Benar
rupanya!
Seseorang
pernah mengatakan pada saya, jika setiap hari kamu disuguhi gambar atau ucapan
yang sama secara terus menerus, efeknya kamu akan mulai merasa tertarik. Bukan
tak mungkin kamu malah akan menyukai, bahkan tergila-gila akan hal tersebut.
Kali ini saya terkena dampak obralan dari TB Gramedia Cinere Mall yang
menggelar lapaknya di area kantor. hingga akhir bulan November 2019. Tepatnya terkena racun penjualan komik yang
disebut-sebut harganya Rp 1.000/ eksemplar.
Pertama,
coba bongkar dengan seksama tumpukan yang ada. Kadang, harta karun bagi kita
justru buku yang tak diminati oleh orang lain.
Jangan ragu bertanya jika melihat seseorang menemukan komik yang kalian incar. Umumnya, komik yang berasal dari jenis yang sama diletakkan berdekatan, calon pembelilah yang membuat mereka terpisah hi hi hi.
Jangan ragu bertanya jika melihat seseorang menemukan komik yang kalian incar. Umumnya, komik yang berasal dari jenis yang sama diletakkan berdekatan, calon pembelilah yang membuat mereka terpisah hi hi hi.
Saya
sempat melihat mbak petugas meletakkan QED nomor 48 setumpuk (kira-kira
10-15 buku), dalam hitungan menit mahasiswa yang sibuk memilih membuat komik
tersebut menyebar ke seluruh area komik. Siapa tahu, komik yang kalian inginkan berada tak jauh dari tempat pembeli lain menemukannya.
Kedua,
jika memang sudah menyerah mencari dan hanya menemukan sekitar 7-8 komik,
jangan ragu untuk pasang wajah memelas dan bertanya pada calon pembeli yang
lain, apakah mereka memberi izin jika kalian ikut menggabungkan komik yang
kaliah pilih dalam belanjaannya mereka? Misalnya mereka hanya menemukan 8
komik, ditambah 8 milik kalian jumlahnya 16, lebih dari 10! Harga satuan
menjadi Rp 1.000.
Bagi
calon pembeli yang lain, hal ini juga membantu lho. Mereka yang malas atau
lelah mencari bisa tertap memiliki komik dengan harga sangat terjangkau.
Sama-sama untung. Siapa tahu setelah itu mereka bisa berkenalan dan menjadi
sahabat bertukar baca komik, kenapa tidak? Sesama penggila bacaan akan lebih
mudah berteman (biasanya begitu).
Lalu jika komik yang ingin diboyong hanya 1-2 komik saja? Coba bicara dengan mbak
atau mas yang bertugas di kasir, siapa tahu kalian bisa tetap membeli dengan
harga yang juga murah walau bukan Rp 1.000. Tetap bisa membaca komik dengan
gembira bukan?
Oh
ya, kemarin saya membeli 10 komik, antara QED, Otoboke , Kobochan, The Secret
Case of S.H, King's Detective Note, Border, dan untuk adik saya. Kobochan
dan Otoboke sebenarnya dibaca menghilangkan stress. Karya Masashi Ued paling
manjur untuk membuat saya tertawa. Sementara sisanya, dibeli sekedar mengenang kesukaan membeli komik kisah detektif.
Jadi pingin bikin coretan iseng nih seputar komik yang dibeli.
Jadi pingin bikin coretan iseng nih seputar komik yang dibeli.
Judul:
New Kobochan #14
Penulis:
Masashi Ueda
Alih
bahasa: Hendy R
Editor:
Nia Ikasary
ISBN:
9789796635038/ 9786020018515
Halaman:
127
Cetakan:
Pertama-2012
Penerbit:
PT Elex Media Komputindo
Kecintaan
kakek dan nenek pada Kobo tak perlu diragukan lagi. Keduanya sangat bangga pada
Kobo. Pada satu bagian kisah, diceritakan bagaimana kakek dengan bangganya
memamerkan foto Kobo di telepon genggam pada orang lain di bangku taman.
Bukan hal aneh jika seorang kakek memamerkan foto cucunya, biasanya hal tersebut dilakukan jika sang cucu tak ada di dekat mereka. Kocaknya ketika kakek memamerkan foto tersebut, Kobo sedang duduk di sebelah kakek hi hi hi. Buat apa melihat foto melalui telepon genggam jika cucu ada di sebelah, lebih baik langsung saja ^_^.
Bukan hal aneh jika seorang kakek memamerkan foto cucunya, biasanya hal tersebut dilakukan jika sang cucu tak ada di dekat mereka. Kocaknya ketika kakek memamerkan foto tersebut, Kobo sedang duduk di sebelah kakek hi hi hi. Buat apa melihat foto melalui telepon genggam jika cucu ada di sebelah, lebih baik langsung saja ^_^.
Begitulah
kakek dan nenek. Keduanya begitu memanjakan Kobo, walau sesekali juga
memarahinya. tapi jangan biarkan mereka pergi hanya dengan Kobo saja, misalnya
ke supermarket. Bisa segala jajanan yang diminta Kono akan mereka
belikan. Tak ingat apakah terlalu manis, tak baik untuk gigi, dan lainnya.
Kobo tentunya sangat berbahagia, sementara ibunya akan mengerutkan kedua
alis.
Jika
ada yang mengatakan bahwa kasih kakek dan nenek pada cucunya melebihi
kasih pada anaknya, bisa jadi benar adanya jika melihat bagaimana sayang
kakek dan nenek pada Kobo. Bahkan pada halaman terakhir kisah ini, digambarkan
bagaimana kakek menemani Kobo bermain
ambil ikan dengan membawa wadah plastik sendiri. Meski Kakek tak bisa
menahan malu karena kelakuan Kobo.
Judul:
New Kobochan #20
Penulis:
Masashi Ueda
Alih
bahasa: Dudi YP
Editor:
Nia Ikasary
ISBN:
9789796635038/ 9786020032450
Halaman:
127
Cetakan:
Pertama-2012
Penerbit:
PT Elex Media Komputindo
Kobo
punya adik perempuan!
Wah bangganya ia menjadi kakak. Teman-teman Kobo bahkan
datang ke rumah untuk melihat sang adik yang bernama Miho. Mereka memasuki
rumah dengan perlahan agar tidak membangunkan Miho. Ternyata Miho sudah bangun,
justru ayah, ibu, nenek dan kakek yang tertidur kelelahan.
Semua
begitu memuja Miho. Banyak hal yang berubah karenanya. Kobo dan kakek
harus mengucapkan salam lebih perlahan ketika kembali dari bepergian. Sementara
ayah justru harus segera menyapa ibu agar ibu tidak kaget dan berteriak karena ayah sering mendadak ada di rumah tanpa mengucapkan salam sehabis bepergian.
Kakek yang sering digambarkan bersikap agak masa bodoh dengan urusan rumah tangga, bahkan mau belajar memandikan bayi. Begitu cintanya pada Miho, ketika melihat
anak ikan tersangkut dikailnya kakek langsung teringat Miho. Ujungnya kakek batal memancing, langsung pulang. Tak hanya itu, setiap hari sekitar pukul 5
pagi, kakek juga ikut bangun demi Miho.
Sebagai
kakak, kadang Kobo juga jahil. Misalnya mempergunakan popok (pempers maksudnya)
milik Miho agar ia tidak ngompol karena makan semangka sebelum tidur. Agar tidak mengompol katanya, mungkin Kobo meniru Miho yang dipasangkan popok setiap malam.
Dilain waktu, Kobo juga menemani Miho ketika ada gluduk dan petir saat hujan, walau akhirnya ia bersembunyi di dekat tempat Miho tidur karena takut. Kobo dan kakek juga rela wajahnya kena tangan Miho yang sudah mulai bisa bergerak. Semuanya bergembira karena Miho.
Dilain waktu, Kobo juga menemani Miho ketika ada gluduk dan petir saat hujan, walau akhirnya ia bersembunyi di dekat tempat Miho tidur karena takut. Kobo dan kakek juga rela wajahnya kena tangan Miho yang sudah mulai bisa bergerak. Semuanya bergembira karena Miho.
Judul:
Otoboke Section Chief #25
Penulis:
Masashi Ueda
Alih
bahasa: Dudi Yudia Permana
Editor:
Binarti
ISBN:
9789792773262/
9786020252742
Halaman:
127
Cetakan:
Pertama-2014
Penerbit:
PT Elex Media Komputindo
Konon,
tokoh Pak Kepala Seksi muncul dalam kisah Kariage Kun. Karena sosoknya menarik
banyak pembaca, maka Masashi Ueda mengangkat tokoh tersebut menjadi sebuah
komik tersendiri. Kisahnya seputar kehidupan di kantor serta di rumah.
Meski digambarkan galak, namun ternyata Pak Kepala Seksi juga humoris. Sering kali ia berlaku kekanak-kanakan dengan sang anak. Misalnya ketika salju turun, ia membeli garupan punggung untuk dipasang pada bakiak. Ide nyelenih dengan alasan menghindari bakiak slip ketika dipakai berjalan di salju.
Walau selalu berusaha berpenampilan rapi, ternyata urusan pakaian yang dikenakan Pak Kepala Seksi sebagai lapisan punya banyak kisah. Ada kaos yang kelunturan celana jeans istrinya, ada yang berupa kaos joging namun tak pernah dipakai untuk berolah raga hingga butut, bahkan ada kaos yang sudah berwarna kuning karena lama dipakai.
Ada juga bagian yang mengisahkan ia bergaya menutupi jas yang robek pada bagian lengan. Maklum, mungkin usianya sudah tua sehingga dibuat bergerak agak banyak sedikit langsung sobek. Ternyata ia tak senecis gambaran luar selama ini.
Sayang, saya tak menemukan kisah bersama Kariage dalam buku ini, mungkinkah ada dalam buku yang lain? Penasaran, tentunya kocok mengetahui bagaimana kekonyolan Kariage dari sisi Pak Kepala Seksi. Selama ini dalam kisah Kariage, Pak Kepala Seksi selalu menjadi korban kejahilannya.
Lumayan buat menghibur. Seperti yang saya sebut di atas, karya Masashi Ueda salah satu favorit saya. Bisa membuat tertawa lepas, walau kadang sama juga dengan menertawakan diri sendiri.
Sayang, saya tak menemukan kisah bersama Kariage dalam buku ini, mungkinkah ada dalam buku yang lain? Penasaran, tentunya kocok mengetahui bagaimana kekonyolan Kariage dari sisi Pak Kepala Seksi. Selama ini dalam kisah Kariage, Pak Kepala Seksi selalu menjadi korban kejahilannya.
Lumayan buat menghibur. Seperti yang saya sebut di atas, karya Masashi Ueda salah satu favorit saya. Bisa membuat tertawa lepas, walau kadang sama juga dengan menertawakan diri sendiri.
Bongkar-bongkar lagi ah, mumpung bazar sampai akhir bulan. Siapa tahu menemukan yang unik lagi.
http://agensbobetterpercaya.biz/ Merupakan Salah Satu Situs Resmi Sbobet Yang Mengunakan Link Alternatif Sbobet Tanpa Nawala Mobile
http://agensbobetterpercaya.rocks/ Merupakan Agen Sbobet Terpercaya Yang Mengunakan Link Alternatif Sbobet Terbaru Tanpa Internet Positif
http://loginsbobet.top/ Merupakan Agen Sbobet Online Terpercaya Yang Mengunakan Link Alternatif Sbobet Android Tanpa Nawala