Judul : Diary si Bocah Tengil Hari-hari Sial
Penulis : Jeff Kinney
Penerjemah : Ferry Halim
Penyunting : Jia Effendie
Pewajah Isi : Aniza Pujiati
ISBN : 978-979-024-456-6
Halaman : 217
Penerbit : Atria
It was a lot of fun to write this book, because for the first time, I took Greg out of the school setting and put him smack in the middle of summer vacation. (http://www.gregheffley.blogspot.com/)
Membaca komentar di atas, siapa yang tak tergoda membaca buku ini. Penulisnya mengakui mengerjakan buku ini dengan perasaan senang dan bahagia. Tentunya kita akan tertular perasaan itu saat membaca buku ini. Setidaknya itu yang saya alami saat membaca buku ini. Bermula dari kebingungan mencari sebuah buku ringan (dari ukuran halaman) yang bisa dibaca selama perjalanan di pesawat menuju Yogyakarta, pilihan jatuh pada buku ini.
Pilihan saya ternyata tidak salah! Buku ini menghibur saya sepanjang perjalanan, membuat saya tertawa kecil beberapa kali. Tak heran boss yang duduk di sisi sebelah berkali-kali melirik, wah jangan-jangan saya dicurigai nih! Biarlah...yang penting saya jadi punya amunisi keceriaan sebelum mamasuki kawah kesibukan. Terima kasih Ibu Peri...............!
Kisahnya masih mengenai Greg Heffley seorang AGB seusia SMP. Dalam kehidupan sehari-hari Greg sering mengalami benturan dengan Abangnya yang bernama Rodrick harus siap menghadapi kejahilan adiknya, Manny, serta melakukan kekonyolan bersama Rowley sahabatnya. Greg digambarkan sebagai sosok ABG tengil yang sedang mencari jati diri.
Musim panas kali ini Greg (seperti biasa) mendapat hukuman dari ibunya, biasa dipanggilnya Mom. Akibat menonton film horor sampai ketakutan, Mom merasa perlu mengajarkan perihal karya sastra hebat. Hal yang selama ini tidak diperhatikan oleh anak-anak. Ia ingin mengadakan sebuah kelompok membaca untuk anak lak-laki di lingkungannya
Dengan bantuan para ibu, Mom berhasil mengadakan pertemuan pertama Kelompok Membaca Itu Menyenangkan.
Setiap anak diminta membawa sebuah buku untuk didiskusikan. Saya langsung tertawa lepas melihat ilustrasi kover buku yang dibawa teman-teman Greg. Sepertinya semua anak kecuali Mom cukup senang dengan buku pilihan mereka
Menurut Mom, buku yang dibawa anak-anak bukanlah karya sastra sesungguhnya. Seharusnya anak-anak mulai membaca dengan sastra klasik. Mom mengeluarkann sekumpulan buku yang haru dibacanya saat Mom kecil. Kembali saya tertawa sampai teman sebelahnya bertanya apa yang saya baca (dia sendiri membaca buku petunjuk berlibur ) sampai membuat saya tertawa sejak tadi. Bukan karena membayangkan wajah Greg dan kawan-kawannya saat melihat buku yang dikeluarkan Mom, buku sejenis yang dipaksakan untuk dibaca oleh para guru, saya tertawa justru melihat karikatur kover bukunya.
Bisa dibayangkan bagaimana pertemuan kedua berlangsung. Walau setiap anak sudah diberikan kesempatan lagi untuk membawa sebuah buku, namun yang hadir hanyalah Greg dan Rowley. Buku pilihan Rowley dan Greg kali ini mengingatkan saya pada koleksi buku beloved Boni. Buku pilihan Rowley adalah Cara Mencari Peri Kebun serta Aku & Marni, Kegiatan-kegiatan Konyol untuk Kelompok Bermain. Sementara buku Greg adalah Shadowdoom Alam Kegelapan Volume 9. Tentunya Mom segera menggunakan hak votenya untuk memilih buku yang dirasa sesuai bagi kelompok membaca itu. Selanjutnya bisa ditebakan bagaimana nasib kelompok membaca itu hi hi hi hi.
Masih belum puas tertawa, saya teruskan membaca lembar-lembar selanjutnya. Liburan musim panas yang seharusnya sangat mengasyikkan dan ditunggu-tunggu, justru berubah menjadi serentetan peristiwa yang tidak menyenangkan bagi Greg. Berbagai macam kesialan menimpanya. Dari harus ikut program pengetatan Mom sehingga ia terpaksa menikmati liburan di rumah, yang ternyata lebih menyenangkan dari pada mengikuti acara berlibur keluarga Rowley . Tempat liburan yang dipilih ternyata sangat mengenaskan, selain letaknya yang jauh dari pantai padahal di musim panas berenang di laut adalah hal yang lazim dilakukan, tidak ada hiburan sama sekali disana. Tidak ada telepon dan televisi. Untuk mengisi waktu luang Greg dan Rowley diharapkan bisa membaca buku.
Buku lagi...................! bayangkan bagaimana wajah mereka berdua. Mereka tinggal dekat dengan pantai namun tidak bisa menikmatinya, hari-hari musim panas yang seharusnya dinikmati dengan bermain malah harus diisi dengan membaca buku. bagi Greg ini adalah bencana! Belum lagi pertengkaran dengan Rowley yang dipicu kejahilannya. Ada juga adegan kocak antara Greg dan ayahnya yang beruruasn dengan polisi, hadiah ulang tahun yang menyedihkan dan adegan Greg berusaha mencari uang dengan jalan memotong rumput.
Nasib Greg sungguh apes kali ini!
kalau saya ibu hamil, mungkin secara naluri saya akan mengelus perut saya sambil berkata" amit-amit...amit-amit ...amit-amit" Kebiasaan yang berlaku di masayarkat kita. maksudnya agar anak yang dikandung tidak menyerupai Greg. SERAM..........................! Untuk jagoan neon saya selalu membaca Diary Bocah Tengil belakangan sehingga saya sudah lebih mengerti trik-trik apa yang kira-kira akan dia contoh.
Tapi, tawa saya sejenak berhenti saat menemukan beberapa kata bijak di halaman 214, Aduh................., buku ini memberiku kepuasan tertawa disisi lain juga memberikan siraman rohani. Saya dan jagoan neon juga memiliki banyak perbedaan, namun membaca dan membahas buku ini merupakan salah satu kesamaan kami. Buku ini membuat kami tertawa, meringis dan berandai-andai seakan-akan kami adalah dua sahabat bukan emak and anak he he he
Sosok Greg bukanlah sosok yang menyenangkan atau sosok yang populer. Ia hanya mempunya sedikit teman. Dalam buku ia sering diceritakan ia menghabiskan waktu luang dengan Rowley . Sering dengan berjalannya waktu, kita bisa melihat perkembangan sikap Greg. Ia terlihat berkurang ”tengil” dibandingkan awal Kemunculannya namun tetap menggemaskan.
Hal ini yang membuat saya menyukai buku Diary si Bocah Tengil. Pertama, setiap kali membaca, saya mendapat hiburan tanpa berkesan konyol dan dipaksakan. Unsur ”tengil” Greg seakan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Mungkin beberapa bagian cerita akan membuat saya mengenang kelakuan saya saat seusia Greg, dilain sisi gemas akan kelakuannya, di lain waktu mengingatkan saya pada jagoan neon. Kedua, tokoh Greg dibuat tumbuh sesuai dengan perkembangan waktu tanpa menghilangkan unsur jenaka. Saya jadi ingat canda teman-teman dulu, ”jangan kayak si U dari dulu sampai sekarang SD terus, bodoh amat!” Tahu khan...........
Jangan lupa mengunjungi situs resminya, http://www.wimpykid.com/. Kta bisa menemukan banyak hal menarik disana. Misalnya, setiap edisi aslinya berisi 224 halaman lalu versi online memiliki perbedaan dengan versi cetak/buku.
Si penulis, Jeffrey Patrick "Jeff" Kinney lahir 19 Februari 1971, merupakan warga negara Amerika . Ia berprofesi sebagai perancang permainan dan penulis.Pada tahun 2009, Kinney terpilih sebagai salah satu orang dari ”100 Orang Paling Berpengaruh" di dunia versi majalah Times
Beberapa karyanya adalah:
- Igdoof! (1997)
- Igdoof and Enemies (1998)
- Igdoof's Dream (2000)
- Diary of a Wimpy Kid (2007) / Diary Si Bocah Tengil (2009)
- Diary of a Wimpy Kid: Rodrick Rules / Diary Si Bocah Tengil 2: Rodrick Yang Semena-mena (2009)
- Diary of a Wimpy Kid Do-It-Yourself Book (2008)
- Diary of a Wimpy Kid: The Last Straw (2009) / Diary Si Bocah Tengil 3: Usaha Terakhir (2010)
- Diary of a Wimpy Kid: Dog Days (2009) / Diary Si Bocah Tengil 4 : Hari-hari Sial (2010)
- The Wimpy Kid Movie Diary (2010)
- Diary of a Wimpy Kid: The Ugly Truth (2010)
*sambil mengharap semua seri diterjemahkan*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar