Judul: The Lost Realm
Editor: Desy Natalia
Editor: Desy Natalia
Penerjemah: Novia Cici Anggraeni
ISBN: 9786020024387
Halaman: 384
Harga: Rp. 64.800
Penerbit: Elex Media Komputindo
Bagian pertama berjudul observasi, kurang
lebih merupakan mengenai para tokoh dan latar belakang kisah. Bagian dua ,
dibalik pintu gerbang jelas berisi kisah petualangan menawan mengenai apa yang
terjadi setelah Buku ini juga memberikan
bonus 32 halaman komik berwarna, diberi judul “Setelah Badai Berlalu,
Pertarungan Terakhir” Bagian ketiga dengan judul air mata. Sedangkan bagian keempat
yang merupakan bagian terakhir dengan judul dedaunan biru
Penerbit: Elex Media Komputindo
Seorang ahli astronomi resmi Istana Kerajaan Bintang, Eridanus menemukan Ombroso di ambang pintu rumahnya. Elf hutan kecil itu tidak menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan oleh Eridanus, kecuali bahwa namanya adalah Audace.
Audance atau lebih dikenal dengan
nama Ombroso memang berbeda dengan yang lainnya. Ia dipanggil Ombroso bukan
saja karena sifatnya yang pemalu namun juga karena warna mata dan rambutnya
yang hijau tua. Audace hanyalah bocah berusia empat tahun ketika mencapai
kerajaan Elf Berbintang.Selanjutnya Elf hutan ini besar bersama dengan anak-anak Eridanus, Regulus dan Spica.
Kisahnya sangat jelas mengenai
pertempuran antara kebaikan melawan kegelapan. Bagaimana tokoh utama kita dibantu dua sahabatnya menjalankan
takdirnya justru adalah bagian yang
menawan. Bagaimana seorang anak yang selama ini terlihat berbeda harus berjuang menemukan jati dirinya serta menjalani takdir sebagai penyelamat. Bukan hal yang mudah untuk anak seusia itu.
Berbagai hal yang “tidak biasa” bisa ditemui dalam buku ini. Misalnya
saja soal Hutan biru Pohon-pohon berwarna biru serta hantu biru. Hantu biru adalah pelindung hutan itu. Mereka
mampu menghasilkan gas pembuat kantuk yang sangat kuat. Namanya saja Kerajaan Fantasia, segala hal yang tidak biasa bisa saja ditemui. Contohnya kelelawar merah yang merupakan pembuka jalan bagi pasukan penyihir
Secara keseluruhan ide ceritanya menawan, apa lagi kisah ini ditulis oleh Geronimo Stilton seorang penulis kisah anak-anak yang menawan. Mungkin kondisi saya yang sedang jenuh membuat saya kurang bisa menikmati kisah yang ada. Untuk saya pribadi, ada beberapa bagian yang harus dibaca ulang agar lebih memahami kisahnya. Terjemahannya di beberapa bagian juga membuat saya bingung.
Selain adanya peta mengenai Kerajaan Bintang di halaman awal, ada juga peta mengenai Kerajaan Hutan di halaman akhir buku. Peta-peta tersebut memudahkan pembaca mengikuti perjalanan para tokoh. Demikian juga uraian mengenai para tokoh di awal kisah. Menariknya, jika biasanya hanya ada "Pengantar" di buku pertama, maka di buku ini juga ada "Penutup" Bagian
menebak pesan tersembunyi terlalu mudah buat saya, tapi wajar juga
mengingat sasaran pembaca semula adalah usia remaja. Ilustrasi yang
menawan juga membuat kita kian dimanjakan saat membaca buku ini.
Info lebih lengkap bisa diintip di website http://www.geronimostilton.com/
Sebagai penutup, juga supaya saya ada alasan untuk menyudahi kebingungan membuat review dari buku yang ciamik ini tanpa membocorkan kisahnya (jadi curhat) mari kita simak sama-sama
"Jadi begitulah, di puncak masa kegelapan
saat para penyihir telah menaklukkan kerajaan damai
yang tak terhitung jumlahnya
dua bintang mulai bersinar di langit
yang tertutup ancaman gelap kejahatan.
Dua bintang, bersinar dan tak terpisahkan,
tanpa rasa takut dan tak terkalahkan,
karena yang satu mengikuti yang lain
karena yang satu mendukung yang lain.
Cahaya keduanya menembus kabut hitam
yang menyelubungi kerajaan-kerajaan yang hilang
dan menyalakan cahaya bagi yang lain
menggetarkan hati dan pikiran mereka yang merasa tersesat.
Ratu hitam tidak merasa khawatir dengan kedua bintang
kecil itu di langitnya yang sekelam malam. Tak takut.
Kesombongan adalah kesalahan terbesarnya.
Keberanian dan harapan kedua bintang itu,
adalah kekayaan terbesar dunia kita."
Ahli Sihir Fabulus, Kisah Kerajaan Fantasia
mirip dengan cerita harry potter dan lord of the ring ya, penuh dengan fiksi mistis
BalasHapus