Penulis: ARMY Indonesia
Penyunting: Orinthia Lee & Yuli Pritania
ISBN: 9786023859313
Halaman: 165
Cetakan: Pertama-Juli 2019
Penerbit:Naura Books
Harga: Rp 89.000
Rating: 3.5/4
Lewat mereka, Tuhan memperbaiki jalanku.
Lewat mereka, Tuhan menolongku.
Entah apa yang akan terjadi jika dulu aku tidak mengecek
ponselku yang kemudian membawaku kepada tujuh orang yang cukup berpengaruh
dalam hidupku itu.
~halaman 93~
Sebuah pengakuan dari salah satu ARMY-sebutan bagi fans BTS
tentang bagaimana kehidupan mereka berubah dratis sejak mulai mendengarkan lagu dan mengenal BTS, membuat siapa saja
yang membaca akan terharu.
Buku ini berisikan aneka kisah menyentuh dari para ARMY tentang
bagaimana BTS mengubah kehidupan mereka. Lebih dari 20 kisah dari ARMY yang berprofesi
sebagai mahasiswa, karyawan, dan Account Executive. Dengan rentang usia beragam
dan berasal dari berbagai daerah.
Seorang karyawan di Bogor sebagai contoh. Meski usianya sudah 28
tahun, usia yang sering dianggap terlalu
matang untuk ikut menikmati lagu ala BTS, ia menyukai BTS karena syair
lagunya banyak memberikan inspirasi dalam menjalani hidup, selain memang
menghibur. Tema lagu yang sederhana dan banyak mengangkat seputar kisah
kehidupan, sering kali membuat yang mendengar merasa memiliki persamaan, memicu
munculnya kedekatan emosional.
Kalimat I'm the one I
should love in this world telah membuat kehidupan seorang gadis berusia 14
tahun di Depok menjadi lebih berwarna. Ia lebih berani mengekspresikan diri,
imajinasinya juga jadi berkembang dengan pesat. Remaja itu juga semakin
mencintai dirinya sendiri dan memahami bahwa usaha tidak pernah mengkhianati
hasil.
Bagi Siti Halimah yang berusia 17 tahun, lagu First Love BTS mampu membuatnya tenang
melebihi mariyuana yang selama ini di Konsumsinya dengan alasan mencari
ketenangan. Pergaulan buruknya mulai berkurang. Ia menjadi anak yang
lebih baik. Pandangan hidupnya telah berubah, pergaulan bebas sekarang baginya justru membawa kesengsaraan,
bukan kebahagian.
Seorang yang berprofesi sebagai penerjemah semula merasa
rendah hati karena merasa kemampuannya hanyalah sebatas mengalihkan bahasa
saja. Melalui BTS ia menjadi sosok yang lebih percaya diri. Baginya ada tiga
hal penting yang bisa diambil dari lagu-lagu BTS.
Pertama apapun yang terjadi hasil tidak mengkhianati usaha.
Kedua jangan bergantung kepada tempanya berpijak. Terakhir yakinlah bahwa we can push ourselves more than we think.
Berkat BTS juga ia langsung ditempatkan di level 4 saat mengikuti placement test guna mengikuti pendidikan
di sebuah institut bahasa Korea, padahal ia tak pernah mengikuti pendidikan
resmi. Dan sekarang ia sudah berani mencoba mempelajari bahasa asing lain lagi.
Pada bagian belakang, terdapat semacam playlist lagu-lagu BTS.
Disajikan dalam bentuk huruf Korea-Hangul, lalu bahasa Korea, dan terjemahannya dalam
bahasa Indonesia. Terdapat sebanyak 5 lagu dalam bagian ini. Mulai dari Intro:
Persona, Make It Right, Home, hingga Dianyaus.
Dibandingkan dengan buku yang mengulas mengenai sebuah group
band,mbuku ini menawarkan sesuatu yang
berbeda. Bukan bagaimana kehidupan para anggota BTS yang diuraikan dalam buku ini, tapi lebih pada bagaimana lagu mereka memberikan inspirasi bagi para fans, serta bagaimana pandangan mereka terhadap kehidupan ini.
Banyak pesan moral yang ditemukan dalam buku ini. Dan tentunya bagi kaum muda, jika idolanya memberikan sebuah pesan positif akan diingat selalu sehingga membawa dampak yang besar bagi kehidupannya.
Melihat foto RM, leader BTS yang memegang buku Think Like
a Freak, langsung ingin memberikan banyak jempol. Tak heran jika ia
dikagumi banyak orang karena bakat dan kecerdasannya. Bagi saya jika
seorang berfoto dengan memegang buku, itu tanda ia suka
membaca. Kecuali untuk kepentingan endors. Wajarkan kalau dia mampu
membuat pidato sebaik yang dibacakan di PBB.
Sekedar tambahan, mungkin ada yang belum membaca terjemahan
pidato BTS dihadapan para pemimpin dunia
yang hadir dalam acara UNICEF di kantor pusat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),
New York, Amerika Serikat, pada Senin 24 September 2018 waktu setempat.
Terima kasih Bapak Sekretaris Jenderal PBB, Direktur Eksekutif
UNICEF, dan seluruh hadirin serta tamu undangan dari seluruh dunia.
Nama saya Kim Nam Joon atau dikenal sebagai RM, pemimpin dari
grup BTS. Sebuah kebanggaan yang luar biasa bagi kami untuk diundang pada
kesempatan yang penting bagi para generasi muda di dunia ini. Akhir November
lalu, BTS meluncurkan kampanye Love Myself bersama UNICEF untuk membangun
kepercayaan bahwa cinta sejati dimulai dari diri mencintai kita sendiri.
Kami bersama UNICEF membuat program untuk melindungi anak-anak
dan para remaja di seluruh dunia dari kekerasan. Penggemar kami menjadi bagian
utama dari kampanye ini dengan aksi dan antusiasme mereka. Kami benar-benar
memiliki penggemar terbaik di dunia ini.
Saya akan mulai membicarakan tentang diri saya. Saya lahir di
Ilsan, sebuah kota kecil dekat Seoul, Korea Selatan. Di sana merupakan tempat
yang sangat indah dengan danau, bukit, hingga festival bunga tahunan. Saya
telah menghabiskan masa kecil saya dengan bahagia di sana dan saya hanya
seorang anak laki-laki biasa.
Saya selalu melihat ke atas langit malam hari dan
bertanya-tanya. Dan saya bermimpi tentang seorang anak laki-laki. Saya pernah
membayangkan bahwa saya adalah pahlawan yang bisa menyelamatkan dunia.
Itu adalah intro dari salah satu album awal kami. Di sana ada
bagian yang mengatakan, ‘jantung saya berhenti saat saya berusia sembilan atau
sepuluh tahun’
Melihat ke belakang, saya berpikir bahwa ketika saya mulai
khawatir tentang diri saya oleh orang lain dan mulai melihat diri sendiri
melalui mata mereka. Saya berhenti melihat ke atas langit malam dan
bintang-bintang. Saya berhenti bermimpi. Sebaliknya, saya mencoba mendesak diri
saya masuk ke dalam apa yang orang lain buat. Segera setelah saya memulainya,
saya berteriak dengan suara saya sendiri dan mulai mendengar suara orang lain.
Tidak ada seorang pun memanggil nama saya, begitupun sebaliknya. Jantung saya
berhenti dan mata saya tertutup perlahan. Jadi seperti ini, saya, kita semua
kehilangan nama. Kita jadi seperti hantu
Lalu saya pergi ke dekat altar di gereja dan ada sebuah musik.
Di sana ada suara kecil yang mengatakan, “Bangunlah dan
dengarkan dirimu sendiri!” Itu membuat saya terdiam untuk waktu yang cukup lama, mendengar
musik, dan memanggil nama saya.
Walaupun setelah saya memilih untuk bergabung dengan BTS, di
sana banyak rintangan yang dihadapi. Beberapa orang mungkin tidak percaya, tapi
banyak orang mengira kami tidak memiliki harapan. Terkadang saya hanya diam,
tapi saya berpikir saya beruntung bahwa saya tidak menyerah atas itu semua.
Saya yakin bahwa saya dan kita akan membuat kesalahan dan jatuh seperti itu.
BTS telah menjadi artis yang tampil di tempat yang luas ini dan
menjual jutaan album, tapi saya tetap seorang lelaki biasa berusia 24 tahun.
Jika ada sesuatu yang membuat saya mendapat penghargaan, itu hanya mungkin
karena saya memiliki member BTS lainnya disamping saya. Berkat cinta dan dukungan
Army, penggemar kami di seluruh dunia.
Mungkin saya membuat kesalah kemarin, tapi kemarin, saya
tetaplah saya. Hari ini, saya dan dengan segala kesalahan saya. Besok, saya
mungkin sedikit lebih bijaksana dan itu akan tetap menjadi saya juga. Kesalahan-kesalahan
saya adalah diri saya sendiri yang membuat bintang-bintang paling terang hidup
dalam diri saya. Saya telah mencintai diri saya sendiri, untuk siapa saya, dan
untuk orang yang ingin menjadi saya.
Saya ingin mengucapkan bagian akhir. Setelah kami merilis album
Love Yourself dan meluncurkan kampanye Love Myself, kami mulai mendengar cerita
yang luar biasa dari penggemar kami di seluruh dunia, pesan bagaimana mereka
mengatasi penderitaan dalam hidup dan mulai mencintai diri mereka sendiri.
Cerita itu sering mengingatkan kami tentang rasa tanggung jawab.
Jadi, mari kita melangkah sekali lagi. Kita harus belajar mencintai diri kita
sendiri, sekarang saya ingin mendorong kalian agar berbicara pada diri sendiri.
Saya akan bertanya pada Anda semua. Siapa namamu? Apa yang membuatmu bisa
bangkit dan berdebar? Beritahu saya cerita itu! Saya ingin mendengar suara dan
pendapatmu. Tidak peduli siapa dirimu, darimana kamu berasal, apa warna
kulitmu, apa jenis kelaminmu, cukup berbicara pada dirimu sendiri. Temukan
namamu, temukan suaramu dan berbicaralah pada dirimu sendiri.
Saya adalah Kim Nam Joon juga RM BTS. Saya seorang idol dan
artis dari kota kecil di Korea. Seperti kebanyakan orang, saya membuat banyak
kesalahan dalam hidup dan mempunyai banyak ketakutan. Namun saya akan merangkul
diri saya sendiri sesulit yang saya bisa dan saya akan mulai mencintai diri
saya sendiri perlahan-lahan.
Siapa namamu? Bicaralah dengan dirimu sendiri
Pidato tersebut juga bisa dilihat di sini
Anak-anak muda yang mengesankan!
Apalagi di halaman belakang buku disebutkan bahwa seluruh royalti buku ini akan disumbangkan bagi komunitas peduli kesehatan jiwa. Sebuah gerakan yang mulia. Jadi, ada baiknya kalian juga membeli buku ini agar bisa ikut berpartisipasi.
Sumber foto:
1. Buku BTS Love Your Self
2. Koleksi Audrey Cordelia