Saat beres-beres rak buku, yang entah kapan bisa beres dengan maksimal, baru menyadari ternyata timbunan saya lumayan banyak juga, Ada yang baru ditimbun tapi ada juga yang sudah nyaris setahun bahkan mungkin timbunan tahun lalu. Maka misi utama adalah mulai mengurangi timbunan tapi tetap mereview buku yang sudah dibaca.
Dengan berat hati memilih cara yang pernah dilakukan saat Tante Mood dan Om Ilham menghilang. Baca satu buku, buat review secara singkat, sekitar 3-5 paragraf saja. Semoga tidak jadi kebiasan
Diantara timbunan, ternyata ada dua buku yang diterbitkan oleh penerbit Pinus Fantasi, dimana keduanya juga mempergunakan karya Windu Tampan sebagai perancang kover. Penulisnya anak remaja. Jadi pingin tahu.
Judul: Petualangan Erasmus: Penaklukan Penguasa Negeri Sevicia
Penulis: Fatia N. Magistra
Penyunting: nuha effendi
Tata letak: antokLuqa
Proofreader: umar tj's
Desain sampul: windutampan
Ilustrator: fatia n magistra
ISBN: 979-99008-8-3
Halaman: 160
Cetakan: Pertama- Mei 2006
Penerbit: Pinus
Menilik tahun terbitnya, buku ini pasti saya peroleh diantara buku obralan atau swap. Alasan saya menyimpan adalah kata Pinus Fantasy di bagian belakang. Entah bagaimana kisahnya, minimal saya menyimpan salah satu karya anak bangsa dengan genre fantasi.
Kisahnya tentang seorang anak bernama Erasmus Lucashevic yang berkeinginan untuk pergi ke masa lalu. Ia sangat ingin bertemu dengan seorang diktator dengan nama yang sama. Jika ia bisa mengubah sejarah, membuat sang diktator tidak menjadi kejam maka di masa depan ia tak perlu malu memiliki nama yang sama.
Bukan hal yang mudah, apalagi ia harus berurusan dengan seseorang yang mengaku menguasai ruang waktu hingga bisa berpindah kapan saja dan menjadi apa saja.
Saya seakan tidak percaya buku ini ditulis oleh seorang gadis sekolah menengah pertama berusia 14 tahun. Prolog yang menyinggung tentang Einstein serta Teori Kuantum menunjukan bobot bacaanya.
Kata yang dipilih serta barisan kalimat yang ada cukup berbobot. Seperti yang saya sebutkan di atas, seakan bukan ditulis oleh seorang anak remaja. Memang ada typo tapi sepertinya karena lay-out yang kurang teliti.
Meski berkesan dewasa, bahkan ada adegan pembunuhan yang agak menyeramkan, buku ini tetap mengusung tema remaja. Hal ini terlihat dari ilustrasi, yang kebetulan juga dibuat oleh penulis. Gambarnya mengusung nuansa remaja.
Pertama kali melihat kover buku ini, justru saya terbayang pada serial Naruto. Terutama sekali karena rambut serta busana yang dipakai. Ternyata itu mencerminkan sang tokoh, dimana rambut sang tokoh memang dikisahkan memiliki ciri yang khusus.
Untuk buku ini, saya berikan bintang 3.4.
Judul: RICHARD 2025
Penulis: Nisa al Fida
Penyunting; umae tj's, nhelffe
Tata letak: nheffie
Proofreader: fajar af
Desain sampul: wisnutampan
ISBN: 97997999900813
Halaman: 131
Cetakan: Pertama-Februari 2006
Penerbit: Pinus
Kembali buku tahun 2006 dalam timbunan saya. Baiklah alasan yang sama dengan buku sebelumnya kenapa buku ini masih bertahan di rak saya. Sepertinya saya harus semakin rajin membongkar timbunan nih.
Kisahnya tentang dikehidupan tahun 2025 seperti yang disebutkan di kover. Richard merupakan nama sang tokoh dalam kisah ini. Kehidupan di tahun 2025 sudah berbeda dengan saat ini, Udara sangat kotor, pohon-pohon juga sudah habis. Sebenarnya tersisa satu, dari pohon tersebutlah semua penghuni dunia bisa mendaoat udara segar untuk hidup. Makanan berbentuk pil demi mengemat sumber energi. Pakaian merupakan baju silver guna menangkal radiasi matahari yang sudah melewati ambang batas.
Richard dan keluarga tinggal di area sampah. Sang ayah meninggal tertimbun sampah yang dibawa oleh truk sampah kota. sementara sang ibu dan seorang adiknya harus berjuang mengais sampah mencari sesuatu yang cukup berharga untuk dijual agar mereka bisa bertahan hidup. Jika ia terlihat lebih semangat mengais, itu karena ia ingin mencari jenazah sang ayah.
Entah bagaimana, Richard terseret ke masa depan. Semua ia berharap bisa menemukan cara agar bisa mencegah ayahnya tertimbun sampah. Tapi urusannya menjadi lebih panjang.
Dalam kisah ini disebutkan bagaimana Richard memiliki dua kepribadian dalam satu tubuh, sebut saja si Kiri yang berasal dari masa lalu dan si Kanan yang berasal dari masa sekarang, Keduanya saling berkompromi agar bisa selaras sejalan.
Hal yang saya tidak setujui adalah bagian yang menggambarkan mencuri bagi bertahan hidup bisa dimaklumi. Mencuri apa pun alasannya adalah salah. Bagi seorang remaja harusnya hal itu disadari.
Buku ini banyak menguraikan tentang percobaan ilmiah, sungguh saya tak mengira pelajar menengah pertama memiliki daya khayal setinggi ini. Tidak sekedar daya khayal tapi juga memiliki alasan serta hubungan sebab akibat, sebuah landasan kuat bagi sebuah kisah fantasi. Selain itu gaya bahasa, kata yang dipilih melengkapi kematangan logika bercerita.
Untuk kisah ini saya ganjar bintang 3,4.
Kedua penulis remaja ini memiliki kemampuan yang lumayan, tentunya akan sangat disayangkan jika bakat menulis keduanya berhenti sampai kedua buku ini saja. Keduanya tentu mampu menghasilkan karya yang lumayan kelak. Bagaimana perkembangan kegiatan menulis keduanya ya, jadi pingin tahu.
Penerbit Pinus, sepertinya menyediakan lini bagi penerbitan kisah fantasi remaja. Sebuah upaya yang patut diacungi jempol. Sayangnya, belakangan saya jarang mendengar tentang penerbit ini.
Ini kayaknya dulu nitip aku deh mbak, hasil bongkar2 di shopping :p
BalasHapus