Weekend Bersama Serambi

Belakangan saya mendapat kesempatan mengikuti aneka pelatihan sehubungan dengan keuangan. Dari yang membutuhkan waktu dua minggu plus ujian mencekam hingga yang hanya satu malam saja seperti weekend yang lalu. Sempat membuat agak depresi, maklum sadar akan kemampuan diri yang kurang menyukai urusan angka serta ilmu pasti. Ilmu pasti dalam artian semua sudah  jelas langkahnya, kreatif malah bikin celaka. Bayangkan jika bagian keuangan kreatif *ngikik*

Tapi dibandingkan dengan kesenangan bekerja di perpustakaan maka semua hal itu terasa tiada artinya. Efek kurang menyenangkan setelah mengikuti pelatihan adalah rasa lelah yang membuat susah tidur. Salah satu cara yang biasa saya lakukan untuk mengatasi adalah dengan membaca. Untuk kali ini sasarannya adalah dua buah buku dari Serambi hadiah dari Bapak Peri. Entah kenapa dua buku tersebut berisihan hal-hal "gelap" Buku selesai, kantuk menyerang, kasus selesai.  Eh... Tidak selesai juga,  karena ngantuk saya tidak bisa menulis review seperti biasa. Semoga review singkat ini berguna.

The Exorcist
Penulis: William Peter Blatty
Penerjemah: Ingrid Nimpoeno
Penyunting: Anton Kurnia

ISBN: 978-979-024-401-6
Halaman: 448
Harga: Rp 69.000

Buku ini pertama kali muncul  tahun 1971. Langsung menduduki peringkat buku laris Versi The New York Times selama 57 minggu . Dalam rangka peringatan ulang tahun ke-40 maka buku ini diterbitkan ulang dengan revisi.

Kisahnya sungguh mencekam. Tentang seorang gadis berusia 12
bernama Regan MacNeil putri seorang aktris,  Chris MacNeil. Suatu saat Regan menunjukkan perubahan aneh misalnya sikapnya  menjadi kasar dan aneh seperti mendadak buang air di karpet saat sedang ada perjamuan kecil, ribut mendengar suara berisik serta tempat tidurnya bergerak sendiri.  Wajahnya berubah menjadi  pucat dan mengerikan, serta suaranya kadang  menjadi suara laki-laki. 

Situasi kian mencekam saat pengobatan secara medis yang dilakukan Chris malah membuat putrinya menjadi kian lemah. Guna menyembuhkan sang putri maka Chris setuju melakukan semacam ritual pengusiran setan. Bukan hal yang mudah ternyata bahkan meminta korban nyawa. Konon kerasukan Regan terkait dengan penggalian purbakala sebuah reruntuhan kuno.

Kisah ini pernah diangkat ke layar lebar. Bisa dibayangkan hal-hal  menakutkan yang diuraikan secara kata-kata hadir dalam wujud visualisasi. Menengangkan sejak detik pertama film diputar hingga tanda tamat muncul. 

Kisah ini penuh dengan adegan menyeramkan dan berakhir dramatis
Sangat tidak disarankan bagi pembaca yang memiliki kelainan jantung.
Dan juga dibaca saat sendirian dan di tempat gelap

MENGERIKAN

Dear Kitty

 Penulis: Anna Frank

 Penerjemah: Dina Begum

 Penyunting: Anton Kurnia

 ISBN: 978-979-024-398-9

 Halaman: 411

 Harga: Rp 55.000

Bagi saya yang menyukai keramaian, kehidupan seorang Anne Frank pastilah sangat menakutkan! Tak sanggup saya menjalaninya seharian pun, apalagi 25 hari seperti Anne. Selama bersembunyi dari kejaran Jerman, mereka harus hidup dalam keheningan. Aktifitas yang menimbulkan suara baru dikerjakan malam hari.  

Anne merupakan seorang gadis ceria yang bercita-cita menjadi seorang penulis. Suatu  saat sebagai hadiah ulang tahun ke-13 Anne mendapatkan sebuah buku harian dari sang ayah. Sebenarnya itu bukan buku harian namun buku tanda tangan.  Anne mempergunakannya sebagai buku harian dan diberi nama Kitty.

 Kitty mulai ditulis sejak 12 Juni 1942 dan halaman terakhir yang ditulis bertanggal 1 Agustus 1944. Isi buku tersebut merupakan curahan hati serta berbagai peritiwa yang terjadi dalam kehidupannya.

Anne menggambarkan situasi dan kondisi yang amat mencekam saat itu. Sungguh luar biasa beban yang harus ditanggung oleh seorang anak berusia tiga belas tahun. Saat usia yang sama, saya sedang semangat mendengarkan sandiwara radio dan menghadiri aneka pesta ulang tahun. 

Tidak hanya penderitaan secara fisik namun tekanan psikologi juga menderanya. Bayangkan hidup di ruang sempit berbagi dengan banyak orang dalam keheningan dan keterbatasan gerak. Sedikit saja kegaduhan terdengar maka kematian artinya bagi semua orang. Belum lagi rasa kesal terhadap sesama penghuni, setiap orang harus mampu menahan dirinya.

MENYAYAT HATI