Judul : A Touch Of Dead
Penulis : Charlaine Harris
Penerjemah : Harisa Permatasari
Editor : Musa Annaqi
ISBN : 978-602-9837-72-8
Halaman : 186
Terbit : Januari, 2011
Penerbit Kantera
Aku Sookie Stackhouse
Aku hanya seorang gadis muda biasa
Seorang pramusaji bar di sebuah Kota Bon Temps yang sangat unik
Aku tak ada bedanya dengan kalian
Kecuali…, aku mampu membaca pikiran siapapun
Dipikir-pikir lagi…. Tidak semua juga sih
Aku tak bisa membaca pikiran para vampir
Mungkin itu yang membuat sebagian warga kota memasukkan aku ke dalam daftar makhluk-makhluk aneh
Kota Bon Temps merupakan kota yang sangat unik. Beraneka makhluk aneh bisa hidup berdampingan. Sebut saja Vampir, werewolf, werepanther, shapeshifter, peri, goblin, penyihir, dan mungkin iblis atau drakula pernah singgah dikota ini. Semuanya saling menghormati satu dengan lainnya. bahkan sudah ada undang-undang yang mengatur keberadaan mereka secara jelas.
Buku ini berisi beraneka kisah mengena Sookie Stackhouse yang tidak akan ditemui di buku manapun juga. Dalam buku ini, tokoh kita Sookie Stackhouse terlihat lebih manusia. Ia tidak selalu digambarkan sebagai sosok yang tegar. Ada saat dimana ia juga sedih, rapuh dan butuh perlindungan layaknya gadis-gadis belia.
Kisah yang ada dalam buku ini merupakan upaya penulis, Charlaine Harris untuk memuluskan tepian-tepian cerita yang merupakan bagian paling menyenangkan untuk ditulis. Namun tidak cocok dengan lobang kronologis. Charlaine Harris mengaku sangat menikmati menulis semua kisah yang ada dalam buku ini. Kita akan melihat bagaimana keseharian Sookie Stackhouse yang tidak ada di buku-buku lainnya. Kita akan mengetahui bagaimana rasa ingin tahu membawanya mengunjungi Google, sekedar mencari tahu soal drakula, justru telah menyelamatkan banyak vampir
Ada lima cerita yang disajikan dalam buku ini, dan satu dengan lainnya mengusung tema yang berbeda. Pemilihan judul cerita terus terang membuat kedua alis saya bertemu. Kenapa yah diambil judul itu... kadang judul dengan isi ceritanya kurang bersinggungan. Tapi biarlah yang peting ceritanya menawan! Plus kover yang membuat saya berpikir apa hubungannya dengan seluruh isi buku.
Ada kisah saat Sookie Stackhouse dan sahabatnya Amelia bermain detektif guna membantu salah seorang sahabat. Cerita yang berjudul Jawaban satu kata sungguh kocak namun penuh muatan pesan. Kita memang sudah memiliki jatah keberuntungan masing-masing. Jika kita terlalu banyak menebar mantera keberuntungan, bisa-bisa tak akan ada sisa keberuntungan untuk orang lain. Jadi membuat saya teringat pada Adrian, salah satu teman yang selalu beruntung jika berurusan dengan kuis buku, ia seakan menyedot habis keberuntungan teman-temannya
Ceritayang paling saya sukai adalah cerita penutup berjudul Bungkus Kado. Sookie Stackhouse merayakan jamuan sederhana saat Natal dengan kakek buyutnya yang berusia lebih dari 1.000 tahun. Namanya Niall Brigant, dan ia seorang pangeran peri. Walau ia tak merayakan dan memahami Natal, namun ia tahu pada saat itu para manusia saling memberi dan menerima hadiah, serta berkumpul bersama keluarga. Saat ia melihat wajah bahagia Sookie Stackhouse, ia tahu ia telah berhasil memberikan hadiah Natal yang unik. Penasaran kenapa judulnya Bungkus Kado yah.... kok bukan Kejutan di Malam Natal, atau Hadiah Terindah.
Saya jadi iri terhadap Sookie, hadiah Natal yang diterimanya sungguh luar biasa walau nyeleneh buat saya. Tapi niat baik sang kakek buyut untuk menyenangkannya di Hari Natal patut diacungi jempol. Betapa beruntungnya ia memiliki kakek buyut yang tahu kebutuhan serta keinginan sang cucu buyut
Hubungan Sookie Stackhouse dan Bill dalam buku ini sedikit membingungkan saya, (terutama saya tidak membaca terbitan tetangga) Bill terlihat selalu ada saat Sookie Stackhouse berada dalam bahaya. “ kau tak boleh berada dalam bahaya,” kata Bill. Tapi dibelakang ada kisah mengenai... ah sudahlah anggap saja sekedar bumbu. Intinya buku ini membahas mengenai sosok Sookie Stackhouse.
Buku ini tidak saja menampilkan kisah Sookie Stackhouse, namun kita juga akan mendapat banyak informasi sehubungan dengan kehidupan makhluk aneh. Misalnya saja, para peri sangat alergi terhadap jeruk nipis dan orange seperti para vampir alergi terhadap bawang putih dan perak. Para vampir hanya memperingati Halloween dan Hari Kelahiran Sang pencipta, Vlad Tepes.
Menarik.....................................
Sama atau bahkan lebih menarik dari buku Dead Until Dark ya...?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar