Judul: Cinta yang Hilang
Penulis: O. Henry
Penerjemah: Sunaryono Basuki K.S
Penyunting: Dian Pranasari & Anton Kurnia
ISBN: 978-979-024-241-8
Halaman: 118
Cetakan: I, Februari 2011
Penerbit: Serambi
Harga: Rp 30.000
Sungguh ku tahu....
Aku bukan yang terbaik menurutmu
Namun ijinkan aku memberikan yang terbaik bagimu
Karena kau adalah yang terbaik bagiku
Ijinkan aku menjadi orang yang terakhir kau lihat saat pergi tidur
Serta menjadi orang yang pertama kau lihat saat esok hari
Biarkan aku menjadi orang yang kau cari pertama saat kau sedih
Dan menjadi orang terakhir yang kau cari saat bahagia
Andai bisa
Biarkan aku menjadi bayanganmu
Sehingga dimanapun kau berada, aku juga ada
Biarkanlah namamu mengalir dalam darahku
Berhamburan melalui desahan napasku
Kau memang layak mendapatkan yang terbaik
Mungkin bagimu dan semua orang bukan aku
Hanya saja....
Jika kau bersedia memberikan kesempatan
Akan ku buktikan, aku yang terbaik bagimu
Selama satu minggu ini
Sudah kulatih kata-kata singkat yang bermakna dalam
Entah mengapa, setiap matamu menatapku bibirku mendadak kaku
Aku semakan galau....
Tidak ingin menjadi seorang pengecut
Tapi hingga pesawatku berangkat pun tak bisa mulutku berbicara
Sebelum aku kehilangan akal sehatku dengan terbang kembali ke Jakarta
Dengan segala hormat dan kerendahan hati, ijinkan ku tempuh cara ini
MAU KAH KAU MENJADI ISTRIKU.................................?
Agar hidupku mempunyai arah yang lebih nyata
Agar aku tak harus selalu ketakutan saat kau jauh
Agar impianmu memiliki gaun pengantin berwarna hijau segera terwujud
XXXX
Anda percaya kebetulan?
Saya tidak!
Bagi saya semuanya memang sudah diatur begitu harusnya.....
Bait-bait kata di atas saya temukan secara tidak sengaja saat sedang membongkar berkas-berkas saat kuliah dulu. Untaian kata-kata yang entah saya rajut dari mana sumbernya merupakan pesanan salah seorang sahabat saya saat akan melamar seseorang.
Entah apa yang ada di kepalanya saat itu sehingga untuk urusan sepenting ini diserahkannya pada rajutan kata-kata ngawur saya. Andai saja saat itu saya bisa mengabadikan wajah perempuan yang menerima seikat bunga, cincin dan surat ini.
Esok harinya, Ibu Peri Buku yang Budiman dari Serambi memberikan buku berjudul Cinta yang Hilang. Sekali lagi seputar cinta. Kebetulankah...? Mungkin tidak, mungkin sudah waktu kita berbicara soal cinta. Buku tipis ini menemani perjalanan pulang saya dari Acara Ramah Tamah dengan Penerbit Serambi.Cepat selesainya, namun saya masih ingin menikmati efek yang ditimbulkan saat selesai membacanya, alih-alih segera membuat ulasan isi buku.
Bicara soal cinta memang tiada habisnya! Setiap sisi kehidupan pasti dibumbui dengan urusan yang satu ini.. Jika menilik kisah-kisah yang ada dalam sebuah buku, pasti adalah sedikit unsur percintaan.
Hanya saja, para pengarang sering membatasi urusan kisah cinta hanya untuk kekasih atau pasangannya. Padahal cinta juga bisa dihubungkan dengan cinta saudara, cinta keluarga besar, cinta sahabat, bahkan cinta pada hewan peliharaannya.
Banyak cara untuk mengungkapkan rasa cinta. Ada yang mengirimi bunga, coklat memberikan hadiah saat ulang tahun, selalu berada disisi orang terkasih hingga membuat tato di badan. Setiap individu memiliki cara tersendiri untuk mengungkapkan rasa cintanya. Setiap kisah cinta pasti memiliki keunikan dan menarik untuk disimak.
Demikian juga dengan kisah cinta yang dituturkan oleh O. Henry. Melalui kumpulan cerpen berjudul Cinta yang Hilang, kita akan disuguhi kisah cinta yang tidak biasa, sebuah kisah cinta yang berkelas. Ada lima buah kisah yang dimuat dalam buku ini, yaitu Cinta yang Hilang, Hadiah Kejutan, Bukti Cerita, Semata-mata Bisnis, Kenyataan adalah Sandiwara, Perempuan dan Suap Menyuap, serta Demi Cinta.
Dalam setiap kisah yang disajikan, O. Henry selalu memberikan kejutan yang sungguh tidak bisa saya tebak! Terus terang, saya bukan penggemar novel bergenre romantis. Bukan alergi atau membenci, namun saya jarang menemukan sebuah novel percintaan yang dikemas dengan apik dan tidak menye-menye (meminjam istilah Adrian)
Buku ini membuat saya kena batunya!
Tebakan saya seputar alur cerita yang berada dalam buku ini melesat semuanya! padahal biasanya saya bisa dengan mudah menebak alur sebuah cerita romance. Tokoh yang dipilih dalam cerita umumnya adalah sosok yang bisa kita temui disekitar kita, bahkan sosok yang kadang kita tidak sadari keberadaannya.
Karakter setiap tokoh begitu kuat. Kesedihan dan kegembiraan yang ada digambarkan dengan sangat menyentuh. Emosi kita akan diaduk-aduk saat membaca buku ini. Akhir yang terjadi sungguh luar biasa dramatis! Kisah yang awalnya berkesan biasa-biasa saja justru kian kebelakang kian menjadi tidak biasa.
Kisah Cinta yang Hilang memberikan gambaran betapa kuatnya tekat seorang lelaki muda untuk mencari sosok gadis impiannya yang menghilang. Ia berusaha tanpa kenal lelah untuk menemukan belahan jiwanya.
Penulis sukses membuat saya ikut merasa sedih kehilangan sosok gadis yang bernama Eloise Vasher. Ikut berdebar saat megira ada sosok Eloise di dekat si pemuda yang tak pernah putus aja mencarinya. Sekedar halusinasi atau......
Dari kelima kisah yang ada, kisah favorit saya adalah Hadiah Kejutan. Selesai membaca kisah ini saya baru sadar, sudah beberapa kali saya membacanya, tapi ketidakmampuan saya mengingat nama seseorang membuat saya sering lupa siapa yang menulis kisah itu.
Cerita ini memberikan gambaran betapa mencintai seseorang harusnya dilakukan tanpa pamrih sekecil apapun. Semuanya harus dilakukan dengan hati iklas, tanpa menghitung rugi-untungnya sebuah hubungan kasih.
Semua dilakukan demi pasangannya tanpa pernah memikirkan apakahkah yang sudah pernah dilakukan pasangannya untuk dirinya. Usaha iklas setiap orang untuk membuat pasangannya bahagia pastilah akan berbuah sesuatu yang manis.
Dari keseluruhan buku yang menarik ini, sepertinya bintang 3,5 (dibulatkan menjadi 4) layak diterima. Hanya saja saya masih penasaran akan arti kata merimakannya pada halaman 33. Maklum KBBI saya adalah milik kantor dan diletakkan di lemari kantor, sehingga saat membuat ulasan ini di rumah saya tidak bisa membukanya.
Mau mencoba yang online kok yah dari tadi error terus. Biasanya saya bisa bertanya pada Silvero, tapi entah kenapa saat ini dia menjadi sulit dihubungi. Kover buku yang dibuat berkesan ala jadul, justru memperkuat waktu terjadinya kisah yang ada dalam buku ini. Ciamik.............!
O. Henry adalah nama pena yang dipakai William Sydney Porter. Nama tersebut merupakan nama seorang sipir penjara dimana ia pernah ditahan. William lahir di Greensboro, 11 September 1862 , meninggal di New York City, 5 Juni 1910.
Semasa hidupnya ia telah menghasilkan 381 kisah pendek, bisa dikatakan ia adalah penulis yang cukup produktif. Namanya diabadikan guna penghargaan tahunan paling bergensi untuk cerpen terbaik di Amarika Serikat, O. Henry Award.
Cinta
Love
爱
Amore
αγάπη
liefde
Apapun penyebutannya itu pastilah akan selalu berada dalam hati setiap insan
*mendadak melo*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar