holmes (biasa ia menyebut Sherlock Holmes ) untuk menangani sebuah kasus. Laskar Jalanan Baker Street tinggal disebuah kastel, sebuah kompleks bangunan pabrik kereta kuda yang telah lama ditinggalkan pemiliknya.
Sherlock Holmes membayar mereka shilling sehari (ditambah biaya-biaya lain) serta bonus satu guinea untuk petunjuk penting. Kemampuan mereka dalam membantu Sherlock Holmes sudah tidak diragukan lagi. Apalagi dengan kenyataan sebagian dari mereka adalah anak-anak yang sering tidak diperhatikan keberadaannya. Laskar ini berkeliaran dengan bebas dimana saja. Mereka mampu memasuki tempat-tempat yang tak bisa dimasuki orang dewasa. Mereka mendapat informasi yang tak bisa didapat orang dewasa. Kecerdikan dan kemampuan berpikir mereka juga terpacu menjadi selaras dengan sang boss, Sherlock Holmes. Tengok saja kalimat dalam buku ini, "Tidak ada tindakan heroik kali ini anak-anak. Pekerjaan kita kali ini harus sesuai dengan metodeku. " Laskar Jalanan Baker Street merupakan aset bagi Sherlock Holmes
Sherlock Holmes juga sangat mempercayai mereka. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh para anggota Laskar Jalanan, Sherlock Holmes memecahkan sebuah masalah dengan mudah. Dalam kasus ini, ternyata tidaklah sesederhana yang tanpak dari luar. Kematian Greta Berlinger ternyata berkaitan dengan kisah cinta, tambang emas, anak haram dan kenangan di masa lalu. Banyak kejutan yang mengiringi terungkapnya misteri ini,
Bagi saya buku ini cukuplah sebagai obat rasa rindu akan kisah-kisah Sherlock Holmes. Tapi dibandingkan dengan buku klasiknya, kisahnya jauh lebih ringan. Kita sudah bisa menebak ke mana arah cerita ini akan mengalir. Pamer ilmu deduksi ala Sherlock Holmes juga teramat minim. Jika ingin menojolkan kisah Laskar Jalanan Baker Street dengan segala kemampuannya, upaya itu terasa belum maksimal.
Sherlock Holmes merupakan sosok detektif fiktif berkebangsaan Inggris ciptaan Sir Arthur Conan Doyle. Ia terkenal akan kemampuan deduksinya dan kepandaiannya dalam memecahkan kasus. Sherlock Holmes menyebut dirinya "detektif konsultan". Yaitu orang yang dimintai tolong dalam suatu kasus terutama saat kasus tersebut dianggap terlalu sulit untuk dipecahkan polisi dan detektif lain (beberapa kisah menunjukkan kliennya justru dari pihak Kepolisian setempat). Pengamatannya yang tajam sering mengagumkan para klien barunya, apalagi Sherlock Holmes tanpa rasa segan sering memamerkan kemampuannya itu. Klien yang semula ragu akan langsung berubah pikiran! Sherlock Holmes tinggal di 221B Baker Street sejak tahun 1881
Sherlock Holmes biasanya ia ditemani oleh Dr. Watson, sahabat sekaligus rekan kerjanya. Sebenarnya peran Dr. Watson cukup besar bagi karier Sherlock Holmes. Dr. Watson tidak hanya berperan sebagai rekan, namun Dr Watson juga yang mencatat sepak terjang Sherlock Holmes dan menerbitkan catatannya untuk khalayak umum. Walau Sherlock Holmes sering mencela pemaparan Dr Watson yang dilakukan secara narasi alih-alih logika, tetap saja ia sering berbagi kisah yang tak diketahui oleh Dr. Watson.
Sir Arthur Ignatius Conan Doyle lahir 22 Mei 1859 , meninggal 7 Juli 1930. Ia merupakan pengarang cerita fiksi terkenal berkebangsaan Inggris. Ia mendapat gelar dokter dari Universitas Edinburgh dan mulai membuka praktek di Southsea, Inggris pada tahun 1882. Ia mengarang banyak cerita, dua diantaranya tidak pernah dipublikasikan.
Pada tahun 1886, ia menciptakan tokoh Sherlock Holmes yang diilhami dari Dr. Joseph Bell, salah satu dosennya di Fakultas Kedokteran Universitas Edinburgh, seorang ahli bedah yang sangat berbakat dan juga detektif forensik Joseph Bell, yang mana ilmu forensik menjadi ilmu baru pada waktu itu. "Holmes" dinamakan atas Oliver Wendell Holmes yang sangat dikagumi oleh Conan Doyle, dan atas atlet kriket Inggris yang bernama Sherlock.
Cerita pertama yang berjudul A Study in Scarlet (bahasa Indonesia: Penelusuran Benang Merah) ini diterima publik dengan baik. Akan tetapi, ketenaran tokoh itu baru dimulai pada tahun 1891 ketika ia menulis serial petualangan Sherlock Holmes bersama sahabat setianya, Dr. Watson, dalam bentuk kompilasi cerita pendek. Ia meninggal pada tahun 1930 karena sakit.
Belakangan, muncul banyak buku dengan menggunakan tokoh Sherlock Holmes. Salah satunya buku ini. Teka-teki Kasus Pemanggilan Arwah merupakan hasi kolaborasi kesekian antara Tracy Mack dan Michael Citrin, sepasang suami istri yang amat mencintai sosok Sherlock Holmes. Michael Citrin adalah seorang pengacara dan telah menjadi penggemar Sherlock Holmes sejak ia masih remaja. Tracy Mack adalah penulis dengan beberapa penghargaan.
Rasa penasaran mereka akan Laskar Jalanan Baker Street yang hanya diungkap sebanyak empat kali dalam seluruh cerita Sherlock Holmes, membuat mereka penasaran. Sekelompok anak-anak yang membantu detektif terhebat sepanjang masa malah jarang diungkap keberadaannya, mereka lalu sepakat menjadikannya sebagai topik. Sejujurnya saya sendiri malah tidak ingat empat cerita yang mereka maksud.
Sebagai sebuah kesatuan, buku ini menarik dibaca jika anda ingin bersantai dan membaca cerita yang ringan-ringan. Atau dibaca sekedar menghabiskan waktu luas. Cerita yang terlalu dangkal bisa ditutupi dengan keindahan ilustrasi yang disajikan. Bintang tiga sepertinya layak…..^_^
Sekedar wacana, Laskar Baker Street juga merupakan nama dari sebuah organisasi penggemar Sherlock Holmes yang didirikan pada 1934 oleh Doubleday, Editor Christopher Morley. Disini ada tidaknya perkumpulan penggemar Sherlock Holmes.....
jangan sampai lupa mengintip http://www.sherlockholmes.com/
Gambar-gambar dari :
http//berkshireliving.com/tracy-mack-michael-citrin-Robin-Catalano-jan-feb-2010
http://www.sherlockpeoria.net/Who_is_Sherlock/WhoIsSherlock.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar