Penerjemah : Alva Indriani
Penyunting : Jia Effendie
Penyelaras : Ida Wajdi
Pewajah Isi : Aniza
ISBN : 978-979-024-459-7
Halaman : 206
Terbit : Oktober 2010
Penerbit Atria
Ep-pe, pep-pe, kak-ke
Hil-lo, hol-lo, hel-lo
Ziz-zuy, zuz-zy, zik
Selamat datang di tanah para Muchiklin, wahai Penyihir paling mulia.
Kami sangat berterima kasih padamu karena telah membunuh Tukang Sihir Jahat dari Timur,
dan karena telah membebaskan kami dari belenggu
Suatu hari angin puting beliung menerbangkan rumah paman Dorothy, dimana ia tinggal selama ini. Rumah itu diterbangkan dari padang rumput yang indah di Kansas ke tempat yang tak pernah ia bayangkan.Ia terdampar di sebuah negeri yang mungkin tak ada di peta, Negeri Oz. Untunglah Toto anjing kecil yang selama ini menjadi temannya ikut terbawa terbang, sehingga ia tidak sendiri di daerah yang asing itu.
Alih-alih ketakutan Dorothy malah mengagumi keindahan negeri itu. Kanan kiri jalan dibatasi pagar yang terbentang rapi, dicat dengan warna biru cantik. Ladang gandum tumbuh subur dan sayur mayur berlimpah ruah. Rupanya Kaum Muchiklin cukup pandai bercocok tanam.
Rumah Kaum Muchiklin juga terlihat ganjil namun nyaman. Bentuknya bundar dengan kubah besar sebagai atapnya. Semuanya dicat warna biru. Karena itu adalah warna fovorit negeri Timur ini. Pilihan warna yang bagus! Sepertinya. saya akan senang tinggal bersama Kaum Muchiklin. Hidup warna biru! he he he
Walau menyukai suasana di sana, Dorothy tetap bersikeras ingin kembali ke Kansas. Hanya satu cara untuk bisa kembali ke kota asalnya yaitu dengan meminta bantuan Oz sang Penyihir Agung. Oz berada di Kota Zamrud. Jalanan menuju kota itu berlapis bata kuning hingga mudah dikenali. Namun walau begitu perjalanan yang harus di tempuh Doroty bukanlah perjalanan yang singkat dan aman. Dorothy tak punya pilihan, ia harus menemui Oz
Dalam perjalanan, Dorothy bertemu dengan Boneka Jerami yang menginginkan otak, lalu Tin Woodman manusia kaleng yang berprofesi sebagai penebang kayu, menginginkan hati. Serta seekor Singa penakut yang menginginkan keberanian. Bersama-sama mereka berjuang mencapai Kota Zamrud demi mewujudkan impiannya masing-masing.
Perkenalan pertama saya dengan cerita ini justru berawal dari sebuah film lama yang diputar di televisi swasta. Film yang diputar merupakan versi paling awal dari cerita ini. Saya terkagum-kagum melihat rangkaian adegan yang disajikan. Saat disebutkan bahwa film itu dibuat berdasarkan sebuah buku, saya sudah bersemangat untuk mencarinya. Rupanya baru berjodoh hari ini terima kasih..............!*peluk-peluk Penerbit Atria & pasukannya*
Film yang dbuat berdasarkan buku ini pada tahun 1939 itu dimainkan oleh Judy Garland sebagai Dorothy, Frank Morgan sebagai Penyihir Oz, Ray Bolger sebagai Boneka Jerami, Bert Lahr sebagai Singa Pengecut serta Jack Haley sebagai singa
Saya juga tertawa lepas saat membaca buku ini. Dorothy sungguh anak yang serba beruntung! Banyak kemujuran yang diperolehnya tanpa sengaja. Walau kadang keberuntungan Doroty membuat saya sebal, namun harus diakui cukup membuat buku ini menghibur. Kejutannya juga membuat saya tertawa lepas. Ternyata Oz adalah.........
Alam khayalan yang ditawarkan oleh L Frank Baum sungguh luar biasa. Idenya mungkin sederhana namun tak pernah terpikirkan oleh orang lain . Padahal jika ditilik lebih mendalam, sebuah kejadian, tokoh fantasi serta gambaran yang diberikan merupakan hal yang ada disekitar kita, dekat malah. Hanya saja kita tidak pernah mengira hal-hal tersebut bisa diramu menjadi sebuah cerita yang apik.
Tengok sosok Tin Woodman. Menyebut namanya saja kita sudah bisa merasakan ada hubungan antara timah , secara harafiah diartikan sebagai kaleng dan tukang kayu .Lalu bagaimana ia bisa mendapatkan tubuh kalengnya, serta apa yang terjadi jika ia menangis, hal-hal kecil menjadi daya tarik buku ini.
Selain pesan moral mengenai persahabatan dan tentunya semangat berusaha, masih banyak hal-hal lain yang juga terkandung dalam buku ini. Misalnya perdebatan antara Boneka Jerami yang menginginkan otak dengan Tin Woodman yang menginginkan hati.
” Orang bodoh tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan hati jika ia memilikinya” kata Boneka Jerami. Sementara Tin Woodman berpendapat,” Karena otak tidak membuat seseorang bahagia dan kebahagiaan adalah hal yang terbaik di dunia” .
Biasanya saya menyukai keberadaan ilustrasi dalam sebuah buku. Karena selain merupakan selingan yang menyegarkan, illustrasi bisa dianggap menvisualisasikan apa yang ditulis sang pengarang. Sehingga pembaca semakin bergairah menuntaskan isi buku tersebut. Entah kenapa, untuk buku ini saya berkali-kali mengerutkan kedua alis saat melihat ilustrasi yang ada.
The Land of Oz merupakan sekuel dari The Wizard of OzSekuel ini dibuat terutama sekali karena L Frank Baum hanya mendapat pertanyaan juga keluhan seputar kelanjutan Buku The Wizard of Oz. Buku ini ditulis saat ia berusia 44 tahun. Sementara versi musiknya ditulis pada tahun 1902
Menurut informasi dari pihak terpercaya, The Land of Oz akan diterbitkan jika tanggapan atas buku The Wizard of Oz menggembirakan.Hayuh dukung Penerbit Atria menerbitkan The Land of Oz. Masak sih tidak ada yang penasaran akan bagaimana nasib Oz sang Penyihir Agung, Glinda atau Boneka Jerami?
*nyodorin petisi*
Sumer gambar:
http://www.imdb.com/title/tt0032138/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar