Penulis: Azimah Subagijo
ISBN: 9786232420984
Halaman: 103
Cetakan: Pertama-Februari 2020
Penerbit: Naura Books
Harga: Rp 49.000
Rating:3.25/5
Diet & Detoks Gadget: Kiat Bebaskan Diri dan Keluarganya dari Kecanduan Gadget (2019), merupakan sebuah buku yang penuh dengan aneka informasi terkait problem yang belakangan ini banyak dihadapi orang tua, kecanduan gadget.
Seharusnya gadget menjadi hal yang bermanfaat jika dipergunakan dengan benar. Buku ini akan memberikan ulasan mengenai dampak dari pemanfaatan gadget yang tak tepat, termasuk bagaimana cara mengatasi hal tersebut.
Buku yang sarat pengetahuan ini akan membuka wawasan pembaca, terutama para orang tua dan guru, banyak hal terkait kecanduan gadget pada anak, antara lain;
1. Tanda anak kecanduan gadget;
2. Dampak negatif secara fisik dan psikis akibat kecanduan gadget;
3. Peranan guru dalam mengatasi kecanduan gadget;
4. Memahami tentang diet gadget;
5. Seputar detoks gadget.
Memasuki era Revoluasi 4.0, keberadaan gadget menjadi sangat penting. Berdasarkan KBBI, gadget yang berarti peranti (perangkat) elektronik atau mekanik yang memiliki fungsi praktis. Umumnya orang mengidentikan gadget dengan telepon pintar, tablet, dan notebook.
Disamping manfaat, gadget juga ternyata membawa bahaya jika tidak dimanfaatkan secara bijak. Aneka kemudahan yang ditawarkan misalnya, malah membuat orang menjadi tergantung.
Apakah anak Anda begitu asyik hingga menghabiskan banyak waktu dengan gadget? Bahkan sering mempergunakannya waktu dan tempat yang tak lazim? Seakan ia begitu enggan terpisah dari gadget yang ia miliki
Anak Anda lebih menyukai berinteraksi melalui gadget daripada dengan orang? Ia juga akan merasa kesal jika diminta meletakkan gadget ketika sedang berbicara dengan Anda. Ia juga selalu meletakkan gadget di mana ia bisa melihatnya dengan jelas seakan ia akan kehilangan informasi penting jika terlalu lama tidak mengecek gadgetnya.
Anak sering mengecek gadget karena tak ingin ada informasi yang hilang ketika mereka tak melihat gadget. Hal ini.dikenal dengan nama FoMo-Fear of Missing Out. Bagaimana? Anda temukan hal tersebut dalam diri anak Anda? Jika demikian maka ia sudah terkena nomophobia-ketakutan beraktivitas sehari-hari tanpa gadget.
Dalam buku ini, ada beberapa pertanyaan yang diajukan. Jika jawaban Anda memenuhi skala tertentu, maka Anda bisa dikategorikan sebagai pengguna gadget biasa, nyaris kecanduan, atau malah sudah kecanduan. Hem..., saya masuk kategori mana ya,coba ah.
Cara yang bisa diambil untuk mengatasi gangguan gadget adalah melalui detoks dan diet gadget. Penulis memberikan banyak saran yang sangat bermanfaat bagi orang tua dan guru guna mencegah dan mengatasi kecanduan gadget pada anak.
Meski hanya terdiri dari 103 halaman, buku ini bisa membuat para pembacanya, terutama orang tua dan guru, menjadi lebih memahami akan bahaya gadget. suatu hal yang sering dianggap sepele oleh banyak orang.
Buku ini sangat perlu dibaca oleh para orang tua yang ingin membelikan anaknya gadget; para pemerhati dunia anak dan remaja; para psikolog & psikiater; tentunya juga para guru.
Meski judulnya mengandung unsur diri dan keluarga, namun ternyata isinya lebih banyak ditujukan bagi anak. Memang bisa juga diperuntukkan bagi diri sendiri, namun kalimat yang dibuat sepertinya lebih mengarah pada anak.
Azimah Subagijo merupakan Ketua Perhimpunan Masyarakat Tolak Pornografi-MTP. Serta orang yang berada dibalik disahkannya UU No 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. Beliau juga aktif sebagai fasilitator nasional sistem perlindungan anak
Lulusan FISIP UI ini selain menulis buku, juga menjadi pembicara tetap di Program Parenting Line di Radio Bravos, Jakarta. Bukunya antara lain; Ayo Ajak Teman-Teman Kita Sadari Bahaya Pornografi (2009); Ketika Film Layar Lebar Hadir di TV (2015); dan Don't Sexting (2018).
Buku tipis dengan isi tebal.
ISBN: 9786232420984
Halaman: 103
Cetakan: Pertama-Februari 2020
Penerbit: Naura Books
Harga: Rp 49.000
Rating:3.25/5
Diet & Detoks Gadget: Kiat Bebaskan Diri dan Keluarganya dari Kecanduan Gadget (2019), merupakan sebuah buku yang penuh dengan aneka informasi terkait problem yang belakangan ini banyak dihadapi orang tua, kecanduan gadget.
Seharusnya gadget menjadi hal yang bermanfaat jika dipergunakan dengan benar. Buku ini akan memberikan ulasan mengenai dampak dari pemanfaatan gadget yang tak tepat, termasuk bagaimana cara mengatasi hal tersebut.
Buku yang sarat pengetahuan ini akan membuka wawasan pembaca, terutama para orang tua dan guru, banyak hal terkait kecanduan gadget pada anak, antara lain;
1. Tanda anak kecanduan gadget;
2. Dampak negatif secara fisik dan psikis akibat kecanduan gadget;
3. Peranan guru dalam mengatasi kecanduan gadget;
4. Memahami tentang diet gadget;
5. Seputar detoks gadget.
Disamping manfaat, gadget juga ternyata membawa bahaya jika tidak dimanfaatkan secara bijak. Aneka kemudahan yang ditawarkan misalnya, malah membuat orang menjadi tergantung.
Anak Anda lebih menyukai berinteraksi melalui gadget daripada dengan orang? Ia juga akan merasa kesal jika diminta meletakkan gadget ketika sedang berbicara dengan Anda. Ia juga selalu meletakkan gadget di mana ia bisa melihatnya dengan jelas seakan ia akan kehilangan informasi penting jika terlalu lama tidak mengecek gadgetnya.
Anak sering mengecek gadget karena tak ingin ada informasi yang hilang ketika mereka tak melihat gadget. Hal ini.dikenal dengan nama FoMo-Fear of Missing Out. Bagaimana? Anda temukan hal tersebut dalam diri anak Anda? Jika demikian maka ia sudah terkena nomophobia-ketakutan beraktivitas sehari-hari tanpa gadget.
Dalam buku ini, ada beberapa pertanyaan yang diajukan. Jika jawaban Anda memenuhi skala tertentu, maka Anda bisa dikategorikan sebagai pengguna gadget biasa, nyaris kecanduan, atau malah sudah kecanduan. Hem..., saya masuk kategori mana ya,coba ah.
Cara yang bisa diambil untuk mengatasi gangguan gadget adalah melalui detoks dan diet gadget. Penulis memberikan banyak saran yang sangat bermanfaat bagi orang tua dan guru guna mencegah dan mengatasi kecanduan gadget pada anak.
Meski hanya terdiri dari 103 halaman, buku ini bisa membuat para pembacanya, terutama orang tua dan guru, menjadi lebih memahami akan bahaya gadget. suatu hal yang sering dianggap sepele oleh banyak orang.
Buku ini sangat perlu dibaca oleh para orang tua yang ingin membelikan anaknya gadget; para pemerhati dunia anak dan remaja; para psikolog & psikiater; tentunya juga para guru.
Meski judulnya mengandung unsur diri dan keluarga, namun ternyata isinya lebih banyak ditujukan bagi anak. Memang bisa juga diperuntukkan bagi diri sendiri, namun kalimat yang dibuat sepertinya lebih mengarah pada anak.
Lulusan FISIP UI ini selain menulis buku, juga menjadi pembicara tetap di Program Parenting Line di Radio Bravos, Jakarta. Bukunya antara lain; Ayo Ajak Teman-Teman Kita Sadari Bahaya Pornografi (2009); Ketika Film Layar Lebar Hadir di TV (2015); dan Don't Sexting (2018).
Buku tipis dengan isi tebal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar