Judul : The Phantom Tollbooth
Kisah Petualangan Milo di
Pintu Tol Ajaib
Penulis : Norton Juster
Ilustrator : Jules Feiffer
Halaman : 248 hal
ISBN : 9793813032
Terbit : April 2005
Penerbit : Liliput
Milo seorang bocah laki-laki yang tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadap dirinya sendiri. Baginya hampir setiap hal adalah sia-sia. Tak ada yang bisa ia lakukan, tak ada tempat yang bisa di tuju, dan hampir tak ada hal yang berharga untuk dipandangnya. Hal itu bukannya sesekali namun selalu.
Suatu saat sepulang sekolah, Milo menemukan sebuah paket misterius berukuran besar berada dalam kamarnya. Saat dibuka ia menemukan sebuah pintu tol asli yang mudah dirangkai dan dapat digunakan untuk mengunjungi tempat-tempat jauh.
Penasaran Milo mulai mencoba merangkai pintu tol itu. Dengan mengikui petunjuk potong sana, lipat sini, lem di sisi sana maka jadilah pintu tol yang dimaksud. Milo membuka lipatan peta yang ada dalam paket tersebut dan menemukan sebuah peta yang dibuat dengan indah. Peta itu beraneka warna, sunggun menarik. Masalahnya Milo tidak pernah mendengar satupun nama yang tertulis dalam peta itu. Secara acak, Milo mencoba memilih kota tujuannya. Dengan menutup mata dan menunjuk sebuah titik, ia memperoleh tujuan perjalannnya, Dictionopolis Asaranakarta
Perjalanan Milo menuju Dictionopolis Asaranakarta bukanlah perjalanan yang mudah. Ia harus menghadapi banyak hal yang luar biasa. Penyortir yang tak kejam bernama Faintly Macabre, Alec Bings yang pandangannya menembus benda-benda, anjing penjaga, Tok, yang selalu berdetik, dan tokoh tokoh misterius lainnya di negeri angka dan kata-kata. Semuanya memberikan pelajaran yang berharga bagi Milo
Semula saya mengira ini adalah buku bergenre fantasi. Apalagi dalam sinopsinya diceritakan perjalanan Milo yang ditemani oleh makhluk-makhluk fantasi. Namun di beberaap lembar etrakhir, saya mendadak ragu. Buku ini lebih mengarah pada buku motivasi yang diramu ala fantasi. Sungguh perpaduan yang tidak umum untuk buku anak-anak
Buku ini mengajarkan kepada Milo bahwa banyak hal yang bisa di dilakukan olehnya dalam kehidupan ini. Buku sebahai sarana, akan membawa Milo kemanapun juga.
Judul bab yang ada juga mengundang rasa ingin tahu. Coba perhatikan saja judul berikut
Milo
Melewati Negeri Pengharapan
Selamat Datang di Aksaranakarta
Kekacauan di Dalam Pasar
Shrift yang Pendek
Kisah Faintly Macrabe
Perjamuan Agung
Kepik Pengomel jadi Sukarelawan
Semaunya Tergantung Caramu Melihat
Simfoni Warna-Warni
Dokter Sumbang dan Si Brisik
Lembah Kesenyapan
Pulau Kesimpulan Nan Merana
Dodecahedron Menunjukkan Jalan
Jalan Menuju Tak Terhingga
Burung Buruk Rupa
Rombongan Tak Diundang
Istana Angkasa
Kembalinya Rima dan Nalar
Selamat Jalan dan Salam
Apa yang ada di imajinasi anda membaca judul-judul bab tersebut?
Sebuah petualangan yang seru.
"Bacalah, dan kau akan tahu!"
Penerbit yang satu ini benar-benar membuat saya penasaran!Selain susahnya mencari info mengenai mereka. Kemajuannya sejak berdiri sungguh mengangumkan. Simak saja kalimat berikut, " Sebagai sebuah lembaga penerbitan yang masih sangat muda, Liliput telah berhasil menerbitkan sejumlah 15 judul buku bacaan anak-anak, terdiri dari 6 karya penulis lokal dan 9 karya terjemahan. Buku-buku terjemahan yang dipilih untuk diterbitkan Liliput adalah karya-karya klasik yang telah menjadi tonggak penting buku anak dunia dan secara hukum telah menjadi publik domain. Sementara, buku-buku karya penulis lokal terutama dipilih berdasarkan keragaman, nilai penting bagi pengembangan kreatifitas dan imajinasi anak, selain juga untuk menampung potensi-potensi unggul para penulis muda."
Sebagai pembaca yang bersikap sangat toleransi terhadap typo, buat kali ini saya menyatakan komplain! Masalahnya ada pada hal yang sangat sepele. Penulisan nama tokoh kenapa dibuat dengan huruf kecil? Bukankah seharusnya ditulis Milo tapi kenapa milo? Kalaupun mau bertahan memakai milo kenapa di beberapa bagian ditulis Milo
Secara keseluruhan buku ini menawarkan imaginasi yang luar biasa
Mungkin repiu dengan gambar terbanyak yang pernah saya buat ^_^
Makanya enggak mau bikin repiu banyak-banyak
soalnya imajinasi lebih asyik jika dikasih sesedikit mungkin informasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar