Judul : The Woods (Misteri di Balik Hutan)
Penulis : Harlan Coben
Penerjemah: Dyah Noviete Handayani
Editor : Fransiska R. Uli
Kover : Sony Sonatha
ISBN : 9789790757325
Halaman : 491
Penerbit : Esensi
Harga : Rp. 82.000
Bukan kekejamannya …. Bahkan bukan para korban jiwanya juga Mereka sudah mati. Tak ada lagi yang bisa kau perbuat. Tapi, yang tertinggal dari pembunuhan itu-gemanya. Perpohonan yang kau lalui ini, Ada orang-orang tua yang berpikir suara bisa menggema selamanya di sini. Masuk akal juga kalau dipikir benar. …. Ia berteriak, suaranya bergema, bolak-balik. Gemanya semakin mengecil, tapi tak menghilang seluruhnya. Sepertinya ada bagian dari dirinya yang masih memanggil-manggil, sampai sekarang. Seperti itulah gema pembunuhan.
Pernah hidup dengan menanggung rasa bersalah? Syukur jika tidak. Rasanya teramat sangat sakit juga menakutkan. Rasa bersalah menimbulkan berbagai pertanyaan yang tidak terpecahkan, berbagai prasangka buruk, berandai-andai tentang banyak hal. Menyiksa, sungguh!
Paul Copeland
Rasa bersalah membuat Paul Copeland menjauhi kekasihnya. Sekitar dua puluh tahun yang lalu, Paul menjadi semacam pengawas di sebuah perkemahan milik keluarga kekasihnya, Lucy Gold. Suatu malam ia melarikan diri ke hutan yang berada dekat perkemahan untuk berkencan dengan Lucy, alih-alih bertugas menjaga keamanan. Paul mengabaikan tugasnya demi bersama sang kekasih.
Awalnya ia tak merasa bersalah hingga sebuah jeritan mengagetkan mereka berdua, Telah terjadi pembunuhan! Kakak perempuan Paul, Camile, kekasihnya Gill Perez, bersama dua temannya menghilang di hutan. Dua orang ditemukan dalam kondisi tewas mengenaskan. Jasad kakaknya dan sang pacar tidak ada! Mereka tidak pernah ditemuka walau pembunuhnya sudah ditangkap
Hingga persidangan berlangsung dan menjatuhkan vonis berrsalah, kedua mayat itu belum juga ditemukan. Keberadaan mereka menjadi misterius dan menjadi teka-teki hingga kasus itu ditutup. Pihak kepolisian dan penduduk menduga jasad mereka berada di suatu tempat dalam hutan yang misterius dan luas itu.
Bisa ditebak bagaimana nasib hubungan Paul dan Lucy. Setelah sekian lama, mendadak ada seseorang yang mencoba mengorek masa lalu Paul dengan mengaitkan peristiwa mencekam dalam hutan. Paul merasa terusik Selama ini sering ia menyalahkan dirinya karena tidak menjalankan tugasnya dengan benar. Sekarang, setelah seseorang mengusik masa lalunya, membangkitkan mimpi buruknya, ia bertekat untuk menuntaskan semua pertanyaan yang ada. Meski itu artinya ia harus berurusan lagi dengan kekasih dari masa lalunya, Lucy.
Lucy Gold
Awalnya ia hanya ingin menghabiskan waktu sesaat dengan pujaan hatinya. Sejak pertama kali melihat Paul, ia sudah jatuh cinta. Dipergunakannya seluruh pesona diri untuk mengajak sang kekasih meluangkan waktu sekedar bercengkrama di hutan yang tak jauh dari perkemahan. Sebagai putri pemilik perkemahan, ia bisa berada di mana sana dan kapan saja,
Siapa yang mengira saat sedang asyik bercumbu, mereka mendengar teriakan menyayat. Lucy dan Paul berada di tempat dan waktu yang salah! Hanya beberapa langkah dari tempat mereka memadu kasih telah terjadi pembunuhan yang menakutkan.
Ayah Lucy dituntut karena dianggap tidak becus mengurus perkemahan. Keluarga Lucy kehilangan perkemahan itu, Ia mengganti namanya, mengubah warna rambut dan menutup seluruh hubungan dengan masa lalunya, termasuk Ia tak pernah berhenti menyesali dirinya yang membuat Paul melalaikan tugasnya malam itu. Paul. Lucy berusaha menata hidupnya kembali. Ia menjadi Profesor Lucy Gold dalam bidang Bahasa Inggris dan psikologi.
Namun, sampai kapan pun masa lalu akan selalu menghantui seseorang. Sebuah tugas yang diberikan kepada para muridnya membuat Lucy teringat pada peristiwa dua puluh tahun lalu. Dalam kelas Berpikir Kreatif, Lucy meminta para murid menuliskan sebuah kejadian traumatis dalam hidupnya, sesuatu yang tidak diceritakan kepada orang lain. Nama pembuat tak perlu ditulis agar kerahasiaan terjamin. Lucy akan membacakan beberapa tulisan yang dipilihnya serta meminta tanggapan para murid.
Seseorang menulis tentang kejadian di hutan saat itu! Berarti seseorang mengetahui keberadaannya dan Paul di hutan. Selama ini Paul berusaha melindunginya dengan tidak menyebutkan keberadaan Lucy. Seseorang telah mengusik masa lalunya. Lucy harus melawan tekanan dari masa lalunya. Kali ini Lucy harus melawan bersama Paul, cinta pertamanya.
--------
Pada awalnya, kisah yang ada seakan membingungkan. Penulis seakan fokus hanya pada peristiwa pembunuhan yang terjadi dua puluh tahun lalu. Banyak tokoh yang seakan tak berhubungan muncul. Perlahan, jika mau bersabar, akan terjalin benang merah para tokoh serta rangkaian peristiwa yang luar biasa. Kisahnya ternyata memang tidak hanya seputar pembunuhan 4 remaja dalam hutan, namun juga melibatkan pembunuhan lain. Hutan tersebut menyimpan banyak rahasia serta kerangka manusia!
Beberapa bagian dalam kisah ini seakan melompat-lompat. Tengok halaman 104. Uraian yang ada pada awalnya adalah mengenai persingan Paul. Mendadak tanpa permisi, ada kalimat " Saya ingin membacakan awalan sebuah jurnal." ujar Luky. Padahal Paul dan Lucky berada dalam lokasi dan saat yang berbeda. Bukankah akan lebih manis jika ada semacam tanda pemisahan peristiwa?
Sebuah paragraph pada halaman 101 membuat saya teringat pada sebuah buku . Seakan mengalami dejavu, entah dimana kalimat yang nyaris sama itu berada. Sebenarnya tidak nyaris sama namun hal yang diungkapkannya nyaris sama. Setelah kisah ini tamat saya baru ingat, kalimat dengan makna serupa ada di buku Jhon Grisham, A Time to Kill.
Sebuah trik digunakan Jake Brigance guna menyelamatkan pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ayah berkulit hitam terhadap 2 orang remaja kulit putih yang memperkosa dan menganiaya putrinya, Sang putri berusia 10 tahun. Paul Copeland menggunakan trik yang sama guna menjerat sepasang pemuda dan seorang kaki tangan ke penjara karena memperkosa seorang gadis berkulit hitam yang berprofesi sebagai seorang penari telanjang.
Buku ini juga memberikan tambahan seputar anatomi tubuh. Tidak seperti Luky dan Paul yang sedang belajar Anatomi Terapan di hutan, buku ini memberikan pengetahuan perbedaan mendasar mengenai tulang pria dan wanita. Tulang pria cenderung lebih tebal dan lebar.Kadang ada juga yang lebih tinggi. Dahi laki-laki tidak severtikal perempuan. serta rongga panggul laki-laki tak selebar perempuan. Tulang paha atau tulang lengan dapat memberikan infomasi berat badan seseorang. Tulang paha memberikan infornasi seputar jenis kelamin. Tanda-tanda penyakit tulang serta tulang yang keropos juga bisa memberikan informasi mengenai cara hidup seseorang.
Pada akhir cerita, memang banyak kejutan yang muncul. Hal itu merupakan ciri dari Harlan Coben sang penulis.Dalam menuturkan sebuah kisah, ia sering menggunakan sebuah peristiwa atau kasus sebagai landasan peristiwa. Pembaca seakan disodorkan sebuah kisah namun belakangan kisah itu hanya merupakan sepenggal kisah dari sebuah kisah yang lebih heboh.
Pria kelahiran 4 Januari 1962 ini merupakan penulis kisah misterius dan thriller. Harlan Coben merupakan penulis pertama yang telah memenangkan tiga penghargaan bergengsi bagi penulisan kisah misteri. Yaitu penghargaan Anthony Award (1996), Edgar Award serta Shamus Award (1997)
Beberapa karyanya antara lain:
- Deal Breaker (1995, ISBN 0-440-22044-0); Edgar Award Nominee, Anthony Award for Best Paperback Original
- Drop Shot (1996, ISBN 0-440-22044-0)
- Fade Away (1996, ISBN 0-440-22268-0); Edgar Allan Poe Award for Best Paperback Original, Shamus Award for Best P.I. Paperback Original
- Play Dead (1990, ISBN 0-945167-28-8)
- Miracle Cure (1991, ISBN 0-945167-39-3);
- Tell No One (2001, ISBN 0-440-23670-3); Adapted into a 2006 French thriller film.
- Gone for Good (2002, ISBN 0-440-23673-8)
- No Second Chance (2003, ISBN 0-525-94729-9)
- Just One Look (2004, ISBN 0-525-94791-4)
- The Innocent (2005, ISBN 0-525-94874-0)
- The Woods (2007, ISBN 0-7528-7441-1)
- Hold Tight (2008, ISBN 0-525-95060-5)
- Caught (2010, ISBN 0-525-95158-X)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar