Penerjemah:
Armyanti Aprellia
Editor:
Anton WP
ISBN:
9786237245292
Halaman:
144
Cetakan:
Pertama-2020
Penerbit:
BukuKatta
Harga:Rp
55.000
Rating:
3.75/5
Jika kulakukan dengan cara Raffles saja, aku bisa saja menjadi
milyuner di dunia yang berlimpahan uang dan kemewahan ini, karena orang-orang
kaya di sini sangat teledor-tapi jika begitu ke mana perginya hati nuraniku? Di
sisi lain, jika hanya menggunakan cara Holmes, aku akan mati kelaparan, tapi
dengan kombinasi itu-ah-ada cukup uang, Sobatku, dengan sedikit ketenangan
hati.
~Raflles
Holmes &Co, hal 49~
Serupa
dengan Sherlock Holmes yang membutuhkan Dr John A
Watson untuk menuliskan kisah-kisahnya, Arthur J.
Raffles yang membutuhkan Harry "Bunny"
Manders. Atau Hercule
Poirot yang didampingi Kapten Arthur
Hasting. Maka wajarlah jika seorang campuran Holmes dan
Raffles juga membutuhkan pendamping untuk bisa mendokumentasikan kegiatannya.
Setiap tokoh besar memiliki pendamping, demikian juga dengan seorang Raffles
Holmes.
Entah
bagaimana dunia harus menerima, ketika seorang
detektif jatuh cinta dan menikah dengan seorang anak pencuri
budiman. Dua sosok yang berlawanan menjalin hubungan keluarga melalui sebuah
pernikahan. Belum jelas "jalur" mana yang dipilih oleh anak keturunan
mereka. Tentunya akan menarik untuk disimak.
Dalam
versi ini, disebutkan bahwa Holmes jatuh cinta pada putri tunggal
Raffles-Maejorie. Mereka bertemu ketika Holmes sedang menyelidiki sebuah
kasus. Cinta mengalahkan segalanya, Holmes menikahi Maejorie dan
kasus ditutup tanpa penyelesaian. Sebuah hal yang tak biasa mengingat selama
ini seorang Holmes selalu bisa menyelesaikan kasusnya,
Pernikahan
tersebut melahirkan sebuah anak laki-laki yang dikenal dengan nama Raffles
Holmes. Buku ini menawarkan sesuatu yang unik, kisah yang disampaikan langsung
dari mulut Raffles Holmes dan dicatat oleh Mr Jenkins seorang
penulis. Terdapat 8 kisah mengenai sepak terjang Raffles Holmes
sendiri, 1 kisah mengenai pertemuan dirinya dengan Jenkins, serta
kisah mengenai asal mula dirinya.
Kisah
favorit saya adalah kisah Nostalgia Nervy Jim Si Penjambret di halaman 97.
Pertemuan tak sengaja antara Raffles Holmes
dengan Nervy Jim, yang semula mengira ia adalah Sherlock Holmes tokoh yang
membuatnya dipenjara, membuat Holmes berada dalam sebuah petualangan yang
tak terduga.
Ternyata
Nervy Jim lebih menyukai kehidupannya di penjara. Ia tak usah memikirkan
bagaimana cara mencari makan, di mana ia tinggal, semua kebutuhan
terpenuhi. Maka muncul permintaan anehnya agar Holmes muda membuatnya dipenjara.
Bukan Raffles Holmes jika tidak bisa memecahkan masalah tersebut.
Ketika itu, hukuman untuk pencuri lumayan lama. Dengan berada lama di penjara maka kehidupan Nervy Jim akan terpenuhi sekitar 5-15 tahun, lumayan lama juga. Ironi bukan, ketika tempat yang paling aman dan nyaman bagi seseorang justru berada di tempat yang tak diinginkan oleh kebanyakan orang.
Dari
kisah-kisah yang disampaikan, terlibat sekali bagaimana Holmes mewarisi kecerdikan ayahnya. Tak ada masalah yang tak bisa ia selesaikan. Ditambah
seperti juga Holmes dan Raffles, ia memiliki kepandaian menyamar yang sangat
mumpuni. Unsur Raffles dalam dirinya muncul dalam upaya mencari keuntungan
dalam tiap tindakan.
Contohnya,
bagaimana ia tak sengaja berada dalam Kasus Kamar 407. Kecerdikannya membuatnya
tahu sedang terjadi sebuah tindak kejahatan. Dengan melibatkan diri dalam kasus
tersebut, ia tak hanya membantu pihak lain menggagalkan sebuah kejahatan, tapi
juga mendapat keuntungan bagi dirinya.
Atau jika
perlu, Raffles Holmes menciptakan sebuah kasus, seperti Kasus Tanda Terima
Bagasi Kuningan, lalu dengan cerdiknya mengambil keuntungan bagi dirinya
sendiri. Sisi baiknya muncul ketika ia membagi dua keuntungan yang ia peroleh
dari aksinya dengan Jenkins.
Jika
menilik kisah kemunculan J.A Raffles, keberadaannya diciptakan pada tahun 1898
oleh EW Hornung, ipar dari Sir Arthur Conan Doyle. Raffles
diciptakan sebagai sosok yang berlawan dengan Holmes. Seorang olahragawan
profesional, ramah dan menarik, namun ternyata adalah pencuri
profesional yang hanya mencuri milik si kaya. Doyle sendiri yang menyarankan
agar Raffles dipertahankan sebagai sebuah seri.
Memadukan
dua sifat yang berbeda dalam satu orang tentunya akan menjadi suatu kisah yang
seru. Selain kisah pemecahan misteri, pembaca juga akan disuguhi bagian
pertentangan batin dalam sosok Holmes Raffles. Bagian ini paling menarik
Untung ada
Jenkins! Keberadaan Jenkins tak hanya menjadi juru catat kisah Raffles Holmes,
namun juga menjadi penjaganya. Ia harus memastikan sisi Raffles dalam diri
Raffles Holmes tidak menguasai dirinya. Dengan kata
lain Jenkins harus selalu mengingatkan agar sahabatnya itu tidak melakukan
perbuatan yang menyimpang. Contohnya ada dalam kisah Kasus Stomacher
Berlian Mrs Burlingame.
Lebih
jelas, simak yang tertera di halaman 38, " Raffles dalam diriku juga
mengatakan demikian, tapi Sherlock Holmes yang ada dalam nadiku berkata
lain-aku tak bisa menyimpannya,..." Meski sukses memecahkan misteri
pencurian benda berharga, godaan tetap saja muncul.
Pada
halaman 39, terlihat jelas pertentangan batin dari seorang anak yang berasal
dari dua "jalur" yang sangat bertentangan. "Dari sisi
ayahku," katanya serasa mendesah. "Dari sisi ibuku, itu sedikit
sulit." Tugas Jenkins tidaklah semudah yang ia kira.
Dari sudut pandang saya, tak hanya Raffles Holmes yang mendapatkan keuntungan dari penjualan kisah-kisah yang dicatat oleh Jenkins. Keduanya saling memberikan keuntungan. Sebenarnya, menurut saya Jenkins lebih mendapat keuntungan dari sisi keuangan. Tak hanya royalti yang ia bagi berdua dengan Holmes, tapi juga mendapat keuntungan dari kiprah Holmes memuaskan sisi Raffles dalam dirinya.
Pembaca
akan menemukan banyak paragraf dengan kalimat yang panjang. Paragraf yang ada
di halaman 55 sebagai contoh. Terdiri lebih dari 20 baris. Kemudian pada
hal 103, terdapat lebih dari 60 baris. Butuh konsentrasi ekstra untuk menamatkan
sebuah paragraf seperti itu. Tapi percayalah, usaha sepadan dengan hasil.
Kover buku ini juga menarik. Kesannya mewah dengan nuansa abu-abu dengan ilustrasi gambar beberapa pernak-pernik seperti siluet wajah, pipa, topi dan kaca pembesar yang langsung mengingatkan saya pada sosok Sherlock Holmes. Sementara untuk sosok Raffles, saya masih belum yakin mana yang bisa merepresentasikan dirinya.
Mungkin karena pembaca kita lebih sering dicekoki dengan sosok Holmes. Sementara pengenalan akan sosok Raffles selama ini tak seperti Holmes. Seingat saya baru ada beberapa buku terjemahan yang beredar dengan mengusung Raffles sebagai tokoh utama.
Bacaan yang cocok bagi segala umur mulai lagi remaja. Bagi mereka yang menyukai kisah detektif, buku ini wajib dibaca karena Anda akan menemukan trik yang tak biasa. Apalagi fans berat kisah-kisah Sherlock Holmes, buku ini wajib dibaca. Sosok Raffles Holmes menyerupai ayahnya Sherlock Holmes namun dalam versi yang lebih sesuai dengan jiwa anak muda.
Sang penulis, John Kendrick Bangs (27 Mei 1862 - 21 Januari 1922) diakui sebagai penulis satire ternama Amerika di zamannya, dan pelopor Fantasi Bangsian modern, aliran penulisan fantasi yang menceritakan kehidupan sesudah kematian dalam seluruh atau sebagian plotnya. Buku ini terbit pertama kali pada tahun 1906.
Sang penulis, John Kendrick Bangs (27 Mei 1862 - 21 Januari 1922) diakui sebagai penulis satire ternama Amerika di zamannya, dan pelopor Fantasi Bangsian modern, aliran penulisan fantasi yang menceritakan kehidupan sesudah kematian dalam seluruh atau sebagian plotnya. Buku ini terbit pertama kali pada tahun 1906.
Buku ini
mengembalikan sensasi membaca yang sempat hilang beberapa waktu lalu. Melalui
buku ini, membaca tak hanya sekedar mengisi waktu luang, memenuhi target RC di
GRI, atau mengurangi timbunan yang terbengkalai. Buku ini menimbulkan lagi rasa
penasaran melahap tiap halaman, tersenyum puas ketika suatu kisah tamat.
Semangat membacaku bangkit kembali melalui buku ini.
Spektakuler
Spektakuler
mari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
BalasHapusBONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
BONUS REFERAL 20% seumur hidup.