Penulis: Stephanie Garber
Penerjemah: Jia Effendi
Penyunting: Yuli Pritania
ISBN: 9786023855544
Halaman: 484
Cetakan: Pertama-Oktober 2018
Penerbit: Noura Publishing
Harga: Rp 94.000
Rating: 3.25/5
Aku membuat kesalahan, Scar. Aku tidak pernah ingin merasakan ini terhadap siapa pun, tetapi kurasa aku sudah jatuh cinta kepada Legend.
~halaman 450~
Bertemu lagi dengan dua gadis cantik, Scarlett dan Tella.
Banyak yang terjadi sejak mereka ikut menjadi pemain di Caraval yang lalu. Meski Scarlett berhasil memenangkan Caraval, dengan pengorbanan yang besar pastinya, ternyata mereka masih harus berurusan kembali dengan sang Legend pemilik Caraval.
Memenangkan permainan, kadang membuat pemenang harus membayar sesuatu yang bukan tak mungkin akan ia sesali kelak. Bukan mustahil jika imbalan tersebut bahkan bisa membahayakan jiwa si pemain. Harga yang dibayar bisa lebih berharga, dibandingkan dengan apa yang mereka kira sangat mereka inginkan. Tella seharusnya ingat akan hal tersebut ketika memutuskan untuk kembali ikut bermain dalam Caraval
Pemenang Caraval bisa membuat keinginan seseorang terwujud. Keinginan Tella adalah menemukan sang ibu. Meskipun sudah tujuh tahun berlalu sejak ibu mereka, Paloma, menghilang, Tella tak pernah berhenti berharap bisa bertemu
Begitu inginnya ia bertemu dengan sang ibu hingga yakin bahwa desas-desus yang ia dengar adalah benar. Sang ibu masih hidup di suatu tempat. Hanya dengan memenangkan Caraval, maka ia bisa bertemu dengan sang ibu, begitu menurut sosok misterius yang selalu menyebut dirinya sebagai "seorang teman".
Ternyata urusan berkembang menjadi makin membahayakan keselamatan kedua gadis tersebut. Dalam lima hari, Tella tidak saja harus menang, tapi juga memberikan nama asli Legend sebagai ganti informasi keberadaan sang ibu.
Sungguh bukan hal yang mudah mengingat di Caraval semua ilusi nyaris nyata. Tella harus sangat waspada agar tidak terhanyut dalam permainan yang mampu membuatnya kehilangan akal sehat. Itulah alasan mengapa banyak yang menyukai Caraval, fantasi yang menjadi nyata. Pada akhirnya, semua hanyalah permainan semata.
Celakanya, Tella nyaris melupakan hal tersebut. Terjabak dalam kebohongan yang dibuat tanpa sengaja, membuatnya mendapat ciuman yang sepadan dari kematian. Segalanya berubah, ia harus menang tidak hanya demiinformasi tapi juga nyawanya.
Begitulah
Caraval. Jalannya Caraval ternyata mirip jalannya takdir yang sering kali
tak terduga. Banyak kejutan ditiap malam. Kawan dan lawan bisa satu sosok yang
sama, musuh dalam selimut. Atau lawan yang mendadak berbaik hati. Jangan
percaya pada siapapun, bahkan pada bayanganmu sendiri. Tak ada yang gratis di
sana, semua ada bayarannya.
Dibandingkan dengan kisah pertama, kisah dalam buku ini lebih terasa menantang. Bisa dikatakan dalam buku ini perkembangan karakter Tella sangat terlihat. Sementara sang kakak bisa dikatakan pemegang peranan yang kecil dalam kisah kali ini.
Mungkin
karena sosok Tella awalnya selalu digambarkan sebagai gadis yang
lebih spontanitas dan sering bertindak tanpa berpikir panjang. Jangan tantang
dia, karena apapun resikonya ia akan menerima tantangan tersebut.
Singkatnya, Tella sangat bertolak belakang dengan kakaknya.
Sementara dalam kisah kali ini, untuk bisa menang ia harus bertindak cerdik dan hati-hati. Menyelaraskan antara hati dan pikiran. Celakanya, beberapa kali ia berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan karena sifat cerobohnya. Dan pastinya ia perlu memperhitungkan siapa saja yang layak dijadikan sekutu, dan siapa yang harus menajdi musuhnya.
Mengikuti
perkembangan psikologis Tella yang unik, membuat pembaca tidak menyadari bahwa
penulis menyisipkan banyak petunjuk dalam kisah. Misalnya mengenai siapa sosok
Legend sebenarnya, siapakah yang selama ini menjadi sahabat misterius Tella.
Caraval
bisa dikatakan merupakan sebuah kisah fantasi yang mengambil seting kisah tidak
biasa (jelaslah, makanya disebut kisah fantasi he he he). Tempat kejadian bisa
di mana saja, berpindah sesuai dengan kehendak Legend, kali ini
bukan di kapal lagi ya (ups.. bocoran). Oh ya guna memanjakan pembaca
dalam menikmati kisah, pada halaman awal sudah tersedia peta lokasi dimana
kisah ini berlangsung.
Keunikan
utama kisah ini (bagi saya) ada pada racikan unsur psikologis yang diramu
dengan apik. Bahkan urusan percintaan juga tidak sekedar menjadi kisahah
romantis biasa. Bacalah, maka Anda akan bisa memahami apa maksud saya.
Dan
sepertinya sangat tepat jika saya menggantikan Sang Legend mengucapkan, “ Selamat,
selamat datang di Caraval, pertunjukan paling agung di daratan maupun lautan.
Di dalam, kau mungkin akan bertatap muka dengan Takdir, atau mencuri
potongan-potongan takdir-"
Mari kita tunggu buku selanjutnya.
Mari kita tunggu buku selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar