Pertanyaan tersebut muncul begitu saya selesai membaca buku ini. Untuk bisa menyatakan diri kita "normal", maka perlu dipertimbangkan versi "normal" mana yang akan kita ikuti. Belum lagi versi yang kita pilih, tentunya memiliki banyak syarat yang harus dipenuhi untuk bisa dikatakan "normal". Acapkali, sesuatu yang normal bagi dan beberapa orang, justru menjadi hal yang aneh bagi orang lain.
Cara saya memperlakukan koleksi Little Women sebagai contoh. Dengan membungkus buku dengan plastik, lalu menempatkannya pada boks plastik dengan serap lembab, dan membuat semacam katalog, akan dianggap wajar bagi sesama penggila buku. Namun tidak begitu anggapan mereka yang kurang menyukai buku.
Demikian juga yang terjadi dengan Keiko. Baginya, kehidupan yang ia jalani adalah hal yang wajar. Daripada menangisi anak burung yang mati, lebih baik membawanya pulang untuk diolah menjadi makanan. Ia tak paham kenapa ibu dan temannya malah memilih untuk mengubur anak burung itu.
Bekerja paruh waktu selama 18 tahun sebagai pegawai minimarket, merupakan hal yang normal untuknya. Terutama sekali karena minimarket memiliki buku panduan. "Aku bisa menjadi pegawai toko berkat adanya buku panduan yang sempurna, dan tanpa panduan itu, aku sama sekali tak tahu bagaimana caranya menjadi manusia normal." Dengan demikian ia tak perlu mencari contoh untuk memenuhi standar normal, cukup dengan mengacu pada apa yang tertera pada buku panduan saja.
Sekian lama bekerja, membuat seakan-akan seluruh sel dalam tubuhnya sudah terkait dengan minimarket. Ia minum air mineral yang dibeli dari minimarket, makanan yang ia masukkan dalam tubuh juga dibeli dari minimarket. Tak jarang, mimpinya juga terkait pekerjaannya di sana. Ia bahkan merasa bisa mendengarkan "suara" minimarket.
Bagian ini membuat saya agak penasaran. Kenapa pihak manajemen tidak mengangkatnya menjadi supervisor atau apalah namanya. Kenapa setelah sekian lama bekerja, ia yang tak diberikan kesempatan untuk maju?
Apalagi pada bagian yang mengisahkan bagaimana ia secara otomatis menyusun barang di sebuah minimarket yang ia masuki sehingga membuat pembeli berbelaja barang yang semula tak terjual. Hal ini membuktikan pengalaman dan kompetensi dirinya yang sudah mumpuni. Hem..., mungkin saya yang kurang paham sistem pekerja di Jepang.
Kisah ini sebenarnya tak sesederhana dari yang kita bayangkan. Kelucuan yang ditampilkan dalam kisah ini menyimbangi keseriusan tema yang diangkat oleh penulis. Dimana pandangan masyarakat pada seseorang sering kali membuat kehidupan seseorang menjadi kacau. Seseorang yang terlihat atau memiliki pandangan berbeda, akan langsung menjadi sasaran perundungan.
Dari sisi kejiwaan, sepertinya apa yang dilakukan Keiko bisa disebut sebagai tindakan orang yang mau keluar dari zona nyaman. Ia takut menghadapi banyak hal. Sehingga ketika ia sudah merasa nyaman berada dalam kondisi tertentu, maka ia tak ingin meninggalkan rasa kenyamanan yang ia miliki. Mereka yang belajar ilmu psikologi, tentu bisa menjelaskan lebih lengkap dari pada saya ^_^.
Sebagai pelengkap kisah, penulis menghadirkan tokoh Shiraha. Bisa dikatakan ia dan Keiko saling melengkapi. Shiraha yang semula juga bekerja paruh waktu di minimarket yang sama. Shiraha dipecat karena kerjanya yang dianggap tidak baik. Selama bekerja ia juga tak menunjukkan sikap yang terpuji.
Sesungguhnya ia hanya ingin mencari jodoh. Seorang perempuan yang mau mengurus dirinya, memberikan modal untuk ide usaha impiannya. Terutama sekali untuk menjawab pertanyaan banyak orang mengenai statusnya. Jika ada yang bertanya, maka ia bisa menjawab bahwa ia punya seorang kekasih.
Mendadak saya jadi teringat pada ucapan beberapa sahabat. Ada yang mengeluh karena sering ditanya kenapa belum juga hamil padahal sudah menikah selama sekian tahun. Stres akibat sering ditanya membuatnya menjadi berulang kali gagal hamil.
Sahabat yang lain, berkisah mendapat tekanan dari keluarga karena ia dan suaminya hanya memiliki satu orang anak. Mereka diharapkan memiliki anak banyak, terutama anak laki-laki supaya ada yang meneruskan nama keluarga. Kehidupan rumah tangga mereka yang selama ini harmonis menjadi sering muncul pertengkaran, terutama sehabis menghadiri acara keluarga.
Iseng, saya mampir ke situs Goodreads untuk melihat aneka kover buku ini. Versi terbitan Gramedia memang menarik, menawarkan nuansa seorang pekerja keras yang menyerahkan keseluruh kehidupannya untuk menjadi pekerja teladan.
Sebuah buku yang perlu dibaca oleh kaum muda sehingga mereka bisa mengambil hikmah dari kehidupan Keiko. Juga oleh mereka yang ingin maju namun takut menghadapi berbagai tantangan.
AJOQQ menyediakan 9 permainan yang terdiri dari :
BalasHapusPoker,Domino99 ,BandarQ,BandarPoker,Capsa,AduQ,Sakong,Bandar66 ( NEW GAME )
Ayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :)
Bonus : Rollingan 0.3% dan Referral 20% :)
WA;+855969190856